Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Desa

Desa adalah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi
pemerintahan terendah. Pengertian Desa menurut UU No. 32 Tahun 2004 adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
masyarakat setempat berdasarkan asalasul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa berada di
bawah kecamatan. Wilayah desa terdiri atas beberapa dusun atau kampung. Dusun atau
kampung terdiri atas beberapa RW (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga).
Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa dan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa penggabungan
beberapa desa, bagian desa yang bersandingan, pemekaran dari satu desa menjadi dua desa
atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada. Adapun syarat membentuk
sebuah desa, antara lain jumlah penduduk yang memenuhi, adanya batas luas wilayah yang
jelas, adanya pembagian wilayah kerja (terdiri atas beberapa dusun), adanya perangkat desa,
serta adanya sarana prasarana (seperti kantor, jalan desa, pasar, jembatan, irigasi, dan lain
sebagainya).

Struktur Organisasi Desa


Struktur organisasi pemerintah desa tentu tidak sama, tergantung dari kebutuhan dan
keadaan masing-masing desa. Seperti yang telah diuraikan di depan bahwa pemerintah desa
terdiri atas kepala desa dan perangkat desa serta Badan Perwakilan Desa (BPD). Struktur
organisasi pemerintah desa secara umum dicontohkan pada bagan berikut.

Pemerintahan Kelurahan
Lembaga pemerintahan yang setingkat dengan desa ialah kelurahan. Menurut PP No. 73
Tahun 2005, yang dimaksud dengan kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat
daerah kabupaten/kota di dalam wilayah kerja kecamatan. Pemerintahan kelurahan berbeda
dengan pemerintahan desa. Kelurahan sudah lebih maju dari desa. Umumnya kelurahan
terdapat di kota. Sama dengan desa, kelurahan juga merupakan wilayah yang terdiri atas
beberapa kampung dan beberapa RT/ RW.
Pemerintahan kelurahan dilaksanakan oleh pemerintah kelurahan. Pemerintah
kelurahan terdiri atas beberapa unsur. Di dalam kelurahan tidak terdapat BPD seperti halnya di
desa, tetapi terdapat Dewan Kelurahan yang berfungsi memberi masukan kepada lurah tentang
rencana pembangunan di wilayahnya. Berikut dijelaskan unsur-unsur pemerintah kelurahan.

Lurah
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah. Berbeda dengan kepala desa yang dipilih oleh
warga, lurah tidak dipilih. Lurah diangkat oleh bupati/wali kota atas usul kepala kecamatan dari
pegawai negeri sipil yang berprestasi. Syaratnya, dia harus mampu dan menguasai
pengetahuan tentang pemerintahan. Selain itu, memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Lurah mempunyai beberapa tugas yang harus dilaksanakan. Dalam menjalankan
tugasnya, lurah bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui camat. Berikut beberapa
tugas lurah.
a. Melaksanakan kegiatanpemerintahan kelurahan.
b. Memberdayakan masyarakat.
c. Melayani masyarakat.
d. Menyelenggarakan sistemkeamanan agar masyarakattenteram dan tertib.
e. Memelihara prasarana dan fasilitaspelayanan umum di masyarakat.

Perangkat Kelurahan
Lurah dibantu oleh beberapa perangkat kelurahan yang bertanggung jawab kepada lurah.
Perangkat kelurahan hamper sama dengan perangkat desa. Perangkat kelurahan terdiri atas
sekretaris kelurahan (menjalankan administrasi kelurahan), kepala seksi (kasi), dan lembaga
kemasyarakatan.
Sama halnya dengan desa, kelurahan juga memerlukan dana dalam melaksanakan
pemerintahan. Sumber dana yang digunakan untuk menjalankan pemerintahan di kelurahan
dapat bersumber dari APBD kabupaten/kota, bantuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
dan pemerintah kabupaten/kota, serta bantuan pihak ketiga atau sumber lain yang tidak
mengikat dan sah.
Unsur-unsur pemerintah kelurahanyang telah dibahas biasanya diletakkandalam sebuah
struktur organisasi sehinggajelas kedudukannya. Struktur organisasi pemerintah kelurahan
secara umum dicontohkan pada bagan berikut.
Pemerintahan Kecamatan

Wilayah kecamatan merupakan gabungan dari beberapa desa/kelurahan. Wilayah


kecamatan lebih luas daripada wilayah desa/kelurahan. Sama seperti desa/kelurahan, wilayah
kecamatan antara satu dengan lainnya juga berbeda. Hal ini dapat dilihat dari monografi di
masingmasing kecamatan.

Kecamatan

terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan. Pemerintah kecamatan dipimpin oleh


camat dibantu kecamatan. Berikut dijelaskan mengenai unsur-unsur pemerintah kecamatan dan
struktur organisasinya.
1. Unsur-unsur Pemerintah Kecamatan
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 158 Tahun 2004 tentang Pedoman
Organisasi Kecamatan, dijelaskan bahwa organisasi kecamatan terdiri atas camat, sekretaris
camat dan lima seksi, serta kelompok fungsional. Selain itu, camat juga dibantu berbagai
lembaga untuk memperlancar pelayanan masyarakat.
a. Camat
Camat merupakan pemimpin kecamatan. Camat diangkat oleh bupati/wali kota atas usul
sekretaris daerah kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat. Camat
berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan,
berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris daerah
kabupaten/ kota. Menurut PP Nomor 41 Tahun 2007, camat memiliki tugas sebagai
berikut.

1) Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.


2) Mengoordinasikan upaya pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum.
3) Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.
4) Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan di kecamatan.
5) Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan.
6) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang belum dilaksanakan oleh pemerintah desa
dan/atau kelurahan.

b. Sekretaris kecamatan (sekcam)


Sekretaris kecamatan memimpin sekretariat kecamatan yang berada di bawah camat
dan bertanggung jawab langsung kepada camat. Sekretaris kecamatan memiliki tugas sebagai
berikut.
1) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan.
2) Menyusun rencana program, pedoman, dan petunjuk teknis.
3) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan.
4) Menjaga keamanan rumah tangga kecamatan, personil, material, dan keuangan.
5) Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor serta inventarisasi.
6) Melakukan pengendalian naskah dinas.
7) Mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka pembinaan dan mutasi pegawai.
8) Mengurus pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan yang telah dikeluarkan.
9) Mempersiapkan rapat-rapat pertemuan, upacara resmi, dan acara-acara lainnya.

c. Seksi-seksi
Seksi-seksi di kecamatan satu dengan yang lainnya tidak sama. Hal ini karena antara
satu kecamatan dengan kecamatan lainnya memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda
beda. Contoh seksi yang ada di pemerintah kecamatan, antara lain seksi pemerintahan, seksi
pembangunan, seksi perekonomian, seksi kemasyarakatan, serta seksi ketenteraman dan
ketertiban. seksi-seksi tersebut memiliki tugas sebagai berikut.
1) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
bidang pemerintahan sebagai pedoman dan landasan kerja.
2) Meningkatkan kerja sama kewilayahan kecamatan terdiri atas pegawai arsip, pengoperasi
komputer, dan pustakawan (petugas perpustakaan).
3) Menyiapkan bahan penyusun kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berhubungan
dengan bidang tugas seksi pemerintahan.
4) Mempersiapkan bahan-bahan kegiatan dalam rangka pemilihan umum.
5) Menyelenggarakan pembinaan pemerintah desa dan kelurahan.
6) Melakukan dan membina pelaksanaan administrasi kependudukan.
7) Melakukan kegiatan dalam rangka usaha untuk memantapkan koordinasi pelaksanaan
pemerintahan dengan instansi lain.
d. Kelompok jabatan fungsional
Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai dalam suatu organisasi berdasarkan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Kelompok jabatan fungsional di setiap kecamatan
berbeda-beda tergantung kebutuhan. Secara umum, kelompok jabatan fungsional pada tingkat
kecamatan terdiri atas pegawai arsip,pengoperasi komputer, dan pustakawan (petugas
perpustakaan).

e. Lembaga Lain Pembantu Camat


Camat dibantu oleh berbagai lembaga untuk memperlancar pelayanan masyarakat.
Berikut beberapa contoh lembaga yang membantu camat.
1) Kepolisian sektor (polsek) dan komando rayon militer (koramil), membantu camat dalam
menjaga keamanan. Polsek dipimpin oleh kepala kepolisian sektor (kapolsek), sedangkan
koramil dipimpin oleh komandan rayon militer (danramil). Tugas polsek adalah menjaga
ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Adapun tugas koramil adalah menjaga keamanan
dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Camat, kapolsek, dan danramil disebut
muspika (musyawarah pimpinan kecamatan).
2) Kantor pos dan giro, melayanimasyarakat dalam hal pengirimansurat, barang, uang, dan
lain-lain.
3) Pusat kesehatan masyarakat(puskesmas), melayani masyarakat di bidang kesehatan.3)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), melayani masyarakat dibidang kesehatan.
4) Kantor cabang dinas pendidikan dan kebudayaan, mengurusi masalahpendidikan yang ada
di wilayahkecamatan, baik pendidikan formalmaupun nonformal.

2. Struktur Organisasi Kecamatan


Struktur organisasi antara satu kecamatan dengan kecamatan lain tidak sama,
tergantung
kebutuhan masing-masing kecamatan. Secara umum, struktur organisasi pemerintah
kecamatan dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai