Anda di halaman 1dari 9

Nama : Vivi Alvionita

NPM: 1726021018

Soal Essay (Test Kuis Manajemen Konflik)

1. Gejala-gejala diatas sesungguhnya merefleksikan masalah-masalah (a. Laten,


maksudnya? Dan b. Kesatuan, apa istilahnya) bagi NKRI dan bangsa indonesia? Dan
nampaknya lebih biasa mana yang berlangsung antara conservativ, tradition/fungsional
dengan radikal tradition/konflik dalam sejarah sampai kini. Jelaskan?
a. laten yaitu suatu keadaan yang di dalamnya terdapat banyak persoalan, sifatnya
tersembunyi dan perlu diangkat ke permukaan lagi agar bisa ditangani. Kehidupan
masyarakat yang tampak stabil dan harmonis belum merupakan jaminan bahwa di
dalam masyarakat tidak terdapat permusuhan dan pertentangan.
b. istilah kesatuan bagi nkri dan bangsa indonesia adalah bhineka tunggal ika, yang
bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap
adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Teori konflik konservatif menekankan pada dua hal yaitu kekuasaan dan penggunaannya.
Teori ini beranggapan bahwa konflik muncul diantara kelompok-kelompok yang
mencoba untuk menggunakan kontrol atas situasi atau kejadian.
adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok.Konflik fungsional bersifat
konstruktif dan membantu dalam meningkatkan kinerja organisasi. Konflik ini
mendorong orang untuk bekerja lebih keras, bekerja sama dan lebih kreatif.
Teori konflik radikal menempatkan diri diantara anarkhi politik dan materialisme
ekonomi. Marx melihat konflik dalam masyarakat disebabkan adanya hak manusia atas
sumber-sumber yang langka dan secara historis tidak terdapat kesamaan dalam
penyebaran sumber-sumber tersebut, khususnya mengenai kekuasaan. Adanya
ketidaksamaan ini akan menimbulkan konflik antara mereka yang mempunyai kekuasaan
dengan mereka yang tidak mempunyai kekuasaan.
Menurut pandangan ini saya berpendapat bahwa konflik konservatif dan radikal tradition
konflik itu karena seringnya konflik sosial di Indonesia terjadi Masyarakat menjadi
begitu mudah tersulut rasa amarah dan diprovokasi oleh pihak lain. Konflik sosial yang
terjadi seringkali disertai dengan kekerasan. Berdasarkan sumber konflik yang menjadi
sumber terjadinya konflik adalah : permasalahan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial
budaya, perseteruan SARA, sengketa SDA/Lahan.
2. Terakhir bom panci terjadi dimana?
bom panci terakhir kali terjadi meledak di salah satu rumah warga di Kota Bandung, Jawa
Barat, Sabtu (8/7/2017) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Ledakan tepatnya terjadi di sebuah
kamar kontrakan di Kubang Bereum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota
Bandung. pelaku merencanakan serangan dengan bom panci ke Kafe Bali di Jalan Braga,
Rumah Makan Celengan di Astana Anyar, dan gereja di Buahbatu.
(www.tribunnews.com/nasional/2017/07/09)
3. Konflik menurut teori fisher “Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan
hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bisa terjadi karena
hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa
memiliki tujuan-tujuan yang tidak sejalan”.

Menurut teori Fisher, pola konflik dibagi ke dalam tiga bentuk : (1) Konflik laten yaitu
konflik yang sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat kepermukaan sehingga dapat
ditangani secara efektif. (2) Konflik manifest atau terbuka yaitu konflik yang berakar
dalam dan sangat nyata, dan memerlukan bebagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab
dan berbagai macam efeknya. (3) Sedangkan konflik permukaan memiliki akar yang
dangkal atau tidak berakar dan muncul hanya karena kesalahpahaman mengenai sesuatu
yang dapat diatasi dengan menggunakan komunikasi.

4. a. Massa (mass) atau crowd adalah suatu bentuk kumpulan (collection) individu-individu,
dalam kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam kumpulan tersebut tidak
terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa berjumlah orang banyak dan
berlangsung lama.

Massa secara umum berbeda dengan pengertian massa dalam komunikasi. Secara umum
massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya
heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak individualistis. Massa memiliki kesadaran
diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisir, tidak bertindak untuk dirinya
sendiri melainkan terdapat "dalang" di belakangnya yang berfungsi memanipulasi mereka.
Ini berbeda pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu komunikasi. Massa dalam
komunikasi lebih merujuk pada penerima pesan media massa atau disebut audience.

Massa menurut Mennicke (1948) mempunyai pendapat dan pandangan yang lain shingga
ia membedakan antara massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak adalah
sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan
perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas,
tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan massa konkrit adalah massa yang
mempunyai ciri-ciri:
1) Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan,
persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri,
kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu. Antara
massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa
massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa
konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa
adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat
disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini
sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.

Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif
dan massa pasif, massa aktif disebut mob, sedangkan massa pasif disebut audience. Dalam
mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya dimontrasi, perkelahian massal dan
sebagianya. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul
untuk menjadi mob, sebaliknya mob dapat berubah menjadi audience.

b. Massa menurut Gustave Le Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor dari psikologi
massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau
ribuan,

5. Pengertian Kekerasan

Perilaku kekerasan atau agresi menurut Stephan & Stephan (1985) mengandung maksud
menjadikan orang lain menderita dan adanya penolakan secara hukum maupun norma
terhadap perilaku tersebut.

Galtung (1980) yang mendefinisikan kekerasan sebagai any avoidable impediment to self-
realization. Jadi, kekerasan adalah segala sesuatu yang menyebabkan orang terhalang
untuk mengaktualisasikan potensi diri secara wajar. Namun, Galtung menambahkan
bahwa penghalang itu adalah sesuatu yang dapat dihindarkan. Artinya, kekerasan dapat
dihindarkan kalau penghalang itu disingkirkan.

Soal Essay Manajemen Konflik II

1. Pengertian Manajemen :
Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa inggris management yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata
manage ini sendiri berasal dari Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin
managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan (Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI, 2011:230). Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kata
manajemen mempunyai pengertian sebagai penggunaan sumberdaya secara efektif
untuk mencapai sasaran (Yuku, 2013:29). Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi
pemimpin dan kepemimpinan yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin
dalam suatu organisasi.

Menurut Andrew F. Sikukula (Dalam Hasibun, 2009:6), mengemukakan bahwa


manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi
dan pengambilan kjeputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan sebagai sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan
di hasilkan suatu produk atau jasa secara efesien

Menurut Terry dan Laslie (Dalam Manullang, 1985:2) mendefenisikan manajemen


sebagai suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan organisasional atau maksud nyata, sedangkan Manula
mendefenisikan manajemen pada tiga arti yaitu: manajemen sebagai proses,
manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen,
manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu pengetahuan.

Menurut Mary Paker Follet (Dalam Fatah, 1996:3) mengatakan bahwa manajemen
sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art getting things
done through people). Defenisi ini perlu mendapatkan perhatian karena berdasarkan
kenyataan, manajemen mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain.
Fungsi Manajemen:

Menurut Sondang P. Siagian fungsi-fungsi manajemen mencakup:

1. Perencanaan (planning) dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran


dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan
datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing) adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-
orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
menciptakan suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan.
3. Penggerakan (Motivating) dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses
pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka
mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efesien dan
ekonomis.
4. Pengawasan (Controlling) adalah proses pengamatan pelaknsanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Penilaiyan (Evaluation) adalah fungsi organik administrasi dan manajemen yang
terakhir. Defenisinya ialah proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan
yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.

Sedangkan menurut George R. Terry dan Liesli W. Rue fungsi-fungsi manajemen


yaitu:
1. Planning, menentukan tujuang yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan
datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2. Organizing, mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan
memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Staffing, menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengarahan,
penyaringan, latihan, dan pengembangan tenaga kerja.
4. Motivating, mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuantujuan.
5. Controlling, mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan sebabsebab
penyimpangan dan pengambilan tindakan-tindakan korelatif.

Joseph L. Massie (1985:7) mengemukakan 7 fungsi-fungsi manajemen diantaranya


yaitu:
1. Pengambilan keputusan ialah proses pemilihan arah langkah yang harus diambil dan
alternatif –alternatif yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Pengorganisasian proses penentuan struktur dan alokasi kerja.
3. Pengisian staf proses yang dilakukan para manajer untuk menseleksi, melatih,
mempromosikan, dan membebas tugaskan bawahan.
4. Perenacanaan ialah proses seorang manajer akan masa depan dan menemukan
alternatif-alternatif arah langka yang terbuka untuknya.
5. Pengawasan proses mengukur pelaksanaan yang berlaku sekarang dan
memberpaduan kearah sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. Komunikasi adalah proses pengalihan ide-ide kepada orang lain untuk keperluan
mencapai hasil yang diinginkan.
7. Mengarahkan proses bimbingan pelaksanaan para bawahan menuju kesasaran
bersama.

2. a. Pengertian Konflik

Menurut lawang konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang
langka seperti nilai, status, kekuasaan dan sebagainya dimana tujuan mereka berkonflik
itu tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga untk menundukkan pesaingnya.
Konflik dapat diartikan sebagai benturan kekuatan dan kepentingan antara satu
kelompok dengan kelompok lain dalam proses perebutan sumber2 kemasyarakatan
(ekonomi, politik, sosial dan budaya) yang relatif terbatas.

Menurut Stoner dan Wankel, (1998) bahwa: Konflik organisasi adalah suatu perbedaan
pendapat diantara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam suatu organisasi yang
muncul dari kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang langka atau
aktivitas kerja atau dari kenyataan bahwa mereka mempunyai status, tujuan, nilai, atau
pandangan yang berbeda. Para anggota organisasi atau sub unit yang berbeda pendapat
berupaya untuk memenangkan kepentingan atau pandangannya masing-masing.

Menurut Ranupandoyo dan Hasnan, (1990) bahwa : Konflik adalah ketidak setujuan
antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi
yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara
bersama-sama, atau menjalankan kegiatan bersama-sama, atau mempunyai status,
tujuan, nilai, dan persepsi yang berbeda.

Menurut Reksohadiprojo, (1986) bahwa : Konflik adalah segala macam interaksi


pertentangan antara dua atau lebih pihak.

b. Mengapa pandangan ahli tentang konflik berbeda beda?

Secara definitif konflik memiliki pengertian yang berbeda-beda, demikian juga para ahli
dalam memberikan definisi konflik tidak ada yang sama, karena sudut pandang mereka
yang berbeda.

3. Pentingnya Manajemen Konflik :

a Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.


b Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan
dan tanggung jawab mereka.
c Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
d Memberikan saluran baru untuk komunikasi.Menumbuhkan semangat baru
pada staf.
e Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
f Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Di akses dari http://digilib.uinsby.ac.id/13257/3/Bab%202.pdf

Di akses dari
https://www.kompasiana.com/novi_suprapti/5500346b8133112019fa71db/perbedaan-
publik-massa-kerumunan-kelompok-dan-organisasi

Di akses dari http://e-journal.uajy.ac.id/2617/3/2TS13316.pdf

Jurnal Perilaku Kekeraasan. Mohammad Asa. Vol 8 No. I. 2000

Jurnal IDAARAH. Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Menerapkan Mutu Pendidikan. Vol
I No I Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai