Anda di halaman 1dari 21

Proses Berbasis Membran pada Penghilangan Rasa

dan Bau pada Air


Penulis: Calvin 13015029*

Keberadaan rasa dan bau pada air merupakan salah satu permasalahan dalam penanganan Kata kunci:
air minum saat ini. Keberadaaan senyawa ini disebabkan oleh keberadaan bakteri, algae, Air
serta senyawa-senyawa organik (NOM) yang mengalami peluruhan dalam air. Senyawa Disinfeksi
Konvensional
Organik Alami (NOM) dapat dtiangani dengan melakukan penanganan konvensional dan
Membran
juga melalui filtrasi membran. Penanganan konvensional yang dilakukan meliputi proses NOM
kagulasi, flokulasi, sedimentasi, penambahan karbon aktif, dll. Sementara, metode membran Rasa dan bau
filtrasi yand digunakan adalah filtrasi berdasarkan tekanan, yang terdiri atas Mikrofiltrasi
(MF0, UltraFiltrasi (UF), Nanofiltrasi (NF), dan Reverse Osmosis (RO). Keberadaan senyawa
NOM dalam air juga dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pori membran yang dapat
menurunkan kinerja membran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka dilakukan
perkembangan metode filtrasi pada membran Ultrafiltrasi. Untuk meningkatkan kinerja
*Teknik Kimia, ITB.
membran, dilakukan juga kombinasi membran dengan karbon aktif (GAC/PAC). Proses
filtrasi yang tidak dapat menahan seluruh senyawa patogem dalam air hars diakhiri dengan
dilakukan langkah disinfeksi untuk menonaktifkan patogen-patogen yang masih terdapat
dalam air. Disinfektan yang bereaksi dengan senyawa NOM dalam air dapat menyebabkan
terakumulasinya hasil samping disinfektan yang bersifat karsinogenik.

orang Indonesia kekurangan akses akan air yang


1. Pendahuluan bersih [2].
Air merupakan salah satu hal yang sangatlah Salah satu indikator penanda kualitas dari
esensial di dalam kehidupan manusia. Tidak air konsumsi adalah ada atau tidaknya rasa serta
dapat dipungkiri bahwa dalam setiap aktivitas, bau yang terdapat di dalam air. Rasa dan bau
manusia selalu bergantung pada keberadaan air. pada air disebabkan karena adanya peluruhan
Air dapat digunakan untuk berbagai keperluan dari mikroorganisme dan zat-zat kimia di dalam
manusia, mulai dari sarana kebersihan, produksi air tanah maupun air permukaan. Jika
pangan, hingga konsumsi sehari-hari. Ditambah menyambungkan hal ini dengan proses berskala
lagi dengan jumlah air di muka bumi yang amat industri, tentu produksi air mineral yang
banyak, tentu air merupakan suatu hal yang diinginkan konsumen adalah yang tidak atau
memegang hajat hidup orang banyak selama ini. seminimal mungkin berbau dan berasa. Karena
Kecenderungan yang ada saat ini menunjukkan dengan adanya rasa dan bau dalam air minum,
bahwa kebutuhan air untuk berbagai keperluan akan timbul persepsi bahwa air tersebut adalah
semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan tidak murni. Selain itu, keberadaan bau dan rasa
ini disebabkan karena pertambahan populasi dalam pengolahan air dapat menyebabkan
penduduk yang sejalan dengan pertumbuhan kerusakan alat industri, seperti pada membran
industri. Di lain hal, ketersediaan akan sumber pemurnian air jika digunakan untuk operasi
air bersih semakin menipis dikarenakan tingkat berkelanjutan. Kerusakan ini dapat disebabkan
pencemaran serta kerusakan lingkungan yang karena terhalangnya pori membran oleh partikel
semakin parah. dan senyawa yang berukuran lebih besar dari
Penurunan kualitas air untuk konsumsi ukuran pori membran dan akan terakumulasi.
dan peningkatan permintaan konsumen akan air Penurunan kinerja alat ini tentunya akan
bersih memunculkan beragam cara dan berakibat pada penurunan efisiensi proses dan
pengembangan pengolahan air. Menurut data meningkatnya biaya operasi.
dari WHO pada 2016, setidaknya ada 1,8 miliar Metode pemisahan klasik seperti
orang yang mengonsumsi air minum yang koagulasi, sedimentasi atau filtrasi dapat
terkontaminasi dengan kotoran manusia sehari- menghilangkan setidaknya 75% senyawa
harinya. Dan kontaminasi ini diperkirakan pemberi rasa dan bau pada air [3]. Skema proses
menyebabkan 502.000 kematian akibat diare pemisahan koagulasi flokulasi dan sedimentasi
setiap tahunnya [1]. Di Indonesia sendiri,
berdasarkan data yang terhimpun dari water.org
pada September 2016, 33,4 juta dari 255 juta

1
dapat terlihat seperti pada Gambar 1. dan rasa yang ada, teknologi membran dapat
menjadi metode yang dapat memenuhi kriteria
produk air yang diinginkan dengan biaya operasi
yang efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan
teknologi membran memiliki sifat pengoperasian
yang sederhana dan memiliki efisiensi yang tinggi
terhadap bahan baku dan potensi daur ulang,
mudah di scale up khususnya modul tubular, dll.
[7] Sehingga diharapkan dengan adanya
teknologi membran yang akan semakin
berkembang, akan dapat diperoleh air bersih dan
aman untuk konsumsi dan juga pada keperluan-
keperluan lainnya.
Koagulasi Flokulasi Sedimentasi
Gambar 1. Skema proses koagulasi, flokulasi, 2.Senyawa Penyebab Rasa Dan Bau pada Air
dan sedimentasi [4] Terdapat empat tipe rasa standar yang umum
ditemukan; asam, manis, asin, dan pahit.
Pemanfaatan membran dalam hal Sementara, variasi jenis bau adalah bau tanah,
pengendalian rasa dan bau pada air dapat apek, kimiawi, berbau klorin.
diterapkan melalui membran Mikrofiltrasi (MF), Rasa dan bau pada air dapat ditimbulkan
Ultrafiltrasi (UF), Nanofiltrasi (NF), dan Reverse oleh mikroorganisme (algae dan bakteri) atau
Osmosis (RO) yang dihubungkan dengan juga karena zat-zat kimia yang berasal dari sisa
penggunaan mekanisme koagulasi dan limbah dan tumpahan zat kimia yang mencemari
penambahan karbon aktif (Powdered Active air tanah serta air permukaan. Sumber pemberi
Carbon). Hal ini dikarenakan metode rasa dan bau pada air yang paling signifikan
penambahan karbon aktif adalah metode yang adalah adanya pertumbuhan dan juga peluruhan
paling sering digunakan saat ini untuk dari mikroorganisme di air. Algae Biru-Hijau
menghilangkan senyawa organik dari air. (Cyanobacteria/Cyanophyta), diatoms
Membran Ultrafiltrasi (UF) telah diketahui (Asterionella), dan flagelata adalah pemberi rasa
marak digunakan dan merupakan salah satu dan bau pada air yang paling banyak
solusi paling efektif untuk pengolahan air minum ditemukan.Sebagai contoh adalah MIB (2-
untuk mengendalikan virus dan mikroorganisme. metilisoborneol) C11H20O dan Geosmin
Tetapi dengan ukuran pori 0,1-0,001 mikron, C12H22O. Senyawa ini ditimbulkan dari Algae
yang adalah jauh lebih besar dari ukuran rata-rata Biru-Hijau (Cyanobacteria/Cyanophyta). Ketika
senyawa organik alam dan senyawa penyebab organisme ini berkembang, akan timbul bau
rasa dan bau (kira-kira 200-20.000 amu), tanah pada air yang sulit dihilangkan dengan
membran UF belum mampu untuk penanganan air secara konvensional. Penciuman
menghilangkan kedua jenis senyawa tersebut manusia dapat mendeteksi senyawa ini pada
dengan baik [5]. Hal ini tentunya adalah tidak baik level ( 5 ng/L untuk 2-MIB dan 30 ng/L untuk
karena senyawa organik alami dan senyawa geosmin). [8]
pemberi rasa dan bau akan bereaksi pada reaksi
klorinasi dan menghasilkan produk samping Cyanobacteria
berupa disinfektan karsinogenik. Salah satu Cyanobacteria terdiri atas kelompok besar dari
metode konvensional yang sering dilakukan bakteri fototropik. Bakteri jenis ini hidup pada air
dalam memenuhi standar kualitas produksi air segar dan air laut. Ketika cyanobacteria
minum adalah dengan penambahan dosis klorin berkembang, sel algae ini akan melepaskan
sebagai desinfektan. Peningkatan dosis senyawa bau (Geosmin dan MIB), yang
desinfektan akan mengakibatkan semakin memberikan masalah rasa dan bau pada air.[9]
tingginya kemungkinan terbentuk produk samping Pada beberapa kasus, ketika jumlah algae
dari desinfektan, seperti trihalometan (THM) yang berkembang, dapat menyebabkan masalah
dapat menimbulkan masalah kesehatan.[6] serius seperti menghabiskan oksigen dalam air
Dapat disimpulkan bahwa pengolahan air dengan menghalangi paparan sinar matahari,
yang efisien harus mampu memenuhi target pembentukan zat beracun, dan pelepasan
untuk membersihkan senyawa pemberi rasa dan senyawa rasa dan bau pada air. Saat ini,
bau serta senyawa organik alami (NOM) guna cyanotoxin yang dapat membahayakan
pemanfaatan yang lebih baik ke depannya. Dari kesehatan manusia dapat ditangani dengan baik
semua teknologi pemurnian air dari senyawa bau melalui penanganan air secara kovensional,

2
tetapi tidak dengan geosmin dan MIB yang akan Actinomycetes
tetap ada pada kadar sekitar 10 hingga 30 ng/L. Actinomycetes merupakan bakteri yang tumbuh
Perkembangan Cyanobacteria dipengaruhi oleh dalam bentuk filamen bercabang dalam air.
cahaya matahari, konsentrasi nutrien, temperatur Hampir menyerupai Cyanobacteria, senyawa ini
yang hangat, dan pH sedang, meskipun memiliki sel yang sederhana. Actinomycetes juga
beberapa bakteri dapat hidup dalam air beku hidup dalam tanah. Pada faktanya, senyawa
(seperti Planktothrix) dan pada daerah inilah yang menyebabkan timbulnya bau tanah.
bertemperatur tinggi. [10] Actinomycetes akuatik tumbuh dari vegetasi yang
 Geosmin meluruh. Bakteri membantu untuk mendegradasi
Geosmin diproduksi oleh beberapa kelas selulosa dan bagian tanaman yang lain, sehingga
mikroba, termasik cyanobacteria dan dapat menghasilkan terjadinya blooming
actinobacteria terkhususnya melalui Stretomyces, algae.[11]
yang melepaskan Geosmin ketika mikroba ini
mati. Selama musim panas, perkembangan algae Algae lain dan Sumber Alami
dapat terjadi pada kondisi kaya akan nutrisi dan Algae hijau yang tumbuh pada sumber air dapat
temperatur tinggi (>20°C), dan menyebabkan menghasilkan bau air yang menyerupai rumput
timbulnya rasa dan bau pada air. dan ikan. Algae kuning-coklat, secara spesifik
 MIB (2-MetilIsoborneol) adalah spesies Synura, dapat memproduksi bau
MIB umumnya ditemukan dalam kadar menyerupai timun, melon, atau ikan. Aktivitas
yang rendah. Ambang batas dari keberadaan Mib biologis pada air permukaan dapat memproduksi
pada air adalah sekitar 35 ng/L. MIB umumnya 2,4-heptadienal dan dekadienal, yang memiliki
ditemukan bersamaan dengan geosmin ketika bau menyerupai ikan.
cyanobacteria dan actinobacteria terdapat dalam
jumlah berlebih di air.
Karakteristik senyawa MIB dan Geosmin
dapat terlihat seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik senyawa Geosmin dan MIB [12]


Senyawa Geosmin MIB

Rumus Molekul C12H22O C11H20O

Massa molar 182,3025 g/mol 168,2759 g/mol


207-209 °C
270-271 °C pada 101,325
Titik Didih pada 101,325
kPa
kPa
Flash Point 103, 89 °C 83,33 °C

Konstanta Henry
6,75 5,84
(Pa.m3.mol)

Tekanan Uap (Pa) 5,56 6,76

Ambang bau
0,015 g/L 0,035 g/L

Stuktur Molekul

Meskipun hingga saat ini, belum terdapat regulasi terasa oleh manusia. Kontaminan biologis
yang mengatur penanganan terhadap kedua pemberi rasa dan bau pada air adalah seperti
senyawa ini karena efeknya yang tidak langsung Actinomycetes dan Fungi, Cyanobacteria dan
3
Algae, Binatang Avertebrata, Bakteri Besi. Keberadaan MTBE ini menyebabkan timbulnya
Sementara kontaminan yang bersifat kimiawi bau minyak pada air. Sementara keberadaan gas
adalah seperti aluminium, ammonia, chloramine, alam seperti gas metana dapat memberikan rasa
chloride, chlorine, chlorobenzena, chlorofenol, yang menyerupai bawang putih pada air.
copper, oksigen terlarut, etilbenzena. Berdasarkan Gambar 1, tiga sumber
Pada air tanah, secara alami akan utama dari permasalahan rasa dan bau dapat
terkandung garam logam, seperti besi, mangan, terlihat. Pertama-tama, jumlah dari senyawa
tembaga, dan zinc yang dapat menimbulkan pemberi rasa dan bau yang banyak diproduksi di
terdapatnya rasa logam pada air. Hidrogen air permukaan. Senyawa ini dihasilkan oleh
Sulfida, yang dihasilkan dari mikroorganisme phytoplankton, air limbah perindustrian yang
anaerobik pada air permukaan dan oleh ion sulfat semakin banyak ditambah dengan masalah
dalam air tanah dapat menyebabkan timbulnya pertanian, misal penggunaan pupuk sangat
bau pada air yang menyerupai telur busuk. memengaruhi pertumbuhan dari phytoplankton.
Senyawa fenolik yang didapat dari sisa industri [13] Lalu, beberapa senyawa pemberi rasa dan
dalam air dapat menyebabkan timbulnya rasa bau tersebut akan membentuk senyawa samping
obat. Metil Tersier Butil Eter (MTBE) yang akibat dari oksidasi dan disinfeksi pada air
berperan sebaga aditif pada gasolin juga minum. Dan akhirnya, senyawa tersebut akan
terkandung pada air tanah dan air permukaan. dibawa pada sistem distribusi.

Gambar 2. Sumber dari senyawa pemberi rasa dan bau pada air minum

Tabel 2. Senyawa alami pemberi rasa dan bau pada air minum [13]

batas
senyawa struktur bau bau Sumber
(ng/L)

seperti
β-cyclocitral buah- 19'000 cyanobacteria
buahan

2-trans,4-cis,7-
amis 20'000 algae hijau
cis-dekatrienal

dekomposisi
vegetasi bakteri pada
dimetil trisulfida 10
membusuk algae dan
rumput

4
cyanobacteria
geosmin bau tanah 4 dan
actinomycetes

batas
senyawa struktur bau bau Sumber
(ng/L)
trans, trans-2,4-
amis 5'000 algae hijau
heptadienal

bau
cis-3-hexen-1-ol 70'000 algae hijau
rumput

algae hijau,
β-ionone violet 7
cyanobacteria

actinomycetes,
2-ispropil-3- vegetasi
0,2 peluruhan
metoksipirazin membusuk
rumput

3-metil-1-
butanal fusel oil 150 cyanobacteria
(isovaleraldehid)

2- cyanobacteria
metilisoborneol apek, basi 15 dan
(MIB) actinomycetes

trans,cis-2,6-
bau timun 20 algae hijau
nonadienal

amis dan algae hijau,


1-penten-3-on 1250
tengik cyanobacteria

Algae beracun pada sampel air mentah yang mengandung


Beberapa spesi dari cyanobacteria menghasilkan cyanobacteria dan senyawa penyebab rasa dan
zat beracun berupa cyanotoxin yang dapat bau yang lain. [14]
membahayakan binatang dan manusia.
Cyanotoxin dapat muncul pada saat algae Pengukuran Kualitas Senyawa Rasa dan Bau
berkembang (blooming algae). Penelitian di pada Air
Amerika Serikat dan Kanada telah menunjukkan Terdapat beberap metode dalam menentukan
hasil bahwa persentase cyanotoxin yang tinggi pengukuran terhadap kualitas rasa dan bau pada

5
air dan sangat sedikit aturan. Sistem pengukuran substance (HS) yang memiliki beberapa
yang paling sering digunakan adalah Total Odor karakteristik untuk memengaruhi bagaimana
number (TON), metode berdasarkan pada NOM dapat dihilangkan dari air:[17]
kekuaran senyawa bau setelah terjadi dilusi. 1.Karena ukuran yang besar dari molekul HS
Metode lain yang dapat dilakukan adalah Flavor (berat molekul 1000-100 000), memungkinkan
Profile Analysis dan pengukuran analitis terhadap untuk dilakukan pemisahan HS secara langsung
konsentrasi kimia. Pengaturan terhadap kualitas dengan penyaringan melalui membran yang rapat
senyawa rasa dan bau dipegang oleh The United (nanofiltrasi membran)
States Environmental Protection Agency 2.Karena molekul HS adalah bermuatan
(USEPA), yang menyatakan batas konsentrasi negatif pada pH air minum, maka molekul ini
minimum dalam TON yang bernilai 3. Besi, dapat dikoagulasi, diserap pada logam hidroksida
mangan, tembaga, seng mempunya nilai batas dan dihilangkan melalui pemisahan flokulasi.
maksimum konsentrasi USEPA pada rentang 0,5 3.Karena bermuatan negatif, maka HS dapat
sampai 5 ppm. dihilangkan dengan metode ion exchange atau
melalui filtrasi karbon aktif (adsorpsi fisik).
Senyawa Organik Alami (NOM) 4.Karena warna yang ditimbulkan HS
Senyawa organik alami (NOM dalam inisial berhubungan dengan senyawa aromanya, maka
umum) akan terbentuk ketika organisme hidup, warna dapat dihilangkan dengan memecah ikatan
seperti binatang, tumbuhan, atau mikroorganisme C=C melalui mekanisme reaksi adisi dengan
mati dan kemudian terdekomposisi. NOM dapat oksidator kuat
muncul dalam bentuk lumpur dan partikel lain, 5.HS merupakan senyawa yang tergolong
tetapi lebih sering dijumpai pada fasa larutan. tidak dapat terurai secara biologis. Dengan
NOM terdapat pada semua air permukaan dan reagen oksidator kuat, molekul HS dapat dipecah
menimbulkan warna kuning kecoklatan pada menjadi bagian yang lebih kecil, untuk kemudian
beberapa kali observasi. Meskipun tidak dapat dihilangkan dengan biofiltrasi.
berwarna sekalipun, kandungan NOM dalam air Pada tahun 1970an, NOM teridentifikasi
bisa jadi tinggi [15]. NOM pada fasa telarutnya bereaksi dengan klorin dan menghasilkan produk
memiliki berat molekul yang bervariasi dari 200- samping berupa disinfeksi yang dikenal sebagai
20.000 amu serta 10-35% atom karbon dalam trihalometana, komponen terbanyak penyusun
bentuk cincin aromatik. Maka, secara struktural kloroform, yang dapat memengaruhi
NOM akan sulit untuk dipecah. Hal ini disebabkan kesehatan.[6] NOM berdampak pada peningkatan
karena struktur dari NOM yang relatif stabil. koagulan dan dosis disinfektan. Data yang
NOM harus dihilangkan dari air konsumsi terangkum pada Tabel 2 menunjukkan dampak
karena beberapa alasan; a) NOM akan dari peningkatan konsentrasi OM pada
memengaruhi sifat organoleptik dari air (seperti pembentukan trihalometana ketika direaksikan
warna, rasa, dan bau), b) NOM akan bereaksi dengan klorin.
dengan penggunaan disinfektan pada
penanganan air, c)memengaruhi permintaan Tabel 3. Hubungan antara kadar karbon organik
disinfektan dan desain, operasi, serta perbaikan terlarut (DOC) pada pembentukan trihalometana
proses, d) menghasilkan hasil samping [15]
disinfektan (DBPs) dalam berbagai jenis, Karbon Potensi
e)memengaruhi stabilitas dan proses Organik pembentukan
penghilangan dari partikel anorganik, f) Terlarut Trihalometana
memengaruhi permintaan akan koagulan yang (mg/L) (ug/L)
tinggi, g) dapat mengatur kondisi koagulasi dan Lexton
performansi dari koagulasi, h) memengaruhi Reservoir
proses korosi, i) memengaruhi biostabilitas dan Victoria 11,4 243
pertumbuhan kembali senyawa biologis dalam 8,5 143
sistem distribusi, j) membentuk senyawa
5,3 77
kompleks dan meningkatkan mobilitas senyawa
kimia, k) kerusakan membran, l) mengurangi 4,4 55
kapasitas adsorpsi dari GAC(Granuled Activated Wannerco
Carbon/PAC(Powdered Activated Carbon) Western
dengan menghalangi pori, m) bersaing dengan Australia 7 395
senyawa rasa dan bau untuk tempat adsorpsi 4,9 294
pada GAC/PAC [16]. Komponen NOM utama
3 183
pada perairan Norwegia ditandai dengan humic

6
penyerapan material kompleks menuju
padatan Me(OH)3 yang mengendap
Pengaruh dari keberadaan NOM dan senyawa c) Penyerapan NOM secara adsorpsi pada
pemberi rasa dan bau permukaan endapan padat Me(OH)3
Ketika NOM dan senyawa rasa dan bau terikat Koagulasi pada air yang mengandung partikel
dengan ion logam dan mineral dalam air, molekul dan NOM akan menjadi semakin rumit, beberapa
yang terbentuk tidak selalu dapat dihilangkan faktor penting yang terlibat adalah sebagai
dengan metode pemisahan biasa. berikut:[19]
Kerusakan membran dapat disebabkan melalui a) Spesi koagulan terlarut akan muncul
akumulasi dari partikel dan zat terlarut pada dengan penambahan koagulan
permukaan membran atau di antara pori-pori b) Keberadaan padatan logam hidroksida
membran. NOM serta senyawa bau dan rasa c) Konsentrasi partikel dan NOM
dapat membentuk produk samping ketika d) Sifat kimia kontaminan dan reaktivitasnya
bereaksi dengan logam dan mineral pada air. dengan spesi koagulan terlarut
Penambahan klorin pada air yang bertujuan untuk e) pH proses koagulasi, yang dipengaruhi
menonaktifkan patogen dan mikroorganisme, oleh sifat kimia dari koagulan dan sifat
tetapi akan turut mengoksidasi banyak molekul basa air.
organik menjadi karbon dioksisa. Namun, koagulasi tidak mampu
menghilangkan keseluruhan senyawa organik
3.Penanganan Senyawa Organik Alami (NOM) dengan massa molekul yang kecil. Sementara,
penambahan karbon aktif biasanya digunakan
Penanganan Konvensional pada Senyawa pada polutan kecil. Filtrasi dengan menggunakan
Organik Alami (NOM) karbon aktif dapat diterapkan dalam bentuk
Beberapa metode penghilangan NOM secara Powdered Form (PAC) atau Granuled Form
konvensional adalah dengan koagulasi dan filtrasi (GAC). Biofilm pada GAC, Biologically Active
karbon aktif. Pada proses koagulasi, NOM GAC (BAC) dapat menghilangkan senyawa
dihilangkan melalui kombinasi dari netralisasi pemberi rasa dan bau secara efektif. [20]. Filtrasi
muatan, penjebakan, penyerapan, dan akan menghilangkan senyawa dan partikel-
kompleksasi dengan ion logam koagulan, seperti partikel dari air dengan mendorong air untuk
amonium sulfat, ferric sulfat, ferric klorida ke melewati media yang berpori. Efisiensi
dalam parikel yang larut [18]. Muatan positif dari penghilangan senyawa pemberi rasa dan bau
koagulan akan menetralisir muatan negatif pada dengan menggunakan karbon aktif bergantung
partikel terlarut dalam air. Koagulasi pada pada banyak faktor, seperti luas permukaan dari
normalnya akan terjadi dengan penambahan karbon aktif, konsentrasi dari karbon organik
aluminium sulfat, prepolimerisasi aluminium terlarut (DOC), waktu kontak, tipe dari karbon
klorida dari besi klorida sebagai koagulan. aktif yang digunakan, dosis dan jenis material
Mekanisme utama dari koagulasi NOM adalah: PAC, waktu kontak dan pencampuran, usia filter
[19] untuk PAC dan jumlah dari karbon aktif yang
a) kompleksasi NOM dengan spesi koagulan digunakan pada filtrasi GAC. Berikut adalah
logam terlarut (Al atau Fe), yang akan karakteristik dari filtrasi karbon aktif PAC dan
menyebabkan terbentuknya endapan Me- GAC.
NOM dalam fasa solid
b) kompleksasi NOM dengan spesi koagulan
terlarut, yang akan menyebabkan
Tabel 4. Karakteristik filter Powdered Activated Carbon (PAC) [21]

Dosis (mg/L) Waktu kontak Penghilangan (%) Keterbatasan


(menit)
PAC 5-30 15-90 40 - >95 *Laju Umpan
*Kesesuaian oksidan

Tabel 5. Karakteristik filter Granular Activated Carbon (GAC) [21]


Aplikasi Empty Bed Penghilangan Laju Ukuran Media Keterbatasan
Contact Time (%) pemakaian
(EBCT) ,min (lb/1000 gal)

7
Filter Adsorber 2-10 >95 0,4-1,1 8 x 30 ES
*Kesesuaian
=0,90 mm oksidan
*Penggantian
media lebih
sulit
*Diperlukan
lapisan pasir
*Diperlukan
backwashing
Post-Filter 5-30 >95 0,25-1,0 12 x 40 ES *Kesesuaian
Adsorber =0,65 mm oksidan
penghilangan NOM yang mungkin lainnya adalah
Luas permukaan dari karbon aktif akan disinfeksi dengan klorin, proses ozonasi dan juga
berpengaruh secara langsung pada efisiensi dan filtrasi membran. [18]. Penambahan klorin dapat
proporsional terhadap laju penghilangan dari membentuk produk berupa trihalometana (THMs)
senyawa geosmin dan MIB. Ketika konsentrasi dan produk samping disinfektan yang berbahaya.
dari senyawa organik lain yang terdapat di dalam Sementara proses ozonasi dapat membentuk
air tinggi, itu akan berpengaruh terhadap efisiensi bromat yang dapat membahayakan kesehatan
penghilangan senyawa rasa dan bau dengan filter manusia jika dikonsumsi. Pembentukan bromat
karbon aktif. Waktu kontak adalah periode waktu bergantung pada beberapa faktor, seperti
saat aliran melalui filter GAC, efisiensi dari proses konsentrasi awal bromida pada sumber air, pH,
penghilangan akan meningkat saat waktu kontak dosis ozon, dan waktu kontak. [23] Oleh karena
juga ditambah. Performansi dari karbon aktif itulah, salah satu metode yang efektif untuk
bergantung pada usia filter, efisiensi proses digunakan adalah filtrasi membran. Kemampuan
penghilangan geosmin dan MIB akan berkurang dari penanganan konvensional terhadap air,
setelah usia pemakaian filter selama 12 seperti sedimentasi dan filtrasi pasir, kemudian
bulan.[22] dibandingkan dengan beberapa jenis dari
Tetapi, metode penambahan karbon aktif membran filtrasi, seperti mikrofiltrasi, ultrafiltrasi,
ini secara keseluruhan mahal dan memerlukan nanofiltrasi, dan reverse osmosis.
beberapa modifikasi proses. Proses

Sedimentasi Filtrasi Pasir Mikrofiltrasi


10 1 Ultrafiltrasi Ultrafiltrasi Reverse
1000 mikron 100 mikron 0,1 mikron
mikro mikr 0,01 mikron 0,01 mikron Osmosis
n on 0,0001 mikron
Dapat Dapat Menghilangkan
Memproduksi air Memproduksi air
menghilangkan menghilangkan lumpur berlebih
steril dan juga steril dan juga Memproduksi air
partikel lumpur, pasir, dan pasir serta
menghilangkan menghilangkan
berukuran besar dan sejumlah besar murni
molekul organik molekul organik
sebagai mikroorganisme mikroorganisme
dalam jumlah dalam jumlah
sedimen melalui yang melekat tapi tidak semua
yang besar yang besar
sedimentasi virus

Gambar 3. Sistem Filtrasi Membran [17]

4.Senyawa Rasa dan Bau serta NOM pada Akumulasi ini dapat disebabkan melalui reaksi
Membran senyawa tersebut dengan sekitarnya, seperti
Air yang terkontaminasi dengan NOM dan dengan logam dan mineral pada air. Mekanisme
senyawa pemberi rasa dan bau, selain berbahaya utama dari kerusakan membran adalah
untuk dikonsumsi, juga akan menimbulkan terserapnya komponen-komponen umpan,
kekeruhan, rasa, warna dan juga bau. Dalam tersumbatnya pori, interaksi kimia antara zat
penggunaan membran, keberadaan senyawa terlarut dan material membran, pembentukan gel
rasa dan bau beserta NOM dapat mengkibatkan dan pertumbuhan bakteri. [24] Tiga tahap dalam
akumulasi padatan pada pori membran. kerusakan membran adalah seperti yang
8
ditunjukkan oleh Gambar 2. Hampir semua potensi kerusakan membran. Tipe kerusakan dan
komponen yang terdapat di dalam air yang komponen penyebabnya dirangkum di dalam
mengandung pengotor dapat menimbulkan Tabel 3.

Penyempitan pori Penyumbatan pori Pembentukan gel/cake

Gambar 4. Tahapan kerusakan membran [25]

Tabel 6. Komponen dalam Air Penyebab Kerusakan Membran [25]


Mekanisme
Kategori kerusakan Komponen Penyebab kerusakan
Metal Oksida Penyempitan pori
Pembentukan
Koloid anorganik gel/cake
Anorganik Kalsium Sulfat, Karbonat dan
Fluorida
Barium Sulfat
Silika
Padatan tersuspensi Penyempitan pori
Kerusakan partikulat Koloid Penyumbatan pori
Partikel inert biologis
Bakteri Penyempitan pori
Kerusakan Mikroorganisme Penyumbatan pori
Biologis/Mikrobial Pembentukan
gel/cake-paling
Polarisasi Konsentrasi menonjol
Penyempitan pori
Kerusakan Organik NOM Pembentukan
gel/cake

Fenomena kerusakan membran karena (seperti koloid dan NOM) pada bagian atas
keberadaan senyawa NOM dapat diklasifikasikan membran. Penggunaan membran bermuatan
dalam dua basis berdasarkan pad lokasi atau membran yang bersifat hidrofilik dapat
kerusakan, yaitu kerusakan pada permukaan dan membantu memperlambat atau meminimalisir
kerusakan pada pori internal. Kerusakan pada pelekatan senyawa penyebab kerusakan pada
permukaan disebabkan oleh deposisi zat terlarut permukaan membrane [26]. Kerusakan pada
9
permukaan merupakan kategori proses yang - Jenis kualitas air yang ingin ditangani
reversible. Sementara, kerusakan pori internal - Kualitas air hasil penanganan
disebabkan oleh penyumbatan pori dan/atau Penggunaan membran pada
adsorpsi pada substansi atau senyawa-senyawa penghilangan NOM sudah banyak dilakukan.
kecil (contoh: NOM) di dalam pori membran. Prooses membran dapat dikategorikan
Kerusakan membran dapat dibatasi berdasarkan tekanan dan elektrik. Proses
dengan mengendalikan komponen yang membran berbasis tekanan dalam hal
menyebabkan kerusakan. Kerak yang timbul penanganan air meliputi mikrofiltrasi, nanofiltrasi,
karena endapan kimiawi dapat dihilangkan reverse osmosis (RO), dan ultrafiltrasi. Membran
dengan membatasi kandungan garam, MikroFiltrasi akan menghilangkan turbiditas
menambah asam untuk mengurangi jumlah (partikulat dan bakteri), teteapi tidak mampu
kalsium karbonat terbentuk. NOM cenderung menghilangkan senyawa terlarut kecuali jika
bersifat hidrofobik dengan material membran dan diikuti dengan koloid. Membran UF bergantung
menyebabkan potensi kerusakan lebih besar. pada nilai MWCO pada membran, membran UF
NOM dan senyawa pemberi rasa dan bau mampu untuk menghilangkan sebagian Nom dan
dapat bereaksi pada reaksi klorinasi dan virus. Membran NF akan menghilangkan NOM
membentuk hasil samping berupa disinfektan, dan hampir seluruh senyawa kalsium dan
yang beberapa darinya teridentifikasi sebagai zat magnesium terlarut. Membran NF telah terbukti
karsinogenik. Klorinasi dapat mengurangi resiko untuk mampu menghilangkan senyawa organik
dari infeksi patogen. Hasil samping disinfektan dan anorganik dengan tekanan operasi yang
(DBPs) akan terbentuk jika air yang diberikan lebih rendah dari membran RO dan MWCO yang
klorin sudah mengandung DBP terlebih dahulu. lebih rendah dari membran UF.[30] Senyawa
Pembentukan senyawa sampingan disinfektan yang memiliki massa molekul lebih besar dari
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti membrane cut-off akan dihilangkan melalui
temperatur, pH, dosis, waktu kontak, kandungan mekanisme penyaringan dan senyawa dengan
senyawa anorganik dan NOM dalam air [27]. massa molekul yang lebih kecil dari membrane
Senyawa samping yang terbentuk dari klorinasi cut-off akan dapat dihilangkan dengan
adalah trihalometana (kloroform, mekanisme difusi dan tolakan muatan.
diklorobromometana, dibromoklorometana, dan
bromoform), selain itu juga dapat terbentuk kloral Membran Mikrofiltrasi
hidrat dengan kadar 0,01 sampai 100 Membran Mikrofiltrasi memiliki ukuran pori pada
mikrogram/liter dalam air minum. Pemilihan jenis rentang 0,03 sampai 10 mikron dan molecular
membran yang digunakan harus didasarkan pada weight cut-ff (MWCO) yang lebih besar dari
ukuran partikel dan properti dari zat kontaminan. 1000,000 dalton serta tekanan operasi yang
Beberapa metode pembersihan terhadap cukup rendah (rentang 100-400 kPa). Membran
membran dilakukan, seperti backwash hidrolik, air Mikrofiltrasi biasanya digunakan untuk proses
scrubbing, dan flushing pada permukaan penghilangan pasir, endapan lumpur, tanah liat,
membran. Tetapi pada pemakaian membran dan beberapa spesi bakteri. Aplikasi lain dari
untuk jangka panjang, terindikasi bahwa membran MF adalah untuk penghilangan
kerusakan membran tidak cukup dibersihkan senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan
dengan pembersihan secara fisik. Kerusakan membran(fouling) sebagai langak penanganan
yang sifatnya adalah ireversibel dapat awal sebelum penyaringan dengan membran
dibersihkan dengan menggunakan pembersihan NanoFiltrasi dan Reverse Osmosis dan juga
secara kimiawi [28]. Tetapi, pembersihan secara untuk mengurangi kadar garam pada air tanah.
kimiawi memiliki efek negatif pada kualitas Tidak seperti membran UF, membran MF tidak
membran, yaitu dapat memperpendek usia memiliki kemampuan untuk menghilangkan NOM
membran dan akan memproduksi lebih banyak dan virus.[31] MF dapat digunakan sebagai
zat kimia limbah. penanganan awal terhadap filtrasi membran RO
atau NF untuk mengurangi resiko kerusakan
5.Jenis-jenis membran filtrasi pada membran yang terjadi.
pengolahan air minum
Proses berbasis membran dapat dijelaskan Membran NanoFiltrasi
dalam beberapa kriteria, yaitu: [29] Membran NanoFiltrasi (NF) adalah membran
- Ukuran pori membran berbasis tekanan dengan tekanan mendorong air
- Molecular Weight Cut-Off (MWCO) umpan untuk melalui membran semipermeabel.
- Material dan geometri membran Produk yang tersaring kemudian disebut sebagai
- Material yang ingin dihilangkan permeat. Bagian dari aliran air yang tidak

10
melewati membran disebut retentat. Retentat dari membran Nanofiltrasi dapat terlihat seperti
mengandung jumlah konsentrassi umpan yang pada gambar berikut:
tidak dapat melewati membran.[31] Prinsip kerja

Gambar 5. Prinsip Kerja Membran Nanofiltrasi [32]

Proses Nanofiltrasi terdiri atas unit pre- unit pembersih larutan dan unit untuk
treatment untuk penghilangan material-material penanganan post-treatment terhadap permeat.
dari air umpan yang dapat menyebabkan Skema diagram alir proses pada membran
kerusakan membran, unit NanoFiltrasi, unit Nanofiltrasi diperlihatkan pada gambar berikut:
pembersihan pada membran NF, retentat dan

Gambar 6. Diagram Skema Proses NanoFiltrasi [32]

Properti dari membran NanoFiltrasi (NF) interaksi ion dari RO [34]. Ukuran pori pada
berada di antara membran RO dan membran UF. membran NF yang pada umumnya (~1 nm) akan
Membran NF diklasifikasikan berdasarkan melewatkan ion monovalen, seperti Na+ dan Cl-
Molecular Weight Cut Off (MWCO) dan dan menahan ion multivalen dan zat terlarut yang
kemampuan untuk menolak zat terlarut. MWCO tidak bermuatan. Proses dengan menggunakan
untuk membran NF berada pada kisaran 200 membran NF biasanya dipilih ketika kandungan
Dalton hingga 1000 Dalton, dimana Dalton NOM tinggi (>30mg Pt/l) dan turbiditas yang
merupakan unit yang menunjukkan massa atom, rendah (<1 NTU) [35]. Dengan karakteristik yang
molekul, atau parikel nuklir yang sma dengan dimiliki oleh membran NanoFiltrasi, membran NF
1/12 massa satu atom karbon 12C [33]. Membran dapat secara efektif menahan partikel dan
NF akan memisahkan ion melalui kombinasi dari senyawa-senyawa, partikel organik terlarut, ion
ukuran dan efek elektrik dari UF dan mekanisme multivalen, bakteri, parasit, algae, dan virus.
11
Bagaimanapun, pada membran NF, karakteristik desinfekan, jika digunakan membran UF sendiri,
penahanan material ooleh membran bukan hanya maka dapat menghilangkan setidaknya 22 persen
dipengaruhi oleh efek penyaringan, tetapi juga TOC dan UV-254, Hollow-Fiber NF dapat
oleh muatan dan interaksi yang bersifat hidrofobik menghilangkan karbon organik dalam jumlah
antara membran dan senyawa. [32] yang lebih besar (55-93%) dan UV-254 (71-97%).

Membran Nanofiltrasi pada Penanganan Membran Reverse Osmosis


Cyanobacteria dan Senyawa Pemberi Rasa Membran reverse osmosis merupakan salah satu
dan Bau jenis membran yang paling efektif dalam sistem
Geosmin dan MIB yang menjadi senyawa penanganan air. Hal ini dikarenakan membran
pemberi rasa dan bau pada air memiliki struktur reverse osmosis dapat menghilangkan banyak
cincin yang stabil yang tahan terhadap oksidasi. jenis dari molekul dan ion dalam larutan,
Studi pernah dilakukan dalam penghilangan Membran RO merupakan membran yang tidak
senyawa pemberi rasa dan bau dengan berpori, sehingga membran ini dapat meniadakan
menggunakan membran NanoFiltrasi. Membran partikel dan banyak spesi-spesi yang memiliki
NF didapatkan secara efektif dapat massa molar rendah, seperti ion garam dan ion
menghilangkan mikrokistin >90% dari air organik. [37] Mekanisme dari proses pemisahan
permukaan yang didahului dengan MikroFiltrasi pada membran RO tidak akan membebaskan
dengan penolakan 60% geosmin dan 45% MIB. molekul atau ion yang berukuran besar untuk
[36]. Pada studi lain, didapatkan penghilangan melewati pori, hampir semua jenis partikel
geosmin dan Mbi sebesar 98% dengan anorganik dapat dihilangkan dari air. Selain itu,
menggunakan membran NF pada 200 Molecular membran RO juga dapat menghilangkan radium,
Weight Cut-OFF (MWCO). NOM, pestisida, bakteri, dan virus secara
Pada membran NF, tekanan operasi dapat efisien.[38]
dibuat pada 75-150 psi dan persen recovery dari Reverse Osmosis tidak akan
permeat yang didapat lebih besar (80-90%) menghilangkan seluruh kontaminan yang
dibandingkan dengan reverse osmosis. Membran terdapat di dalam air. Gas terlarut seprerti
yang digunakan pada penghilangan NOM oksigen dan karbon dioksida dapat melewati
didesain untuk mengurangi padatan terlarut membran RO menuju air yang ditangani. Tetapi,
sebesar 50-70% dan juga menghilangkan pada banyak kejadian, gas hidrogen sulfida, yang
komponen-komponen divalen ion (terutama dapat memberikan bau seperti telur busuk pada
magnesium dan kalsium) sebesar 95%. air, juga dapat melewati membran RO. [39]
Modifikasi terhadap membran NF Osmosis akan terjadi ketika dua larutan
dilakukan dengan mengurangi penolakan yang mengandung jumlah zat kimia terlarut
terhadap ion anorganik. Modifikasi ini memiliki berbeda terpisahkan oleh membran
peran yang penting pada air yang memiliki kadar semipermeabel (hanya melewatkan beberapa
magnesium dan kalsium rendah, tingkat senyawa). Tekanan osmotik dari zat kimia terlarut
kebasaan rendah, dan konsentrasi dari TOC yang menyebabkan air murni mengalir melalui
tinggi. NF sudah digunakan secara umum untuk membran dari larutan yang berkonsentrasi
menangani air tanah yang mengandung padatan rendah ke laruan yang memiliki konsentrasi yang
terlarut dalam jumlah yang rendah tetapi memiliki lebih tinggi. Sementara pada reverse osmosis,
kadar magnesium dan kalsium, warna, tekanan air berlaku pada sisi yang lebih memiliki
trihalometan dan senyawa efek samping konentrasi tinggi untuk menekan proses osmosis
desinfektan (DBPs) lainnya yang tinggi. berlangsung sebaliknya. Sehingga, air murni
Untuk hal penghilangan karbon organik, akan ditekan dari larutan berkonsentrasi tinggi ke
sinar UV dan senyawa penghasil efek samping larutan berkonsentrasi rendah (encer).

12
Gambar 7. Mekanisme reverse osmosis [39]

ke membran adalah sama dengan difusi larutan


Membran UltraFiltrasi ke dalam fluida. Hal ini dapat dijelaskan seperti
Prinsip kerja dari membran UltraFiltrasi (UF) pada persamaan berikut:
adalah dengan menggunakan tekanan hidrostatis
untuk melewatkan air dan cairan lainnya melalui
sebuah membran semipermeabel dan menahan
padatan beserta partikel dengan ukuran lebih
besar dari pori membran pada permukaan Dengan J adalah flux volumetrik filtrasi fluida
membran. Proses pemisahan ini digunakan di ( ), k adalah koefisien perpindahan massa, Cw
industri dan penelitian untuk purifikasi dan
pemekatan larutan makromolekul (103-106 Da), adalah konsentrasi zat terlarut pada saat tidak
terutama larutan protein. [40] Konsentrat yang terbentuk film dan Cb adalah konsentrasi zat
diperoleh akan dikumpulkan pada ujung fiber dan terlarut pada saat ketebalan film ( ).[41]
kemudian dikeluarkan melalui aliran sisa.
Struktur yang dimiliki oleh membran UF
Keuntungan utama dari penggunaan membran
dapat simetrik atau asimetrik dengan ketebalan
filtrasi UF jika dibandingkan dengan metode
membran (berpori atau tidak berpori) di kisaran
konvensional dan disinfeksi adalah:
10 hingga 200 [42] Membran UF
 Tidak membutuhkan senyawa kimia
(koagulan, flokulan, disinfektan, atau dioperasikan pada tekanan rendah pada kisaran
penyesuaian nilai pH) 0,5 sampai 5 bar. Membran jenis ini biasanya
diproduksi dalam dua bentukm yaitu tubular atau
 Kualitas dari air hasil filtrasi yang
lembaran datar. Desain membran yang seperti ini
didapat konstan dalam hal
umumnya diproduksi pada material berpori. Tipe
penghilangan paritkel dan mikroba
modul UF yang umum dijumpai secara komersial
 Automasi yang sederhana
adalah hollow fiber (kapiler) dan spiral. Jenis
Karena pembentukan partikulat yang
modul lain yang dapat digunakan adalah plate
terbentuk di antara membran dan fluida, maka
and frame, tubular, rotary modules, dan Dean
akan terbentuk juga gradien konsentrasi diantara
votices.
keduanya. Gradien konsentrasi ini akan
menyebabkan zat terlarut kembali terlarut ke
dalam larutan. Perpindahan ini terjadi dalam
keadaan tunak yang berarti perpindahan larutan

13
Gambar 8. Tipe umum dari modul UF: (a) spiral dan (b) hollow fiber [43]
area, flux (J), yang proporsional dengan tekanan
Membran UltraFiltrasi sudah marak membran dan berbanding terbalik dengan
digunakan dalam hal penanganan air untuk viskositas. Hal ini dimodelkan dalam Persamaan
menghilangkan partikel koloid, logam berat, dan Darcy:
beberapa senyawa organik alami (NOM). UF ,
dipilih karena kemampuannya dalam
menghilangkan padatan tersuspensi, bakteri,
virus, zat beracun, dan senyawa patogen lainnya. dengan Qtotal adalah laju alir filtrat, A adalah
UF akan digunakan dalam penanganan awal dari luas area membran, dan Rm adalah hambatan
air permukaan, air laut dan air perkotaan sebelum hiraulik membran pada permeasi air. Hambatan
dilakukan penananganan lanjut dengan membran hidraulik pada membran (Rm) dapat dinyatakan
jenis lainnya. Dalam teknologi penghilangan dalam sifat fisik dari membran sebagai berikut:
NOM, UF bukanlah pilihan yang paling
diinginkan. Dengan ukuran pori yang berkisar di
antara 0,001-0,1 mikron, ukuran tersebut adalah
lebih besar dari ukuran normal dari NOM ( 200-
20.000 amu). Ditambah lagi dengan fakta bahwa Penelitian dari MQP mengindikasikan
bahwa teknologi membran UF dapat
konsentrasi NOM di dalam air minum terus
meningkat sejak tahun 1990 akibat dari menghilangkan senyawa pemberi rasa dan bau
secara lebih efektif saat terdapat NOM atau
perubahan iklim, hujan yang turun secara intensif,
komponen-komponen ionik. Air mengalir melalui
dan faktor lainnya [31].
Karena pori membran UF berukuran membran pada pH relatif 7,5 dan keberhasilan
penghilangan senyawa pemberi rasa dan bau
mikro, penghilangan komponen organik dan
anorganik terlarut tidak dapat dilakukan tanpa pada air mampu melebihi 90% pada membran
yang tidak termodifikasi dan melebih 95% pada
adanya pretreatment seperti dengan
membran yang termodifikasi [41]. Dalam
penambahan Powdered Activated Carbon (PAC),
koagulasi dan atau oksidasi. Sama seperti penanganan (pembersihan) membran, air
backwash harus diperlakukan melalui filtrasi dan
metode filtrasi konvensional, koagulasi adalah
yang paling banyak digunakan untuk mengandung NaOH untuk pembersihan
membran secara kimiawi yang lebih efektif. Air
mengendalikan kadar karbon organik terlarut dan
backwash harus segera dinetralisasi dengan
senyawa samping disinfektan (DBP) serta
asam sebelum dibuang ke tempat sanitasi
senyawa pemberi rasa dan bau. Penghilangan
pembuangan. [45]
senyawa besi dan mangan dengan
menggunakan membran UF membutuhkan
5.Perkembangan Modifikasi Membran
UltraFiltrasi
oksidasi atau penggunaan oksidan kimiawi
Secara umum, selektivitas dan permeabilitas
seperti permanganat, klorin, atau ozon. Arsenik,
membran merupakan faktor yang menjadi nilai
dapat dihilangkan dengan membran UF hanya
jika digunakan absorben atau dengan jual dari suatu jenis membran. Semakin tinggi
nilai permeabilitas, semakin kecil luas area
penambahan koagulan berbasis ferric iron. [44]
membran yang diperlukan untuk menangani
Transportasi air pada membran berpori,
sejumlah zat kontaminan, dan akan menurunkan
dapat dinyatakan dalam satuan laju alir per luas
14
biaya pada membran. Selektivitas membran yang dan 200,6 nilai specific gravity yang lebih besar
lebih tinggi akan menghaslkan proses pemurnian dari 5. Tidak seperti NOM, logam berat tidak
oleh membran yang lebih baik. Sehingga, dapat teruraikan secara alami oleh alam. Banyak
membran yang termodifikasi merupakan salah logam berat dapat dikategorikan beracun dan
satu topik yang menjadi bahasan dalam dunia karsinogenik, seperti seng, tembaga, nikel,
penelitian membran. merkuri, kadmium, timah, dan kromium. Banyak
Penghilangan polutan pada air dengan metode yang telah dikembangkan dalam
menggunakan prinsip filtrasi membran tidak penghilangan logam berat dari air seperti
hanya bergantung pada ukuran pori, tetapi juga pengendapan kimiawi, pertukaran ion, adsorpsi,
bergantung pada interaksi elektrostatis antara flitrasi berbasis membran, dan teknologi
membran bermuatan negatif dan polutan elektrokimia.[49]
bermuatan negatif yang memiliki ukuran jauh Proses penghilangan logam berat dengan
lebih kecil dari ukuran pori membran. Oleh karena basis membran merupakan pilihan utama saat ini.
itu, membran bermuatan atau biasa disebut, Membran UF bekerja pada tekanan rendah untuk
“membran modifikasi”, telah dipelajari bahwa penghilangan material terlarut dan yang menjadi
dapat memberikan produk yang jauh lebih murni koloid. Tetapi, karena ukuran pori dari membran
dibandingkan membran trafisional karena mampu UF yang lebih besar dari ion logam berat,
memberikan penggabungan produk yang membran UF terkadang dapat melewatkan
dihasilkan dalam jumlah yang lebih banyak partikel logam. Sehingga, membran UF
dibandingkan membran konvensional UF. [46] termodifikasi marak digunakan dalam
Sifat hidrofilik dari membran dan penghilangan ion logam tersebut. Kombinasi
strukturnya yang berpori berperan penting dalam yang banyak digunakan adalah membran
proses pemisahan pada membran. Dari sekian UltraFiltrasi yang dikombinasikan dengan
kemungkinan material polimer penyusun Activated Carbon dan metode lain yang sedang
membran, polyvinilidena fluorida (PVDF) adalah dikembangkan adalah Nanofiltrasi yang
salah satu material yang ideal digunakan pada dikombinasikan dengan Low Pressure Reverse
membran ultrafiltrasi karena material ini Osmosis (LPRO). Didapatkan kombinasi antara
membentuk struktur yang asimetris, yang adalah membran UltraFiltrasi dengan Powdered
baik untuk proses pemisahan. Membran yang Activated Carbon lebih efektif dalam
menggunakan PVDF sebagai material membran, pengendalian terhadap kandungan senyawa rasa
memiliki sifat oksidator yang baik, dan stabilitas dan bau dalam air dibandingkan dengan metode
termal serta hidrolisis yang baik [47]. Karena sifat lainnya [50]. Kombinasi antara koagulasi dan
hidrofobik yang dimiliki oleh material PVDF, pada adsorpsi pada Floc Blanket Reactor (FBR)-
membran PVDF mudah ditemui kerusakan yang Powdered Activated Carbon/Ultrafiltrasi (PAC/UF)
disebabkan oleh menumpuknya NOM pada menghasilkan konsentrasi TOC (jumlah total
permukaan membran. karbon organik) yang lebih rendah dari 0,7 mg/L,
Beberapa aditif dapat digunakan untuk konsentrasi BDOC (karbon organik terlarut yang
meningkatkan sifat hidrofilik dari membran, dapat teruraikan) dibawah batas deteksi (<0,2
seperti glikol, litium klorida, dan litium perklorat mg/L) dan total konsentrasi dari trihalometana
[48]. Polietilen glikol digunakan karena harganya (THM) di bawah 10 μg/L. Penurunan kandungan
yang murah dan dapat larut pada banyak pelarut senyawa organik ini berakibat pada penurunan
organik, termasuk hidrokarbon aromatik. jumlah klorin yang terkonsumsi dalam proses
Selain penghilangan senyawa NOM pada disinfeksi lanjutan [51]. Berikut adalah sistem
air, dalam hal penanganan air juga dilakukan komplet membran dalam pemurnian air minum
penghilangan logam-logam berat. Sama seperti yang dilengkapi dengan filtrasi Activated Carbon
penghilangan NOM, penghilangan logam berat (AC) untuk menyaring rasa dan bau yang belum
dari air sangatlah penting. Logam berat adalah dapat tersaring oleh membran.
senyawa yang memiliki berat atom di antara 63,5

15
Gambar 9. Sistem membran yang dilengkapi dengan filter karbon aktif untuk penanganan rasa dan bau pada air[52]

Gambar 10. Skema Diagram Skala Pilot dari Kontaktor PAC dan Membran UltraFiltrasi [53]

6.Disinfeksi patogen. Sementara, trikloramin adalah senyawa


Tahap terakhir pada penanganan air adalah yang tidak diingikan karena tidak memiliki sifat
penambahan disinfektan. Disinfektan yang umum disinfeksi, ataus sering disebut dengan disinfeksi
digunakan adalah klorin, UV, dan ozon. sekunder. Berikut adalah reaksi yang terjadi pada
Penambahan disinfektan bertujuan untuk penambahan klorin dalam air yang mengandung
menonaktifkan patogen-patogen yang terdapat di amonia.[41]
dalam air yang dapat menyebabkan penyakit-
penyakit akibat air yang tidak bersih. Disinfektan (monokloramin)
klorin masih merupakan yang paling sering
digunakan hingga saat ini. Klorin dapat (dikloramin)
digunakan dalam wujud alami dan juga dengan
kombinasi. Klorin kombinasi digunakan saat air (trikloramin)
yang akan dibersihkan mengandung amonia.
Ketika klorin bereaksi dengan amonia dalam air,
akan terbentuk tuga kloramin. Monokloramin dan Kadar kloramin yang terbentuk dengan
kadar residu (klorin bebas) dapat dinyatakan
dikloramin adalah senyawa yang diinginkan untuk
dalam kurva chlorine breakpoint seperti yang
terdapat dalam pengolahan air karena kedua
senyawa tersebut mampu menonaktifkan tertera pada Gambar 9. Dalam kurva terlihat

16
bahwa rasio antara klorin dan amonia adalah ketika disinfektan bereaksi degan partikel organik
1.5:1, yang berarti 1,5 mol klorin akan bereaksi (NOM) di dalam air. Oleh karena itu, setelah
dengan 1 mol amonia. Dari rasio dan data berat dilakukan penanganan air dalam penghilangan
molekul dari klorin dan amonia, maka dapat senyawa pemberi rasa da bau serta partikel
ditentukan berapa banyak klorin yang organik (NOM) dengan membran UltraFiltrasi
dibutuhkan.[54] atau penanganan konvensional, tetap harus
Permasalahan utama yang terjadi pada diberikan disinfektan untuk menonaktifkan
proses disinfeksi klorin (klorinasi) adalah patogen yang tidak tersaring oleh filtrasi
terbentuknya hasil samping disinfektan (DBPs) membran.

Gambar 11. Kurva chlorine breakpoint [49]

memengaruhi interaksi antara permukaan


7.Material Membran membran dan campuran. Membran yang memiliki
Secara umum, membran dibuat dari polimer
sintetis, keramik, dan juga logam. Hampir semua tingkat hidrofilik yang lebih tinggi dapat
membran dalam hal penanganan air adalah memungkinkan terjadinya kerusakan membran
menggunakan material polimer, karena harganya yang lebih besar dibandingkan membran
yang relatif lebih murah dibandingkan pemilihan hidrofobik [55]. Pengaruh lebih besar tentunya
bahan yang lain. Membran yang terbuat dari didapat berdasarkan ukuran pori membran yang
polimer dan bereaksi dengan oksidan yang digunakan. Ukuran pori akan berkaitan dengan
digunakan pada penanganan air minum tidak jenis membran yang dapat melakukan
dapat digunakan pada proses klorinasi. Membran penanganan pada senyawa dengan spesifikasi
Mikrofiltrasi dan Nanofiltrasi dapat dibuat dari tertentu sesuai dengan spesifikasi pori membran.
berbagai amterial, meliputi selulosa asetat, Pemilihan material membran akan menentukan
polivinil fluorida, poliakrilonitril, polipropilena, pengaruh dari ukuran pori terhadap kemungkinan
polisulfone, polietersulfone, atau polimer lain. kerusakan membran. Pada material membran
Tiap material memiliki sifat yang berbeda yang polivinilidena fluorida (PVDF), kerusakan
mengacu pada muatan permukaan, derajat membran akan menurun seiring dengan kenaikan
hidrofobisitas, pH dan oksidan, dan fleksibilitas. ukuran pori membran. Sementara pada
Sementara membran NF dan RO secara general penggunaan material selulosa Asetat Butirat
terbuat dari selulosa asetat atau poliamida. (CAB), ukuran pori membran yang semakin kecil
Membran selulosa rentan terurai sehingga harus menyebabkan kerusakan membran yang semakin
dioperasikan pada rentang pH 4 sampai 8. kecil juga.[56]
Karakteristik membran, meliputi material Pengaruh sifat hidrofilik membran
membran, ukuran pori, dan sifat hidrofilik yang berdasarkan material membran yang digunakan
dimiliki membran adalah faktor penting dalam dapat dilihat seperti pada tabel berikut.
kaitan dengan kerusakan membran. Hal ini
dikarenakan karakteristik membran tersebut akan
17
Tabel 7. Pengaruh sifat hidrofilik membran berdasarkan material membran [57]

Material Membran Ukuran Pori Rata- Sifat Hidrofilik Konfigurasi Dipengaruhi oleh
Rata ( m) sifat hidrofilik

PVDF 0,047 Hidrofobik

PVDF/PMMA-g- 0,053-0,089 Hidrofilik Lembaran Ya


PEG

PVDF 0,02-0,3 Hidrofobik

PE 0,3 Hidrofilik Lembaran Tidak

PC 0,1-2,5 Hidrofilik

PETE 0,1 Hidrofobik

PCTE 0,1 Hidrofobik Lembaran Tidak

PTFE 0,1 Hidrofobik

PVDF 0,08 Hidrofobik

PTFE 0,3 Hidrofobik Lembaran Ya

PTFE 0,3 Hidrofilik

PVDF 0,02-0,4 Hidrofobik

PVB 0,02-0,15 Hidrofobik Hollow Fiber Tidak

CAB 0,04-0,2 Hidrofilik

PVDF 0,02-0,09 Hidrofobik

PES 0,03-0,14 Hidrofobik Hollow Fiber Ya

CA 0,03-0,09 Hidrofilik

8.Kesimpulan membran yang paling marak digunakan dalam


Senyawa pemberi rasa bau dan air yang hal penanganan NOM penyebab rasa dan bau
paling umum ditemukan adalah Geosmin dan pada air adalah tipe filter MikroFiltrasi dan
MIB. Selain itu, keberadaan rasa dan bau pada NanoFIltrasi. Dalam penanganan senyawa rasa
air juga disebabkan oleh terdapatnya Senyawa dan bau pada air, membran tidak dapat
Organik Alami (NOM) dalam air. Keberadaan sepenuhnya menyaring seluruh senyawa, oleh
NOM dapat menyebabkan penyumbatan karena itu dilakukan kombinasi dengan filter
membran. Penanganan senyawa pemberi rasa karbon aktif. Dan untuk mendapatkan air yang
dan bau pada air beserta NOM dapat dilakukan seminimal mungkin mengandung senyawa rasa
dengan metode konvenional dan filtrasi dan bau, dilakukan disinfeksi pada akhir tahap
membran. Metode konvensional yang dapat penanganan.
digunakan adalah koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, penambahan karbon aktif
(GAC/PAC). Sementara, filtrasi membran yang
umum digunakan adalah MikroFiltrasi,
UltraFiltrasi, NanoFiltrasi, Reverse Osmosis. Tipe
18
Daftar Pustaka [15] Drikas, M. (2003). Natural organic matter in
drinking water: Problems and
[1]http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs39 solutions. Water(Australia), 30(1), 29-32.
1/en/ (diakses pada 25 Maret 2017 pukul [16] Van Nieuwenhuijzen, A., & Van der Graaf, J.
18.30) (Eds.). (2011). Handbook on particle
[2] http://water.org/country/indonesia/ (diakses separation processes. Iwa Publishing
pada 25 Maret 2017 pukul 19.18) [17] Fabris, R., Chow, C. W., Drikas, M., &
[3] DiToro, J. A. (2012). Removal of Taste and Eikebrokk, B. (2008). Comparison of NOM
Odor Causing Compounds Using character in selected Australian and
Ultrafiltration Membranes (Doctoral Norwegian drinking waters. Water
dissertation, Shanghai Jiao Tong University). research, 42(15), 4188-4196.
[4]http://www.apecvc.or.jp/e/modules/tinyd00/inde [18] Han, Q. (2014). Optimization of membrane
x.php?id=57&kh_open_cid_00=43 APEC fabrication process and experimental
Virtual Center for Environmental Technology conditions for the removal of natural organic
Exchange (diakses pada 25 Maret 2017 matter.
pukul 20.30 WIB) [19] Eikebrokk, B., Juhna, T., and Østerhus, S.
[5] Droste, Ronald. Theory and Practice of W.: Water treatment by enhanced
Water and Wastewater Treatment. 1st. coagulation – Operational status and
Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc. 1997. optimization issues, Techneau, D 5.3.1,
287-289, 323, 384-399, 419, 483-484, 513- http://www.techneau.eu, December 2006.
514. Print. [20] Peter, A. (2008). Taste and odor in drinking
[6] Wenten, I. G. (2004). Teknologi Membran water: Sources and mitigation
dalam Pengolahan Air dan Limbah strategies (Doctoral dissertation, Swiss
Industri. Studi Kasus: Pemanfaatan Federal Institute of Technology Zurich).
Ultrafiltrasi untuk Pengolahan Air Tambak. [21]https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&e
[7] Wenten, I.G., (2014). “Intensifikasi Proses src=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&v
Berbasis Membran.” Teknik Kimia Institut ed=0ahUKEwi3w8Sem4zTAhWJso8KHbj8D
Teknologi Bandung. QIQFggfMAE&url=http%3A%2F%2Fwww.wa
[8] You, Y. (2012). Sensitive Detection of 2-MIB terrf.org%2Fresources%2FLists%2FPublicRe
and Geosmin in Drinking Water. Agilent sourcePresentations%2FAttachments%2F4
Technologies. Inc. Seoul, Korea: Agilent %2FAdvancesIn-
Technologies, Inc. PlantTreatmentTasteOdor_Khiari.pptx&usg=
[9] Park, H. (2013). Removal of geosmin and 2- AFQjCNENzcbUwySEe_wwNdAe9MVkLF1g
methylisoborneol using algaecides and YA (diakses pada 26 Maret 2017 pukul
chemicals in potable water (Doctoral 10.30)
dissertation, Oklahoma State University). [22] Ridal, J., Brownlee, B. R. I. A. N., McKenna,
[10] Chorus, E. I., & Bartram, J. (1999). Toxic G. E. R. R. Y., & Levac, N. O. R. M. A. N.
cyanobacteria in water: a guide to their public (2001). Removal of taste and odour
health consequences, monitoring and compounds by conventional granular
management. activated carbon filtration. Water Quality
[11] Hoehn, R. C. (2002, June). Odor Production Research Journal of Canada, 36(1), 43-54.
by Algae. In Conference Workshop [23] Aljundi, I. H. (2011). Bromate formation
Presentation: Understanding and Controlling during ozonation of drinking water: A
the Taste and Odor of. response surface methodology
[12] Jüttner, F., & Watson, S. B. (2007). study. Desalination, 277(1), 24-28.
Biochemical and ecological control of [24] Goosen, M. F., Sablani, S. S., Al-Maskari, S.
geosmin and 2-methylisoborneol in source S., Al-Belushi, R. H., & Wilf, M. (2002). Effect
waters. Applied and environmental of feed temperature on permeate flux and
microbiology, 73(14), 4395-4406. mass transfer coefficient in spiral-wound
[13] Van Nieuwenhuijzen, A., & Van der Graaf, J. reverse osmosis
(Eds.). (2011). Handbook on particle systems. Desalination, 144(1-3), 367-372.
separation processes. Iwa Publishing. [25] Holman, S. R., & Ohlinger, K. N. (2007). An
[14] Carmichael, W. W. (2001). Assessment of evaluation of fouling potential and methods to
blue-green algal toxins in raw and finished control fouling in microfiltration membranes
drinking water. American Water Works for secondary wastewater
Association. effluent. Proceedings of the Water

19
Environment Federation, 2007(11), 6417- [38] Brief, T. (1999). A National Drinking Water
6444. Clearinghouse Fact Sheet. Tech Brief
[26] Lee, E. K., Chen, V., & Fane, A. G. (2008). Twelve, December.
Natural organic matter (NOM) fouling in low [39] Kneen, B., Lemley, A., & Wagenet, L. (2005).
pressure membrane filtration—effect of Reverse Osmosis Treatment of Drinking
membranes and operation Water. WATER CONDITIONING AND
modes. Desalination, 218(1-3), 257-270. PURIFICATION INTERNATIONAL, 50, 58.
[27] Gopal, K., Tripathy, S. S., Bersillon, J. L., & [40] Wenten, I. G., Khoiruddin, A., & PTP, H.
Dubey, S. P. (2007). Chlorination byproducts, (2010). Pengantar Teknologi
their toxicodynamics and removal from Membran. Teknik Kimia Institut Teknologi
drinking water. Journal of hazardous Bandung.
materials, 140(1), 1-6. [41] DiToro, J. A. (2012). Removal of Taste and
[28] Kimura, K., Hane, Y., Watanabe, Y., Amy, G., Odor Causing Compounds Using
& Ohkuma, N. (2004). Irreversible membrane Ultrafiltration Membranes (Doctoral
fouling during ultrafiltration of surface dissertation, Shanghai Jiao Tong University).
water. Water research, 38(14), 3431-3441. [42] Wenten, I. G. (2008). Membrane in water and
[29] Jacangelo, J. G. (1991). International report: wastewater treatment.
The development of membrane technology. [43] Wenten, I. G. RECENT DEVELOPMENT IN
In Proceedings of the 1991 Congress on MEMBRANE AND ITS INDUSTRIAL
IWSA, Copenhagen, Denmark. APPLICATIONS.
[30] Her, N., Amy, G., & Jarusutthirak, C. (2000). [44] American Water Works Association. (2008).
Seasonal variations of nanofiltration (NF) Microfiltration and Ultrafiltration Membranes
foulants: identification and for Drinking Water (PDF). Journal-American
control. Desalination, 132(1-3), 143-160. Water Works Association, 100(12), 84-97.
[31] Nguyen, U. N. T. (2014). REMOVAL OF [45] Viessman, W., Hammer, M. J., Perez, E. M.,
NATURAL ORGANIC MATTER AND HEAVY & Chadik, P. A. (2009). Water supply and
METAL USING CHARGED pollution control. New Jersey: Pearson
ULTRAFILTRATION MEMBRANES (Doctoral Prentice Hall.
dissertation, SHANGHAI JIAO TONG [46] Shao, J., & Zydney, A. L. (2004). Retention of
UNIVERSITY). small charged impurities during
[32] Wiesner, M. R., & Buckley, C. A. (1996). ultrafiltration. Biotechnology and
Principles of rejection in pressure-driven bioengineering, 87(1), 7-13.
membrane processes. Water Treatment [47] Her, N., Amy, G., Park, H. R., & Song, M.
Membrane Processes, 5-1. (2004). Characterizing algogenic organic
[33] Mody, A. J. (2004). Feasibility of using matter (AOM) and evaluating associated NF
nanofiltration as a polishing process for membrane fouling. Water research, 38(6),
removal of Cyanobacterial exudates from 1427-1438.
treated surface water (Doctoral dissertation, [48] Yan, L., Li, Y. S., & Xiang, C. B. (2005).
University of South Florida). Preparation of poly (vinylidene fluoride)(pvdf)
[34] Shon, H., Phuntsho, S., Chaudhary, D. S., ultrafiltration membrane modified by nano-
Vigneswaran, S., & Cho, J. (2013). sized alumina (Al 2 O 3) and its antifouling
Nanofiltration for water and wastewater research. Polymer, 46(18), 7701-7706.
treatment-a mini review. Drinking Water [49] Hua, M., Zhang, S., Pan, B., Zhang, W., Lv,
Engineering and Science. L., & Zhang, Q. (2012). Heavy metal removal
[35] Ødegaard, H., Østerhus, S., Melin, E., & from water/wastewater by nanosized metal
Eikebrokk, B. (2010). NOM removal oxides: a review. Journal of Hazardous
technologies–Norwegian Materials, 211, 317-331.
experiences. Drinking Water Engineering and [50] Bruchet, A., & Laine, J. M. (2005). Efficiency
Science, 3(1), 1-9. of membrane processes for taste and odor
[36] Muntisov, M., & Trimboli, P. (1996). Removal removal. Water Science and
of algal toxins using membrane Technology, 51(6-7), 257-265.
technology. WATER-MELBOURNE THEN [51] Baudin, I., Campos, C., & Laine, J. M. (2001).
ARTARMON-, 23, 21-21. Removal of organic matter by the PAC-UF
[37] Sagle, A., & Freeman, B. (2004). process: first two years of a full-scale
Fundamentals of membranes for water application. Water Science and Technology:
treatment. The future of desalination in Water Supply, 1(4), 253-263.
Texas, 2, 137-154.
20
[52] Bismo, S. Analisis, Kajian serta Strategi
Pemenuhan Air Bersih untuk Kawasan
Industri dan Pemukiman di Berbagai Daerah
di Indonesia.
[53] Kim, C., Lee, S. I., Hwang, S., Cho, M., Kim,
H. S., & Noh, S. H. (2014). Removal of
geosmin and 2-methylisoboneol (2-MIB) by
membrane system combined with powdered
activated carbon (PAC) for drinking water
treatment. Journal of Water Process
Engineering, 4, 91-98.
[54] Masten, Susan; Davis, Mackenzie. Principles
of Environmental Engineering and Science.
2nd.Boston, MA; McGraw-Hill Higher
Education, 2009. 412-420, 438, 442. Print.
[55] Santos, A., & Judd, S. (2010). The
commercial status of membrane bioreactors
for municipal wastewater. Separation
Science and Technology, 45(7), 850-857.
[56] Miyoshi, T., Yuasa, K., Ishigami, T.,
Rajabzadeh, S., Kamio, E., Ohmukai, Y., ... &
Matsuyama, H. (2015). Effect of membrane
polymeric materials on relationship between
surface pore size and membrane fouling in
membrane bioreactors. Applied Surface
Science, 330, 351-357.
[57] Jeon, S., Rajabzadeh, S., Okamura, R.,
Ishigami, T., Hasegawa, S., Kato, N., &
Matsuyama, H. (2016). The Effect of
Membrane Material and Surface Pore Size
on the Fouling Properties of Submerged
Membranes. Water, 8(12), 602.

21

Anda mungkin juga menyukai