Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI


Malibo Anai Resort, Kecamatan Kayutanam, Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat
20 November 2016

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah


Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi

Oleh :
Jihan Hasanah
15031133
Pendidikan Biologi C 2015

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah
Lapangan pada mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi, shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan
ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis tidak terlepas dari dukungan dan
bantuan dari teman-teman dan pihak lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dra.Des M, MS dan Ibu Dr. Moralita Chatri, MP selaku dosen
pengampu mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi yang telah
memberi informasi serta arahannya dalam hal yang berkaitan dengan mata
kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi.
2. Tim asisten yang telah mendampingi dan membimbing dalam pelaksanaan
kuliah lapangan maupun praktikum.
3. Kedua orang tua kami yang selalu mendo’akan kami dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun terhadap kekurangan dan kesalahan yang terdapat
dalam laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan in dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca.

Padang, 20 November 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………….ii
Daftar Gambar………………………………………………………………..iii
Daftar Tabel…………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar Belakang Kuliah Lapangan…………………………………...1
B. Tujuan Kuliah Lapangan……………………………………………1
C. Waktu dan Tempat Kuliah Lapangan……………………………… 2
D. Deskripsi Wilayah Kuliah Lapangan…………………………….... 2
E. Peta Lokasi Kuliah Lapangan……………………………………….3
F. Foto Lokasi Kuliah Lapangan……………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Peta Konsep……………………………………………………………4
BAB III METODE PENGAMATAN
A. Alat dan Bahan……………………………………………………..12
B. Cara Kerja…………………………………………………………..12
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data………………………………………………………17
B. Hasil Pengamatan dan Pembahasan………………………………. 17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………22
B. Saran………………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 1. Peta lokasi KL Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah ...................3
Gambar 2. Foto lokasi KL…………………………………………………….3
Gambar 3. Eleusine indica (L). .........................................................................13
Gambar 4. Clidemia hirta (L) D.Don..................................................................13
Gambar 5. Memasukkan objek ke dalam plastic ................................................14
Gambar 6. Pengapitan dan Pengeringan Pengapitan dan Pengeringan ............14
Gambar 7. Clidemia hirta ...................................................................................19
Gambar 8. Bunga Clidemia hirta ........................................................................19
Gambar 9. Buah Clidemia hirta .........................................................................20
Gambar 10. Memasukkan objek ke botol ...........................................................21

iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Tabulasi data…………………………………………………...17

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib diambil bagi mahasiswa Jurusan Biologi UNP. Taksonomi Tumbuhan Tingkat
Tinggi merupakan ilmu yang mempelajari klasifikasi, identifikasi, menggambarkan
dan memberikan peranan secara nomenklatur dalam tata nama tumbuhan serta
mengkaji hubungan-hubungan diantara tumbuhan tingkat tinggi.
Mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi membahas mengenai
Divisio Spermatophyta yang terdiri atas Classis Monocotyledoneae dan Classis
Dicotyledoneae dengan beberapa macam ordo dan familianya. Tiap-tiap pokok
bahasan tersebut terdiri dari banyak jenis bahkan mungkin beribu-ribu jenis, namun
yang bisa kita amati sewaktu melaksanakan praktikum di laboratorium sedikit, dan
hanya beberapa jenis dari sekian banyak jenis yang ada. Untuk mengetahui lebih
banyak dari jenis tumbuhan tersebut tersebut maka diadakan kuliah lapangan,dengan
harapan dalam kuliah lapangan tersebut kita akan memenuhi lebih banyak jenis dari
spesies tersebut dibandingkan dengan yang kita temukan di laboratorium.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Kuliah Lapangan dan pembuatan laporan ini diantaranya :
1. Memenuhi tugas Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi.
2. Mahasiswa dapat mengenal habitat dari tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat mengenal ciri – ciri tumbuhan secara morfologi, habitat dan
sebagainya.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi objek dari ciri morfologi dan ciri lain yang
tampak dari objek.
5. Mahasiswa mampu membuat awetan basah (dengan menggunakan alkohol dan
(FAA) dan awetan kering ( dengan membuat herbarium).
6. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai taksonomi tumbuhan
rendah.

1
2

C. Waktu Dan Tempat


Hari /Tanggal : Minggu, 20 November 2016
Pukul : 10.00 WIB sampai selesai
Tempat : Malibo Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

D. Deskripsi Daerah
Kuliah lapangan ini dilaksanakan di daerah Cagar Alam Malibo Anai. Jika
menuju Kota Bukittinggi dari Kota Padang, akan melewati kawasan Cagar Alam
ini yang terletak di Kecamatan Kandang Ampek, Kabupaten Padang Pariaman,
Provinsi Sumatera Barat atau sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Padang.
Kawasan Malibo Anai ini juga dijadikan sebagai daerah pariwisata yang amat
menarik. Terdapat lapangan golf , tempat penginapan, camping area, dan kolam
pemandian Tirta Alami yang sumber airnya berasal dari mata air gunung
Tandikek di area ini.
Daerahnya sejuk dan ditumbuhi oleh berbagai spesies tumbuhan dari
rerumputan sampai pohon yang besar. Disebabkan ketinggian daerah ini sekitar
600 meter di atas permukaan laut. Topografi kawasan cagar alam ini, terdiri dari
perbukitan dan lembah yang dilalui oleh sungai yang alirannya berasal dari
gunung Tandikek. Tempat pemandian Tirta Alami terdapat juga air terjun. Jadi,
pengunjungpun dapat turut merasakan derasnya curahan air terjun dengan
bebunyiannya yang khas. Di sanalah akan ditemukan suasana yang benar-benar
dekat dan menyatu dengan alam pegunungan.
3

E. Peta dan foto kuliah lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi

Gambar 01. Peta lokasi KL Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi


(Hasanah,2016)

Gambar 02. Area KL Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi (Hasanah,2016)


4

BAB II
DASAR TEORI

Ordo
Helobiae

Ordo
Glumiflorae

Ordo
Fainosae

Ordo
Liliflorae

Ordo
Cyperales
Classis
monocotyledone Ordo
Triuridales

Ordo
Zingiberales

Ordo
Gynandrae

Ordo Aricales

Ordo
Pandalnales

(Des,2007:74)
5

Classis
4 Monocotyledoneae

Sub Divisio Angiospermae

Classis Dycotyledoneae

Bijikotiledonganda

(Wed Sci, 2010 : 22-23)

Subdivisio Gymnospermae

Divisio Spermatophyta

Subdvisio Angiospermae

Memiliki biji yang tertutup


6

(Jaswandi, 2010 :133-163)

Gymnospermae
Spermatophyta Golongan tumbuhan
Angiospermae berbiji tertutup oleh
daun buah, meliputi
tumbuhan berbunga

(Johnson, 2006 : 118-119)

Angioperm
Subdivisio :
merupakanbijiyang
gymnosper
mengembangdalamruangya
m
Divisio: ng disebutovarium, yang
Spermatophyta berasaldalambunga
Subdivisio
danjatuh tempo padabuah-
Angiosper
buahan.bunga sporofit
m
menghasilkan mikrospora
yang membentuk gametofit
jantan dan megaspora yang
membentuk gametofit
betina.
7

(Campbell,2005:579)

Classis: Tumbuhan yang mempunyai


monocotyledon habitus
eae herba,semak,perdu,pohon,mempun
Subdivisio: yai dua daun lembaga atau
angiospermae kotiledone berkeping
Classis : dua,perakaran tunggang,daun
dicotyledoneae tersebar atau berkarang,kadang
berseling.
Ciri umum:mempunyai ruas dan
buku yang tidak jelas pada batang
dan batang umumya bercabang.

(Tjitrosoepomo, 2003 : 22-23)


8

Gymnosperm

divisi spermatophyta untuk mengenali hanya


keluarga-keluarga
angiosperma yang
monofiletik. Angiosperma
Angiosperm memiliki sistem vaskular
yang efisien untuk
mengangkut air (melalui
xilem) dan makanan (melalui
floem).

(Johnson, 2006 : 118-119)


9

Classis dicots
Embrio dengan satu
Subdivisio biji daun bagian
Angiospermae bunga biasanya
dalam 3's atau 5's
Classis monocots
dan jaringan
pembuluh darah
batang terdapat
dalam silinder.

(Steenis, 2006 : 118-


119)

Kelas Ciri-ciri :
monocotyledoneae Biji berkeping satu
Subdivisi Pertulangan daun
Terdiri dari sejajar
Angiospermae
Bunga memiliki
Kelas
kelipatan 3 (trimer)
Dicotyledoneae
(Memiliki
Des, 2010 :ruas
54 ) dan
buku yang jelas
Sistem perakaran
serabut

( Des, 2010 : 54 )
10

Meliputi semua
tumbuhan berbunga,
biji berkembang di
angiospermae dalam ovarium ataubiji
Divisio di lindungi atau di
Spermatophyta selubungi oleh daun
buah
Gymnospermae

(Campbel, 2011 : 606 ; Starr, 2010)

Classis biji tumbuhan


Monocotyl
Monocotyledoneae berkeping satu
angiospermae
Classis biji tumbuhan
dicotyl berkeping
Dicotyledoneae dua

(Campbell and Reece, 2011 :738-743)&(Solomon, 2008 : 733-749)


11

Ordo
Plumbaginales

Ordo
Ebenales

Ordo
Contortae
(Apocynales)
Ordo
Tubiflorae
Classis (Solanales)
Dicotyledoneae
Ordo
Plantaginales

Ordo
Rubiales

Ordo
Cucurbitales

Ordo
Campanulatae
(Asterales)

(Jaswandi, 2010 :133-163)


12

BAB III
CARA KERJA DAN ALAT BAHAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a) Pisau atau cutter
b) Alat tulis
c) Kamera
d) Oven
e) Alat jahit
f) Alat tulis
g) Tali rafia
h) Kertas label
i) Kertas monting
j) Kertas kalkir
k) Botol selai
l) Kardus
m) Selotip
2. Bahan
a) Alkohol 96%
b) FAA
c) Objek tanaman yang dikoloeksi

B.Cara Kerja

1. Herbarium kering
a. Koleksi dengan persyaratan:
1) Mempunyai kelengkapan organ vegetatif dan generatif serta
karakter biologisnya.

12
13

Gambar 03. Eleusine indica (L). (Hasanah,2016)

Gambar 04 Clidemia hirta (L) D.Don.. (Hasanah,2016)

1) Memperhatikan ukuran spesimen yang diambil yaitu 40 x 30 cm.


2) Memperhatikan karakter morfologisnya, habitat, habitus, lokasi
pengambilan sampel, data ekologi, nama daerah,dan kegunaannya.

b. Pengawetan di laboratorium botani, menyusun sampel dalam


korandan ditumpuk, kemudian mengikat sampel dengan kencang dan
memasukkan kedalam plastik lalu memberi alkohol 96 % atau spritus
sampai basah dan diikat sehingga udara tidak bisa keluar masuk.
14

Gambar 05. Memasukkan objek ke dalam plastic (hasanah,2016)

c. Pengapitan (pressing) danpengeringan (drying), mengambil koleksi


tadi dilapisi dengan kardus (40x30) cm, mengikat dengan kuat,
memasukan kedalam oven 2-3 hari dengan suhu 70◦-80◦C
15

Gambar 06. Pengapitan dan Pengeringan (hasanah,2016)

d. Pemisahan dan pengelompokan (sortering), mounting,dan labelling


1) Menyusun berdasarkan nomor koleksi di lapangan.
2) Menempelkan spesimen di kertas mounting dengan cara
menjahitnya dengan rapi
3) Memasangkan label yang berisidate, collector, nomor collector,
familia, spesies, location, nama daerah dan catatan tambahan.
4) Melamintaing spesimen

e. Penyimpanan Herbarium, simpan pada tempat penyimpanan seperti


kotak, dan almari. Sebelum disimpan diberi larutan sublimate atau
baigon untuk mencegah serangga dan jamur. Dan almari sebaiknya
diberi naftalin atau kanfer untuk fungigasi.

2. Herbarium basah

Herbarium basah adalah spesimen tumbuhan yang telah diawetkan dan


disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat dengan
komposisi berbeda, yaitu FAA 70 % (formalin 5 cc, alkohol 70 % 90 cc, dan asam
16

asetat glacial 5 cc) atau dengan alkohol 70 % saja. Untuk mempertahankan warna
asli tumbuhan perlu ditambah dengan turisi (CuSO4) kedalam larutan
pengawet.Tumbuhan yang akan diawetkan dimasukan dan ditutup agar tidak
menguap.
17

BAB IV
TABULASI DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data
Tabel 1. Nama objek yang dikoleksi
NO Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi
1 Eleusine indica (L).
2 Clidemia hirta (L) D.Don.

B. Hasil dan Pembahas an


a. Nomor Koleksi :004
Kolektor : jihan hasanah
NIM / TM : 15031133
Prodi : Pendidikan Biologi C
Spesies : Eleusine indica (L).
Nama daerah : Rumput belulang

klasifikas
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Famili : Graminae
Genus : Eleusine
Spesies : Eleusineindica (L.) Gaertn.
Rumput belulang (nama daerah)

Rumput belulang adalah sejenis tumbuhan yang dapat dikendalikan


secara manual maupun menggunakan herbisidaTumbuhan ini termasuk ke dalam

17
18

suku Poaceae yaitu suku rumput-rumputan. Nama ilmiah dari rumput belulang
adalah Eleusine indica (L.) Gaertn Rumput ini memiliki sebutan lain disetiap
daerah Carulang atau jampang adalah sebutan rumput belulang di daerah Sunda
dan suket lulangan untuk Jawa

Akar

Akar Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki system


perakaran serabut. Akar rumput membentuk tali halus. Akar serabut yang kecil-
kecil memiliki percabangan yang sangat banyak, selain itu juga memiliki bulu
yang halus.
Batang
Batang Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) membentuk
rumpun yang kokoh dengan perakaran yang lebat. Tumbuh tegak atau ada kalanya
merambat. Membentuk cabang. Sering membentuk akar pada buku terbawah.
Tingginya 12-85 cm.
Daun
Daun Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki helai
daun panjang. Bentuk garis. Bagian pangkal tidak menyempit. Ujungnya runcing
atau tegak tumpul. Pada pangkalnya selalu terdapat beberapa rambut panjang.
Bunga
Bunga Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) tegak atau
condong ke samping. Dengan dua sampai tujuh bulir yang tumbuh menjari
(digitatus) pada ujung batang. Bulir lainnya (nol sampai tujuh) tumbuh di bawah
atau tersebar atau rapat satu sama lain. Sumbu bulir lurus dan rata-rata 2,5-15 cm
panjangnya. Muncul di ujung batang.
Buah
Buah Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berbentuk elips
meruncing. Benang sarinya berwarna kekunung-kuningan. Mempunyai rambut-
rambut papus putih menyerupai perak. Buah sangat ringan. Memiliki putik.
Biji
19

Biji Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berwarna putih. Biji
berbentuk bulat seperti telur. Biji tidak keras. Biji ringan. Biji tua berwarna
kuning kecoklatan.

b. Clidemia hirta (L) D.Don


Nomor Koleksi : 003
Kolektor : Jihan hasanah
NIM / TM : 14031133/ 2015
Prodi : Pendidikan Biologi C
Spesies : Clidemia hirta (L) D.Don
Nama daerah : Harendong bulu

Gambar 07. Clidemia hirta. (hasanah,2016)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Division: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Myrtales
Family: Melastomataceae
Genus: Clidemia
20

Species: Clidemia hirta (L.) D. Don

Deskripsi
Habitus : Perdu, yang tegak dan naik dengan tinggi 0,5-2 meter.

Batang : Berkayu, bulat, berbufu rapat atau bersisik, percabangan simpodial,


coklat.

Daun : Tunggal.bulat telur, panjang 2-20 m, lebar 1-8 cm, berhadapan, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, berbulu, hijau.

Gambar 08. Bunga Clidemia hirta (hasanah,2016)

Bunga : Majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari


pangkal, ujung meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan, benang sari
delapan sampai dua belas, panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik
berbintik hijau, bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat
telur, ungu dan putih.

Buah : Buni, bulat telur, ungu.


21

Gambar 09.. Buah Clidemia hirta (hasanah,2016)

Biji : Kecil, ungu.

Akar : Tunggang, coklat.

Distribusi/Penyebaran : Terdapat di seluruh Indonesia, terutama di pinggir-


pinggir hutan, semak belukar dan tepi jurang

Habitat : Tumbuh di dataran rendah hingga kurang lebih 1.500 m dpl..


Penggunaan
Pencuci luka bernanah
Menghentikan pendarahan pada luka sayat
Daun : Pencuci luka bernanah yang menahun. Caranya : Ambil beberapa lembar
daun, kemudian diremas-remas dan disap-usapkan sambil mandi atau dicuci pada
luka. Ulangi beberapa kali dalam seminggu. Daun ini juga dapat digunakan untuk
menghilangkan lendir ikan saat membersihkan atau penghilang rasa pahit pada
daun pepaya atau pepaya muda sebelum dimakan.

Manfaat tumbuhan dalam keadaan darurat : Buah harendong bulu


yang sudah masak berwarna ungu merupakan makanan ringan di perjalanan yang
berasa manis.
22

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan terhadap objek-objek yang ditemui dilapangan,
maka kesimpulan dari laporan ini adalah :
1. Tumbuhan Angiospermae adalah semua tumbuhan yang bakal buahnya
tertutupi oleh karpel atau daun buah. Di lapangan banyak ditemukan jenis
tumbuhan dari sub-divisio Angiospermae
2. Setiap jenis tumbuhan yang ditemukan memiliki berbeda ciri baik itu dari
daun, batang dan juga dari bunganya.

B. Saran
1. Semoga laporan kami ini dapat dijadikan acuan dalam kuliah Taksonomi
Tumbuhan Tingkat Tinggi untuk kedepannya.
2. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi semua
kalangan mahasiswa jurusan Biologi paling utamanya dan juga kalangan
masyarakat lainnya.
3. Sebaiknya ketika observasi disertai dengan pembuatan peta jalur
pengamatan yang jelas agar kuliah lapangan dapat terorganisir dengan baik
dan waktu yang digunakan lebh efisien.
4. Sebaiknya anggota kelompok secepatnya mengkonfirmasi objek yang
dipilih masing-masing kepada anggota kelompok lainnya agar tidak terjadi
perebutan objek dan adanya objek yang sama.
5. Pastikan sampel seluruh anggota kelompok terkumpul semua sebelum
disusun dalam kertas koran dan diikat agar tidak ada sampel yang tercecer
atau hilang.

22
23

DAFTAR PUSTAKA

Des M,dkk.2009.Taksonomi tumbuhan tingkat Tinggi.Padang:UNP Press.


Tjitrosoepomo, Gembong.2003.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada
University
Johnson,Raven.2006.BIOLOGY Six Edithion.London:Oxford University.
Solomon, Eldra P… [et all]. 2008. Biology 8th Edition. New York : United State of
America. Vol 8 (34) 600-783.
Simpson Michael G. 2008. Plant systematic.London:Cambridge university
Dr. C. G. G. J. Van Steenis, dkk. 2006. Flora. Jakarta : PT Perca.
24

LAMPIRAN
18

Anda mungkin juga menyukai