Aplikasi Model Fuzzy PDF
Aplikasi Model Fuzzy PDF
Aplikasi Model Fuzzy PDF
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan kegiatan bepergian yang dilakukan manusia secara berulang-
ulang guna rekreasi. Pariwisata berasal bahasa sansekerta yaitu pari dan wisata. Pari berarti
banyak, berkali-kali atau berputar putar, wisata berarti perjalanan atau bepergian. Menurut
World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian
ke atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari
satu tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya. (
Kaseke,1999). Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-
putar dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kepariwisataan memiliki arti yang sangat luas,
dan bukan hanya sekedar bepergian saja, namun juga berkaitan dengan obyek dan daya tarik
wisata yang dikunjungi, sarana tansportasi yang digunakan, pelayanan, akomodasi, restoran
dan rumah makan, hiburan, interaksi sosial antara wisatawan dengan penduduk setempat
serta usaha pariwisata. Karena itu pariwisata dapat dipandang sebagai suatu lembaga dengan
jutaan interaksi, kebudayaan dengan sejarahnya, kumpulan pengetahuan, dan jutaan orang
yang merasa dirinya sebagai bagian dari kelembagaan ini (Purwowibowo, 1998:4), sehingga
pariwisata sebagai konsep dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
Pengunjung dapat dibagi dua yaitu wisatawan dan ekskursionis. Menurut Norval,
wisatawan ialah setiap orang yang datang dari suatu negara asing, yang alasannya bukan
untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan yang di negara dimana ia tinggal untuk
sementara itu membelanjakan uang yang didapatkannya di lain tempat. ( Soekadijo,2000;13).
Pada tahun 1937, Komisi Ekonomi Liga Bangsa-Bangsa menyebukan dorongan-dorongan
mengapa manusia disebut wisatawan di antaranya adalah : orang yang mengadakan
perjalanan untuk bersenang-senang (pleasure), karena alasan keluarga, kesehatan dan
sebagainya, orang yang mengadakan perjalanan untuk mengunjungi pertemuanpertemuan
atau sebagai utusan (ilmiah, administratif, diplomatik, keagamaan, atletik dan sebagainya) ,
orang yang mengadakan perjalanan bisnis, orang yang datang dalam rangka pelayaran pesiar
(sea cruise), kalau ia tinggal kurang dari 24 jam. Ekskursionis adalah pengunjung yang hanya
tinggal sehari di negara yang dikunjunginya, tanpa bermalam. Hal tersebut juga meliputi
orang-orang yang mengadakan pelayaran pesiar (cruise passanger). Di dalamnya tidak
termasuk orang-orang yang secara legal tidak memasuki sesuatu negara asing, seperti
misalnya orang yang dalam perjalanan menunggu di daerah transit di bandara.
Berdasarkan jenisnya wisata dibagi menjadi dua kategori, yaitu : wisata alam yang terdiri dari
wisata pantai (Marine Tourisme), wisata Etnik (Etnik tourism), wisata buru, wisata agro dan
wisata sosial-budaya terdiri dari : peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, museum
dan fasilitas budaya lainnya.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu pusat pengembangan dan
pelayanan pariwisata utama terutama wisata budaya, karena selain memiliki objek dan dan
daya tarik wisata yang berniai historis seperti : Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Candi
Kalasan, Purawisata, Candi Ratu Boko, Pesanggrahan Taman Sari, Monumen Yogya
Kembali, Benteng Vredeburg, Museum Negeri Sonobudaya, Desa Kerajinan Kasongan,
Kebon Binatang Gembira Loka, Seni Budaya Tradisional, Wisata Alam Hutan Kaliurang,
Pantai Glagah Indah, Baron, Kukup, Krakal, Pantai Parangtritis mampu menarik wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara dalam jumlah besar.
Keberadaan berbagai hal yang telah disebut kemudian menjadi ciri kota dan menjadi
potensi wisata Yogya, serta menmpatkan Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata kedua
setelah Bali. Kebijakan pemerintah dalam hal pengembangan pariwisata nasional merupakan
usaha untuk mendorong para pelaku di sektor pariwisata dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang ditetapkan. Usaha pemerintah mendorong para pelaku pariwisata misalnya, dapat dilihat
dari kebijakan bebas visa untuk kunjungan wisatawan dari negara-negara sahabat, juga
dibukanya penerbangan langsung ke daerah tujuan wisata. Objek dan daya tarik wisata
Propinsi DIY merupakan segmen pasar wisata potensial di masa mendatang dan untuk
pengembangannya menuntuk fleksibilitas penyesuaian produk dengan minat wisatawan.
Menurut Weber (17, 1-2) Propinsi DIY merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi
pariwisata yang cukup bervariasi, tetapi kerapuhan produk, sebagian besar tidak dapat dijual
secara massa. Ungkapan Weber di atas menunjukkan kelemahan pengembangan dan
pendayagunaan potensi pariwisata di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengembangan
dan pendayagunaan potensi pariwisata di Propinsi DIY dapat meningkatkan pendapatan
daerah, swasta dan masyarakat. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Aplikasi Model
Fuzzy-Radial Basis Function Neural Network untuk Meramalkan Jumlah Kunjungan
Wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan Algoritma Genetika”.
1. Bagaimana prosedur aplikasi Model Fuzzy-Radial Basis Function Neural Network untuk
Meramalkan jumlah pengunjung wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan
Algoritma Genetika?
2. Bagaimana hasil peramalan aplikasi Model Fuzzy-Radial Basis Function Neural Network
untuk Meramalkan Jumlah Pengunjung Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta
menggunakan Algoritma Genetika?
1. Wisatawan (tourist), yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24
jam di negara yang dikunjunginya dengan tujuan perjalanan : Pesiar, untuk rekreasi,
liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olah raga, Keluarga, bisnis, konferensi.
2. Pelancong (excurtionists) adalah pengunjung sementara yang tinggal kurang dari 24 jam
di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan kapal pesiar). Wisatawan
dapat dibedakan lagi menjadi wisatawan internasional (mancanegara) yaitu yang
melakukan perjalanan wisata ke luar negerinya, dan wisatawan nasional (nusantara) yaitu
yang melakukan perjalanan wisata di negerinya sendiri.
2.2 Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi d masa mendatang.
dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Jangka pendek, yaitu meramalkan kejadian hanya beberapa waktu (hari, minggu, bulan).
2. Jangka waktu medium, yaitu meramalkan kejadian yang diperpanjang dari satu sampai
dua tahun ke depan.
3. Jangka panjang, yaitu meramalkan kejadian yang bertahun-tahun.
1. Trend merupakan pergerakan time series dalam jangka panjang, bisa merupakan tren naik
atau turun. Diperlukan waktu jangka panjang (15 atau 20 tahun) untuk melihat pola tren
tersebut. Tren tersebut bisa dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk, perubahan
teknologi, dan semacamnya.
2. Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih pendek (sekitar 2-10 tahun).
Belum ada penjelasan yang memuaskan terhadap penyebab timbulnya fluktuasi siklus
semacam ini. Lamanya dan besarnya fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke
perusahaan, dan dari industri ke industri.
3. Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup satu tahun. Ada beberapa
penyebab timbulnya fluktuasi musiman seperti disebutkan di muka: (1) Karena peristiwa
tertentu, misal karena peristiwa lebaran atau tahun baru, (2) Karena cuaca, misal musim
hujan dan musim kemarau.
4. Ketidakteraturan adalah fluktuasi yang disebabkan karena faktor-faktor yang munculnya
tidak teratur, dengan jangka waktu yang pendek.
Ide himpunan fuzzy (fuzzy set) di awali dari matematika dan teori system dari L.A
Zadeh [35 ], pada tahun 1965. jika diterjemahkan, “fuzzy” artinya tidak jelas/buram, tidak
pasti. Himpunan fuzzy adalah cabang dari matematika yang tertua, yang mempelajari proses
bilang random: teori probailitas, statistik matematik, teori informasi dan lainnya.
Penyelesaian masalah dengan himpunan fuzzy lebih mudah dari pada dengan mengunakan
teori probabilitas (konsep pengukuran).
c. Penghubung antara neuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau memperlemah
sinyal, dan
d. Untuk menentukan output, setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi yang dikenakan
pada jumlahan input yang diterima. NN terdiri dari unsur-unsur sederhana yang beroperasi
secara paralel. Jaringan ini dapat ditentukan dengan hubungan antar unsur-unsurnya.
Umumnya jaringan dapat dilatih untuk melakukan fungsi tertentu dengan menyesuaikan
nilai-nilai bobot antar unsur-unsurnya untuk mencapai output atau target tertentu (Demuth &
Beale, 1992: 18). NN dapat diaplikasikan di berbagai bidang terutama pada analisis yang
lebih komplek seperti masalah nonlinear atau suatu struktur paralel. NN digunakan untuk
menyelesaikan masalah peramalan (Hu & Hwang, 2001:240). Pada NN, neuron-neuron akan
dikumpulkan dalam lapisan-lapisan (layer) yang disebut lapisan neuron (neuron layer). Pada
umunya, NN mempunyai tiga lapisan, yaitu (Yeung et al, 1998:3):
a. Lapisan Input (Input Layer) Node-node di dalam lapisan input disebut neuron-neuron
input. Neuron-neuron input menerima input berupa gambaran informasi atau permasalahan
dari luar.
c. Lapisan Output (Output Layer) Node-node di dalam lapisan output disebut neuron-neuron
output. Keluaran dari lapisan ini merupakan hasil dari NN terhadap suatu permasalahan