PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
hidup. Jika perkiraan persalinan di Indonesia sebesar 5.000.000 orang maka akan
terdapat sekitar 15.000 sampai 15.500 kematian ibu setiap tahunnya atau meninggal
setiap 30 sampai 40 menit. Jumlah kematian perinatal sekitar 40/1000 artinya jumlah
(tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan
dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.2
Faktor utama yang menjadi penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah
karena faktor perdarahan (27%), Pre-eklamsia dan Eklamsia (23%) kemudian Infeksi
(11%), Abortus (5%), komplikasi puerperium (5%), Emboli Obstetrik (5%), Partus
(27%). Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan, dan pada kehamilan
1
Di wilayah Asia Tenggara, Word Healt Organization (WHO) memperkirakan
4,2 juta abortus dilakukan setiap tahunnya diantaranya 750.000 sampai 1,5 juta terjadi
di Indonesia . Resiko kematian akibat abortus tidak aman di wilayah Asia Tenggara
diperkirakan antara satu sampai 250, negara maju hanya satu dari 3700. Angka
tinggi.2
hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau usia
kehamilan kurang dari 28 minggu. Kejadian abortus sulit diketahui, karena sebagian
besar tidak dilaporkan dan banyak dilakukan atas permintaan. Keguguran spontan
diperkirakan sebesar 10 sampai 15%. Abortus terbagi menjadi dua macam yaitu
abortus yang terjadi secara spontan (iminenss, insipiens, komplit, inkomplit, missed
abortion dan abotions habitualis) dan abortus yang terjadi secara buatan (indikasi
kehamilan < 20 minggu. Pada keadaan initerjadi ancaman proses keguguran, namun
produk kehamilan belum keluar atau masih dapat dipertahankan. Pada pemeriksaan
dijumpai besarnya rahim sama dengan usia kehamilan dan terjadi kontraksi otot
servikalis, kanalis servikalis masih tertutup, dan dapat dirasakan kontraksi otot rahim.
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Uterus atau yang juga kita kenal dengan sebutan rahim adalah organ kompleks
yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pada wanita. Uterus manusia terletak
di bawah pusat, tepatnya di daerah pinggul. Biasanya panjang uterus adalah sekitar 7
– 7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Dinding uterus tebalnya sekitar 1,25 cm dan
berat uterus biasanya sekitar 60 gram. Fungsi utama dari uterus adalah sebagai tempat
3
B. STRUKTUR DAN BAGIAN UTERUS (RAHIM)
Sebagian besar komponen penyusun uterus adalah otot yang dapat melakukan
1. Fundus Uteri
Fundus uteri adalah bagian atas uterus yang mirip dengan kubah. Pada bagian
ini Tuba Falloppi masuk ke uterus Pada masa kehamilan, tinggi dari fundus uteri
2. Korpus Uteri
Korpus uteri adalah bagian badan uterus yang paling utama dan terbesar.
Korpus uteri akan tampak menyempit di bagian bawahnya dan berlanjut sebagai
serviks.
3. Serviks Uteri
Serviks uteri atau yang juga sering kita sebut sebagai serviks saja merupakan
bagian penonjolan ke dalam vagina pada dinding depan uterus. Serviks uteri terdiri
Saluran yang terbentuk pada serviks disebut kanalis serviks, saluran ini berupa
saluran lonjong dengan panjang sekitar 2,5 cm. Pintu saluran serviks yang berada di
dalam uterus disebut ostium uteri internum, sedangkan pintu yang berada di vagina
4
Dari dalam ke luar Dinding uterus disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu:
1. Endometrium
Merupakan lapisan selaput lendir yang disusun oleh jaringan epitel, kelenjar
dan banyak pembuluh darah. Epitel penyusunnya adalah epitel selapis silindris,
banyak kelenjar yang memproduksi lendir pada bagian ini. Dua pertiga bagian atas
dari uterus dalam dilapisi oleh epitel silindris dengan selaput lendir, sedangkan
bagian sepertiga bawahnya dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang menyatu
penting selama proses menstruasi (haid). Dinding endometrium inilah yang akan
luruh bersamaan dengan sel ovum matang yang tidak dibuahi saat masa
menstruasi.4
2. Myometrium
polos.Bagian dalam lapisan ini kebanyakan disusun oleh otot yang berbentuk
diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan oblik (lapisan paling kuat dan
yang paling tebal dari uterus. Fungsinya juga sangat penting pada masa
5
3. Perimetrium
Perimetrium merupakan lapisan terluar dari uterus, lapisan ini juga sering
posisinya tersebut ada beberapa jaringan ikat dan ligamentum yang menjadi
ligamen tersebut :
terpenting yang mencegah uterus agar tidak turun. Ligamentum ini terdiri dari
jaringan tebal yang berjalan dari serviks dan puncak vagina menuju arah samping
dinding perlvis.
untuk menahan uterus agar tidak terlalu banyak bergerak, baik ke kiri maupun ke
kanan.
mempertahankan uterus dalam posusunya dari sudut fundus uteri kiri ke kanan.
Pada masa kehamilan, seorang wanita biasanya merasa sakit saat berdiri di derah
yang meliputi uterus dan tuba falloppi dan berbentuk sebagai lipatan.
6
e. Ligamentum Infundibulo Pelvikum, ligamentum yang memfiksasi tuba fallopi
perkembangan dari hasil pembuah sel ovum oleh sel sperma. Hasil fertilisasi ini akan
tumbuh dan berkembang menjadi janin, ukurannya akan terus bertambah hingga tiba
dapat membantu organ lain seperti kandung kemih, usus, tulang pelvis untuk
Janin yang ada di dalam rahim seorang wanita atau seorang ibu itu berawal
dari adanya sebuah proses pembuahan yaitu sebuah proses pertemuan antara sel telur
7
dengan sel sperma yang kemudian sel telur tersebut dibuahi oleh sel
sperma. Perkembangan janin yang ada di dalam rahim seorang ibu atau wanita itu
akan dimulai dari proses pembuahan tersebut. Dari hasil pembuahan tersebut akan
menghasilkan zigot. Zigot ini dihasilkan dari sebuah proses pembuahan dimana sel
sperma akan mulai meleburkan diri ke dalam inti sel telur dan melakukan sebuah
pembelahan sel dari satu sel menjadi dua sel kemudian empat sel dan seterusnya.
Zigot ini akan terus melakukan pembelahan diri untuk menuju perkembangan
dari sebuah zigot menjadi sebuah embrio. Zigot yang telah berkembang menjadi
Perkembangan janin yang terjadi di dalam rahim itu dibagi menjadi tiga buah
tahapan yaitu :
8
1. Trimester Pertama.
Tahap ini adalah tahap tiga bulan pertama masa kehamilan, yang dimulai dari
hingga berubah menjadi janin. Pada tahap ini janin sudah mulai sedikit berbentuk
seperti seorang manusia namun ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran
tubuhnya. Pada masa masa akhir tahap ini, janin sudah bisa untuk menggerakkan
2. Trimester Kedua.
Tahapan tiga bulan yang kedua, pada tahap ini perkembangan janin sudah
semakin maju, bentuk janin sudah mulai terlihat sempurna. Bagian tangan dan
juga kakinya mengalami perkembangan yaitu terbentuknya jari jari dari tangan dan
juga kaki. Muka nya pun sudah mulai terlihat jelas.Pada tahapan ini, gerakan janin
sudah mulai kencang selain itu detak jantung janin juga sudah berfungsi sehingga
3. Trimester Ketiga.
Tahapan tiga bulan selanjutnya termasuk tahapan terakhir. Pada tahapan ini
proses perkembangan janin dapat dilihat dari segi ukuran, berat dan juga panjang
janin mengalami perkembangan yang sangat cepat. Pada tahapan ini janin sudah
berkembang dengan sempurna, sebab bentuk janin sudah seperti bentuk dari
tubuh bayi pada umumnya. Pada masa ini tinggal menunggu kapan waktu bayi
akan dilahirkan.5
9
Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi.
Kehamilan akan berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu terhitung
dari hari pertama haid terakhir. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada
yaitu: tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak
terbentuk dalam pertumbuhan; embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu dan sudah
tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh janin (fetus) di atas usia 5 minggu dan
10
Perubahan-perubahan dan organogenesis pada periode kehamilan.
Bulan ke-0
hari ke-11
Zigot
11
Minggu ke-4 / Bulan ke-1
Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang,
otak, dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencerrnaan juga sudah
terbentuk.
Janin 4 minggu
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah. Raut muka dan
bagian utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, tulang dan otot di bawah kulit
yang tipis.
12
Janin 8 minggu
kemaluan). Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada
gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin.
Janin 12 minggu
13
Minggu ke-16 / Bulan ke-4
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah atas
Janin 16 minggu
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat.
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit.
Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur, menelan
dan menendang.
14
Janin 20 minggu
Panjang janin 28-34 cm. Berat rahim 600 gram. Tinggi rahim di atas pusat.
Janin 24 minggu
15
Minggu ke-28 / Bulan ke-7
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim antara
pertengahan pusat – prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas, menelan dan mengatur
suhu. Terbentuk surfaktan dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup.
Janin 28 minggu
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua pertiga di
atas pusat. Simpanan lemak berkembang di bawah kulit. Janin mulai menyimpan zat
16
Janin 32 minggu
Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggi prosessus
Janin 36 minggu
17
Minggu ke-40 / Bulan ke-10
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawah
prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP (pintu atas panggul), kuku panjang,
Janin 40 minggu
sebelum akhirnya menstruasi bisa dikatakan terlambat. Oleh karena itu, bisa
dikatakan bahwa pada minggu pertama dan kedua, sebenarnya anda belum
mengalami kehamilan. Lalu apa yang terjadi pada minggu ini? Setelah
mengalami proses pembuahan, yaitu bertemunya telur dengan sperma, maka akan
18
terbentuk jaringan yang terdiri dari 100 sel yang nantinya akan menjadi cikal bakal
janin. Setelah membelah dan memperbanyak sel, calon janin atau embrio tersebut
akan menempel pada rahim, yaitu tempat tumbuh kembangnya selama kehamilan
terjadi.
Memasuki minggu kedua, sel yang dimiliki embrio sebanyak kurang lebih
150 sel yang membentuk tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel inilah yang akan menjadi berbagai organ serta
bagian tubuh dari bayi, seperti otot, tulang, jantung, sistem pencernaan, sistem
Embrio berhasil menempel dengan sempurna pada rahim. Pada masa ini,
embrio masih melakukan pembelahan serta perbanyakan sel, oleh karena itu belum
berbentuk seperti embrio atau bayi. Lapisan terluar dari embrio akan membentuk
plasenta atau ari-ari. Di tahap ini juga, berbagai organ tubuh mulai dibentuk, seperti
otak, tulang belakang, kelenjar tiroid, organ jantung, dan pembuluh-pembuluh darah.
Ukuran embrio pada minggu ketiga masih sangat kecil, hanya sebesar 1,5 mm.
Kehamilan minggu 4
sudah memiliki aliran darahnya sendiri. Selain itu, sudah mulai membentuk tangan
19
Kehamilan minggu 5
Tangan bayi sudah mulai tumbuh, namun masih tidak berbentuk seperti
tangan, masih rata tanpa jari-jari. Struktur dasar otak dan sistem saraf pun juga sudah
terbentuk, sementara mata, telinga, dan mulut baru akan dibentuk. Ukuran pada
Kehamilan minggu 6
Masuk ke minggu ke-6, ukuran embrio sudah sebesar kacang polong atau
sekitar 12 mm. Kaki sudah mulai tumbuh walaupun jari-jari kaki belum terbentuk.
Sistem pencernaan baru mulai untuk tumbuh. Sementara bibir atas dan langit-langit
mulut sudah terbentuk.Kepala dari embrio sudah mulai terlihat namun ukurannya
sangat kecil, dan terlihat bahwa telinga dan mata sedang dikembangkan.
Kehamilan minggu 7
Ukuran embrio ketika memasuki minggu ke-7 adalah sekitar 19 mm. Pada
tahap ini, paru-paru baru akan dibentuk, jari-jari sudah mulai terlihat, dan otot serta
sistem saraf sudah berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pada masa ini, embrio
Kehamilan minggu 8
Di minggu ke-8, embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki
bentuk serta wajah seperti manusia. Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk pada
minggu ini.Pada tahap ini, plasenta berkembang dan janin dikelilingi air ketuban
yang terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah ibu. Air ketuban berfungsi untuk
menjaga suhu janin tetap normal, membantu janin bergerak, dan membantu dalam
20
perkembangan jantung janin. Ukuran janin mencapai 3 cm atau sebesar buah plum
Kehamilan minggu 9
Muka pada janin semakin jelas terbentuk. Mata lebih besar dan berwarna,
sesuai dengan pigmen yang dimiliki masing-masing janin. Janin sudah mampu untuk
membuka mulutnya serta pita suara dan kelenjar air liur mulai terbentuk. Janin yang
berusia 9 minggu berukuran sebesar jeruk limo atau sekitar 5,5 cm.
Kehamilan minggu 10
Janin yang berusia 10 minggu berukuran 7,5 cm, memiliki kepala yang lebih
sempurna. Jantung pada janin berdetak 180 kali per menit, dua atau tiga kali lebih
cepat dibandingkan dengan detak jantung normal pada orang dewasa. Sel tulang
pertama kali terbentuk, menggantikan tulang rawan yang sebelumnya sudah dibentuk.
Kehamilan minggu 11
Tulang wajah mulai terbentuk, kelopak mata masih tertutup dan tidak akan
terbuka hingga beberapa minggu ke depan. Kuku juga sudah mulai dibentuk.Pada
minggu ini, ternyata janin sudah bisa menelan dan mengeluarkan urin, yang
Kehamilan minggu 12
yang ada pada orang dewasa sudah dimiliki semua pada janin. Organ, otot, kelenjar,
dan tulang, sudah sempurna terbentuk dan mulai berfungsi. Mulai dari minggu ini,
21
akan terjadi perkembangan dan pematangan dari berbagai organ yang telah dibentuk
sebelumnya. Tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang rawan, pada
Ketika memasuki usia minggu ke 13-17, berat janin sebesar 57-113 gram dan
panjangnya sekitar 10-13 cm. Janin mengalami mimpi pada tahap ini, ia dapat bangun
dan kemudian tidur. Selain itu, mulut janin juga sudah bisa digerakkan, seperti dibuka
atau ditutup. Pada minggu ke-16, janin sudah bisa dilihat jenis kelaminnya, apakah ia
laki-laki atau perempuan bisa dibantu lihat dengan melakukan USG. Muncul rambut-
sampai 454 gram. Pada tahap ini, tulang yang ada dan keras sudah menggantikan
tulang-tulan rawan pada janin. Janin mulai bisa mendengar dan memberikan respon
gerakan. Oleh karena itu, ibu bisa merasakan tendangan, pukulan dan berbagai
Pankreas janin mulai bekerja secara efektif dan paru-paru semakin matang
pada tahap ini. Bayi yang lahir ketika memasuki minggu ke 23-26 memiliki lebih
22
Kehamilan minggu 27- 31
Diperkirakan 91% janin yang lahir di minggu ke 27-31 dapat bertahan hidup
walaupun berisiko mengalami berbagai komplikasi seperti cacat lahir dan berat badan
lahir rendah. Pada dasarnya, semua organ dan sistem tubuh sudah semakin matang
pada usia ini dan akan terus berkembang hingga kelahiran terjadi.
Gerakan dan tendangan yang dilakukan oleh janin semakin kuat dan semakin
terasa. Saat ini, kulit janin berwarna pink dan sangat halus. Janin pada usia ini
memiliki berat sebesar 1,814 hingga 2,268 gram dan panjang sekitar 41-43 cm.6
hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau usia
kehamilan kurang dari 28 minggu. Kejadian abortus sulit diketahui, karena sebagian
besar tidak dilaporkan dan banyak yang dilakukan atas permintaan. Keguguran
spontan diperkirakan sebesar 10 sampai 15%. Abortus terjadi menjadi dua macam
yaitu abortus yang terjadi secara spontan (iminens, insipiens, komplit, missed
abortion dan abortion habitualis) dan abortus yang terjadi secara buatan (indikasi
23
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan vaginal pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dengan hasil konsepsi masih dalam uterus dan viabel,
Abortus imminens adalah wanita yang mengandung bayi hidup dengan usia
kehamilan kurang dari 24 minggu yang mengalami perdarahan vaginal dengan atau
ancaman bagi kelangsungan suatu kehamilan dan dalam kondisi ini kehamilan
2.4 Etiologi
Insiden, 15% sampai 25% dari kehamilan yang dikenali secara klinis, mungkin
mendekati 50% dari semua konsepsi. (Graber, 2006 : 368) Penyebab abortus
a. Faktor Janin
24
1. Kelainan telur, telur kosong (blighted ovum), kerusakan embrio, atau
b. Faktor Maternal
1. Infeksi
Infeksi maternal dapat membawa resiko bagi janin yang sedang berkembang,
terutama pada akhir trimester pertama atau awal trimester kedua. Tidak
diketauhi penyebab kematian janin secara pasti, apakah janin yang menjadi
2. Virus
6. Penyakit endrokin
25
c. Faktor Resiko
1. Usia
Usia dibawah 20 tahun dan di atas 43 tahun merupakan usia resiko untuk
sehat adalah 20-30 tahun dan keguguran dapat terjadi pada usia yang masih
muda, karena pada saat remaja alat reproduksi belum matang dan belum siap
untuk hamil.1
2. Paritas ibu
bertambahnya paritas.8
Setelah satu kali abortus spontan, memiliki resiko 15% untuk mengalami
4. Pemeriksaan antenatal
pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga.
baik adalah kelainan yang mungkin ada atau timbul pada kehamilan tersebut
26
cepat diketahui dan segera dapat di atasi sebelum berpengaruh tidak baik pada
kehamilan.5
5. Pendidikan
6. Merokok
dan status sosial ekonomi. Peningkatan angka kejadian abortus spontan pada
7. Radiasi
Radiasi menyarankan untuk wanita dengan konsepsi tidak terpapar lebih dari
27
5 mSv selama kehamilan. Penelitian – penelitian mengenai kontaminasi
2.5 Klasifikasi
A. Abortus spontan
B. Abortus provokatus
menjadi:
28
1. Abortus medisinalis (abortus therapeutica), yaitu abortus yang dilakukan karena
2. Abortus kriminalis, yaitu abortus yang dilakukan karena tindakan legal tanpa
indikasi medis
Abortus kompletus (keguguran lengkap) adalah abortus yang hasil konsepsi (desidua
Tanda klinis: rasa nyeri dan perdarahan telah berhenti, ostium tertutup, uterus
Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap) adalah abortus yang sebagian hasil
Tanda klinis: amenore, nyeri perut, perut mules, pedarahan sedikit/ banyak, keluar
29
Terapi:
a. Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan
aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera dilakukan: Berikan
ergomefiin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu) atau
misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu).
Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi.
Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena
(garam fisiologik atau larutan ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes permenit
dapat dipertahankan.
Tanda: ostium tertutup, tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan, perdarahan
penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih hidup dan jika reaksi
30
G. Abortus tertunda (Missed abortion)
Abortus tertunda (Missed abortion) adalah janin sudah mati, masih di dalam uterus
dan tidak keluar 2 bulan atau lebih. Pada fetus yang mati dapat keluar sendiri, atau
Tanda: amenore, perdarahan sedikit berulang warna cokelat gelap, fundus tidak
bertambah tinggi, reaksi kehamilan negatif, servik tertutup dan ada sedikit darah,
lebih.
Etiologi: kelainan ovum/ sperma, faktor ibu (disfungsi tiroid, kelainan korpus luteum,
31
Tanda abortus septik: sakit berat, panas tinggi, nadi kecil dan cepat, tekanan
genital
2.6 Patogenesis
jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing
tersebut.
32
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua
secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya karena vili koriales
penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan
menimbulkan banyak perdarahan3. Mekanisme diatas juga terjadi atau diawali dengan
pecahnya selaput ketuban lebih dulu dan diikuti dengan pengeluaran janin yang cacat
Plasenta mungkin sudah berada dalam kanalis servikalis atau masih melekat
pada dinding cavum uteri. Jenis ini sering menyebabkan perdarahan pervaginam yang
banyak. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu
daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion
atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum), janin lahir mati, janin
masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus. Janin
biasanya sudah dikeluarkan dan diikuti dengan keluarnya plasenta beberapa saat
banyak. Perdarahan umumnya tidak terlalu banyak namun rasa nyeri lebih menonjol.5
1) Mola karnosa : hasil konsepsi menyerap darah, terjadi gumpalan seperti daging.
dan korion.
33
3) Fetus kompresus: janin mengalami mummifikasi, terjadi penyerapan kalsium dan
kertas.
5) Blighted ovum: hasil konsepsi yang dikeluarkan tidak mengandung janin hanya
Menurut Sukarni (2013) tanda dan gejala abortus iminenss adalah sebagai
berikut :
3. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan
4. Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis
5. Dapat dirasakan kontraksi otot rahim, hasil pemeriksaan tes kehamilan positif.
34
2.8 Diagnosa
melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus
membesar sebesar tuannya kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan
positif. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid
yang semestinya datang jika tidak terjadi pembuahan. Hal ini disebabkan oleh
penembusan vili koriales ke dalam desidua, pada saat implantasi ovum. Perdarahan
mules-mules. Menurut Norma (2013), diagnosa abortus dapat diduga bila seorang
mengalami haid terlambat, sering pula terasa mules. Kecurigaan tersebut dapat pula
diperkuat dengan tes kehamilan muda pada pemeriksaan bimanual dan dengan tes
kahamilan secara biologis. Yang harus diperhatikan yaitu macam dan banyaknya
perdarahan, pembukaan serviks, dan adanya jaringan dalam kavum uterus atau
vagina.
Pemeriksaan penunjang :
a. Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus.
b. Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
35
2.9 Penatalaksanaan
banyak penelitian menyatakan tidak ada terapi yang efektifuntuk abortus imminens,
1. Tirah Baring
imminens karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah keuterus dan
berkurangnya rangsang mekanik. Pada suatu penelitian, 1228 dari 1279 (96%)
dokter umum meresepkan istirahat pada perdarahan hebat yang terjadi pada awal
kehamilan, meskipun hanya delapan dari mereka yang merasa hal tersebut perlu,
dan hanya satu dari tiga orang yang yakin hal tersebut bekerja baik.
mengalami perdarahan pada usia kehamilan kurang dari delapan minggu yang
viabel, secara acak diberi perlakuan berbeda yaitu injeksi hCG, plasebo atau tirah
injeksi hCG dan tirah baring namun perbedaan antara kelompok injeksi hCG dan
plasebo atau antara kelompok placebo dan tirah baring tidak signifikan.
36
hiperstimulasi ovarium, dan mengingat terjadinya abortus imminens dipengaruhi
banyak faktor, tidak relevan dengan fungsi luteal, menjadikan hal tersebut
hCG. Dalam sebuah penelitian retrospektif pada 226 wanita yang dirawat di RS
dengan keluhan akibat kehamilannya dan abortus imminens, 16% dari 146
seperlima wanita yang tidak melakukan tirah baring. Sebaliknya, sebuah studi
dan 23,3% baik-baik saja. Lamanya perdarahan vagina, ukuran hematoma dan
2. Abstinensia
divagina.
37
3. Progestogen
gravidarum dan membuat uterus relaksasi. Sebagian besar ahli tidak setuju
namun mereka yang setuju menyatakan bahwa harus ditentukan dahulu adanya
menurunkan kontraksi uterus lebih cepat daripada tirah baring, terlepas dari
antepartum yang merupakan efek berbahaya bagi ibu. Selain itu, penggunaan
38
4. hCG (human chorionic gonadotropin)
sebagai relaksan otot uterus, pada penelitian RCT menunjukkan hasil yang lebih
2.10 Komplikasi
komplikasi yaitu :
1. Perdarahan (hemorrhage)
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kamatian karena perdarahan
39
2. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
posisi hiperretrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini penderita perlu diamati dengan
teliti jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi, dan tergantung
dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau perlu histrektomi.
Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh seorang awam menimbulkan
persalinan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas, mungkin pula terjadi
pada kandung kemih atau usus. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya
komplikasi.
3. Infeksi
Infeksi dalam uterus dan adneksa dapat terjadi dalam setiap abortus tetapi
biasanya didapatkan pada abortus inkomplit yang berkaitan erat dengan suatu
4. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan
2.11 Prognosis
prematur, BBLR, perdarahan antepartum, KPD dan kematian perinatal. Namun, tidak
40
ditemukan kenaikan risiko bayi lahir cacat. Macam dan lamanya perdarahan
2.12 Pencegahan
pencegahan.
cara ini setidaknya dapat membuat ibu, mengetahui gejala kelainan dalam
ibu hamil, mempertebal daya tahan tubuh atau jika diperlukan, melakukan terapi
dan lain-lain) atau kronis (TBC, anemia berat, laparatomi dan lainlain) baik yang
diderita calon bapak maupun calon ibu. Selain dapat menular pada bayi,
proses kehamilan.
41
Mengurangi aktivitas fisik sejak masa pra-kehamilan hingga kehamilan.
sebuah obat aman dikonsumsi ibu hamil atau tidakIstirahat yang cukup dan
menenangkan pikiran. Salah satu sebab yang dapat memicu terjadinya abortus
atau rasa ketakutan yang luar biasa. Karena itu, ibu hamil harus mengkondisikan
pikirannya agar sebisa mungkin rileks dan santai. Peran dan dukungan dari
kondusif
Menjalani ANC atau Antenatal Care, yakni perawatan pada ibu hamil untuk
mengancam keselamatan bayi dan ibu. Program ini juga akan membantu ibu
keguguran jenis lain, abortus imminens tergolong yang paling ringan dan tak jarang
menjadi tahap pertama sebelum terjadinya keguguran lain yang levelnya lebih tinggi.
42
Karena itu, rajin-rajinlah berkonsultasi dengan dokter Anda agar keguguran level
terendah inipun dapat dihindari dan janin menjadi sehat serta lahir dengan selamat.9
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, Ida A.C (2013). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Kb Untuk
6. Sulistiyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta: Salemba
Medika
8. Cunningham, Mac Donald, Gant. 2005. William Obstetri, Edisi 22. Jakarta: EGC
9. Norma nitra, Dwi Mustika. 2013. Asuhan Kebidanan Patologi, Yokyakarta: Nuha
44