Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TAHAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Kekuatan (strength)
Kekuatan (strength) diartikan sebagia kemampuan dalam menggunakan gaya
dalam bentuk mengangkat atau menahan suatu beban.
Bompa(1999), mendefenisikan kekuatan sebagai kemampuan otot dan syaraf untuk
mengatasi beban internal dan eksternal.
Kekuatan merupakan kompenen yang sangat penting dari kondisi fisik secara
keseluruhan, karena merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik.
Friedrich (1969) mengemukakan, kekuatan adalah kemampuan dari suatu otot
untuk bekerja menahan beban secara maksimal.
Definisi Istilah Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja.
Jogging 15 menit
90%
30 DETIK
20 X
masing- dalam 1x 1 menit 2 menit tiap
masing
Push up 90% 6x pengulangan antar posh set 10 MENI
set
30 DETIK
20 X
masing- dalam 1x 1 menit 2 menit tiap
masing
Sit -up 90% 6x pengulangan antar posh set
set
Penjelasan kegiatan :
Push up : 1. posisi tubuh di luruskan dengan menhadap k lantai.
2. kedua tangan di luruskan dengan mengangkat tubuh.
3. lalu kedua tangan di tekukkan dengan beban tubuh dan
Selanjutnya gerakan dilakukan terus-menerus dengan waktu yang telah ditentukan.
Tujuan latihan :meningkatkan kekuatan otot tangan.
Metoda latihan : pengulangan
Waktu yang dibutuhkan :
1. Set :6x
2. Durasi : 180 detik = 3 menit
3. Interval : 6 menit
4. Recovery : 12 menit
Sit up :1. Berbaring dengan lutut ditegakkann dan telapak kaki berada di lantai.
2. setelah aba-aba melakukan sit up sepenuhnya bebrapa kali, pada setiap set.
3. sit up yang sempurna apabila melakukannya tanpa telapak kaki terangkat.
Tujuan latihan :meningkatkan kekuatan otot perut.
Metoda latihan : pengulangan
Waktu yang dibutuhkan :
1. Set :6x
2. Durasi : 180 detik = 3 menit
3. Interval : 6 menit
4. Recovery : 12 menit
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan latihan kekuatan adalah :42 menit
ditambah jogging 15 menit dan 10 menit cooling down = 1 jam 17 menit
Catatan :
- Sebaiknya beban pada set awal lebih ringan dibandingkan set-set berikutnmya.
- Semakin tinggi level sit-up yang dapat dilakukan, maka semakin baik kemampuan
kekuatan otot perut.
- Satuan latihan ini merupakan salah saut contoh latihan yang bertujuan untuk
menigkatkan kekuatan, masih banyak cara lain yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan.
- Gerakan dalam latihan dilakukan dengan sempurna.
- Gerakan dilakukan dengan usaha maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam sebuah latihan olahraga professional maupun pemula sangat
dibutuhkan daya tahan tubuh dan kekuatan. Disamping dari beberapa unsur lainnya
seperti kecepatan, kelincahan kelentukan dan lain sebagainya sebagai penunjang
kondisi fisik.
Daya tahan (endurance) diartikan sebagai kesanggupan bekerja dengan
intensitas tertentu dalam rentang waktu yang cukup lama tanpa kelelahan yng
berlebihan. Daya tahan tebagi atas, daya tahan umum dan daya tahan khusus.
Kekuatan (strength) diartikan sebagai kemampuan dalan menggunakan gaya dalam
bentuk mengankat atau menahan suatu beban. Jadi dayatahan kekuatan adalah
kemampuan otot untuk mengatasai atau mempertahankan kelelahan yang
disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang relatif lama.
Namun, beban kerja atau olahraganya harus tetap berhubungan
dengankebugaran dan kekuatan individu. Dalam melakukan olahraga fisik, harus
dilakukan secara teratur yaitu sebuah intensitas yang sesuai, durasi dan frekuensi
yang teratur. Intensitas olahraga harus semakin meningkat seiring seiring
meningkatkan kinerja utuk mencapai hasil yang optimal.
B. SARAN
Dari pembahasan makalah di atas, diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan
pembelajaran daya tahan dan koordinasi dalam olahraga sesuai dengan kaidah-
kaidah yang ada yang dapat di terima secara keilmua
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Irawadi, Hendri.Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang: UNP Press Tahun 2013.
http://yudipenjas.blogspot.com/2012/05/endurancedaya-tahan.html
http://tigertia.wordpress.com/2010/01/05/latihan-kebugaran-jasmani.html
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Untuk menyelesaikan dan bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan oleh guru
pembimbing kepada kami. Maka kami menyusun makalah ini dengan penuh tanggung jawab.
Makalah ini berisi tentang materi pengertian daya tahan, model daya tahan, metode
daya tahan, cara pengukuran daya tahan.
Dan semoga dengan di susunnya makalah ini, makalah ini digunakan sebagai media
pembelajaran, karena materi ini adalah kumpuan dari beberapa sumber yang baik. Sehingga
setelah kita menggunakan makalah ini sebagai media pembelajaran, kita semua, kususnya
kami bisa lebih mengerti dan menguasai tentang materi ini.
Dan semoga ilmu yang kita pelajari menjadi ilmu yang barokah sehingga apabila ilmu
kita barokah menjadikan ilmu kita akan bermanfaat sampai kapan pun.
Mengingat kami juga manusia biasa apabila ada kesalahan atau kekurangan pada
makalah ini kami memohon maaf yang sebesar -besarnya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah
1. Apakah pengertian daya tahan ?
2. Sebut dan jelaskan model daya tahan?
3. Sebut dan jelaskan metode daya tahan?
4. Sebut dan jelaskan cara mengukur daya tahan ?
5. Sebut dan jelaskan komponen fisik ?
3. Tujuan
1. Memahami dan mengerti daya tahan
2. Memahami dan mengerti model daya tahan
3. Memahami dan mengerti metode daya tahan
4. Memahami dan mengerti cara mengukur daya tahan
5. Memahami dan mengerti komponen fisik.
BAB II
PEMBAHASAN
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaaan dalam waktu yang
relative lama.istilah lainnya yang sering digunakkan ialah respiration-cardio-vasculair,yakni
daya tahan yang bertalian dengan pernafasan,jantung,peredaran darah.
Karena itu bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernafasan,jantung,peredaran
darah ini disebut ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem
primer(system saraf-otot dan tulang rangka)
Beberapa cara melatih daya tahan:
1.fartlek atau speed play: biasanya dilakukan dialam terbuka yang diawali dengan lari
lambat-lambat dan kemudian diselingi lari cepat jarak pendek(sprint),selanjutnya dilanjutkan
dengan jogging dan lari jarak menengah dengan tempo sedang,diselingi dengan jogging dan
sprint,begitu seterusnya.
2.latihan interval(interval training) dilakukan dengan menggunakkan selang waktu istirahat
diantara rangkaian yang harus dilakukan.latihan dengan selang istirahat itu merupakan bentuk
latihan yang bertujuan untuk membina daya tahan keseluruhan dan stamina.bentuk latihannya
bisa berupa lari interval(interval running) dan renang berinterval(interval swimming).
5. KOMPONEN FISIK
1. Frekwensi Latihan: Latihan dilaksanakan sesering mungkin dan terencana dalam waktu yang
panjang. Frekwensi latihan berbeda untuk setiap cabang olahraga, hal ini tergantung dari tingkat
kesulitan gerak dan pencapaian prestasi. sebagai contoh untuk latihan dasar renang bagi pemula
akan memerlukan frekwensi latihan yang lebih banyak dibandingan dengan frekwensi latihan cabang
angkat besi.
2. Overload: Latihan harus diberikan dengan beban cukup berat mendekati batas kemampuan
atau ambang rangsang agar dapat memberikan perubahan secara biologis didalam tubuh atlet serta
mentalnya. Beban latihan selalu bertambah secara terencana dan teratur sehingga kemampuan otot-
otot juga akan semakin meningkat.
3. Specifikasi Latihan: Latihan akan berpengaruh secara specifik terhadap tubuh kita terutama
berpengaruh terhadap kelompok otot tertentu, ruang gerak persendian, dan sistem energi. Jadi
sebelum latihan kita tentukan terlebih dahulu apa yang akan dilatih apakah teknik atau kemampuan
fisik dan yang terpenting adalah agar latihan yang diterapkan sesuai dengan cabang olahraga yang
akan ditingkatkan prestasinya.
4. Individualisasi: Sekalipun sejumlah atlet memiliki prestasi yang hampir sama tetapi prinsip
individualis harus menjadi perhatian utama untuk itu konsep latihan harus disusun sesuai dengan
kemampuan serta kekhasan setiap individu. Latihan merupakan masalah pribadi artinya setiap atlet
akan memberikan reaksi yang berbeda terhadap beban latihan yang sama.
5. Kualitas Latihan: Latihan harus bermutu oleh sebab itu latihan intensif harus disertai koreksi
yang tepat serta konstruktif agar tujuan dari latihan tercapai.
6. Variasi Latihan: Latihan yang berulang-ulang seringkali menimbulkan rasa jenuh untuk itu
pelatih dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun program latihan. Banyak ragam
latihan akan mengurangi kejenuhan itu misalnya latihan yang dikemas dalam suatu permainan baik
individu maupun kelompok dapat mengurangi kejenuhan.
7. Model Latihan: Latihan sebaiknya berisikan unsur-unsur yang menyerupai situasi dan kondisi
pertandingan yang sesungguhnya. Karena itu perlu diciptakan suatu model latihan yang hampir sama
situasi dan kondisi yang kelak akan dialami dalam pertandingan sesungguhnya misalnya latihan
dalam bentuk permainan sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi.
8. Metode Latihan: Dalam melatih ketrampilan olahraga seorang pelatih perlu mengetahui
berbagai metode latihan dengan tujuan agar latihan tersebut lebih bervariasi dan produktif. Metode
latihan yang dapat diterapkan antara lain; Whole and Part Method, Mental Practice, dan Mass and
Distributed Ptractice.
9. Goal Setting/Target: Setiap pelatih dalam melaksanakan program latihan pasti mempunyai
tujuan atau target. Target atau sasaran dapat dilakukan secara bertahap agar keberhasilan mencapai
tujuan akhir dapat terkontrol, tahap pertahap diatur sedemikian rupa dari mulai tahap jangka pendek
sampai tahap jangka panjang.
10. Monitoring: Hasil latihan harus selalu dimonitoring dan dievaluasi secara periodik dan secara
kontinyu. Hal ini sangat perlu guna mengetahui apakah program latihan berjalan sebagaimana
mestinya, dan pada akhirnya Program latihan yang disusun dan dilaksanakan akan mendapatkan
hasil optimal sesuai yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaaan dalam waktu
yang relative lama.istilah lainnya yang sering digunakkan ialah respiration-cardio-
vasculair,yakni daya tahan yang bertalian dengan pernafasan,jantung,peredaran darah.
Model daya tahan Latihan sirkut(circuit training) , Latihan beban(weight training),
Latihan interval(interval training), Latihan bermain-main kecepatan lari(speed play or
fartlek), Latihan fisik naik turun bangku(bench stepping), Latihan fisik dengan system
aerobic, Latihan fisik dengan system anaerobic
Metode daya tahan Latihan bermain-main kecepatan lari(speed play or fartlek)
1.pemanasan dengan berlari pelan selama 5 menit hingga 10 menit
2.berlari cepat,kecepatan tetap dengan jarak tiga perempat mil hingga satu perempat mil
3.berjalan cepat selama 5 menit
4.berlari pelan,diselingi lari cepat jarak 65-75 yard,diulangi sampai terjadi kelelahan
5.berlari pelan, diselingi jalan cepat 3-4 langkah secara tiba-tiba
6.berlari dengan kecepatan penuh jarak 175-200 yard
7.berlari dengan langkah cepat selama 1 menit
8.berlari mengelilingi lapangan sebanyak 1-5 putaran
Cara mengukur daya tahan adalah Kecepatan (speed), Kekuatan (strenght), Daya
Tahan (endurance), Daya ledak (power)