Manajemen Konflik 26 September 2018
Manajemen Konflik 26 September 2018
NPM: 1726021018
Menurut teori Fisher, pola konflik dibagi ke dalam tiga bentuk : (1) Konflik laten yaitu
konflik yang sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat kepermukaan sehingga dapat
ditangani secara efektif. (2) Konflik manifest atau terbuka yaitu konflik yang berakar
dalam dan sangat nyata, dan memerlukan bebagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab
dan berbagai macam efeknya. (3) Sedangkan konflik permukaan memiliki akar yang
dangkal atau tidak berakar dan muncul hanya karena kesalahpahaman mengenai sesuatu
yang dapat diatasi dengan menggunakan komunikasi.
4. a. Massa (mass) atau crowd adalah suatu bentuk kumpulan (collection) individu-individu,
dalam kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam kumpulan tersebut tidak
terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa berjumlah orang banyak dan
berlangsung lama.
Massa secara umum berbeda dengan pengertian massa dalam komunikasi. Secara umum
massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya
heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak individualistis. Massa memiliki kesadaran
diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisir, tidak bertindak untuk dirinya
sendiri melainkan terdapat "dalang" di belakangnya yang berfungsi memanipulasi mereka.
Ini berbeda pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu komunikasi. Massa dalam
komunikasi lebih merujuk pada penerima pesan media massa atau disebut audience.
Massa menurut Mennicke (1948) mempunyai pendapat dan pandangan yang lain shingga
ia membedakan antara massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak adalah
sekumpulan orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan
perhatian, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas,
tidak terorganisir. Sedangkan yang dimaksud dengan massa konkrit adalah massa yang
mempunyai ciri-ciri:
1) Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan,
persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri,
kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu. Antara
massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa
massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa
konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa
adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat
disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini
sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.
Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey, 1959) membedakan antara massa aktif
dan massa pasif, massa aktif disebut mob, sedangkan massa pasif disebut audience. Dalam
mob telah ada tindakan-tindakan nyata misalnya dimontrasi, perkelahian massal dan
sebagianya. Sedangkan pada tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul
untuk menjadi mob, sebaliknya mob dapat berubah menjadi audience.
b. Massa menurut Gustave Le Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor dari psikologi
massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau
ribuan,
5. Pengertian Kekerasan
Perilaku kekerasan atau agresi menurut Stephan & Stephan (1985) mengandung maksud
menjadikan orang lain menderita dan adanya penolakan secara hukum maupun norma
terhadap perilaku tersebut.
Galtung (1980) yang mendefinisikan kekerasan sebagai any avoidable impediment to self-
realization. Jadi, kekerasan adalah segala sesuatu yang menyebabkan orang terhalang
untuk mengaktualisasikan potensi diri secara wajar. Namun, Galtung menambahkan
bahwa penghalang itu adalah sesuatu yang dapat dihindarkan. Artinya, kekerasan dapat
dihindarkan kalau penghalang itu disingkirkan.
1. Pengertian Manajemen :
Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa inggris management yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata
manage ini sendiri berasal dari Italia Maneggio yang diadopsi dari bahasa latin
managiare, yang berasal dari kata manus yang artinya tangan (Tim Dosen Administrasi
Pendidikan UPI, 2011:230). Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kata
manajemen mempunyai pengertian sebagai penggunaan sumberdaya secara efektif
untuk mencapai sasaran (Yuku, 2013:29). Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi
pemimpin dan kepemimpinan yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin
dalam suatu organisasi.
Menurut Mary Paker Follet (Dalam Fatah, 1996:3) mengatakan bahwa manajemen
sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art getting things
done through people). Defenisi ini perlu mendapatkan perhatian karena berdasarkan
kenyataan, manajemen mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain.
Fungsi Manajemen:
2. a. Pengertian Konflik
Menurut lawang konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang
langka seperti nilai, status, kekuasaan dan sebagainya dimana tujuan mereka berkonflik
itu tidak hanya memperoleh keuntungan tetapi juga untk menundukkan pesaingnya.
Konflik dapat diartikan sebagai benturan kekuatan dan kepentingan antara satu
kelompok dengan kelompok lain dalam proses perebutan sumber2 kemasyarakatan
(ekonomi, politik, sosial dan budaya) yang relatif terbatas.
Menurut Stoner dan Wankel, (1998) bahwa: Konflik organisasi adalah suatu perbedaan
pendapat diantara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam suatu organisasi yang
muncul dari kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang langka atau
aktivitas kerja atau dari kenyataan bahwa mereka mempunyai status, tujuan, nilai, atau
pandangan yang berbeda. Para anggota organisasi atau sub unit yang berbeda pendapat
berupaya untuk memenangkan kepentingan atau pandangannya masing-masing.
Menurut Ranupandoyo dan Hasnan, (1990) bahwa : Konflik adalah ketidak setujuan
antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi
yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara
bersama-sama, atau menjalankan kegiatan bersama-sama, atau mempunyai status,
tujuan, nilai, dan persepsi yang berbeda.
Secara definitif konflik memiliki pengertian yang berbeda-beda, demikian juga para ahli
dalam memberikan definisi konflik tidak ada yang sama, karena sudut pandang mereka
yang berbeda.
Di akses dari
https://www.kompasiana.com/novi_suprapti/5500346b8133112019fa71db/perbedaan-
publik-massa-kerumunan-kelompok-dan-organisasi
Jurnal IDAARAH. Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Menerapkan Mutu Pendidikan. Vol
I No I Juni 2017