Oleh :
A 10 C
Denpasar
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..3
1.2 Tujuan…………………………………………………………………...5
1.2.1 Tujuan umum………………………………………………………5
1.2.2 Tujuan khusus……………………………………………………...5
1.3 Manfaat………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Promosi Kesehatan………………………………………….6
2.2 Sasaran Promosi kesehatan ……………………………………………..7
2.2.1 Individu/keluarga…………………………………………………..7
2.2.2 Masyarakat…………………………………………………………7
2.2.3 Petugas / pelaksana program……………………………………….7
2.3 Strategi Promosi Kesehatan…………………………………………….10
2.4 Metode Promosi Kesehatan : Demonstrasi……………………………..10
2.5 Cuci Tangan…………………………………………………………….12
2.5.1 Pengertian cuci tangan…………………………………………….12
2.5.2 Faktor yang mempengaruhi prilaku cuci tangan…………………..12
2.5.3 Manfaat cuci tangan……………………………………………….13
2.6 Anak Usia Pra Sekolah………………………………………………….14
2.6.1 Pengertian………………………………………………………….14
2.6.2 Fase perkembangan anak usia pra sekolah…………………...…....15
2.6.3 Tugas perkembangan pada masa usia pra sekolah………………...16
2.6.4 Kemandiriaan anak usia pra sekolah………………………………17
2.7 Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Sekolah……………………………19
2.8 Evaluasi…………………………………………………………………19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………22
3.2 Saran………………………………………………………………..22
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Menjelaskan konsep promosi kesehatan cuci tangan pada anak usia pra sekolah
1.3 Manfaat
2.1.2 Masyarakat
3) Pemerintah/Lintas Sektor/Politisi/Swasta
Menurut Maulana (2009), agar lebih spesifik, sasaran dibagi lagi menjadi
sasaran primer, sekunder, dan tersier.
2) Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang memilki pengaruh atau
disegani oleh sasaran primer. Sasaran sekunder diharapkan mampu mendukung
pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran primer.
Partisipasi dapat dilakukan dengan menghimpun sumber daya yang ada dalam
masyarakat yang dapat dijadikan modal untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengendalikan determinan kesehatan. Sehingga masyarakat
dapat membuat langkah-langkah dalam meningkatkan derajat kesehatan, yang
didasarkan pada penentuan prioritas masalah, pembuat keputusan, perencanaan,
dan penerapan.
Anjuran :
Kekurangan / keterbatasannya :
2.5.1 Pengertian
Mencuci tangan adalah salah satu upaya untuk membasmi kuman penyebab
penyakit. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat mengurangi jumlah
mikroorganise dari kulit dan tangan, menghilangkan kotoran dari kulit, dan
memutus mata rantai penularan infeksi. Kuman pada tangan memang tidak terlihat
secara kasat mata. Tanpa kita sadari, benda-benda yang kita sentuh setiap hari bisa
menjadi tempat sarang kuman. Misalnya pegangan pintu, remote
control,keyboard, dan lainnya (Melinda Hospital, 2012). Menurut Rachmat dalam
Berita Sehat Lifebuoy, berikut adalah 5 fakta pentingnya melakukan cuci tangan
dengan memakai sabun :
1) Mencuci tangan dengan menggunakan air saja tidak cukup karena lemak
dan kotoran masih menempel di tangan.
2) Mencuci tangan dengan memakai sabun selain menghilangkan lemak dan
kotoran yang menempel ditangan juga akan mencegah timbulnya berbagai
penyakit yang disebabkan oleh kuman, seperti radang tenggorokan,
masalah saluran pernafasan, disentri, diare, iritasi kulit, biang keringat,
mata merah, jerawat, bau badan, dan tipus.
3) Setelah ke jamban dan sebelum menyentuh makanan (sebelum mengolah
atau memakan makanan) adalah saat-saat yang sangat penting untuk
mencuci tangan dengan memakai sabun karena dapat menghilangkan
kuman yang menempel ditangan.
4) Membiasakan diri mencuci tangan dengan memakai sabun adalah kegiatan
preventif yang paling murah dan efektif dan dapat mengurangi biaya
pengobatan kesehatan kita.
5) Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sangat berpengaruh dalam dunia
pendidikan karena penyakit yang disebabkan oleh kuman seperti diare
seringkali membuat para siswa tidak masuk sekolah. Salah satu penelitian
yang dilakukan diluar negeri menunjukkan membiasakan cuci tangan
pakai sabun bisa mengurangi absesi sekolah sekitar 42 persen.
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO (2005) yakni 7
langkah yang di kembangkan menjadi 10 langkah.
2.6.1 Pengertian
Pada masa usia prasekolah ini dapat diperinci lagi menjadi 2 masa, yaitu
masa vital dan masa estetik.
1) Masa Vital
2) Masa Estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata
estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak yang terutama
adalah fungsi panca indera. Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu
Montessori menciptakan bermacam macam alat permainan untuk melatih panca
inderanya (Yusuf, 2001).
Ciri- ciri kemandirian pada anak usia prasekolah menurut Rumini dan
Sundari (2004) yaitu anak dapat makan dan minum sendiri, anak mampu memakai
pakaian dan sepatu sendiri, anak mampu marawat diri sendiri dalam hal mencuci
muka, menyisir rambut, sikat gigi, anak mampu menggunakan toilet, dan anak
dapat memilih kegiatan yang disukai seperti menari, melukis, mewarnai, dan di
sekolah TK tidak mau ditunggui oleh ibu atau pengasuhnya.
1. Persiapan Pelaksanaan
2.8 Evaluasi
1. Input
2. Proses
3. Hasil
4. Dampak
5. Umpan balik : umpan balik yang diberikan oleh siswa terhadap kegiatan
promosi kesehatan cuci tangan yang dilakukan
6. Lingkungan : lingkungan yang mendukung kegiatan promosi kesehatan cuci
tangan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Ayu, P. (2011, oktober 17). Kesadaran Cuci Tangan Masyarakat Indonesia Rendah.
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia: Kantor Berita Radio Nasional.
Djuari, L. (2011). Upaya Pencegahan Diare dengan Pelatihan Cuci Tangan yang Baik
pada Murid TK Al Islam dan TK Pertiwi Desa Mancar, Kecamatan Peterongan,
Kabupaten Jombang. Universitas Airlangga : Fakultas Kedokteran.
INAKNIP. (2010). Manfaat Cuci Tangan. Diakses 12 November 2012, dari Universitas
Muhammadiyah Malang website
: http://inaknip.student.umm.ac.id/2010/07/29/manfaat-cuci-tangan/
Lutfi, G. (2011). Perilaku dan Promosi Kesehatan. Universitas Islam Indonesia: Fakultas
Kedokteran.
Marselina, L. (2011, September 29). Cuci Tangan Pakai Sabun Cegah Penyakit
Mematikan. Jakarta, Jakarta, Indonesia.
Mikail, B. (2011, September 29). Kebiasaan Cuci Tangan Masih Rendah . Jakarta,
Jakarta, Indonesia.
Mondo, Y. (2011, November 4). Budayakan Cuci Tangan Sejak Dini. Nusa Tenggara
Timur, Indonesia.
Suryana, G. A. (2012, Agustus 6). Kuman yang Hidup di Tangan Anda. Jakarta, Jakarta,
Indonesia.
Mesrani, R. (2012, 3 18). scribd. Retrieved 11 30, 2012, from scribd web site:
http://id.scribd.com/doc/85816231/ISI-DP