Anda di halaman 1dari 3

1.

budaya organisasi merupakan nilai-nilai, norma, kebiasaan dan identitas yang


diyakini dan dianut sebagai pedoman organisasi dalam mencapai tujuannya. Nilai-
nilai yang terkadung didalamnya kemudian menginternalisasi seluruh anggota
organisasi yang membentuk kebiasaan yang berulang dilakukan dan diyakini sebagai
pedoman sehingga melekat menjadi perilaku yang khas dari anggota dalam
organisasi. Perilaku yang telah dibentuk tersebut akan berpengaruh terhadap motivasi
kerja organisasi yang menjadi semangat, acuan dan gaya bekerja. Semakin besar
motivasi kerja yang diterima maka akan semakin produktif kinerja organisasi
tersebut. Missalbya, organisasi yang menanamkan nilai kedisiplinan akan membentuk
perilaku anggota yang disiplin, tegas dan tepat waktu dalam bertindak. Kedisiplinan
tersebut menjadi gaya yang memotivasi anggota untuk berkinerja secara produktif.

2. A. Teori kebutuhan Maslow

Terdapat lima tingkat kebutuhan:

1. Kebutuhan bersifat fisiologi: rasa lapar, tidur, sandang, pangan, papan. Kaitannya
dengan budaya organisaisi, kebutuhan fisiologi harus dipenuhi organisasi dalam
menjamin kesejahteraan anggotanya. Seorang karyawan akan merasa bahagia bekerja
apabila hidup dalam organisasi yang menunjang kebutuhan fisiologinya sehingga
terdapat ksenangan dalam bekerja. Seperti pemberian gaji yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Kebutuhan Keamanan: keselamatan dan perlindungan. Organisasi harus mampu


menjamin keselamatan kerja anggotanya untuk menghidupkan suasana organisasi
yang kondusuif dan tenang.

3. Kebutuhan sosial: cinta dan kasih sayang, kepuasaan dan perasaan memiliki.
Organisasi yang menumbuhkan hubungan sosial harmonis akan membentuk suasana
kerja yang damai. Seorang manajer atau pimpinan dalam organisasi harus mampu
meberikan kebutuhan kasih sayang terhadap anggota, solidaritas untuk mebentuk
kebersamaan dan jiwa memiliki terhadap organisasi dan pekerjaanya.

4. Kebutuhan prestise: kehormatan, penghargaan, status kedudukan, prestasi.


Semangat kompetitif perlu dihidupkan untuk memotivasi kinerja anggota sehingga
bekerja secara produktif. Sistem reward dan punishment dalam kompetisi merupakan
bentuk penghargaan terhadap kinerja yang baik, dan dorongan untuk bekerja lebih
baik.

5. Kebutuhan mempertinggi kapasitas: menggali potensi diri, pengembangan diri


secara maksimal. Organisasi perlu memfasilitasi kebutuhan pengembangan diri
melalui pelatihan, pendidikan sehingga anggota organisasi memiliki ukuran dan etos
kerja yang lebih baik kemudian organisasi dapat menempatkan anggota tersebut
sesuai pada bidang yang relevan dengan kemampuannya.

B. Teori Motivasi Mc Clelland

1. Teori motivasi prestasi: Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk


mengungguli, berprestasi, aktualisasi diri. Oranisasi yang sehat ialah organisasi yang
menumbuhkan motivasi berprestasi anggotanya. Seperti sistem punishment and
reward sebagai bentuk kompetisi untuk mendorong kinerja yang produktif.

2. Teori motivasi kekuasaan: seseorang akan meningkatkan kinerja dengan meotivasi


mendapatkan jabatan yang lebih baik. organisasi perlu menumbuhkan motivasi
tersebut yaitu dengan meryt sistem. Sehingga anggota yang produktif, professional,
berintegritas mendapatkan kesempatan memiliki kedudukan jabatan yang lebih tinggi
dari sebelumnya.

3. Teori motivasi berafiliasi: Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk


berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan
untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan
dengan pihak lain. Organisasi yang didalamnya menumbuhkan motivasi bagi anggota
untuk berafiliasi maka akan tercipta budaya organisasi yang harmonis, ramah dan
solid.

C. Teori dua faktor Hezberg

1. atisfier atau motivators adalah faktor-faktor sebagai sumber kepuasan kerja.


Organisasi yang didalamnya menumbuhkan nilai-nilai penghargaan terhadap
pencapaian kerja anggota akan membentuk kepuasaan anggotanya dalam bekerja
karena tumbuh rasa menghargai. Anggota akan termotivasi untuk berprestasi, dan
memiliki kesempatan untuk promosi jabatan.

2. Dissatisfier adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan. Organisasi


yang didalamnya terdapat hubungan antar pribadi yang tidak kondusif, gaji yang
tidak sesuai, suasana kompetisi tidak sehat akan menimbulkan ketidakpuasaan bagi
anggotanya. Anggota organisasi merasa tidak dihargai, dan kebutuhan tidak terpenuhi
karena gaji yang tidak sesuai, kompetisi tidak sehat akan menimbulkan rasa putus asa
untuk mendapatkan kedudukan lebih tinggi meski berprestasi.

D. Teori Pengharapan V Room

Teori ini menyatakan yang bisa mendorong kinerja seseorang yaitu adanya Harapan
seseorang dengan keyakinan seorang individu bahwa tingkat upaya tertentu akan
diikuti oleh suatu tingkat kinerja tertentu. Aanggotaa organisasi yang mengharapkan
jabaatan lebih baik, memiliki keyakinan bahwa jabataan tersebut dapat diperoleh
melalui kinerja daan prestasi kerja tertenu.

Anda mungkin juga menyukai