Anda di halaman 1dari 18

DAK Subbidang

PELAYANAN KESEHATAN
DASAR DAN RUJUKAN

dr. Eka Viora, SpKJ


Plt. Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan
DASAR HUKUM
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah  Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan;
 Peraturan Menteri Keuangan mengenai Penetapan Alokasi dan
Pedoman Umum DAK;
 Peraturan Menteri Teknis/Kepala Lembaga mengenai Petunjuk
Teknis DAK untuk Masing-masing Bidang;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai Pedoman
Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah; serta
 Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Menteri Keuangan. dan Menteri Dalam Negeri mengenai
Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan
Evaluasi Pemanfaatan DAK.
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2016
• Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
Arah rujukan serta pelayanan kefarmasian dalam
rangka mendukung Program Indonesia Sehat
Kebijakan (Paradigma Sehat, Pelayanan Kesehatan dan
Jaminan Kesehatan Nasional) untuk
meningkatkan derajat kesehatan serta status
gizi masyarakat dan meningkatkan pemeratan
pelayanan kesehatan, terutama di DTPK
• Pencapaian Target MDGs
Fokus • Menurunkan AKI, AKB, Masalah gizi
• Pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan

• Peningkatan sarana prasarana & peralatan


kesehatan di Puskesmas
• Peningkatan sarana prasarana dan peralatan
kesehatan di RS Rujukan Provinsi dan Regional
• Peningkatan sarana prasarana dan peralatan
Sasaran kesehatan di RS Provinsi/Kabupaten/Kota
• Akreditasi RS dan Puskesmas
• Penyediaan & pengelolaan obat, perbekalan
kesehatan, vaksin (berkhasiat, aman & bermutu)
Ruang Lingkup DAK Kesehatan TA 2016
I. DAK Reguler
1 Pelayanan Kesehatan Dasar
2 Pelayanan Kesehatan Rujukan
3 Pelayanan Kefarmasian
II. Pengalihan TP Ke DAK
DAK FISIK
1 Pelayanan Kesehatan Dasar
2 Pelayanan Kesehatan Rujukan
a. Pembangunan RS Pratama
b. Penguatan RS Rujukan Prov/Regional
c. Penguatan RS Rujukan Nasional
DAK NON FISIK
1 TP BIG KIA (BOK)
2 TP BUK (akreditasi RS & Puskesmas)
DAK SUBBIDANG PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
a.FISIK BANGUNAN
 Pembangunan puskesmas baru
 Rehabilitasi sedang & berat bangunan puskesmas
 Peningkatan & pengembangan puskesmas
 Penambahan ruang puskesmas
b.ALAT KESEHATAN DAN PENUNJANG
 Penyediaan alkes/ penunjang di puskesmas mengikuti
Permenkes no. 75/2014 tentang Puskesmas
c.KENDARAAN KHUSUS
 Penyediaan puskesmas keliling perairan
 Pusling roda 4
 Pusling roda 2 motor
 Ambulans
DAK SUBBIDANG PELAYANAN
KESEHATAN RUJUKAN
a. Pemenuhan sarana prasarana dan peralatan RS
Daerah sesuai standar kelas RS sesuai
Permenkes No. 56/2014
b. Ambulans
c. IPAL RS/ Pengolahan Limbah Padat
d. Pembangunan RS Pratama
e. Penguatan Pelayanan RS Rujukan Regional/
Provinsi /RS Rujukan Nasional
DAK NON FISIK:
AKREDITASI PUSKESMAS DAN RS
Akreditasi Puskesmas :
1.Pendampingan Akreditasi Puskesmas
2.Survei Akreditasi Puskesmas

Akreditasi Rumah Sakit :


1.Workshop Persiapan Akreditasi Rumah
Sakit
2.Bimbingan Teknis dan Survei
Akreditasi Rumah Sakit
FREQUENT ASK QUESTION
PERTANYAAN YANG
SERING MUNCUL
PERTANYAAN (1)
• Apakah Ditjen BUK sudah tidak ada dana
TP lagi?
Jawaban:
Betul, semua dana TP di Ditjen BUK
sudah dialihkan ke DAK. Dengan
harapan satker dapat melaksanakan
kegiatan dalam 1 tahun anggaran full
sejak 1 Januari 2016 sd 31 Desember
2016.
PERTANYAAN (2)
• Persyaratan dan data dukung yang diminta sangat
banyak, sementara waktu yang ada untuk melengkapi data
dukung tersebut sangat pendek. Apakah dimungkinkan
untuk disusulkan data dukungnya?
Jawaban:
Tidak seperti dana TP di mana Kemenkes mendapat
kewenangan memblokir anggaran bila data dukung yang
diperlukan tidak lengkap. DAK sepenuhnya diserahkan
kepada daerah. Diharapkan tim Inspektorat Daerah/BPKP
dapat melakukan reviu anggaran sebelum pelaksanaan
dan pengesahan anggaran. Sehingga data dukung yg
diperlukan tsb dapat dipenuhi pada saat reviu dengan
Inspektorat Daerah/BPKP.
Untuk desk ini bila data dukung belum lengkap
maka kepala satker harus membuat surat
pernyataan kesediaan satker untuk
melengkapi data dukung yang diperlukan
tersebut.
Bila di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan yang disebabkan oleh
ketidaklengkapan data dukung (kasus hukum
dll) maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab
satker sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
PERTANYAAN (3)
• Siapakah yang mengelola dana RS Pratama? Apa
persyaratan pembangunan RS Pratama?
Jawaban:
RS Pratama dikelola oleh Dinas Kesehatan
Kab/Kota, mengingat pembangunan baru RS Pratama
tentu belum ada Direktur RS-nya.
Persyaratan pembangunan RS Pratama diutamakan
dibangun di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan. Pemerintah Daerah harus sudah
menyediakan lahan yang siap bangun dengan sertifikat
yang sah, sanggup menyediakan SDM Kesehatan serta
kesanggupan Pemda dalam menyediakan biaya
operasional RS Pratama.
PERTANYAAN (4)
• Apakah dimungkinkan DAK Kesehatan Dasar digunakan
untuk membeli genset dan kendaraan roda 2?
Jawaban:
DAK Kesehatan Dasar dapat digunakan untuk membeli
genset dengan persyaratan teknis tercantum dalam
Juknis DAK Bidang Kesehatan Tahun 2016.
Kendaraan roda 2 dapat dibeli dari DAK Kesehatan
Dasar dengan tujuan utama untuk menunjang
pelaksanaan program kerja di Puskesmas dan tidak boleh
dialihfungsikan menjadi kendaraan roda 2 biasa untuk
kepentingan pribadi. Persyaratan teknis tercantum dalam
Juknis DAK Bidang Kesehatan Tahun 2016.
PERTANYAAN (5)
• Bagaimana caranya mengusulkan DAK non fisik
akreditasi? Siapa yang mengelola dana DAK akreditasi
tersebut?
Jawaban:
Untuk tahun 2016 ini DAK Akreditasi hanya dikhususkan
bagi satker yang diusulkan oleh Direktorat BUK Dasar
(untuk akreditasi Puskesmas) dan Direktorat BUK
Rujukan (untuk akreditasi RS), jadi tidak ada usulan
bottom up dari satker. Mengingat bahwa DAK Akreditasi
baru dilaksanakan di tahun 2016 ini.
Untuk selanjutnya usulan DAK Akreditasi diusulkan oleh
masing-masing satker melalui e-planning Ditjen BUK.
Sebagai pengelola anggaran akreditasi adalah:
a. Akreditasi RS dikelola oleh RS sendiri
b. Akreditasi Puskesmas dikelola oleh Dinkes
Kab/Kota
Selanjutnya usulan perencanaan Akreditasi
melalui e-planning Ditjen BUK adalah:
a. Akreditasi RS diusulkan oleh RS sendiri
b. Akreditasi Puskesmas diusulkan oleh Dinkes
Kab/Kota
PERTANYAAN (6)
• Mengapa alokasi DAK yang didapatkan bisa lebih besar
daripada usulan DAK yang diajukan?
Jawaban:
Perhitungan alokasi DAK didasarkan pada 2 hal, yaitu
perhitungan teknis dari Kementerian Kesehatan dan
pengusulan proposal dari Kepala Daerah ke Kementerian
Keuangan.
Dengan pertimbangan tertentu, proposal yang diajukan
tersebut dapat disetujui dan dialokasikan ke suatu daerah
sehingga menjadi lebih besar daripada perhitungan teknis
yang dihitung oleh Kementerian Kesehatan.
Untuk lebih jelasnya pihak Kementerian Keuangan akan
menjelaskan hal tersebut.
PERTANYAAN (7)
• Apakah yang dimaksud dengan DAK sarana prasarana
kesehatan?
Jawaban:
DAK sarpras kesehatan dapat digunakan untuk
pemenuhan sarana dan prasarana di subbidang
pelayanan kesehatan dasar, rujukan maupun
kefarmasian. Pembagian alokasi diserahkan kepada
kepala daerah masing-masing.
Sedangkan teknis penggunaannya mengikuti Petunjuk
Teknis DAK Bidang Kesehatan Tahun 2016, sesuai
dengan subbidangnya.
DITJEN BINA UPAYA KESEHATAN

TERIMAKASIH

DITJEN PELAYANAN KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai