Apa perencanaan usaha (business plan) itu? Untuk memahaminya, terlebih dahulu kita pahami
arti istilah usaha dan arti istilah perencanaan.
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan
mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan/atau
jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau
laba usaha (business profit).
Dari batasan di atas dapat kita catat bahwa, suatu usaha atau bisnis akan selalu berhubungan
dengan pengharapan (expectation), yaitu harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang. Kita tahu betul, kepastian dari masa yang akan datang adalah ketidakpastian.
Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya adalah penuh ketidak pastian.
Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga tidak menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu
mengandung risiko. Karena itu supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat
perencanaannya dulu.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, misi dan
tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di
atas sekarang dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi,
misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan
untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung
adanya:
1) Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut.
2) Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan dengan
perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha/perusahaan yang
bersangkutan.
3) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan tersebut.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha 7
4) Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha dengan melibatkan semua
sumberdaya atau faktor produksi yang dimiliki. Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi
yang biasa diterapkan perusahaan sebagai berikut:
(1) Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan mempertahankan pasar pada
segmen sempit dari seluruh pasar potensial yang ada.
(2) Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk meraih pasar seluas-luasnya
melalui inovasi produk produk baru.
(3) Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu meniru apa yang dilakukan
prospektor. Strategi bisnis seperti ini bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.
(4) Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk
meraih pasar seluasluasnya melalui harga produk yang semurah-murahnya.
(5) Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar
seluas-luasnya melalui keunikan produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh
kualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan produk yang inovatif.
(6) Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam segmen pasar yang sempit yang
dijalankan melalui fokus dalam kepemimpinan biaya (cost focus) atau fokus dalam diferensiasi
(differentiation focus).2. Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha Suatu perencanaan usaha yang
baik pada umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
a) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas.
b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk
akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk
tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman
untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis
yang
dihadapi.
e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta dapat
dilaksanakan.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka dengan membuat
perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan sumberdaya yang
lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tercapai.
3. Proses Perencanaan Usaha Telah dijelaskan bahwa, perencanaan usaha adalah proses. Sebagai
suatu proses, maka membuat suatu perencanaan usaha dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah tertentu. Adapun langkah-langkah yang dimaksud dapat diragakan sebagai berikut:
Gambar 2
Proses Perencanaan Usaha
LANGKAH 1. Mengidentifikasi peluang usaha Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk
laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil dari
permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawarannya.
Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.
LANGKAH 2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan Berdasarkan langkah indentifikasi
akan diperoleh berbagai alternative jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif
yang ada
LANGKAH 1:
Mengidentifikasi Peluang Usaha
LANGKAH 2:
Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
LANGKAH 3:
Melakukan studi kelayakan usaha
LANGKAH 4:
MenyusuN proposal usaha,Proses dan Perencanaan
Usaha selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yang paling
memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya dengan mempertimbangkan
berbagai faktor yang mungkin menjadi pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
b) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya.
c) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e) Cara-cara pendistribusian.
f) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g) Selera konsumen.
LANGKAH 3. Melakukan studi kelayakan usaha Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity
studi adalah cara yang ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan. Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut:
1) Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan oleh ada tidaknya peluang
pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki
peluang pasar yang relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah penawarannya. Semakin tinggi ekses
permintaan, semakin tinggi peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.
2) Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan dengan lokasi usaha yang
direncanakan, fasilitas dan peralatan produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga
kerja. Suatu proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi
usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang memadai, tersedianya
pasokan bahan baku yang terus menerus, serta tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
3) Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan manfaat yang mungkin diperoleh
oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business profit), yaitu pendapatan yang
diperoleh setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha.
Dilihat dari aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha tersebut
mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada investor dan/atau kepada pengusaha yang
menjalankan usaha tersebut.
4) Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen berkenaan dengan struktur
kepemilikan usaha, struktur organisasi, serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang
direncanakan.
David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang yang memiliki
motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:
a. Memilih resiko “moderate”. Dalam tindakannya dia memilih melaku-kan sesuatu yang ada
tantangannya, namun dengan cukup kemung-kinan untuk berhasil.
b. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Artinya kecil sekali
kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
c. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dila-kukan oleh para ahli dengan
menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak
kendali menggam-barkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidup-nya.
Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau
faktor diluar kendalinya.
Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:
– Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya.
Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima
pembaharuan (inovasi).
– Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melainkan
juga oleh keberuntungan, nasib, atau keter-gantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan
besar disekeliling seseorang.
Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelum-nya dapat disimpulkan
bahwa peran wirausaha yang utama bagi ling-kungannya adalah sebagai berikut:
Inovator
Menghadirkan hal yang baru di masyarakat.
– Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung resiko yang
akan diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya tertentu, tantangan itu akan dapat dicapai.
– Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.
– Yang mengubah restoran “fast food” McDonald’s menjadi raja dibidang “franchising” adalah
Ray Kroc, pimpinan perusahaan, dan bukan pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.
– Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.
– Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan pembawaan atau milik budaya
tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.
– Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar ataupun kecil.
Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana, misalnya “walkman”
muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari keinginan tetap mendengar musik secara
pribadi selagi berolahraga.
e. Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
– Fred Smith menghasilkan “undergraduate thesis” model distribusi barang kiriman kecil
(parcel) dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya dinilai C—
oleh dosennya, namun gagasannya setelah diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang
sangat sukses.
Dalam diagram berikut ini diperlihatkan bagaimana orientasi manaje-men, yang menciptakan
birokrasi, yang berbeda dengan orientasi kewira-usahaan, yang menciptakan inovasi:
MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
↓ ↓
BIROKRASI INOVASI
Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menam-pung manajemen yang baik dan
juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di dalam
organisasi mapan adalah wirausaha-intra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausa-haan di
dalam perusahaan dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu:
Individual (intrapreneurs / product champions)
Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks)
Oganisasi / Perusahaan (entrepreneurial organization)
Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang berada dalam kotak “Tidak Layak Untuk
Terus” yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan
manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk membangun bisnis baru. Wirausaha
pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya da-pat mencapai kotak “ideal”
yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan organisasinya dalam taraf “baik”.
BAB II
Motivasi Berwirausaha & Proses Terbentuknya Wirausaha
2.1 MOTIVASI BERWIRAUSAHA
Kebutuhan atau Kesenjangan Kebutuhan→Pencarian Jalan Keluar untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan→Pilihan Perilaku untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan
↑
↓
Penentuan kebutuhan di masa yang akan datang dan pencarian bagi cara pemenuhannya ←
Evaluasi atas Pemuasan Kebutuhan
Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesuliatan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur keberhasilan atau
kegagalan
Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan
Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.
2.N’Pow,
yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan menguasai oranglain.
Senang bersaing
Berorientasi pada status
Menguasai orang lain.
3. N’Aff,
yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang berafiliasi tinggi
lebih menyukai persahabatan, bekerjasama daripada persaingan dan saling pengertian.
1. Alasan Keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan
tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan Sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, utnuk
menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Alasan Pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak yatim,
membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga
4. Alasan pemenuhan diri, yaitu menjadi atasan/ mandiri, untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi produktif dan untuk
menggunakan kemampuan pribadi
2.3 Proses kewirausahaan Diawali oleh Inovasi (Carol Noore)
Inovasi dipengaruhi oleh ;
Shapero & Sokol (1982) : “tidak semua wirausaha lahir dan berkembang menjadi jalur yang
sistematis dan terencana”.
Penyebab :
1. Negative displacement
2. Being between things
3. Having positive pull
2. TEORI GOAL DIRECTED BEHAVIOR
Wolman (1973) : Seseorang menjadi wirausaha karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan tujuan memecahkan masalah kekurangan yang dia
miliki. Masalah kekurangan diidentifikasi dengan adanya HARAPAN sebagai pemecahan.
Pengambilan keputusan tidak mudah bahkan menimbulkan konflik, antara dirinya sendiri bahkan
dengan orang lain
Moore (1954) : Pengambilan keputusan adalah perpaduan antara kegiatan berpikir, memilih dan
bertindak.
Crimmon (1976) : pengambilan keputusan dapat mengarahkan perilaku tindakan seseorang dalam
mencapai tujuannya.
Bandura (1986) : keyakinan tentang konsekuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu
tindakan tertentu.
Jenis-jenis Insentif Outcome Expectancy : primer, sensoris, sosial, ekonomis, aktivitas, status,
pengaruh, terpenuhinya standar internal.
Kesalahan dalam :
Pengelolaan uang
Pengelolaan usaha dan manajemen
Kompetensi
Kredit perbankan
Membidik pasar
Administrasi usaha dan hukum
2.5 7 rahasia menjadi enterprener
Berani mengambil resiko terbesar
Meminimumkan mimpi-mimpi besar
Hargai pelanggan lebih tinggi
Pelihara anak buah anda
Dalam kondisi susah, mampu bertahan
Percaya pada diri sendiri
Punya gairah dan semangat untuk maju
2.6 Esensi kewirausahaan
Menciptakan nilai tambah melalui proses pengkombinasian SDA+SDM+Teknologi
Harus berbeda dengan yang lain, agar mampu bersaing dengan cara :
BAB III
PENGEMBANGAN KREATIVITAS
3.1. DEFINISI KREATIVITAS
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam membuat sesu-atu menjadi baru dalam
keberadaannya. Kreativitas juga berhubungan dengan adanya perubahan ide. Beberapa contoh
orang yang memiliki kreativitas dalam bidangnya yaitu Pablo Picasso, maestro dalam seni lukis
mengatakan bahwa dampak dari kreasi adalah dampak pertama dari suatu pengrusakan.
3.2. ATRIBUT KRETIVITAS
Karakteristik orang yang kreatif terdiri dari beberapa atribut seperti:
f. Percaya diri.
i. Fleksibel
k. Motivasi tinggi.
m. Selektif
Kategori 1
Perusahaan dengan kreativitas tinggi tetapi sedikit dalam penggunaan konsep kewirausahaan
seperti Manajemen artis yang harus menam-pilkan artis berbeda dengan sebelumnya dalam
beberapa hal seperti penampilan tetapi hanya bergerak dalam bidang hiburan dimana artis tersebut
terlibat.
Kategori 2
Perusahaan dengan kreativitas rendah tetapi memakai banyak konsep kewirausahaan yaitu
perusahaan franchising fast food seperti Mc-Donald’s dimana kreativitas rendah karena
perusahaan ini harus mengikuti peraturan dari pemberi franchising (franchisor) sedangkan
berdasarkan kewirausahaan konsep franchising merupakan konsep usaha yang baik.
Kategori 3
Perusahaan dengan kreativitas tinggi dan tinggi dalam penggunaan konsep kewirausahaan seperti
Perusahaan Film dimana memerlukan kreativitas tinggi dalam menciptakan film-film bermutu dan
diterima masyarakat. Mereka mengembangkan berbagai jenis film dengan berbagai lapisan
penonton atau melakukan diversifikasi produk sesuai konsep kewirausahaan.
Kategori 4
Perusahaan yang tidak menggunakan kreativitas dan kewirausahaan dalam melaksanakan
kegiatannya seperti pada birokrasi pemerintah (bersifat birokrasi penuh) yang hanya menjalankan
kegiatannya berdasarkan masa lalu saja.
§ Menyediakan penghargaan financial dan non financial bagi suatu kesuksesan yang didapat.
§ Menghilangkan deadline.
BAB IV
PENGEMBANGAN IDE USAHA
4.1. SUMBER PENEMUAN IDE-IDE BARU
Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut organisasi atau
lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1. Konsumen
Dengan memperhatikan potensial konsumen terutama needs dan wants mereka maka dapat
menimbulkan ide-ide usaha baik untuk produk baru ataupun perbaikan dari produk yang sudah
ada.
Seperti need konsumen peminum kopi yang tinggi akan macam cita rasa kopi serta want mereka
akan tempat minum kopi yang memungkinkan mereka menikmati kopi dengan santai dan beramai-
ramai dengan kolega mendorong tumbuhnya warung kopi di mal-mal atau perkantoran baik dari
luar negeri (Coffe Bean dan Starbucks) serta dari dalam negeri (Kopi Luwak, Nescafe dll).
2. Perusahaan yang sudah ada
Terkadang dari produk yang sudah ada di pasar belum memenuhi tingkat kebutuhan konsumen
sehingga diperlukan perbaikan produk ataupun pengembangan produk tersebut.
Selain itu penanganan perusahaan terhadap produk yang tidak baik juga dapat mendorong
terciptanya ide untuk cara menangani produk yang dapat menciptakan produk lebih sesuai dengan
konsumen. Contohnya adalah pada industri mobil tahun 1990 an dimana Toyota Kijang dari
Toyota menguasai pasar mobil niaga khususnya yang memiliki bonnet (hidung) karena tidak
mempunyai pesaing. Hal ini mendorong pabrik lain seperti Isuzu mengeluarkan Isuzu Panther
dan Mitsubishi yang mengeluarkan Mitsubishi Kuda.
3. Saluran Distribusi
Pendistribusian yang tidak merata atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat
menimbulkan ide-ide usaha untuk menyempurnakan produk ataupun menciptakan produk baru.
4. Pemerintah
Ada dua cara sumber pengembangan ide dari pemerintah yaitu pertama, melalui dokumen hak-hak
paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan
pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasan produk baru.
Misalnya adalah peraturan pemerintah mengenai kebersihan udara melalui pengurangan emisi gas
buang kendaraan memungkinkan munculnya usaha-usaha produk pengurang emisi seperti bahan
bakar tanpa timbal dan produk catalitic converter (penyaring gas buang) kendaraan.
5. Penelitian dan Pengembangan
Melalui penelitian dan pengembangan memungkinkan timbulnya gagasan produk baru atau
perbaikan dari produk yang sudah ada.
Contohnya adalah penelitian terhadap penyakit flu menghasilkan jenis obat flu yang tidak
membawa efek mengantuk.
Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber ide bagi produk atau jasa, proses ini
dapat dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut :
Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru. Contohnya adalah orang yang
memiliki hobi mobil dan kebersihan tubuh akan membuat usaha bengkel dengan salon sehingga
pemilik mobil dapat mengurus tubuhnya sementara mobilnya dibengkel.
c. Mengamati Kecenderungan-kecenderungan.
Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan usaha.
Peluang yang terlihat oleh pengamat dan mendorong wirausaha mengerjakan sesuatu yang baru
pada saat yang tepat. Contohnya adalah saat mode pakaian bermerek tumbuh maka marak bisnis
factory outlet di kota Bandung dan Jakarta
Kekurangan pada produk dilakukan dengan memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan
yang diperlukan.
Peluang timbulnya usaha baru adakala datang dari pertanyaan “Mengapa tidak terdapat….?”.
Seperti contoh tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang mendirikan usaha baru
yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang
bukan kegunaan yang dimaksudkan dari barang itu. Barang tersebut dari perubahan karakter dan
kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai.
Seperti Kit Wash dan Wax yang merupakan penambahan wax (cairan pengkilat) pada shampo
mobil yang ada sehingga kita tidak perlu membeli wax.
Produk atau perusahaan baru dapat terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari
perusahaan yang ada. Misalnya seorang pega-wai pada perusahaan yang memproduksi cairan
pembersih mobil berusa-ha mendapatkan tambahan penghasilan dengan membuat salon mobil
panggilan pada malam hari atau hari libur dan konsumennya puas dan menjadi pelanggan tetap
hingga penghasilannya melebihi penghasilan di kantor. Hal itu membuatnya memutuskan
mendirikan salon mobil tetap.
Menurut penelitian di Amerika yang dilakukan oleh NFIB Foundation (1990), sumber ide untuk
bisnis baru adalah sebagai berikut :
– Lain-lain (3%)
a. Macro Screening
Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai potensi bisnis.
Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali, yaitu yang mempunyai potensi
bisnis.
b. Micro Screening
Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan menggunakan kriteria
tertentu.
4. Tersedianya teknologi
7. Dan sebagainya.
Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai alternatif beberapa
ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Ide produk yang ada perlu dianalisis lebih mendalam sehingga diketahui apa kekuatan dan
kelemahannya dengan memperhatikan situasi lingkungannya.
Ide produk yang baik belum tentu menjadi bisnis yang baik pula. Untuk itu sebelum ide produk
direalisir harus diuji dulu kelayakannya di lapangan yang merupakan situasi lingkungan bisnis
sebenarnya. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis
seperti: Pasar dan pemasaran, teknik /operasi usaha yang dilakukan, organi-sasi dan manajemen,
dan keuangan.
Dengan adanya suatu rencana bisnis untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita menilai
apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir menjadi bisnis yang sebenarnya.
Focus Group
Brainstorming
Problem Inventory Analysis
Creative Problem Solving
Brainstorming
Reverse Brainstorming
Synetics
Gordon Method
Checklist Method
Free Association
Forced Relationships
Collective Notebook Method
Heuristics
Scientific Method
Value Analysis
Attribute Listing
Matrix Charting
Big-Dream Approach
Parameter Analysis
4.4. PROSES PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
Produk adalah segala yang ditawarkan pada konsumen untuk dipakai atau dikonsumsi. Makna
suatu produk adalah:
Produk inti (core product), manfaat tersembunyi yang terdapat dalam produk itu.
Produk nyata (tangible product)
Produk tambahan
Berdasarkan hal itu, maka suatu produk harus direncanakan dan dikembangkan maknanya. Tujuan
perencanaan dan pengembangan produk baru adalah untuk mencapai pasar yang diinginkan
sehingga tidak menjadi produk gagal. Perencanaan produk meliputi:
Adanya gagasan
Penyaringan gagasan dan analisa bisnis
Mewujudkan gagasan dan penyempurnaan
Analisis kemampulabaan
Uji coba pemasaran
Komersialisasi
Suatu produk akan mengalami siklus / daur hidup produk yang dikenal dengan product life
cycle (PLC). Konsep dasar PLC adalah:
1. Produk mempunyai batas umur
Kriteria juga dibuat untuk mengevaluasi produk baru dalam peluang pasar, persaingan, sistem
pemasaran, faktor keuangan, dan faktor produksi.
Artinya, produknya “berbeda”, memberi manfaat unik, dan berasio nilai tinggi untuk konsumen.
Dipengaruhi oleh pengetahuan tentang keadaan pasar (market driven) dan proses pengembangan
produk baru berfokus pada konsumen.
Dengan melihat pada keadaan internasional maka disain produk, pengembangannya, dan target
pemasarannnya, akan menghadirkan inovasi produk yang terdepan.
5. Perumusan dengan tajam definisi / konsep produk pada awal dari proses.
6. Pelansiran produk yang dipersiapkan dengan matang dan dilaksa-nakan dengan baik.
Rencana pemasaran yang mapan untuk pelansiran produk adalah inti dari keberhasilan.
10. Produk yang ditujukan ke pasar yang menarik akan berjalan lebih baik.
Profil produk yang unggul dapat dipakai sebagai kriteria seleksi produk baru.
Perlu lebih ditekankan adanya kebutuhan untuk kelengkapan, konsekuen, dan kualitas dalam
pelaksanaan.
14. Kecepatan adalah segala-galanya, namun harus tanpa mengorban-kan kualitas dalam
pelaksanaannya.
15. Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk baru secara bertahap dan
menggunakan konsep pengembangan produk dengan pedoman permainannya secara disiplin, akan
lebih berhasil.
2. Berwawasan konsumen.
– Pasar sasaran tertentu ; jelas siapa yang akan menggunakan pro-duk tersebut.
– Penggambaran / diskripsi produk ; produk apa, apa yang dapat dilakukan olehnya dan
manfaatnya.
– Daftar tentang bentuk, sifat, persyaratan dan spesifikasi produk yang harus ada dan sebaiknya
ada.
Terlepas dari bentuk mana yang dipilih, kepemimpinan proyek yang kuat dan adanya
kewewenangan formal sangatlah penting. Iklim yang ditumbuhkan harus memberi ganjaran dan
mendorong adanya kreativitas dan inovasi dan tersedianya sarana untuk melakukan usaha kreatif.
b. Penyelidikan mendalam.
c. Pengembangan.
Untuk selanjutnya harus ditempatkan produk tersebut ditinjau dari kegiatan dasarnya. Penempatan
produk dilihat dari kacamata bisnis dapat dikategorikan menjadi empat golongan, yaitu:
1. Bisnis Ekstraktif, yang bergerak di bidang penambangan atau penggalian bahan-bahan
tambang. Perusahaan-perusahaan seperti pabrik semen, timah, pertanian, dan inalum termasuk
kategori bisnis ekstraktif.
3. Bisnis Industri, yang bergerak di sektor industri manufaktur, mengolah bahan baku menjadi
barang jadi, baik untuk konsumsi maupun untuk industri berikutnya. Yang termasuk bisnis industri
adalah industri tekstil, garmen, rokok, mesin-mesin, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, kertas
dan berbagai jenis.
4. Bisnis jasa yang bergerak di bidang jasa menghasilkan produk yang tidak berwujud
(intangible), seperti jasa pendidikan, jasa tata rias, dokter, pengacara, rumah sakit, asuransi, jasa
pariwisata dan lain-lain.
Selain itu, kegiatan bisnis dapat juga dibedkan menurut kegunaannya, yaitu :
Pelayanan prima (Excellent service) adalah pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan sehingga
dapat menimbulkan rasa puas pada pelanggan. Pelayanan prima merupakan pelayanan yang
berorientasi pada pemenuhan tuntutan pelanggan mengenai kualitas produk (barang atau jasa)
sebaik-baiknya. Melalui pelayanan prima, perusahaan dapat menarik pelanggan baru dan
perusahaan dapat mempertahankan pelanggan lama. Untuk menunjang pelaksanaan playanan
prima, telah dikembangkan konsep total quality management (TQM), yaitu system manajemen
yang melibatkan semua manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas proses
organisasi agar kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi.
Calon pembeli/pelanggan selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan
dari pelayan/petugas yang ada di toko/perusahaan sehingga kepuasan pembeli terpenuhi serta
kemungkinan besar pengalamannya disampaikan kepada orang lain, yang akhirnya menjadi
promosi gratis bagi perusahaan. Pelayanan berdasarkan attitude (sikap) terdiri dari beberapa
bentuk, antara lain seperti berikut ini.
b. Konsep attention
Ketika sedang mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, penjual harus mengadakan
pengamatan terhadap segala perilaku pelanggan dalam hal berikut ini.
Body language
Body movement
Motive pembeli
c. Konsep Action
Untuk memberikan pelayanan yag baik, sebaiknya pelayanan atau penjual mendengarkan
memahami kebutuhan para pelanggan para pelanggan dan membuat daftar kebutuhan dengan
mengelompokkan sesuai dengan kegunaan, merek, ukuran, dan jenis pesanan.
Barang yang telah dicatat, ditegaskan kembali agar tidak terjadi kesalahan pelayanan.
Menanyakan penggunaan alat pembungkusan barang
Menanyakan cara pengiriman barang yang dikehendaki pembeli
Menegaskan cara pembayaran (cash, credit, dengan cek)
Hal-hal yang dapat dilakukan dengan harapan pelanggan kembali untuk membeli barang jasa
diataranya adalah sebagai berikut:
A.2 Promosi
2. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi yaitu kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara memperkenalkan barang
kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Promosi merupakan salah satu
alat untuk mempengaruhi konsumen, baik langsung maupun tidak langsung.
b. Tujuan Promosi
b) Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli produk dalam
jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat produk
c) Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang dipromosikan
d) Mempertahankan merek produk perusahaan
c. Sasaran promosi
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah sebagai berikut
Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka diharapkan dapat
memberikan keuntungan, yang berupa berikut ini.
Bentuk promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi. Bauran promosi
adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat penting dalam promosi
yaitu advertensi, personal selling, sales promotion dan publicity.
a) Advertensi (periklanan)
Bedasarkan macam media yang digunakan, maka advertensi dibedakan menjadi berikut:
4) Kiriman langsung yaitu berupa barang cetakan yang dikirim langsung dengan pos kepada calon
pembeli
5) Advertensi khusus yaitu segala macam barang, berupa hadiah atau pemerian secara Cuma-Cuma
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di dalam memilih jenis media yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
1) Biaya
2) Produk
3) Pesan
Agar penyusunan advertensi lebih efektif dan efisien, sebaiknya perusahaan memperhatikan
langkah-langkah dalam mernyusun advertensi diantaranya sebagai berikut:
b) Personal Selling
Personal selling adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan terjual.
1) Menciptakan Kepercayaan
Kontak pribadi antara pembeli dan penjual dapat menimbulkan kepercayaan pembeli terhadap
barang yang ditawarkan.
2) Peragaan
Personal selling sangat diperlukan untuk memperagakan jenis barang yang belum dikenal
konsumen
Mengatasi penjualan terhadap produk yang hanya sekali-sekali saja dibeli oleh konsumen
Personal selling dapat memasarkan barang yang bernilai tinggi seperti: Mobil, Kamera.
personal selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun ukuran
disesuaikan dengan permintaan konsumen, seperti tas, pakaian dan sebagainya.
1) Hubungan akrab
Penjual harus menggunakan keahliannya untuk memperoleh rasa simpati dari pembeli, misalnya
memuji para pembeli, sehingga akan terbentuk hubungan yang akrab dengan pembeli.
2) Hubungan langsung
hubungan langsung akan menyebabkan adanya kebutuhan saling mengamati sifat penjual
dengan pembeli mengadakan penyesuaian secara langsung.
3) Adanya tanggapan
personal selling membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan
penjual memberi reaksai dan tanggapan, walaupun reaksi tersebut hanya merupakan suatau
persyaratan ucapan terimakasih.
c) Sales Promotion
Ada beberapa alat-alat yang biasa digunakan untuk sales promotion yaitu:
a. Sampel/contoh yaitu memberikan produk secara gratis kepada konsumen, dengan harapan
mereka menyukai sehingga melakukan pembelian ulang.
b. Kupon/voucher yaitu memberikan sertifikat hak potongan kepada pemegangnya sehingga dapat
menghemat pembelian produk tertentu
c. Premi yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah atau bahkan gratis sebagai
suatu insentif bila orang membeli produk tersebut.
d. Paket harga yaitu produk yang memuat harga yang lebih rendah daripada harga biasa
e. Tawaran uang kembali (money refun offer), yaitu tawaran pengembalian uang jika terjadi
kesesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli berdasarkan perjanjian.
f. Promosi dagang (trade promotion) yaitu penawaran potongan harga pada setiap pembelian
selama jangka waktu tertentu.
h. Pameran dagang
j. Undian, misalnya konsumen diajak mengumpulkan label yang memuat nama produk/perusahaan
untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah
d) Publicity
Publicity adalah upaya pengaturan ruang editorial agar terpisah dari ruang lainnya di semua media
yang dapat dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon konsumen suatau produksi
perusahaan untuk mencapai tujuan penjualan. Alat-alat yang diperlukan untuk
melaksanakan publicity adalah sebagai berikut:
Komunikasi intern dan ekstern dalam upaya menciptakan rasa saling pengertian diantara
perusahaan.
4) Pendekatan (Lobbying)
Kerja sama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah un tuk mendukung atau menghapuskan
peraturan/UU
5) Bimbingan (conselling)
Hasilnya
2) perubahan kesadaran, pemahaman atau sikap yang dihasilkan oleh pelaksanaan publisitas.
3. Teknik menjual
Salah satu teori menjual yang dikemukakan adalah teori AIDAS, teori ini menerangkan dengan
rinci mengenai tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang penjual di dalam melakukan
kegiatan penjualan.
1) Attention (Perhatian)
Pada tahap ini, penjual harus berusaha agar calon pembeli memperhatikan penawaran yang
dilakukan calon penjual.
2) Interest (Minat)
Pada tahap ini, penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat yang kuat.
3) Desire (keinginan)
Perlu diketahui, bahwa kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan membeli tidaklah
sama.
4) Action
Pada tahap ini, penjual harus menyakinkan kepada pembeli bahwa keputusan untuk membeli
produk yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat.
5) Satisfaction (kepuasan)
Pada tahap ini, penjual harus memastikan bahwa kualitas produk yang ditawarkan sesuai apa yang
dijelaskan.
b. Keterampilan Penjual
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain
1) Mampu berkomunikasi
2) Penuh inisiatif
3) Berpikir kreatif
4) Penuh perhatian
9) Bijaksana
c. Ilmu menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.
2) Penjual dapat mengatasi segala macam tantangan atau hambatan yang kadang timbul ditengah
kegiatan jual beli.
3) Membantu penjual dalam mengatasi persaingan yang makin ketat, baik dalam negeri maupun
luar negeri.
1) Penjual
Penjual harus mengetahu seluk-beluk barang atau jasa yang akan dijual
4. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang
memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan.
Harapan itu adalah berupa kemampuan perusahaan menyediakan produk, pelayanan, harga dan
aspek lain sesuai dengan yang diinginkan pelanggan atau melebihi keinginan pelanggan.
3) Pilihlah pelanggan dengan tepat melalui strategi segmentasi kemudian bangun kepuasan
pelanggan
1. Kualitas Produk
2. Harga
4. Kualitas Pelayanan
5. Faktor Kemudahan
5. Negoisasi
Negoisasi diartikan sebagai perundingan antara dua pihak yang berkepentingan untuk mencapai
kesepakatan.
d) ada upaya untuk menghindarkan persengketaan di masa yang akan datang atau menyelesaikan
persengketaan yang telah terjadi
b. Strategi bernegiosasi
Strategi Bernegoisasi adalah rencana mengenai berbagai persiapan dalam mengantisipasi berbagai
masalah dan segala kemungkinan yang terjadi dalam suatu pandangan.
c. Ada strategi negoisasi yang dapat dipelajari, antara lain sebagai berikut.
Strategi Perudingan untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan mengalahkan orang lain.
3) Strategi kalah-kalah
Strategi yang dipilih sesorang karena di dasari oleh persaan untuk melampiaskan kemarahan dan
cenderung tidak menggunakan akal sehat.
d. Adapun persyaratan atau kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang yang ditunjuk untuk
melakukan negoisasi antara lain:
e. Di dalam kegiatan jual beli pada umumnya materi yang diperbicangkan antara pihak pembeli
meliputi:
6) Cara pengajuan klaim apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya keterlambatan
penyampaian barang, keterlambatan pembayaran, kerusakan barang, serta ketidak cocokan barang
yang diterima
Keuntungan yang dapat diperoleh ketika sorang wirausaha menyusun proposal usaha, antara lain
:
a. Memberikan gambaran kepada pihak lain tentang profil perusahaan.
b. Mengundang orang orang yang potensial untuk bergabung dan bekerja sama.
c. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha.
d. Mengatur pembentukan kerja sama yang saling menguntungkan dengan perusahaan lain, serta
mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.
e. Membantu wirausaha memahami persaingan dalam factor ekonomi dan analisis keuangan
yang masuk dalam subjek proposal usaha sehingga dapat mendekati asumsi-asumsi secara
cermat tentang seberapa besar tingkat keberhasilan yang dicapai.
f. Dapat memperoleh pinjaman maupun penertaan modal dari investor, bank dan pihak potensial
lainnya.
g. Memperjelas sumber-sumber dana pengelolaan usaha karena proposal usaha dapat :
1. Memberikan gambaran awal akan kemampuan manajerial wirausaha,
2. Mengidentifakasi risiko kritis pada saat-saat penting sehingga mempermudah penentuan
langkah antisipasi
3. Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan pangsa pasar yang mungkin diraih
4. Memberikan keterangan mengenai sumber-sumber keuangan,
5. Memberikan gambaran tentang kemampuan wirausaha dalam memenuhi kewajibannya.
Proposal usaha harus disususn secara jelas, singkat, dan padat sehingga ketika orang lain
membaca proposal tersebut, mereka akan segera menemukan gambaran yang jelas tentang usaha
yang sedang dirancang.
Berikut akan dibahas mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menyusun proposal
usaha.
1. Isi proposal Usaha
Proposal usaha biasanya digunakan untuk memperoleh modal usaha. Oleh karena itu, wirausaha
harus membuat proposal yang berisi informasi lengkap tentang hal-hal yang sedang atau akan
dijalankan, serta modal yang dperlukan.
Berdasarkan proposal tersebut, pihak lembaga keuangan (biasanya bank) akan menilai apakah
wirausaha tersebut pantas memperoleh pinjaman atau tidak. Informasi yang biasanya tercantum
dalam sebuah proposal usaha, antara lain :
a. Uraian usaha
uraian usaha memberikan penjelasan singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan,
biasanya berisi latar belakang pendirian usaha dan prospeknya di masa mendatang. Selain itu
juga berisi keunggulan dari bidang usaha tersebut dan kendala yang mungkin dihadapi serta
pemecahannya ( analisis SWOT).
b. Produk
Proposal usaha menguraikan secara rinci tentang spesifikasi dari sebuah produk, misalnya
ukuran, jenis kegunaan, dan banyak produk yang dihasilkan jenis produk yang dihasilkan
bergantung pada minat dan pengetahuan wirausaha biasanya berasal dari pengalaman yang
pernah diperolehnya hal hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan produk adalah :
1. Permintaan konsumen akan suatu produk
2. Kebutuhan konsumen yang belum teridentifikasi
3. Persaingan pasar
4. Sumber daya yang menunjang pembuatan produk
c. Lokasi
secara umum, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi usaha, yaitu
pertalian ke belakang (backward linkage) yaitu perolehan bahan baku dan pertalian ke depan
(forward linkage) yaitu penjualan, distribusi dan pemasaran produk. Hal-hal yang memengaruhi
penentuan lokasi adalah :
1. Kedekatan dengan sumber bahan baku produksi, seperti bahan bakar,air dan lainnya
2. Kedekatan dengan pasar/konsumen
3. Ketersediaan kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja
4. Kemudahan fasilitas pengangkutan dan transportasi
5. Sikap/peraturan pemerintah serta masyarakat sekitar.
d. Pasar
Pasar merupakan tempat orang melakukan transaksi jual beli.Jika dilihat dari sudut pandang
ekonomi, pasar merupakan tempat berinteraksinya produsen dan konsumen. Sebagai contoh,
seorang wirausaha akan membuka bisnis di bidang kecantikan oleh karena itu, ia menetapkan
segmen pasarnya adalah wanita golongan menengah ke atas 25 th. Selain segmen pasar dan
konsumen, wirausaha juga harus menyertakan strategi pemasaran yang akan diambil termasuk
kebijakan harga.
e. Persaingan
Perusahaan harus bisa menjelaskan posisis usahanya dan persaingan dalam pasar yang ada selain
itu, perusahaan juga harus bisa menggambarkan strategi yang akan dijalankan untuk
memenangkan persaingan.
Posisi perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Pemimpin pasar (market leader) perusahaan yg menguasai sebagian besar pangsa pasar yntuk
suatu produk sejenis. Pada umumnya perusahaan ini memiliki kekuatan mengendalikan harga
dan anggaran promosi yang jauh merupakan pemimpin pasar untuk produk mie instan.
2. Penantang pasar (market challenger) perusahaan yang selalu berusaha merebut pangsa pasar
dari pemimpin pasar. Biasanya mereka giat melakukan promosi, perang harga, memberikan
pelayanan yang lebih baik, dan menerapkan strategi yang dianggap lebih jitu.
3. Pengikut pasar (market followers) perusahaan dengan pangsa pasar dan pengikut yang tidak
terlalu banyak namun loyal pengikut pasar merupakan pemimpin pasar dalam cakupan kecil.
4. Perelung pasar, yaitu perusahaan yang menjadi pesaing bagi pengikut pasar. Perusahaan ini
menghindari persaingan dengan cara melayani konsumen yang belum digarap pemimpin pasar.
f. Laporan keuangan
Wirausaha yang telah memiliki usaha, wajib menyertakan laporan keuangan yang lalu dalam
rencana usahanya. Sementara, wirausaha yang baru akan memulai usaha, harus menyertakan
rencana permodalannya , estimasi baiaya, dan pendapatannya. Hal ini dimaksudkan agar
penyandang modal bisa menilai kemampuan riil maupun potensial perusahaan tersebut.Laporan
keuangan meliputi neraca perusahaan dan laporan laba rugi, analisis titik impas (BEP) Serta
sumber permodalan.
g. Manajemen
Dalam proposal usaha, wirausaha harus mendeskripsikan/menguraikan bentuk kepemilikan,
struktur modal, serta peranan dan masing masing sub organisasi perusahaan wairausaha juga
harus menjelaskan status badan usaha yang dikelolanya apakah berstatus perseroan,
firma,CV,atau bentuk badan usaha lainnya.
h. Personalia (sumber daya manusia)
Wirausaha harus menjelaskan susunan personalia dalam struktur organisasi perusahaan lengkap
dengan jumlah pegawai dan latar belakang pendidikannya.
i. Proposal kredit
wirausaha mengajukan sejumlah dana yang diperlukan dalam mengembangkan usahanya.
Kebutuhan dana harus diperinci alokasinya, misalnya dan yg dibutuhkan untuk menambah
mesin, pembelian bahan baku, dll.
j. Lampiran lainnya
hal terakhir yang harus dilakukan adalah dokumen-dokumen penting perusahaan seperti akta
pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.
f. laporan keuangan
1. neraca
2. laporan laba/rugi
3. analisis BEP ( titik pulang pokok/ titik impas )
4. sumber permodalan
g. sumber daya manusia
1. jumlah karyawan
2. latar belakang pendidikan karyawan
h. proposal kredit
1. alokasi kebutuhan dana
2. total kebutuhan dana
i. lampiran
1. surat izin usaha
2. data penelitian paasar
3. surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya
Peluang usaha ialah kesempatan yang ada untuk bisa dimanfaatkan dalam memperoleh sebuah
keuntungan bagi seorang wirausaha/wirausahawan. Banyak peluang yang disia-siakan sehingga
berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihatpun belum
tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya wirausahawan yang dapat berpikir kreatif
serta berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Cara mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan mengamati bidang hasil usaha
pokok, yaitu :
1. Segmentasi pasar
2. Posisi produk
3. Sumber daya manusia
4. Keuangan
5. Tanggung jawab sosial
6. Pengembangan usaha
Dengan kata lain, mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Berpikir positif setiap ide-ide baru yang datang dalam dunia bisnis.
2. Manerima saran-saran orang lain demi perkembangan bisnis.
3. Mempunyai konsep ATM (amati, tiru, modifikasi).
Risiko usaha
Sebenarnya yang dimaksud dengan risiko adalah sesuatu kemungkinan kejadian yang
merugikan. Ada tiga unsur penting dari sesuatu yang dianggap risiko yaitu sebagai berikut:
Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausahawan memilih jenis usaha, proses
pemilihan ini terdiri dari tahap melalui penyaringan yang makin lama makin sempit. Untuk itu
diperlukan pertimbangan yang mendalam, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah
dikembangkan sesuai kebutuhan. Adapaun faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan
adalah sebagai berikut :
1. Faktor keuntungan
2. Faktor penguasaan teknis
3. Faktor pemasaran
4. Faktor bahan baku
5. Faktor tenaga kerja
6. Faktor modal
7. Faktor risiko
8. Faktor persaingan
9. Faktor fasilitas dan kemudahan
10. Faktor manajemen
Jika seorang wirausaha sudah memetapkan jenis usaha sesuai dengan yang diinginkan dan sudah
melalui berbagai macam pertimbangan, maka tugas yang perlu diperhatikan oleh seorang
wirausahawan adalah :
1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (sumber daya manusia) yang andal dan didukung teknologi yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang uasaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.
Seorang pelaku bisnis bisa gagal disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Produk primer
2. Produk sekunder
3. Produk tersier
a. Pengertian jasa
Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu dan tidak
mempunyai sifat-sifat fisik tertentu pula serta tidak terdapat tenggang waktu antara
diproduksinya dan dikonsumsinya.
bidang jasa
Agar wirausahawan berhasil dalam menganalisis peluang usaha bidang jasa perlu
mempertimbangkan dan memerhatikan hal-hal berikut :
Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen dan jumlah pesaingnya
Menjaga hubungan yang serasi dan harmonis dengan penyuplai agar suplai barang lancar dan
tepat waktu
d. Kekuatan- kekuatan yang mengacu penawaran dan permintaan terhadap bidang jasa (James L.
Hesketi)
Agar pelaksanaan penagnalisisan peluang usaha berjalan lancar, maka persyataran pembuatan
produk atau jasa perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Membuat model kasar dari produk atau jasa yang diminati konsumen dan disesuaikan
dengan daya belinya
2. Menyusun daftar komponen produk atau jasa yang diminati konsumen baik jenisnya,
jumlahnya maupun daya belinya
3. Memanfaatkan tenaga pelaksana proses pembuatan produk atau jasa serta
pengawasannya yang bertanggung jawab terhadap program perusahaannya
1. Membuat produk jasa yang berkualitas, bermanfaat, dan laku terjual sesuai dengan daya
beli konsumen.
2. Membuat atau mendesain produk atau jasa dengan bahan baru atau kombinasi yang
diminati sesuai dengan daya beli konsumen.
3. Membuat produk atau jasa lebih cepat, berfaedah, dan murah sesuai dengan daya belinya.
4. Memelihara dan memperbaiki sarana kerja, tempat kerja, peralatan kerja, dsb.
EVALUASI USAHA
Tujuan evaluasi usaha Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai
rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
2. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi
yang bersangkutan. (umar : 2003 )
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil
tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya,
analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan
pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
A. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam
penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan
pasar sasaran, yaitu:
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap
suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses
penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk
dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)
B. Peramalan Permintaan
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda
eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang
digunakan yaitumetode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan
asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif
bermula darikondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan
kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis
teknologi, antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan
pasar atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks
yang ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan
tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya.
Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas
akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di
tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan
baik.
Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis pada
Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan
pelanggan,kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a)
Evaluasi Kemajuan
Usaha Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus
dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha
yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan
pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur
sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi
ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami
kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak
dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke
waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak
bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa
mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat,
produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha
selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis
yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan
monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha
yang sudah dilaksanakan.
Berikut ini gambaran umum dari tipikal kondisi persaingan baru saat ini :
• Para entrepreneur sulit untuk mengenal siapa, dimana, bilamana, serta bagaimana kekuatan dan
kelemahan pesaingnya
• Perubahan yang berjalan dengan cepat • Tingkat kompetisi yang sangat tinggi
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu
untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk
sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan
(learning by doing).
Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari
keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha),
berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan
berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam
masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap
saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang
sebenarnya.
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran
sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan ,
selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan
atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda
menjalankan usaha dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang
waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali
setelah usaha berjalan).
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk
melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun.
Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif
untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan
baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami
peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda
lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh
pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan
berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan
tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari
langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan
target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha
yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk
mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya
dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara
cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena
angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang
kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan
promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang
lebih ramai?
Evaluasi terhadap perkembangan usaha dalat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu :
1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering
dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan
dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan,
persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena
dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi
dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang
dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila
terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena
masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang
terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah
yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.
Ini adalah tahap pertama, dimana Anda dapat mengetahui maju mundurnya usaha Anda dan
mengukur kinerja usaha Anda melalui evaluasi keuangan.
Apakah produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan pasar? Indikator kegiatan usaha yang sehat
atau berhasil biasanya ditandai dengan tepatnya pemilihan terhadap kebutuhan atau selera, biaya,
kenyamanan, dan komunikasi dengan konsumen, serta pemilihan SDM yang tepat.
Bagaimana hasil dari sasaran jangka pendeknya? Apakah ada pencapaian keuntungan dan
pertumbuhan seperti yang diharapkan? Bagaimana pangsa pasarnya? Apakah memenuhi target?
Apakah Anda stress, atau hilang semangat? Apakah Anda kehilangan visi serta energi yang
pernah Anda miliki pada saat pertama kali membuka usaha? Lakukan Evaluasi Usaha sebelum
Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka
ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Agar Anda dapat lebih terarah, dibawah ini dipaparkan langkah-langkah untuk mengelola usaha
secara sehat, yaitu:
1. Penetapan strategi dan arah usaha Anda Kemampuan membuat perkiraan dan perencanaan
usaha dengan arah yang benar Kemampuan menilai situasi dan lingkungan usaha Anda yang
sekarang.
2. Mencari dan memperkerjakan tim/karyawan Anda dengan perencanaan SDM yang terencana.
Mampu meninjau ulang kembali pendistribusian pembagian kerja dan arus kerja yang benar
* Memelihara semangat yang tinggi pada tim/karyawan dalam situasi apapun juga
Strategi Benchmarking
Sebelum melakukan benchmarking, terlebih dahulu evaluasi usaha Anda apakah sudah memiliki:
• Strong SDM?
Setelah melakukan benchmarking, mata Anda setidaknya kini menjadi lebih terbuka untuk
melihat gambaran usaha Anda. Kemudian, penting untuk Anda menindaklanjutinya dengan
melakukan peningkatan kualitas dan kinerja dalam mengembangkan usaha.pelaksanaan hal ini
perlu dilakukan secara teratur melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Plan)
Langkah awal pemecahan masalah Anda berdasarkan data yang ditemukan di lapangan
2. Pelaksanaan (Do)
Melakukan sesuatu berdasarkan hasil analisis data yang berasal dari implementasi terhadap usul
rencana perubahan usaha Anda secara keseluruhan.
3. Mengecek (Check)
Mengkaji dan melakukan percobaan yang hasilnya disampaikan kepada tim/karyawan Anda
sebagai umpan balik untuk meningkatkan kualitas.
1.Strategic flexibility
Usaha Anda harus proaktif atau memiliki respon yang cepat dalam menghadapi persaingan
Usaha yang tajam dan berubah-ubah sehingga mampu menjawab tantangan yang kompetitif.
fleksibilitas yang strategis dari usaha Anda menjadi hal yang wajib untuk menjawab hadirnya
ketidakpastian dan dinamika yang tinggi.
2. Strategic leadership
Tindakan ini memberikan tujuan, arti, dan arahan usaha Anda. Poin ini berpengaruh sangat besar
kepada strategic flexibility.
Usaha Anda dapat membangun competitive advantage dengan menciptakan kompetensi dasar
yang tidak dapat ditiru, jarang ada, dan tidak ada substitusinya. Hal ini haruslah berjalan secara
dinamis dengan memperhatikan beberapa peluang baru, produk baru, dan pelayanan yang
membuat usaha Anda dapat berkompetisi secara efektif (tidak statis)
4. Human Capital
Salah satu unsur penting kompetensi dasar dapat difokuskan kepada human capital. Pengetahuan
yang diperoleh oleh tim/karyawan Anda merupakan investasi penting untuk menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas.
Bermain dalam pasar global dan menggunakan strategi bersaing adalah dua kegiatan yang
berpengaruh kepada fleksibilitas stratejik melalui penciptaan dan implementasi strategi
yangberwawasan entrepreneurship. Salah satu strategi untuk memasuki pasar global adalah
mengadakan strategic alliance (kerjasama yang stratejik). Masing-masing partner bekerjasama
mengalokasikan modalnya dan bekerjasama saling membutuhkan agar dapat bersaing di pasar
global.
6. Entrepreneurial Culture
Anda perlu menciptakan budaya pembelajaran agar dapat mempertahankan kemampuan bersaing
dalam lingkungan kompetisi yang baru. Kebutuhan untuk berinovasi secara terus menerus,
penyebaran teknologi yang pesat, dan desakan agar merespon dengan cepat lingkungan yang
berubah menjadikan pembalajaran hal yang penting untuk dilakukan.
• Lakukan riset mendalam mengenai daerah sasaran yang memberi pengaruh bagi kemajuan
bisnis Anda sebelum atau sesudah Anda membuka usaha ini
• Jaga jangan sampai Anda kehilangankontak hubungan dengan pelanggan dan mitra kerja Anda
• Tinjau kembali kemajuan ataupun kemunduran dari bisnis Anda secara berkala
• Perluas data pelanggan Anda, harus selalu mencari prospek pelanggan baru dan memelihara
pelanggan lama
• Anda harus bisa menjual produk Anda dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan, jangan
melakukan tindakan kompromi yang hanya akan membuat usaha Anda impas atau mengalami
kerugian
• Pacu usaha Anda sekuat tenaga dengan dukungan tim kerja yan solid
• Renungkan dan bayangkan kejadian apa yang bakal menimpa usaha Anda di masa mendatang.
Buat rencana kegiatan dalam mengelola bisnis Anda secara rinci
• Biasakan Anda mengevaluasi berapa kuentungan usaha Anda kembali, sehingga usaha Anda
dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat
1. Mulai Dengan Penetapan Sasaran Usaha. Sekalipun ini baru merupakan rancangan awal, tetap
saja anda perlu memulainya dengan menentukan sasaran yang hendak dicapai melalui usaha
anda. Suatu rumusan sasaran yang baik mengandung ciri-ciri berikut :
a. Spesifik
b. Dapat diukur
c. Dapat dicapai
d. Realistik
e. Terikat waktu Anda jangan ragu-ragu untuk segera merumuskan sasaran anda, dan begitu
terumuskan anda dapat segera mengujinya dengan ciri-ciri yang dipersyaratkan tersebut.
Misalnya begini :
Dengan usaha ini saya hendak memperoleh pendapatan Rp 800.000,- per bulan Spesifik?
Kurang, seharusnya pendapatan bersih atau pendapatan kotor? Dapat diukur ? Ya : Rp 800.000,-
Dapat dicapai ? Mungkin Realistik ? Mungkin Terikat waktu ? Tidak ada informasi (mestinya
dalam setahun mendatang) Jadi rumusan yang lebih baik adalah : Sasaran usaha adalah
pendapatan bersih sebesar Rp 800.000,- per bulan dapat saya peroleh dalam jangka waktu satu
tahun.
Selama belum lulus dari uji kelima kriteria ciri tersebut, anda perlu merumuskannya berulang
kali hingga cukup memuaskan. Tentu saja pendapatan bersih bukan satu-satunya hal yang layak
dijadikan sasaran. Bisa juga dilengkapi atau dalam bentuk alternatif : Sasaran produksi :
terjualnya sekian unit barang X berkualitas Q pada akhir tahun pertama. Sasaran penjualan :
terjualnya sekian unit produk dengan harga Y rupiah per unit dalam jangka waktu 12 bulan.
Sasaran keuntungan : 10% keuntungan dari investasi sebesar N juta rupiah dalam jangka waktu
dua tahun usaha
2.Investasi Sumber Daya.
Sumber daya terpenting adalah diri anda sendiri. Modal dasar adalah watak kewirausahaan anda.
Dan anda lengkapi pula dengan ketrampilan-ketrampilan dan keahlian-keahlian yang anda
miliki. Selain itu adalah sumber daya material atau aset yang anda miliki (barang, modal,
tabungan, perhiasan) lalu kurangi dengan kewajiban-kewajiban yang harus anda lunasi.
Tambahkan pula aset keluarga dekat anda yang berkemungkinan untuk digunakan mendukung
usaha anda. Nyatakan pada diri anda sendiri suatu ketetapan hati berapa bagian (%) dari aset itu
dapat anda investasikan untuk mewujudkan usaha anda.
3.Merancang Tindakan-tindakan
Dengan landasan sumber daya ditangan anda, tindakan-tindakan apa yang hendak anda lakukan,
langkah demi langkah. Pada tahap ini anda belum perlu berpikir terlalu rinci, cukuplah jika anda
dapat menggariskan sekedarnya mengenai hal-hal berikut :
a. Pengenalan pasar produk anda (siapa pemakai produk, golongan penduduk mana, berapa
banyak, tersebar dimana saja), serta kecendrungan perubahan-perubahannya dalam 1-5 tahun
mendatang.
b. Pemilihan calon lokasi usaha anda (pusat produksi dimana, pusat pemasaran dimana,
peraturan-peraturan perijinan).
c. Perancangan sistem produksi (ingat spesifikasi produk dan masalah penyediaan bahan baku).
d. Perancangan sistem organisasi dan manajemen (struktur organisasi, cara perekrutan pekerja,
jaminan-jaminan keamanan dan kesejahteraan karyawan).
4. Penjadwalan Tindakan.
Setiap rancangan tindakan-tindakan untuk mencapai suatu sasaran perlu dijadwalkan karena
perumusan sasaran mengandung ciri keterikatan dengan waktu. Penjadwalan tindakan lasimnya
dijadwalkan dalam format matrix.
5. Pengembangan Suatu Bisnis Proposal. Suatu saat nanti rancangan tindakan yang sederhana
dan masih kasar ini akan anda kembangkan menjadi suatu bisnis proposal yang lebih terinci dan
bersifat formal.
Banyak dana telah dikeluarkan dalam memulai usaha baru. Banyak pula usaha baru yang
mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun, dan hanya sedikit saja yang berhasil dalam
usahanya.
Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wiraswastawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah:
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai. Kelemahan ini termasuk juga kurangnya informasi
mengenai potensi permintaan untuk produk, pangsa pasar yang bisa diharapkan secara realistis,
dan metode distribusi yang memadai.
2. Kinerja produk yang salah. Sering sekali produk baru tidak berfungsi seperti yang disebutkan,
disebabkan oleh terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji coba produk, atau kendali
mutu yang tidak memadai .
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif. Hasil yang buruk sering menunjukkan
usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan
masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan atau kedekatan dengan pasar.
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan. Usaha baru sering gagal karena wiraswastawan tidak
memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti potongan harga yang tinggi
dan diskon khusus kepada kepada para pengecer.
5. Keusangan produk yang terlalu cepat. Daur hidup dari produk baru cendrung menjadi semakin
pendek, pada banyak industri kemajuan teknologi begitu cepat sehingga produk baru cepat
menjadi usang sesudah ia diluncurkan.
6. Waktu memulai usaha baru tidak tepat. Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha
baru sering menyebabkan kegagalan komersial. Produk baru mungkin diperkenalkan sebelum
adanya keinginan riil pasar dan teknologi baru atau produk tersebut mungkin terlambat
diperkenalkan di pasar, ketika minat konsumen mulai menurun.
7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang
berlebihan pada aset tetap dan kesulitan keuangan yang berkait. Masalah finansial tersebut
merupakan salah satu penyebab kegagalan usaha baru.
1. Identifikasi Spesifikasi Teknis Penting Evaluasi gagasan usaha baru hendaknya dimulai
dengan identifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar dan karenanya perlu untuk
memenuhi harapan dari pelanggan potensial.
b. Fleksibelitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi
permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
d. Bisa diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal.
Penentuan dan evaluasi potensi pasar dari usaha bisnis baru yang direncanakan hendaknya
dimulai dengan pengumpulan data-data yang relepan dengan pasar mengenai pelangan potensial,
motovasi pembeliannya, kebiasaan membeli, dan dampak perubahan dalam karakteristik produk
pada potensi pasar. Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan
penilaian subyektif dan pribadi, dan tidak selalu ilmiah.
2. Identifikasi pasarpotensial
c. Menentukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar
dan volume total dari segala segmen.
Konsep teoritis mengenai hubungan antara tingkat harga tertentu dan tingkat penjualanya dikenal
sebagai elastisitas harga permintaan.Elastisitas ini mengukur kepekaan pembelian terhadap
harga. Jika penurunan kecil pada harga menyebabkan peningkatan besar pada volume produk
yang dijual, elastisitas harga permintaan adalah tinggi. Jika perubahan besar pada harga
menyebabkan perubahan kecil pada volumepenjualan, permintaan dikatakan sebagai tidak elastis
(inelastis)
Informasi yang diperlukan disini adalah informasi untuk mengestimasipeluang pasar dimasa
sekarang dan yang akan datang dari usaha baru.
a. Mengadakan sigi yang secara spesifik dirancang untuk mengumpulkaninformasi pada proyek
tertentu. Informasi yang dihasilkan dengan cara ini adalah data primer.
b. Menemukan data-data yang relevan yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah, seperti Biro
Pusat Statistik, Perbankan, Kadin, dan Biro Penelitian lainnya. Jenis informasi ini dinamakan
data sekunder.
Uji coba pasar mensyaratkan penelitian secara seksama dan evaluasioleh pelanggan potensial
terhadap produk yang ditawarkan. Metode yangdigunakan dalam uji coba pasar adalah
dipamerkan dalam pameranperdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas dan
menggunakanuji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis dari
dekat.
d. Informasi mengenai pengaruh penting yang membuat konsumen ingin membeli produk
tersebut. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran, distribusi dan
pelayanan. Proses uji coba mungkin juga mengungkapkan kelemahan atau kekurangan yang
memerlukan perubahan drastis atau bahkn munculnya gagasan usaha baru.
Walaupun penilaian peluang pasar bagi usaha baru cendrung memakanwaktu, tugas yang rumit
adalah perlu bagi wiraswastawan untukmelakukan studi kelayakan pasar dari pada terjun
kedalam usaha barutanpa persiapan terlebih dahulu.
Analisis kelayakan finansial dari usaha baru memerlukan pemilihan alternatif untuk diterapkan.
Pendekatan analitis bagi masalah ini dipusatkan pada empat langkah dasar:
2. Penentuan sumber daya finansial yang tersedia serta biaya-biayanya,yaitu berupa pencarian
sumber dana dan biaya modal.
3. Penentuan aliran kas dimasa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan cara analisis
aliran kas pada selang waktu yang relatif singkat, biasanya bulanan.
4. Penentuan pengambilan yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari investasi.
a. Analisa beban kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu
Sekali kisaran (range) dari aktifitas total yang dilakukan dan tingkat ketrampilan telah
diidentifikasi, berbagai aktifitas dikelompokkan kedalam tugas yang akan dilaksanakan pada
posisi individu-individu. Selanjutnya tingkat kemampuan profesional, latar belakang pendidikan
dan kwalifikasi lainya dispesifikasi bagi masing-masing posisi. Saling hubungan dari berbagai
posisi, pada susunan hirarkis bisa ditentukandari deskripsi posisi. Perlu diperharikan juga aspek–
aspek perancangan organisasional seperti rentang pengendalian manajemen yang bisa diterima
dan pemilahan fungsi lini dan staf. 2. Perbandingan kebutuhan dan Ketersediaan
Personalia.Perbandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang kualified yangtersedia
bagi usaha baru menentukan kebutuhan staf. Pertanyaan yangharus dijawab adalah “Seberapa
sulitkah menyewa atau menarik orang-orang dengan ketrampilan yang dibutuhkan pada kondisi
organisasi yang baru ada?. Untuk menjawab pertanyaan ini harus dievaluasi kebutuhan usaha
baruuntuk menyewa dari luar.
Evaluasi ini hendaknya memperhitungkan bahwa kebutuhan personalia mungkin berubah ketika
usaha baru telah tumbuh dan mencapai tingkat kedewasaanya.
G. ANALISA PERSAINGAN.
Setiap bisnis usaha umumnya cendrung menghadapi dua jenis tekanan persaingan:
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik denganproduk perusahaan itu pada
dasarnya sama.
2. Tekanan tidak langsung dari barang substitusi. Pendekatan pragmatis untuk menganalisa
tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas :
b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya
terhadap operasi usaha yang direncanakan.
Sumber :
galeriukm.web.id/artikel-usaha/evaluasi-kemajuan-usaha
freebahankuliah.blogspot.com