Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia. Penggunan yang
paling penting adalah untuk :
¨ Posisi geotektonik
Adalah suatu tempat yang keberadaannya dipengaruhi oleh gaya-gaya tektonik lempeng dalam
pembentukan batubara merupakan faktor yang dominan akan mempengaruhi iklim lokal dan
morfologi cekungan pengendapan dan kecepatan penurunan cekungan Pada fase akhir, posisi
geotektonik mempengaruhi proses metamorfosa organik dan struktur lapangan batubara melalui
masa sejarah setelah pengendapan akhir
¨ Topografi (morfologi)
Morfologi dari cekungan pada saat pembentukan gambut sangat penting karena menentukan
penyebaran rawa-rawa dimana batubara tersebut terbentuk
¨ Iklim
Kelembaban mengontrol pertumbuhan flora dan kondisi yang sesuai tergantung posisi geografi
dan dipengaruhi oleh posisi geotektonik Tropis dan subtropis sesuai untuk pertumbuhan yang
optimal hutan rawa tropis mempunyai siklus pertumbuhan setiap 7-9 tahun dengan ketinggian
pohon mencapai 30 m. Sedang iklim yanng lebih dingin ketinggian pohon hanya mencapai 5-6
meter dalam waktu yang sama.
¨ Penurunan cekungan
Penurunan cekungan dipengaruhi oleh gaya-gaya tektonik jika penurunan dan pengendapan
gambut seimbang maka akan dihasilkan endapan batubara yang tebal. Pergantian transgresi dan
regresi mempengaruhi pertumbuhan flora dan pengendapannya. Menyebabkan adanya infiltrasi
material dan mineral yang mempengaruhi mutu dari batubara yang terbentuk.
¨ Umur geologi
Proses geologi menentukan berkembangnya evolusi kehidupan tumbuhan Makin tua umur suatu
batuan akan memiliki kemungkinan makin dalam penimbunan yang terjadi hingga mampu
terbentuk batubara bermutu tinggi
¨ Tumbuh-tumbuhan
faktor penentu tipe batubara, evolusi kehidupan menciptakan kondisi yang berbeda selama masa
sejarah geologi
¨ Dekomposisi
Merupakan bagian dari tansformasi biokimia material organik yang merupakan titik awal seluruh
alterasi
Sejarah cekungan tergantung pada posisi geotektonikterjadi proses geokimia dan metamorfosa
organik setelah pengendapan gambut bertanggung jawab terhadap pembentukan struktur
cekungan batubara baik berupa sesar, lipatan, intrusi danlainnya.
¨ Metamorfosis organik
Selama proses ini terjadi pengurangan kandungan air, oksigen dan zat terbang (CO2, CO, CH4
dll)
Cekungan Batubara
Indonesia Barat
Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (yang di Jawa
relatif kecil).
Di Jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya di bagian barat saja (Pra Transgresi). Di bagian
tengah dan timur sedimen marine langsung terendapkan di ayas batuan dasar pra-tersier.
o Ombilin (Sumbar)
o Bayah (Jabar)
o Pasir ( Kalimanatan Bagian Tenggara)
o Pulau Sebuku (Kalimantan)
o Melawai (Kal-Bar)
o Sul-Sel
Cirinya:
o Penyebaran terbatas (oleh graben)
o Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik
o Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan
o Selalu berkaitan dengan busur vulkanik
o Hampir semua Autochton
Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada Beckdeep. Siklus regresi berawal pada
Miosen tengah, sedimentasi berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta, kontinental.
Sedimentasi berakhir pada Plio-Pleistosen. Dalam siklus regresi ini juga terjadi pengendapan
batubara yang penyebarannya relatif luas.
Di cekungan Barito regresi sangat intensif (Warukin dan Dahor Formation) yang terendapkan
langsing di atas Karbonat pada phase transgresi (Berai formation).
Pengendapan batubara pada cekungan Delta berbeda dengan pengendapan pada masa regresi di
Sumatera. Cekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan) Pengendapan langsung terjadi di atas
Transgresi Eosin (karena perkembangan Delta)