0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
84 tayangan1 halaman
Jibay adalah seorang gadis berusia 9 tahun yang berjalan kaki 8 km sehari untuk pergi ke sekolah, menaiki gunung curam dan melewati jurang di sepanjang jalan karena sekolah terdekat dari rumahnya berada jauh. Ia melakukan perjalanan berbahaya ini setiap hari tanpa keluhan demi mendapatkan pendidikan.
Jibay adalah seorang gadis berusia 9 tahun yang berjalan kaki 8 km sehari untuk pergi ke sekolah, menaiki gunung curam dan melewati jurang di sepanjang jalan karena sekolah terdekat dari rumahnya berada jauh. Ia melakukan perjalanan berbahaya ini setiap hari tanpa keluhan demi mendapatkan pendidikan.
Jibay adalah seorang gadis berusia 9 tahun yang berjalan kaki 8 km sehari untuk pergi ke sekolah, menaiki gunung curam dan melewati jurang di sepanjang jalan karena sekolah terdekat dari rumahnya berada jauh. Ia melakukan perjalanan berbahaya ini setiap hari tanpa keluhan demi mendapatkan pendidikan.
Apa yang kalian lakukan jika jarak rumah dan sekolah adalah 8 Km dan tak ada kendaraan? Pasti kalian memilih untuk nggak sekolah aja. Beda dengan gadis cilik berumur 9 tahun yang bernama Jibay ini. Ia rela berjalan naik turun gunung demi sampai sekolah. Jalannya yang licin, tanjakan curam, kubangan lumpur dan jurang yang berada di sisi kiri dan kanan jalan nggak menghalangi Jibay untuk mengenyam pendidikan.
Jibay, gadis cilik yang naik
turun gunung untuk pergi ke sekolahSebenarnya ia juga tak mau begini setiap harinya jika tidak ‘terpaksa’. Sekolah terdekat dari rumahnya adalah memang di tempat ia belajar sekarang yaitu SDN Haruyan Dayak 2 Kampung Cabai Desa Patikalain. Kalian masih ngeluh dengan uang saku yang dirasa kurang? Jibay yang berjalan kaki ke sekolah sejauh itu tak pernah membawa uang saku dan hanya ditemani oleh sebotol air putih. Ia tak pernah mengeluh dengan segala keterbatasan yang ada karena yang ia pikirkan adalah bagaimana cara untuk sampai ke sekolah sebelum lonceng berbunyi.