Anda di halaman 1dari 5

Wirausaha, Wiraswasta, & Kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal,
bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuatsesuatu. Ini baru
dari segi etimologi (asal usul kata).
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan kewirausahaan.

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuanseseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarahpada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan
segala kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang
dimilikiseorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul.
4. Memperoleh reward.

B. Pengertian wiraswasta
Wiraswasta dihubungkannya dengan istilah Saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa
Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa dan sta, masing-
masing berarti; wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani
pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; sta artinya berdiri.
Sedangkan Saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi,
Saudagar berarti seribu akal. (Taufik Rashid)
Daoed Yoesoef menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti
berikut :
a. Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-
owner)
b. Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab, sebagai manager
c. Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur
secara kuantitatif dan kualitatif
d. Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru, jadi disini wiraswasta sebagai
pionir, tokoh yang dinamis, organisator, coordinator
Wirausaha, Wiraswasta, & Kewirausahaan

e. Penemu (inovator), peniru (imitator) dan yang berhubungan dengan ini, penyalur memindahkan
teknologi.

B. Tujuan Kewirausahaan
Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar dan
masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap para
siswa dan masyarakat.

C. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatkan produktivitas
3. Menciptakan teknologi
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar

D. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup kewirausahaan
adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam
bidang:
a. Lapangan agraris
b. Lapangan perikanan
c. Lapangan peternakan
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
g. Lapangan pemberi jasa

E. Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan


a. Kerja keras.
b. Kerja sama dengan orang lain.
c. Penampilan yang baik.
d. Yakin, keyakinan.

e. Pandai membuat keputusan.


f. Mau menambah pengetahuan.
Wirausaha, Wiraswasta, & Kewirausahaan

g. Pandai berkomunikasi.

F. Faktor Penyebab Kegagalan Kewirausahaan


a. Kurangnya dana untuk modal.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti(diteliti).
e. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan
putus asa.
f. Kurang tekun dan teliti.
g. Kurangnya pengawasan.
h. Kemacetan yang sering terjadi.
i. Pelayanan yang kurang baik.
j. Tidak jujur dan kurang cekatan.
k. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
l. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
m. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
n. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
o. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
p. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
q. Banyaknya piutang ragu-ragu.
r. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung
berapa banyak harga pokok.

G. Lima tipe pokok wiraswasta


1. Wiraswasta sebagai orang vak, “captain of industry”, di suatu bidang tertentu, dimana ia membaktikan
prestasi teknik dan mengadakan penemuan atau pun peniruan.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis
3. Wiraswasta sebagai orang uang
4. Wiraswasta sebagai social engineer
5. Wiraswasta sebagai manajer
Jadi seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu berusaha dalam bidang
ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna, efektif dan efisien),
juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur. Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah
orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri
untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa
bantuan instansi pemerintah atau instansi sosial.
Wirausaha, Wiraswasta, & Kewirausahaan

H. Kelebihan seorang wiraswasta


1. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan menentukan program
batas waktu untuk mencapainya.
2. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif.
3. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan kompetensi untuk
memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif.
4. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
5. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif.
6. Tahu mensyukuri dirinya, waktu dan mensyukuri lingkungannya.
7. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.
8. Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya
sendiri.
9. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat anggaran waktu dan
uang.
10. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, serta berprihatin selalu.
11. Menguasai salesmanship (kemampuan jual), memiliki kepemimpinan, dan kemampuan
memperhitungkan resiko.
12. Mereka berwatak maju dan cerdik, seta percaya pada diri sendiri.
13. Mampu memusatkan perhatiannya terhadap setiap tujuannya.
14. Berkepribadian yang menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.
15. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
16. Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir dan ragu-ragu
(hambatan yang dibuat sendiri).
17. Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan YME untuk mendapatkan ridhonya, beriman dan
memperhatikan hukum Allah, peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman. (Suparman
Sumahamijaya).
Seorang wiraswasta ialah seseorang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif, melaksanakan
kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatannya dengan
menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang
tinggi.
Jika ada orang melaksanakan usaha, mencapai kemajuan sebagian besar melalui KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme) atau hanya sebagai calo, tukang catut, maka dia itu tak tergolong wiraswasta
sejati, bisnis seperti ini akan mengalami kehancuran pada waktunya.
Jadi ciri-ciri seorang wiraswasta ialah:
1. perilaku orangnya terpuji, disiplin, jujur, tekun
2. Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan yang matang
3. Mempunyai daya kreasi, motivasi dan imajinasi
4. Hidup efisien, tidak boros, tidak pamer kekayaan
5. Mampu menarik orang lain, karyawan untuk bekerjasama
Wirausaha, Wiraswasta, & Kewirausahaan

6. Mampu menganalisa, melihat peluang-peluang

I. Perbedaan Antara Wirausaha Dengan Wiraswasta


Definisi wirausaha antara lain adalah seseorang yang dapat mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru
atau mengolah bahan baku baru.
Sedangkan pengertian wiraswasta adalah orang yang berani bersikap, berfikir dan bertindak
menurut kemampuan dan keberanian untuk menciptakan pekerjaan sendiri, mencari nafkah dan
berkarir dengan sikap mandiri.
Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan suatu bentuk gerak
usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri.
Artinya, orang yang berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan
wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa
digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.

Anda mungkin juga menyukai