Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vivi Alvionita

NPM :1726021018

Tugas Manajemen Lingkungan

Soal: Hasil analisis yang saudara pilih dengan materi yang lalu, amati dengan batasan

manajemen lingkungan yang ada, (ISO 14001) serta EMS (environmental manajemen

system) dan berikan ulasan yang konkrit apa yang perlu dilakukan dan butuh dukungan

kebijakan seperti apa?

Jawab

Kegiatan pertambangan mineral di Kabupaten Mimika secara signifikan telah memberikan

manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, pemerintah daerah dan pusat serta bermanfaat

secara global dan perekonomian nasional. Kehadiran pertambangan juga memberikan efek

ganda pada kegiatan sosial masyarakat. PDRB Kabupaten Mimika tanpa sub sektor

pertambangan dalam kurun 2005-2007 mengalami pertumbuhan sebesar 8 persen pertahun.

Sedangkan, adanya sektior pertambangan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007

mencapai 33% per tahun. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pertambangan

mineral juga dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, dalam

pengolahan pertambangan mineral yang kompleks di perlukan sttrategi yang sistematis untuk

mengurangi dampak negatifnya.

Pendekatan sistem manajemen lingkungan yang terpadu berorientasi pada tujuan,

keseimbangan ekologi, ekonomi dan sosial kemasyarakatan serta efektif digunakan untuk

pelaksanaan program pengelolaan lingkungan secara tepat. Dalam upaya peningkatan kualitas

lingkungan (ekologi) dan pencapaian kemakmuran ekonomi masyarakat melalui pelayanan

ekosistem dan pengolahan hasil samping produk yang berupa pasir sisa tambang secara

ekonomis. Keterkaitan aspek ekonomi dan lingkungan diwujudkan dalam pengendalian atau
pembatasana aktivitas pertambangan informal melalui pembinaan penerapan teknologi yang

tepat guna penumbuhan kesadaran partisipasi lingkungan. Keterkaitan aspek lingkungan dan

sosial kemasyarakatan diwujudkan dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat

dengan peningkatan kualitas air serta upaya pembinaan dan peningkatan kesadaran

masyarakat terhadap lingkungan.

Dalam upaya mengakomodasi kebersamaan stakeholders, yaitu pemerintah, masyarakat dan

perusahaan pertambangan untuk mengelola lingkungan pertambangan mineral yang

berkelanjutan, diperlukan dana operasional dan kemitraan yang cukup, teknologi yang ramah

lingkungan, kualitas SDM lokal yang baik, serta keterbukaan informasi program pengelolaan

lingkungan oleh perusahaan dan pemerintah. Kebersamaan dalam pelaksanaan kebijakan

diharapkan dapat mengurangi tingkat kerusakan lingkungan, menciptakan peluang ekonomi

lokal yang layak, pendidikan kepedulian lingkungan kepada masyarakat, serta peningkatan

kemandirian masyarakat lokal. Oleh karena itu, alternatif kebijakan diarahkan pada

optimalisasi dana lingkungan yang sudah ada dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan

fisik dan biologik dengan pengaturan pemerintah yang jelas dan tidak tumpang tindih dengan

peraturan lainnya.

Kebijakan daerah terhadap aspek ekologi dapat dilakukan dengan penerapan teknologi tepat

guna dalam penanganan pasir sisa tambang, reklamasi wilayah pengendapan untuk

mempercepat sukresi alami dan alternatif pemanfaatan pasir sisa tambang sebagai bahan

konstruksi dilakukan kerjasama pemerintah daerah dengan perusahaan pertambangan.

Pemanfaatan limbah pasir sisa tambang sebagai bahan baku meterial konstruksi oleh pabrik

semen sebelumnya diperlukan audit lingkungan dan AMDAL yang terintegrasi. Dari aspek

ekonomi, tujuan pengelolaan pertambangan mineral adalah pertumbuhan ekonomi wilayah,

rencana pembiayaan kegiatan rehabilitasi dan revegetasi, serta kegiatan bisnis yang terkait

pertambangan dan program pengelolaan lingkungan. Sedangkan aspek sosial yaitu melalui
peran aktif masyarakat dalam pengelolaan kepedulian lingkungan serta pendidikan guna

menubuhkan kemandirian masyarakata lokal yang di dukung oleh keuangan mikro untuk

kegiatan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Wibisono. Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral yang


Berkelanjutan (studi kasus: Pengelolaan Lingkungna Mod-ADA di Kabupaten
Mimika, Papua). 2008. Intitute Pertanian Bogor.
Geinessa Irianty, dkk. Pengaruh Tailing PTFI Terhadap Kualitas Air Sungai AJKWA (Status
Mutu Air Sungai Ajkwa Menggunakan Metode Storet). 2003. Univeristas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai