Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Jurnal Review
Dewasa ini, pendidikan Indonesia mengalami transformasi yang luar
biasa. Hal ini dapat dilihat pergeseran paradigma pendidikan yang didominasi
oleh aspek kognitif saja menuju pendidikan yang lebih menekankan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang berdasarkan proses dan pengalaman
belajar. Selain itu, aspek kognitif yang dilatih bukan hanya pada level
mengingat, memahami, dan menerapkan saja, namun telah meningkat pada
kemampuan analisis, sintesis, evaluasi, dan kemampuan mencipta. Pendidikan
di abad ini penting untuk menjamin peserta didik—siswa maupun mahasiswa
memiliki keterampilan belajar dan berinovasi serta terampil menggunakannya
sebagai life skill. Keterampilan belajar dan berinovasi meliputi kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, serta
kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi. Kemampuan
mengomunikasikan hasil pemikiran dapat dilakukan secara lisan maupun
tulisan. Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan bagi mahasiswa pada
jenjang strata 1 Universitas Negeri Medan adalah Critical Journal Review.
Secara harfiah, Critical Journal Review adalah kegiatan mengkritisi sebuah
jurnal penelitian. Namun Critical Journal Review bukan sekedar membuat
laporan atau tulisan tentang isi sebuah penelitian atau artikel, tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan sebuah penelitian, menyoroti hal yang menarik
dari penelitian tersebut, serta menganalisis pengaruh gagasan tersebut
terhadap cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui Critical Journal Review kita
menguji kemampuan pikiran tingkat tinggi seseorang untuk kemudian
menuliskannya kembali berdasarkan sudut pandang, pengetahuan, dan
pengalaman yang kita miliki.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan budaya membaca,
berpikir sistematis dan kritis, dan mengekspresikan pendapat (Rosen, 2006:
325) yang sebelumnya harus diawali dengan proses berpikir kritis. Dengan

1
berpikir kritis berarti kita mengontrol proses berpikir secara sadar (Troyka,
2006:115). Critical Journal Review menggunakan langkah-langkah dalam
proses berpikir kritis terdiri dari beberapa tahap, yaitu: merangkum
(menyatakan kembali), menganalisis (menggali informasi tersirat),
mensistesiskan (menghubungkan apa yang telah dirangkum dan dianalisis
dengan pengetahuan dan pengalaman kita), dan mengevaluasi (membuat
penilaian). Berdasarkan uraian di atas, maka Critical Journal Review menjadi
kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang
komprehensif. Critical Journal Review pula sangat bermanfaat ketika
membahas isu-isu atau permasalahan yang sentral. Dalam laporan ini, penulis
mereview sebuah penelitian yang membahas tentang teknologi pangan

B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review


1. Penyelesaian tugas kelompok pada matakuliah teknologi pangan pada
Program Studi Srata 1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Medan
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali informasi dan
menganalisis gagasan dalam sebuah penelitian
3. Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari
informasi yang terdapat dalam sebuah penelitian
4. Menguatkan teori yang berhubungan dengan Micro Teaching sehingga
dapat disintesis menjadi gagasan utama dalam tulisan dan/atau
penelitian baru.

C. Manfaat Critical Jurnal Review


1. Merangkum gagasan yang dituangkan dalam penelitian yang dilaporkan.
2. Menemukan kelebihan dan kekurangan dari yang penelitian dilaporkan
dengan melakukan analisis secara seksama.
3. Melatih kemampuan berpikir kritis analitis serta menuangkannya kembali
dalam gagasan tertulis.
4. Menjadi bahan referensi dasar dalam mata kuliah Micro Teaching

2
D. Identitas jurnal
1. Jurnal 1 (bahasa indonesia)
Judul : Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN
Kalukunangka
Penulis : Arifuddin, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa
Jurnal : Jurnal metode pembelajaran
ISSN : 2354-614x
Volume : Vol 5, no 7

2. Jurnal 2 (bahasa inggris )


Judul : Learning by doing : An Emprical Study OF
Active Teaching Techniques
Penulis :Jana Hackatorn. Erin , Solomon dkk
Jurnal : Jurnal metode pembelajaran
Tahun : 2011
Volume : 11, no 2

3. Jurnal 3 (bahasa inggris)


Judul : Teaching Research Methods Learning By Doing
Penulis :N. Alexander Aguado
Jurnal : Jurnal Metode Pembelajaran
Tahun :-
Volume :-

3
BAB II
RINGKASAN JURNAL

A. Jurnal 1 (Bahasa Indonesia)


Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN Kalukunangka

I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi memberikan wahana yang memungkinkan
Bahasa Indonesia berkembang dengan pesat. Sehingga dapat menggugah para
pendidik dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang telah terarah
pada penguasaan konsep Bahasa Indonesia dan dapat menunjang kegiatan
sehari-hari dalam masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan
Bahasa Indonesia, diperlukan peningkatan kreativitas sumber daya manusia.
Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui
jalur pendidikan. Pendekatan yang ada dalam kurikulum antara lain
adalah dengan pembelajaran diskusi. Hal ini berarti bahwa proses belajar
mengajar Bahasa Indonesia di SD tidak hanya berlandaskan pada teori
pembelajaran perilaku, akan tetapi lebih menekankan pada prinsip-
prinsipbelajar dari teori kognitif. Kenyataan di lapangan yang terlihat bahwa
proses mengajar di kelas IV masih didominasi metode ceramah.

II. METODE PENELITIAN


Rancangan Penelitian
Desain Penelitian/Model Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini terjadi dari dua siklus yang terdiri dari empat tahap
Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data
kuantitatif dan data kualitatif
Cara pengumpulan data

4
1. Observasi
Teknik Analisis Data yaitu Analisis Data Kualitatif dan Analisis Data
Kuantitatif

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Tindakan dalam siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan di
dalam kelas dengan rincian 1 kali pertemuan kegiatan belajar mengajar
(KBM) dan I kali pertemuan untuk melakukan tes akhir tindakan siklus I.
pada siklus I, rencana tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
 Menyiapkan materi ajar yakni Membaca
 Membuat skenario pembelajaran
 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 Membuat lembar observasi siswa
 Membuat lembar observasi guru
 Membuat tes hasil belajar siklus I

IV. Kesimpulan
Berdasarkan analisis beberapa penilaian yang digunakan dalam
penelitian ini, diperoleh peningkatan hasil analisis dan pencapaian
indicator kinerja dari siklus I ke siklus II pada penelitian tindakan kelas,
maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode diskusi
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN
Kalukunangka pada mata pelajaran bahasa indonesia dengan materi
membaca.

B. Jurnal 2 (Bahasa Inggris)


Belajar dengan Melakukan: Sebuah Studi Empiris Teknik Pengajaran
Aktif
Pengajaran Aktif
Aktif, atau pengalaman, mengajar adalah pendekatan yang berpusat
pada siswa untuk mengajar. Ini termasuk teknik apa pun yang melibatkan
siswa dalam proses pembelajaran dan membuat siswa bertanggung jawab

5
untuk pembelajaran mereka sendiri (Bonwell & Eison, 1991; Michel, dkk,
2009; Yoder & Hochevar, 2005). Instruktur mungkin memiliki banyak sekali
teknik pengajaran aktif yang mereka miliki, mungkin tanpa menyadarinya
(mis. Mengajukan pertanyaan sebagai bagian dari gaya kuliah normal
seseorang). Instruktur telah menggunakan demonstrasi yang rumit, kegiatan
terstruktur, jurnal, diskusi kelompok kecil, kuis, isyarat ceramah interaktif,
video, cerita lucu, melakukan kunjungan lapangan, dan permainan, untuk
membuat siswa terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran

Studi Saat Ini


Untuk menambah literatur tentang keefektifan teknik pengajaran aktif,
studi cur-rent secara empiris menguji beberapa teknik pengajaran aktif yang
umum digunakan. Penelitian saat ini menggunakan kelas dan instruktur yang
sama untuk membandingkan berbagai teknik, sementara juga membedakan
antara teknik. Empat teknik pengajaran yang terpisah (yaitu pembelajaran,
demonstrasi, diskusi, dan kegiatan di dalam kelas) digunakan untuk
mengajarkan berbagai konstruksi sepanjang satu semester kursus psikologi
sosial.

Metode
Selama kursus psikologi sosial, berbagai konstruksi diajarkan
menggunakan salah satu teknik yang disebutkan di atas: LECT, DEMO,
DISC, atau ICA. Pembelajaran siswa dinilai secara sub-tahap melalui enam
kuis dan empat ujian, yang menguji konstruk pada tiga tingkat kognitif
Bloom: pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.

Hasil
Untuk menguji keefektifan setiap teknik mengajar pada masing-masing
tingkat penilaian, empat pengukuran ulang ANOVA dilakukan dengan
memeriksa perbedaan antara tiga level taksonomi Bloom pada item dalam
teknik pengajaran yang sama. Untuk setiap hipotesis, perbandingan

6
berpasangan dianalisis untuk perbedaan dalam persentase tanggapan yang
benar pada item tes.

Diskusi
Penelitian saat ini berusaha untuk menguji keefektifan empat teknik
pengajaran (yaitu ceramah, demonstrasi, diskusi, dan kegiatan di dalam kelas)
di kelas. Karena setiap teknik menawarkan manfaat yang berbeda, keefektifan
masing-masing teknik diharapkan bervariasi berdasarkan kedalaman
pembelajaran pada taksonomi Bloom (yaitu pengetahuan, pemahaman, dan
aplikasi). Temuan saat ini menunjukkan bahwa setiap teknik pengajaran
memiliki manfaat uniknya sendiri dan efektif untuk berbagai jenis
pembelajaran.

C. Jurnal 3 (Bahasa Inggris)


I. Pengantar
Dalam mencari cara untuk mengajarkan metode penelitian, saya telah
beralih ke pendekatan praktis dan langsung yang mendorong siswa untuk
mengambil bagian dalam imbalan melakukan penelitian empiris mereka
sendiri. Artikel ini menguraikan tujuan dan sasaran, dan termasuk daftar
tugas yang berujung pada karya penelitian asli yang layak disajikan.
Dalam sarjana ini, ilmu politik, kelas metode penelitian, para siswa belajar
tentang proses penelitian yang merupakan bagian integral dari semua ilmu
sosial. Selanjutnya, metode pengajaran ini dapat dengan mudah
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa di semua tingkatan,
termasuk mahasiswa pascasarjana dalam administrasi publik dan kebijakan
publik. Makalah ini menguraikan langkah-langkah yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas ini, termasuk kerugian dan kemungkinan koreksi bagi
mereka yang ingin mengadopsi metode ini.

II. Tujuan
Setiap lembaga, departemen, dan instruktur menekankan tujuan
yang berbeda untuk pelatihan dalam metode penelitian. Beberapa mungkin

7
menekankan keragaman ilmu sosial, dan jenis pertanyaan yang diajukan di
berbagai sub-disiplin. Orang lain mungkin menganjurkan epistemologi dan
kebutuhan untuk memahami peran pengetahuan ilmiah. Sasaran dari
kursus ini secara singkat mencakup masalah-masalah yang sangat penting
ini dalam metodologi

III. Assignment 1: menghasilkan pertanyaan


Mengelola pekerjaan dan kemajuan penelitian adalah perhatian
utama instruktur. Untuk siswa belajar dengan melakukan, saya
menyiapkan topik yang luas sebelum awal semester. Topik umum dalam
pemerintahan lokal ini dimaksudkan untuk memanfaatkan berbagai minat
siswa
ASSIGNMENT / LANGKAH 2: TINJAUAN LITERATUR
Langkah ini memberikan kesempatan kepada instruktur untuk
mengekspos siswa ke arsip online penting yang biasanya tidak digunakan
dalam kursus lain, tetapi yang penting untuk melakukan penelitian asli.
Menggunakan Internet menimbulkan masalah baru
ASSIGNMENT 3: DATA GATHERING
Pengumpulan data menimbulkan masalah bagi peneliti ilmu sosial.

Metode Penelitian Pengajaran: Belajar dengan Melakukan


Selain untuk membiasakan siswa dengan ukuran tendensi sentral
dan varians (standar deviasi), tugas analisis data kedua bertujuan untuk
memiliki siswa menunjukkan bahwa mereka memahami ukuran asosiasi
(misalnya, Chi-square) dan pengukuran kekuatan dan arah (misalnya,
Lambda, Cramer V, dan Gamma). Untuk melakukan lebih dari sekedar
melaporkan output, siswa didesak untuk melihat latihan ini sebagai
"menceritakan kisah" bahwa output SPSS diwakili (Majone, 1989; Stone,
2002). Siswa juga didorong untuk mengubah output SPSS menjadi format
tertulis yang lebih rapi yang dapat dimasukkan ke dalam dokumen.

8
PENUGASAN 5: MENEMPATKAN SEMUA BERSAMA
Sampai titik ini, para siswa beralih dalam penugasan independen
yang semuanya tampaknya terkait, yaitu, tinjauan literatur terkait dengan
analisis data, tetapi belum dikompilasi sebagai dokumen penelitian yang
kohesif. Tujuannya adalah bahwa setiap tugas akan berfungsi sebagai
komponen dari makalah penelitian akhir

IV. Kesimpulan
Format “learning by doing” sangat bermanfaat bagi para siswa. Proses
ini menggunakan pendekatan langsung untuk mempelajari metode
penelitian empiris Langkah-langkah yang ditugaskan yang diikuti siswa
mengharuskan mereka untuk mengembangkan pertanyaan penelitian asli;
untuk mengumpulkan dan menganalisis data; dan menarik semacam
kesimpulan dari bukti empiris. Pendekatan yang ditawarkan dalam artikel
ini adalah salah satu pilihan berbasis kelas, dengan banyak variasi yang
mungkin. Sebagai contoh, dalam kursus kualitatif-metode, orang mungkin
mempertimbangkan melakukan studi kasus dengan tema bersama. Dalam
hal ini, instruktur mungkin menyarankan bahwa kelas berkonsentrasi pada
mandat yang tidak didanai, dengan masing-masing siswa berfokus pada
mandat yang berbeda (misalnya, Amerika dengan Penyandang Cacat,
narapidana narapidana kesehatan) dan efeknya pada pemerintahan lokal.

9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Jurnal
Pembahasan isi ketiga jurnal yaitu tentang metode pembelajaran. Pada
jurnal 1 membahas tentang metode pembelajaran pada mata pelajaran
bahasa indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN Kalukunangka. Metode yang
di lakukan yaitu menggunakan metode observasi langsung ke sekolah yang
bersangkutan. Pada jurnal 2 membahas Penelitian yang berusaha untuk
menguji keefektifan empat teknik pengajaran (yaitu ceramah, demonstrasi,
diskusi, dan kegiatan di dalam kelas) di kelas. Karena setiap teknik
menawarkan manfaat yang berbeda, keefektifan masing-masing teknik
diharapkan bervariasi berdasarkan kedalaman pembelajaran pada taksonomi
Bloom. Sedangkan pada jurnal 3 membahas tentang metode learning by
doing.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal 1 (bahasa indonesia)


 Kelebihan
1. Posisi penempatan judul sudah benar berada yaitu di tengah
2. Posisi penempatan nama sudah benar di tengah sesuai dengan
ketentuan dalam pembuatam jurnal
3. Di pendahuluan ada dijelaskan tentang permasalahan yang ingin diteliti
oleh penulis yang disertai pendapat para ahli dan kutipan kutipan dari
sumber sumber informasi lainnya unruk memberi penguatan terhadap
apa yang di teliti , selain itu penulis juga sudah menyantumkan tujuan
dari penelitian , yaitu pada alinea terakhir pada pendahuluan jurnal.
4. Mecantumkan tabel untuk memperjelelas isi dari jurnal ini
5. Hasil dan pembahasan bagus, karena banyak mencantumkan kutipan
kutipan dari para ahli , dan berurut secara rinci mulai dari tindakan
siklus I.
6. Di jelaskan secara rinci pada tabel sehingga lebih mudah di mengerti.

10
7. Terdapat kesimpulan pada akhir pembahasan, sehingga kami menilai
bahwa penulis dapat menyimpulkan hasil dari penilaian nya.
8. Memili ISSN, dapat di buat menjadi pedoman dalam pembuatan jurnal.

 Kekurangan

1. Dalam jurnal ini tidak tercantum abstrak berbahasa inggris , sehingga


kurang valid dengan sistematika yang telah ditetapkan.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal 2 (bahasa inggris )


 Kelebihan.
1. Posisi penempatan judul sudah benar berada yaitu di tengah
2. Posisi penempatan nama sudah benar di tengah sesuai dengan
ketentuan dalam pembuatam jurnal
3. Di pendahuluan ada dijelaskan tentang permasalahan yang ingin diteliti
oleh penulis yang disertai pendapat para ahli dan kutipan kutipan dari
sumber sumber informasi lainnya unruk memberi penguatan terhadap
apa yang di teliti ,.
4. Mecantumkan tabel dan diagram untuk memperjelelas sehingga lebih
mudah di mengerti.
5. Hasil dan pembahasan bagus, karena banyak mencantumkan kutipan
kutipan dari para ahli ,
6. Terdapat diskusi pada akhir pembahasan, sehingga kami menilai
bahwa penulis dapat menyimpulkan hasil dari penilaian nya.

 Kekurangan
1. Dalam jurnal banyak kata kata yang susah di mengerti , karena
berbahasa inggris , jadi lebih susah dalam memahami isi dari jurnal ini.

11
D. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal 3 (bahasa inggris )
 Kelebihan.
2. Di pendahuluan ada dijelaskan tentang permasalahan yang ingin diteliti
oleh penulis yang disertai pendapat para ahli dan kutipan kutipan dari
sumber sumber informasi lainnya unruk memberi penguatan terhadap
apa yang di teliti ,.
3. Hasil dan pembahasan bagus, karena banyak mencantumkan kutipan
kutipan dari para ahli ,
4. Terdapat kesimpulan pada akhir pembahasan, sehingga kami menilai
bahwa penulis dapat menyimpulkan hasil dari penilaian nya.

 Kekurangan

1. Dalam jurnal ini posisi penempatan judul tidak tepat, seharusnya


berada di tengah
2. Penulis jurnal sebaiknya di letakkan di tengah
3. Judul pada abstrak seharusnya berada di tengah , sesuai kaidah
penulisan jurnal yang baik.
4. Dalam jurnal banyak kata kata yang susah di mengerti , karena
berbahasa inggris , jadi lebih susah dalam memahami isi dari jurnal ini.
5. Terlalu banyak hipotesis dalam jurnal ini, sehingga perlu lebih banyak
untuk di teli, tidak fokus pada satu hipotesis

12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pelajaran ialah metode
atau jalan yang dicapai oleh guru untuk menyajikan materi pelajaran sehingga
tujuan pelajaran dapat dicapai. Bisa pula diambil ringkasan bahwa metode
pelajaran ialah taktik pelajaran yang diaplikasikan oleh guru sebagai media
untuk menempuh tujuan pelajaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan ketiga
jurnal di atas jurnal yang palinng bagus yaitu jurnal yang berbahasa indonesia
karena lebih mudah untuk di pahami, jurnal 2 dan 3 juga sangat bagus tetapi
karena dalam bahasa inggris perlu lebih belajar untuk memahami isi jurnal
yang di sampaikan oleh penulis.

B. Rekomendasi
Dari kesimpulan di atas rekomendasi yang dapat dilakukan terkait dengan
penelitian ini, yaitu
1. Peneliti dapat merevisi penyajian penelitian ini agar dapat mencantumkan
hal-hal yang penting dalam penelitian ini
2. Jurnal ini sangat menarik untuk diungkap dalam lingkup yang lebih luas
lagi. Direkomendasikan untuk penulis jurnal untuk melakukan penelitian
dari isi jurnal agar lebih lengkap.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin. Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pada Siswa Kelas IV SDN
Kalukunangka

Jana Hackatorn . Learning by doing : An Emprical Study OF Active Teaching


Techniques
N. Alexander Aguado. Teaching Research Methods Learning By Doing

14

Anda mungkin juga menyukai