Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT, FUNGSI, TUJUAN

DAN KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI


PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas semester 1
Tahun Pelajaran 2018.2

Disusun oleh:

SEMESTER 1 B

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA SEMARANG


POKJAR KOTA SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah
ini. Makalah ini kami buat berisi tentang materi PKn yang mencakup Tujuan dan hakikat dan
fungsi PKn di SD beserta karakteristiknya. Makalah ini berjudul “Hakikat, fungsi, tujuan dan
karakteristik PKn sebagai pendidikan nilai dan moral.”

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, jadi
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ahmad Hafandi selaku tutor pembimbing yang telah memberikan tugas makalah ini.
2. Orang Tua yang telah mencurahkan berbagai bantuan sepiritual, moral, maupun mental.
3. Teman-teman kelompok 1, yang telah bekerjasama menyelesaikan tugas makalah ini.
Akhir kata, kesempurnaan hanyalah milik Allah. Demikian dengan makalah ini masih jauh
dengan sempurna. Kami minta maaf sebanyak-banyaknya kepada para pembaca bila ada
kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 08 Oktober 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya pada jenjang pendidikan


Sekolah Dasar, mata pelajaran PKN berfungsi sebagai wahana pengembangan karakter yang
demokratis dan bertanggung jawab, serta melalui PKN sekolah dikembangkan sebagai pusat
pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dalam kehidupan demokratis.
Pengetahuan dan kemampuan sangat penting bagi setiap guru sekolah dasar guna
mengetahui sejauh mana seorang siswa benar-benar telah mencapai tujuan pengajaran PKN di
sekolah dasar. Pendidikan tidak dapat lepas dari sebuah proses dimana guru membantu dalam
perubahan siswa ke arah yang dianggap baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan hakikat dan fungsi PKn di SD?


2. Apasaja ruang lingkup PKn di SD?
3. Bagaimana tuntutan pedagogis PKn di SD?
4. Bagaimana karakteristik PKn sebagai pendidikan nilai dan moral?
5. Bagaimana pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn di SD?

C. Tujuan

1. Agar pembaca dapat memahami tujuan hakikat dan fungsi PKn di SD.
2. Agar pembaca dapat memahami Apasaja ruang lingkup PKn di SD.
3. Agar pembaca dapat memahami tuntutan pedagogis PKn di SD.
4. Agar pembaca dapat memahami karakteristik PKn sebagai pendidikan nilai dan moral.
5. Agar pembaca dapat memahami pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn di SD.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraa di Sekolah Dasar


Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara. Serta menurut Carter
v.Good(1997) bahwa pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam
bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai
dengan membentuk kemampuan individu mengembangkan dirinya, serta kemampuan-
kemampuan itu berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai
seorang individu, maupun sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Hakekat PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai program pendidikan yang berdasarkan
nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari hari. Pelajaran yang dalam pembentukan diri yang
beragam dari segi agama, sosial, budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.

B. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan


Fungsi PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan
karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Serta adapun
fungsi lainnya yakni :
a. Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan negara.
b. Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan
masalah pribadi, masyarakat dan negara.
c. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-keputusan
yang cerdas.
d. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI
1945.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Menurut Branson, tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara
bagian, dan nasional.
Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan
kompetensi sebagai berikut:
1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara
sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995:10)
adalah sebagai berikut:
1. Secara umum. Tujuan PKn harus mendukung keberhasilan pencapaian Pendidikan
Nasional, yaitu : “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuann dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
2. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama,
perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perseorangan
dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi
melalui musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk
mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan menurut Sapriya (2001), tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah
dengan partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari
warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia. Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab
memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta
keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun
ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang
meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan mendukung
berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan masyarakat.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga
negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia
terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila
sejati”.(Somantri,2001:279).
Sedangkan Djahiri (1995:10) mengemukakan bahwa melalui Pendidikan
Kewarganegaraan siswa diharapkan untuk memahami dan menguasai secara nalar konsep
dan norma Pancasila sebagai falsafah, dasar ideologi dan pandangan hidup negara RI,
menghayati maupun meyakini tatanan dalam moral, dan mengamalkan suatu sikap perilaku
diri dan kehidupannya dengan penuh keyakinan dan nalar.
Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan negara
mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara menjadi warga
negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang memiliki kecerdasan
(civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual yang memiliki
rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility), dan mampu berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat. Setelah menelaah pemahaman dari tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan, maka dapat di simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
berorientasi pada penanaman konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam
kehidupan sehari - hari.

D. Karakteristik PKN sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD


Bila kita kaji secara konseptual pendidikan nilai atau value education akan
pendidikan atau moral education memiliki konotasi dan cakupan yang berbeda.Pendidikan
Nilai cakupannya lebih luas daripada pendidikan moral karena konsep nilai mencakup
segala macam nilai seperti nilai religius,ekonomi,praktis,etis dan estetis. Pendidikan
moral pada dasarnya berkenan dengan proses pendidikan nilai etis, yakni persoalan baik
dan buruk.
Herman (1972) mengemukakan suatu prinsip yang sangat mendasar, yakni bahwa
“value is neather taught nor cought it is learnded” yang artinya bahwa subtansi nilai tidaklah
semata-mata ditangkap dan diajarkan tetapi lebih jauh, nilai dicerna dalam arti ditangkap,
diisternalisasi, dibakukan sebagai bagian yang melekat dalam kualitas pribadi seseorang
malalui proses belajar.
Dalam latar belakang kehidupan masyarakat, proses pendidikan nilai sudah
barlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi. Contohnya tradisi
dongen dan sejenisnya yang dulu dilakukan oleh orang tua terhadap anak dan cucunya
semakin lama semakin tergeser oleh film kartun atau sinetron dalam media massa tersebut.
Disitulah pendidikan nilai menghadapi tantangan konseptual, instrumen, dan operasional.
Secara konstitusional demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang theistis atau
demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pendidikan nilai bagi
Indonesia seyogyanya berpijak pada nilai-nilai keagamaan, nilai demokratis yang
berketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai sosial kultural yang berbineka tunggal ika.
Konsepsi pendidikan nilai moral piaget yang menitik beratkan pada pembangunan
kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah moral dalam kehidupan dapat
diadaptasidalam pendidikan nilai di indonesia dalam konteks demokrasi konstitusional
Indonesia dan konteks sosial-kultural masyarakat Indonesia yang ber Bhineka Tunggal Ika
termasuk dalam keyakinan agama.
Konsepsi pendidikan nilai moral kohlberg yang menitik beratkan pada penalaran
moral melalui pendekatan klarifikasi nilai yang memberi kebebasan kepada individu peserta
didik untuk memilih posisi moral, dapat digunakan dalam konteks pembehasan nilai selain
nilai aqidah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing. Konsepsi dapat digunakan
sebagai salah satu landasan bagi pengembangan paradigma penelitian perkembangan moral
bagi warga Indonesia.
Kerangka konsepsual komponen Good Charakter dari Lickona yang membagi
karakter menjadi wawasan moral, perrencanaan moral, dan perilaku moral dapat dipakai
untuk mengklasifikasikan nilai moral dalam pendidikan nilai di Indonesia dengan
menambahkan kedalam masing-masing dimensi itu aspek nilai yang berkenan dengan
konteks keagamaan seperti wawasan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam dimensi Wawasan
Moral, Perasaan mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa dalam dimensi Perasaan Moral,
dan Perilaku moral kekhalifahan dalam dimensi Perilaku Moral.

E. Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan


Bidang Studi PPKN sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya memiliki keterkaitan
dengan bidang studi lainnya khususnya dengan IPS. PPKN menurut sejarah
perkembangannya sampai terbentuknya bidang studi PPKN seperti sekarang ini secara
historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS. Dikatakan demikian karena sebelum
menjadi Bidang Studi PMP(Pendidikan Moral Pancasila) yang menurut kurikulum tahun
1994 di beri nama Bidang studi PPKN sebagai upaya mewujudkan pesan UU Sistem
Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 khususnya pasal 39 ayat 2 dan 3, pada mulanya
merupakan bagian dari IPS. Bidang studi PMP adalah bagian dari bidang studi IPS yang
dimana materi pengajaran erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dan hal-hal yang menyangkut warga Negara dan pemerintah. Sebagai warga negara
Indonesia yang baik, hendaknya sadar bahwa secara historis nilai-nilai Pancasila yang
dimasukkan dalam pelajran PKn digali dari kebudayaan-kebudayaan, nilai agama, dan adat
istiadat bangsa Indonesia sendiri.
Pendidikan nilai menurut Djahiri (1999) adalah harga, makna, isi, dan pesan,
semangat atau jiwa yang tersirat dan tersurat dalam fakta, konsep, dan teori sehingga
bermakna secara fungsional. Di PKn, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menentukan kelakuan seseorang karena nilai dijadikan standar perilaku. Sedangkan
menurut dictionary dalam Winaputra (1989) nilai adalah harga atau kualitas sesuatu. Artinya
sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut memiliki intrinsik memang
berharga. Pendidikan nilai adalah pendidikan yang menyosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri individu. PKn merupakan pendidikan nilai itu
sendiri, pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila
dan budaya bangsa seperti terdapat dalam setiap kurikulum PKn. Pelaksanaan PKn melalui
cara yakni menerima nilai (receiving), menanggapi inisiasi pendidikan
kewarganegaraan, penanggapan nilai (responding), penghargaan nilai
(valuing), pengorganisasian nilai (organization), dan karakteristik nilai(characteristic).
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Hakekat PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai program pendidikan yang berdasarkan
nilai-nilai pancasila untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku dalam kehidupan sehari hari. Fungsi PKn di Sekolah Dasar adalah sebagai
wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggung jawab. Serta adapun fungsi lainnya yakni membantu generasi muda
memperoleh pemahaman cita-cita nasional tujuan negara, dan dapat mengambil keputusan-
keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan
negara.
Menurut Branson, tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara
bagian, dan nasional. Pendidikan Nilai cakupannya lebih luas daripada pendidikan moral
karena konsep nilai mencakup segala macam nilai seperti nilai religius,ekonomi,praktis,etis
dan estetis Pendidikan moral pada dasarnya berkenan dengan proses pendidikan nilai etis,
yakni persoalan baik dan buruk. PKN merupakan bagian dari bidang studi IPS yang dimana
materi pengajaran erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan
hal-hal yang menyangkut warga Negara dan pemerintah.
2. Saran
Dalam hal ini, pkn sangatlah berperan penting karena untuk membentuk karakter para
peserta didik sebagai warga negara yang baik dan memiliki komitmen tinggi terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari hal itulah untuk membentuk karakter tersebut
guru adalah cerminan yang harus mencerminkan sesuatu hal yang baik sehingga dapat di
contoh oleh peserta didiknya, karena guru yang baik pastilah peserta didiknya .
DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, Udin S, dkk. 2014. Pembelajaran PKn di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

https://stkip.files.wordpress.com/2011/05/ppkn1.pdf
http://cenatcenutpgsd.blogspot.co.id/p/hakikat-dan-fungsi.html
http://teguh-gooo-enjoe.blogspot.co.id/2013/02/karakteristik-pkn-sebagai-pendidikan.html\
http://wiwitna.blogspot.co.id/2013/03/keterkaitan-antara-pkn-sebagai.html

Anda mungkin juga menyukai