Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERATURAN PEMELIHARAAN TERNAK

DISUSUN OLEH :
1. Efri Jayadi : 05041381621040
2. Eko Ryos Setyawan : 05041381722041
3. Farah Hafizah Siregar : 05041381722051
4. Febriandi : 05041281722026
5. Icha Purnama Sari : 05041181722028
6. Oktapiyansen : 05041281722014
7. Rupaidah : 05041281722033

DOSEN :
RISWANDI, S.PT., M.SI.

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, apapun yang telah tercipta dialam semesta ini
adalah rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga Allah selalu limpahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, beserta kepada seluruh keluarga dan sahabatnya.
Dalam menyelesaikan makalah kebijakan perundang-undangan ini, kami banyak
mendapatkan pengalaman mengenai peraturan-peraturan yang terdapat dalam
pemerintahan tentang pemeliharaan ternak. Dan berkat kerja sama dengan team
dalam melakukan pembuatan makalah , makalah ini dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.
Kami selaku penulis makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan, kami mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan kata atau
kalimat dalam pembuatan makalah penelitian ini. Dan kami berharap makalah
penelitian ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama untuk penulis sendiri.

Indralaya, 3 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
2.1. Pembahasan .............................................................................................
BAB 3 KESIMPULAN ..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

i
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penduduk Indonesia sekarang ini mulai sadar akan kebutuhan gizi dalam
makanan yang dikonsumsi, terutama gizi yang berasal dari hewani atau daging.
Hal ini menyebabkan permintaan akan daging semakin terus meningkat.
Permintaan akan daging yang semakin hari semakin meningkat ini membuat
beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) kurang memperhatikan aspek kesehatan,
agama dan kesejahteraan hewan yang telah sesuai dengan ketentuan badan
kesehatan hewan dunia (OIE) sehingga kasus ini menjadi salah satu permasalahan
dalam pembangunan peternakan di Indonesia (Winarso, 2008).
Adanya kasus penyiksaan terhadap sapi yang akan dipotong, di samping
melanggar UU, tidak manusiawi, juga bertentangan dengan nilai agama. Oleh
karena itu pemerintah harus serius mengontrol kualitas RPH agar memenuhi
standar higienis, aman, kesmawet, dan animal welfare. Kesehatan Masyarakat
Veteriner (Kesmavet), RPH dan kesejahteraan hewan (animal welfare), misalnya,
disebutkan bahwa pemotongan hewan yang dagingnya diedarkan harus dilakukan
di RPH dan mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah kesmavet dan
animal welfare (Winarso, 2008).
Dengan adanya rancangan Undang-Undang dan Kebijakan Pembangunan
Peternakan akan berfungsi sebagai dasar hukum bagi penyelenggaraan
pembangunan peternakan dan kesehatan hewan sehingga pembangunan
peternakan khususnya dalam bidang pemotongan hewan bisa menjamin
kesejahteraan bagi hewan ternak dan produk daging yang dihasilkan dari proses
pemotongan terbukti ASUH ( Aman, Sehat, Umumdan Halal) (Zonagroo, 2012).

1.2. Tujuan
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peraturan-
peraturan pemerintah dalam pemeliharaan ternak.

i
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembahasan
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 15
TAHUN 2005
TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK BERKAKI EMPAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MUSI BANYUASIN
a. bahwa dalam rangka mewujudkan suatu lingkungan yang bersih, nyaman
serta keindahan kota maka perlu dilakukan pengaturan agar Pemelihara
ternak dapat menyesuaikan dengan lingkungan.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di
atas perlu membentuk Peraturan Daerah Tentang Pemeliharaan Ternak
Berkaki Empat dalam Kabupaten Musi Banyuasin.
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 Tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1821 ) ;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3839 Tahun 1967, Tambahan Lembaran Negara Nomor
2824); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699 ) ;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ) ;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

i
6. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Nomor 17 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Musi
Banyuasin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 11)
;
7. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2000 tentang Pembentukkan Organisasi
Dinas-dinas Daerah dalam Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2002 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2000 tentang pembentukan
Organisasi Dinas-dinas Daerah dalam Kabupaten Musi Banyuasin
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 15).

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK BERKAKI EMPAT.

BAB I KETENTUAN UMUM


Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin;
b. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah ;
c. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin;
d. Kota adalah Ibu Kota Kabupaten Musi Banyuasin ;
e. Peternak adalah Pemilik Badan Hukum atau Orang yang memiliki
ternak berkaki empat ;
f. Ternak adalah hewan piaraan, yang kehidupannya yakni mengenai
tempat, perkembangbiakannya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh
manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-
jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia;

i
g. Ternak Berkaki Empat adalah Ternak Besar dan Ternak Kecil seperti
Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba dan Babi ;
h. Kandang adalah bangunan yang memiliki persyaratan teknis dan
berfungsi untuk melindungi ternak terhadap lingkungan yang merugikan;
i. Pagar adalah pembatas lahan yang diperlukan dalam pemeliharaan
hewan ternak.

BAB II KEWAJIBAN BAGI PEMELIHARA / PEMILIK TERNAK


Pasal 2
(1) Setiap orang yang memelihara atau memiliki ternak diwajibkan :
a. Membuat kandang atau pagar ternak yang letaknya tidak akan
menganggu kebersihan lingkungan sekitarnya;
b. Menjaga atau memelihara ternak diwaktu siang dan malam hari,
sehingga tidak menggangu kepentingan umum seperti lalu lintas di jalan,
juga tidak mengganggu tanaman serta pekarangan orang lain. (2) Untuk
kota Sekayu disamping sebagai Ibukota Kecamatan, Sekayu juga sebagai
Ibukota Kabupaten, maka dalam rangka menjaga ketertiban umum,
keindahan kota serta untuk mewujudkan Sekayu sebagai Kota Randik
(Rapi, Aman, Nyaman, Damai, Indah dan Kenangan), maka setiap orang
atau badan hukum yang akan atau telah memelihara ternak supaya
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Pasal 3
(1) Setiap orang atau badan hukum dilarang melepaskan ternak berkaki
empat secara bebas berkeliaran yang dapat mengganggu ketertiban umum,
keindahan kota atau desa, tanaman dan pekarangan orang lain;
(2) Pengecualian dari maksud ayat (1) pasal ini adalah, apabila pelepasan
ternak tersebut di luar kemampuan manusia (force majeur).
Pasal 4
Ternak yang diperbolehkan keluar kandang atau pagarnya adalah ternak
yang di bawah dan diawasi oleh pemiliknya.

i
BAB III PENGAWASAN
Pasal 5
Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilakukan oleh
Petugas yang ditunjuk dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB IV KETENTUAN PIDANA


Pasal 6
(1) Pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini diancam dengan hukuman
pidana paling lama 6 (enam) bulan kurungan atau denda paling banyak
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
(2) Hasil denda seperti dimaksud ayat (1) pasal ini disetor ke Kas Daerah
dan dimasukkan ke dalam RAPBD tahun anggaran berikutnya;
(3) Terhadap ternak yang menjadi sebab pelanggaran dapat disita atau
dirampas setelah melalui Keputusan Pengadilan.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP


Pasal 7
(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah
Nomor 13 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan Hewan Ternak dalam
Kabupaten Musi Banyuasin dicabut dan dinyatakan tidak berlaku ;
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan
lebih lanjut dengan Peraturan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin.

i
BAB 3
KESIMPULAN

Kesejahteraan hewan (animal welfare) dapat diukur dengan indikator


Lima Kebebasan (five freedoms), yaitu: bebas dari rasa haus dan lapar (freedom
from hunger and thirst), bebas dari rasa tidak nyaman (freedoms from discomfort),
bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (freedom from pain, injury and disease),
bebas mengekpresikan perilaku normal (freedom to express normal behavior),
bebas dari rasa takut dan stres (freedom from fear or distress).

i
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin No. 15 Tahun 2005 tentang


Pemeliharaan Ternak Berkaki Empat.
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 69 Tahun 2016 tantang Susunan
Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan Sumatera Selatan.
Winarso, Ajo. 2008. Kajian Kesejahteraan Hewan Ternak Dalam Ajaran Agama
Buddha, Hindu, Yahudi,Nasrani Dan Islam. Skripsi tidak diterbitkan.
Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan-IPB.
Zonagroo. 2012. Kesejahteraan Hewan Animal Walfare. (Online).
http://zonagroo. blogspot.com/2011/05/kesejahteraan-hewan-animal-
walfare.html. Diakses Pada Tanggal 31 Septermber 2018

Anda mungkin juga menyukai