Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN

LAPORAN LINEAR PROGRAMING

DISUSUN OLEH:

BENNY

073001500024

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Linear Programing merupakan suatu metode penyelesaian matematis
terhadap suatu persoalan dalam sistem manajemen dimana terdapat
keterbatasan sumber dan beberapa variabel yang tertunjuk dengan cara
seoptimal mungkin. model matematis ini kemudian menghasilkan suatu
penyelesaian yang optimal untuk laba maksimum atau biaya terendah.

1.2 tujuan linear programing


mencari pemecahan persoalan-persoalan yang timbul
dalam perusahaan, yaitu mencari keadaan yang optimal (dalam minimum
maupun maksimum) dengan memperhitungkan batasan- batasan yang ada.
BAB II

TEORI DASAR

2.1 linear programing


Linear Programming merupakan metode penyelesaian matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan
seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak
diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain.
Model yang digunakan dalam memecahkan masalah alokasi sumberdaya
perusahaan adalah model matematis. Semua fungsi matematis yang disajikan
dalam model haruslah dalam bentuk fungsi linear

2.2 model linear programing


Model LP merupakan bentuk dan susunan dalam menyajikan masalah-
masalah yang akan dipecahkan dengan teknik LP. Dalam model LP dikenal 2
(dua) macam “fungsi”, yaitu fungsi tujuan (Objective Function) dan fungsi
batasan (constraint function)
Fungsi Tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran di
dalam permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal
sumberdaya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya
minimal. Nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan sebagai Z. Sedangkan
Fungsi Batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke
berbagai kegiatan.

2.3 asumsi dasar linear programing


2.3.1 Proporsionality adalah Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau
fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proporsional)
dengan perubahan tingkat kegiatan
2.3.2 Additivity adalah Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi,
atau kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu
kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang
diperoleh dari kegiatan lain.
2.3.3 Divisibility adalah Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan
dapat berupa bilangan pecahan, demikian pula nilai Z yang dihasilkan.
2.3.4 Deterministic (Certainty) Semua parameter yang terdapat dalam model LP
dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat.

Agar linear programming dapat diterapkan, asumsi-asumsi dasar berikut


ini harus ditepati :

- Fungsi tujuan dan persamaan setiap batasan harus linear. Ini menc
akup pengertian bahwa perubahan nilai z dan penggunaan sumber daya
terjadi secara proporsional dengan tingkat perubahan kegiatan.
- Parameter-
parameter harus diketahui atau dapat diperkirakan dengan pas
ti (deterministic).
- Variabel-
variabel keputusan harus dapat dibagi ini berarti bahwa suatupeny
elesaian “feasible” dapat berupa bilangan pecahan.

2.4 tahap penggunaan linear programing


1. buka software LiPS
2. klik file – new – table model
3. masukkan jumlah variable, constraint, dan objective. lalu ubah
optimization option menjadi minimization karena yang di cari adalah biaya
terendah.

4. setelah muncul tabelnya, masukkan data di baris objective dengan nilai


biaya angkutnya.
5. lalu masukkan data di kolom RHS dengan row 1 – row 5 dengan kapasitas
pit A – E, row 6 – row 8 dengan kapasitas Washing Plant, dan row 9
dengan target produksinya.

6. isi row 1 – row 5 dengan data yang bersinggungan dengan kolom variabel
yang bersangkutan dengan berapa banyaknya pengiriman yaitu satu kali.
7. isi row 6 – row 8 dengan data yang bersinggungan dengan kolom variabel
yang bersangkutan dengan banyaknya pengiriman yaitu satu kali.

8. Isi row 9 yang bersinggungan dengan kolom variable dengan “1”.


(diasumsikan setiap pit mengirim pada tiap washing plant)

9. ubah tanda pada target produksi dari “<=” menjadi “=” karena pengiriman
tidak boleh kurang dari atau lebih dari target produksi.
10. setelah selesai, klik slove dengan lambang tanda berwarna hijau pada
toolbar.

11. ditemukan solusi biaya terendah dan distribusi pengirimannya.


BAB III
ISI
3.1 soal
Suatu tambang batubara, merencanakan target produksi 2.100.000 ton/tahun,
kemampuan produksi masing-masing pit /tahun adalah sbb :
PIT A : 300.000 TON
PIT B : 600.000 TON
PIT C : 700.000 TON
PIT D : 400.000 TON
PIT E : 200.000 TON
Dengan Total Kapasitas PIT : 2.200.000 TON
Sedangkan Kapasitas WP, adalah sbb :
WP A : 600.000 TON
WP B : 800.000 TON
WP C : 900.000 TON
Dengan Total Kapasitas WP : 2.300.000 TON
Biaya angkut (dalam $ Cent per Ton) dari Pit ke WP sebagaimana yang
terlampir. Tentukan pola distribusi / angkutan tambang dengan biaya terendah
optimal dari 5 Pit ke 3 Washing Plant tersebut.

3.2 menggunakan model matematika

WP A WP B WP C
PIT A 6 3 4
PIT B 2 2 6
PIT C 5 3 7
PIT D 4 5 3
PIT E 5 4 4
WP A WP B WP C
PIT A X1 X2 X3
PIT B X4 X5 X6
PIT C X7 X8 X9
PIT D X10 X11 X12
PIT E X13 X14 X15

PIT : X1 + X2 + X3 ≤ 300.000
X4 + X5 + X6 ≤ 600.000
X7 + X8 + X9 ≤ 700.000
X10 + X11 + x12 ≤ 400.000
X13 + X14 + X15 ≤ 200.000

WP : X1 + X4 + X7 + X10 + X13 ≤ 600.000


X2 + X5 + X8 + X11 + X14 ≤ 800.000
X3 + X6 + X9 + X12 + X15 ≤ 900.000

target produksi:
X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 + X12 + X13 +
X14 + X15 = 2.100.000 ton/tahun.
BAB IV
HASIL

4.1 kesimpulan

Dari data yang ada dari kapasitas PIT A,B,C,D,E dan Washing Plant
A,B,C dengan biaya angkut yang telah ditentukan dari setiap pit ke washing
plant, dapat digunakan software LiPS untuk memecahkan masalah dengan
target produksi yang telah ditentukan sehingga dapat menentukan di pit mana
yang kapasitas batubaranya harus diturunkan karena terbentur dengan
kapasitas washing plant yang tersedia. Kapasitas washing plant merupakan
pembatas untuk memproduksi batubara dari setiap pit yang tersedia.

dari ketiga Washing Plant tersebut, tidak semua pit mengirimkannya ke


tiap washing plant, washing plant yang menerima adalah sebagai berikut:
1. dari PIT A dengan kapasistas maksimum PIT 300.000 ton
mengirimkan 100.000 ton ke WP B dan 200.000 ton ke WP C dengan
biaya pengiriman $ 1.100.000
2. dari PIT B dengan kapasitas maksimum 600.000 ton mengirimkan
600.000 ton ke WP A dengan biaya pengiriman $1.200.000
3. dari PIT C dengan kapasitas maksimum 700.000 ton mengirimkan
700.000 ton ke WP B dengan biaya pengiriman $ 2.100.000
4. dari PIT D dengan kapasitas maksimum 400.000 ton mengirimkan
400.000 ton ke WP C dengan biaya pengiriman $ 1.200.000
5. dari PIT E dengan kapasitas maksimum 200.000 ton mengirimkan
100.000 ton ke WP C dengan biaya pengiriman $ 400.000

total biaya yang diperlukan untuk pit mengirimkan batubara ke


washing plant adalah sebesar $ 6.000.000 dengan total tonase pengiriman
sama dengan target produksi perusahaan yaitu 2.100.000 ton/tahun. yang
tidak mengirimkan secara penuh dengan kapasitas maksimumnya adalah
PIT E sebesar 100.000 ton dari kapasitas maksimumnya 200.000 ton.

Anda mungkin juga menyukai