Anda di halaman 1dari 14

BAGIAN ILMU BEDAH LAPORAN KASUS

J U N I 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KARSINOMA BULI-BULI

Oleh :

Andi Alifya Nurhidayati, S.Ked

Pembimbing :

Kolonel Ckm dr. A.Malik, Sp. U

(Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Andi Alifya Nurhidayati, S.Ked.

NIM : 10542050413

Judul Laporan Kasus : Tumor Buli-Buli

Telah menyelesaikan tugas laporan kasus dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Juni 2018

Pembimbing

Kolonel CKM dr. A. Malik, Sp. U


LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. H
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia : 56 tahun
4. Alamat : Jl. Trans sulawesi kel. Tendeadongi Kec. Pamona Utara
5. Status : menikah
6. Pekerjaan : Petani
7. Suku : Pamona
8. Tanggal MRS : 29 Mei 2018
B. ANAMNESIS
Keluhan utama : Kencing Berdarah
Anamnesis terpimpin :
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan kencing berdarah sejak kurang lebih 2
tahun yang lalu, pasien mengeluh kencing sedikit-sedikit kemudian keluar darah
bergumpal-gumpal. Pasien merasa tidak nyaman pada saat berkemih dan rasa tidak puas
jika berkemih. Dan sering berkemih dengan selang waktu 10 menit. Pasien tidak mengeluh
nyeri pada saat berkemih. Nyeri pada pinggang dan suprapubik, nyeri dirasakan pada saat
beraktivitas berat, dan berjalan sekitar 10 meter dan nyeri berhenti pada saat istirahat .
Nyeri dirasakan bersamaan dengan kencing berdarah. Riwayat demam tidak ada. Riwayat
DM tidak ada. Riwayat Hipertensi tidak ada. Riwayat penurunan berat badan tidak ada.
Riwayat trauma tidak ada. Riwayat merokok sejak 10 tahun yang lalu. Riwayat minum
Alkohol sekitar 5 tahun yang lalu.
RPS :
Riwayat keluhan yang sama tahun lalu dan didiagnosisi Cystitis dan BPH. Riwayat operasi
prostat tahun lalu.

C. KEADAAN UMUM
Sakit (Ringan/Sedang/Berat)
Kesadaran (Composmentis/Uncomposmentis)
Hygiene (Buruk/Sedang/Baik)
Status Gizi (Underweight/Normal/Overweight/Obesitas I/Obesitas
Tanda vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit reguler,kuat angkat

Pernapasan : 20 x/menit, Tipe : Thoracoabdominal

Suhu : 36.3oC (axilla)

1. Kepala
Bentuk kepala : Normocephali
Rambut : Hitam, tebal, tidak rontok
Simetris : Kiri - Kanan
Deformitas : -
2. Mata
Eksoptalmus/enoptalmus : -
Konjungtiva : Anemis (-/-),
Sklera : Ikterus (-/-), perdarahan (-)
Pupil : Bulat Isokor kiri-kanan
3. Telinga
Pendengaran : Dalam batas normal
Nyeri tekan : (-/-)
4. Hidung
Bentuk : Simetris
Perdarahan : -
5. Mulut
Bibir : Kering (-), pecah-pecah, sianosis (-),
Lidah kotor : (-)
Caries gigi : -
6. Leher
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)
DVS : R-4 cm
7. Kulit
Hiperpigmentasi :-
Ikterus :-
Ekimosis :-
Purpura :-
Sianosis :-
Pucat :-
8. Thorax
Inspeksi : Dada simetris kiri-kanan. Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Vocal fremitus kiri – kanan simetris
Perkusi : Sonor pada paru kiri dan kanan
Auskultasi : Bunyi pernapasan vesikuler, Ronkhi (-/-),
Wheezing (-/-)
9. Cor
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan : sulit di evaluasi
Batas kiri : ICS V linea midclavicularis kiri,
Batas atas : ICS II linea parasternalis kanan
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), Gallop(-)
10. Abdomen
Inspeksi : Simetris, mengikuti gerak napas, tidak ada tanda-radang,
benjolan (-), caput medusae (-)
Palpasi : Hepar : Tidakteraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Thympani, asites (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
11. Punggung
Tampak dalam batas normal
Tidak terlihat kelainan bentuk tulang belakang

12. Genitalia
Tidak dievaluasi
13. Ekstremitas atas dan bawah
Pitting edema kedua extremitas inferior (-)
D. STATUS LOKALIS

Status Urologis

Regio Costovertebralis Kiri

Inspeksi : aligment baik, tidak tampak gibbus, tidak tampak jejas dan hematom

Palpasi : nyeri tekan tidak ada, tidak teraba massa tumor, tidak teraba ballotement pada

kedua ginjal

P erkusi : nyeri ketok tidak ada

Regio Costovertebralis Kanan

Inpeksi : aligment baik, tidak tampak gibbus, tidak tampak jejas dan hematom

Palpasi : nyeri tekan tidak ada, tidak teraba massa tumor, tidak teraba ballotement pada

kedua ginjal

P erkusi : nyeri ketok tidak ada

Regio Suprapubik

Inspeksi : warna sama dengan sekitarnya,tidak tampak jejas atau hematoma, tidak tampak

bulging pada buli-buli.

Palpasi : nyeri tekan tidak ada, buli-buli kesan kosong, tidak teraba massa tumor

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. 27 Mei 2018 (Laboratorium Klinik RS Pelamonia)

Hasil Nilai Normal


Darah Rutin
WBC 8.4 x 103/uL 4.000 – 10.000/mm3
RBC 4.12x 106/uL 4,5 – 5,5 x 106/mm3
HGB 13.0 g/dL 14,0 – 17,4 g/dL
TROMBOSIT 314 x 103/uL 150.000-450.000 sel/mm3
Kimia Darah
GDS 103 mg/dl 70 - 200 mg/dl
SGOT 17.0 U/L L : <37 P : 31 u/l
SGPT 25.0 U/L L : <42 P : 32 u/l
Total PSA 0.41 ng/ml 0.27 – 3.42 ng/ml

2. 05 Juni 2018 (Laboratorium Patologi Anatomi RS Pelamonia)


Kesan : Transitional Cell Carsinoma

F. DIAGNOSIS KERJA
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, pasien
didiagnosis Karsinoma Buli-Buli
G. PLANNING

IVFD RL 20 tpm

Ketorolac amp/8jam/iv

Ranitidin amp/12j/iv

Rencanan Operasi TURBT (Transient Uretero Resection Bladder Tumour)


RESUME
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan kencing berdarah sejak kurang lebih 2
tahun yang lalu, pasien mengeluh kencing sedikit-sedikit kemudian keluar darah bergumpal-
gumpal. Pasien merasa tidak nyaman pada saat berkemih dan rasa tidak puas jika berkemih.
Dan sering berkemih dengan selang waktu 10 menit. Pasien tidak mengeluh nyeri pada saat
berkemih. Nyeri pada pinggang dan suprapubik, nyeri dirasakan pada saat beraktivitas berat,
dan berjalan sekitar 10 meter dan nyeri berhenti pada saat istirahat bersamaan dengan kencing
berdarah. Riwayat demam tidak ada. Riwayat DM tidak ada. Riwayat Hipertensi tidak ada.
Riwayat penurunan berat badan tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat merokok sejak
10 tahun yang lalu. Riwayat minum Alkohol sekitar 5 tahun yang lalu. Riwayat keluhan yang
sama tahun lalu dan didiagnosis Cystitis dan BPH. Riwayat operasi prostat tahun lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tidak ada rhonchi dan wheezing pada kedua
lapangan paru, vokal fremitus normal, dada kiri dan kanan simetris, nyeri tekan (-). Pada
perkusi dada didapatkan sonor pada dada kiri dan pada dada kanan. Pada pemeriksaan perut
didapatkan pembesaran abdomen simetris, nyeri tekan, dan pada auskultasi peristaltik kesan
meningkat. Pada Eksremitas tidak ditemukan adanya ekimosis dan purpura. Pada pemeriksaan
Urologi regio costovertebralis kiri dan kanan serta regio suprapubik tidak ada kelainan
Pada hasil pemeriksaan darah rutin di dapatkan WBC : 8.14 x 103/ul, RBC 4.12 x 103/ul,
HB : 13.0 gr/dl, PLT : 314 x 103/ul. Pada Pemeriksaan kimia darah di dapatkan GDS : 103
mg/dl, SGOT : 17.0 U/L, SGPT : 25.0 U/L Total PSA 0.41 ng/ml. Secara umum hasil
pemeriksaan Laboratorium Normal. Hasil dari pemeriksaan Patologi Anatomi adalah
Transitional Cell Carsinoma
Telah diberikan pengobatan IVFD RL 20 tpm, Injeksin ketorolac amp/8jam/iv, Injeksi
ranitidin amp/12j/iv, Rencanan Operasi TURBT (Transient Uretero Resection Bladder
Tumour).

DISKUSI
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan kencing berdarah sejak kurang lebih 2 tahun
yang lalu, pasien mengeluh kencing sedikit-sedikit kemudian keluar darah bergumpal-gumpal.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien ini didiagnosa dengan Karsinoma Buli-
Buli. Karsinoma buli-
Pada pasien ini didiagnosa sebagai Karsinoma Buli-Buli yang ditandai dengan adanya
Hematuria tanpa nyeri. Gejala klinis terlazim yang menyertai karsinoma vesika urinaria adalah
hematuria. Hematuria bisa hebat atau ringan, kontinyue atau intermitten. Pasien dapat tampil
dengan nyeri panggul akibat hidronefrosis, jika ureter tersumbat atau penurunan berat badan
dan malaise dengan penyakit metastatik. Gambaran yang didapatkan dari pemeriksaan fisik
seringkali normal, bila tumor kecil atau terbatas pada vesika urinaria. Perlu diwaspadai jika
seorang pasien datang dengan mengeluh hematuria yang bersihfat : (1) tanpa disertai rasa nyeri
(painless), (2) kambuhan (intermitten), dan (3) terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria
total). Meskipun seringkali karsinoma buli-buli tanpa disertai gejala disuri, tetapi pada
karsinoma in situ atau karsinoma yang sudah mengadakan infiltrasi luas tidak jarang
menunjukkan gejala iritasi buli-buli. Hematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah
sehingga pasien datang meminta pertolongan karena tidak dapat miksi. Keluhan akibat
penyakit yang telah lanjut berupa gejala obstruksi saluran kemih bagian atas atau edema
tungkai. Edema tungkai ini disebabkan karena adanya penekanan aliran limfe oleh massa tumor
atau oleh kelenjar limfe yang membesar di daerah pelvis.1,2
Keganasan buli-buli terjai karena induksi bahan karsinogen yang banyak terdapat di
sekitar kita. Beberapa faktor resiko yang mempermudah seseorang menderita karsinoma buli-
buli adalah :

1. Pekerjaan. Pekerjaan-pekerjaan di pabrik kirimia (terutama pabrik cat), laboratorium,


pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit dan pekerja pada salon/pencukur rambut terpapar
oleh bahan karsinogen berupa senyawa amin aromatik (2-naftilamin, bensidin, dan 4-
aminobifamil).2
2. Perokok. Resiko untuk mendapatkan karsinoma buli-buli pada perokok adalah 2-6 kali
lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok. Rokok mengandung bahan karsinogen
berupa amin aromatik dan nitrosamin. Asap rokok mengandung bahan karsinogen berupa
amino aromatik dan hidrokarbon aromatik polisiklik yang disekresikan melalui ginjal.
Merokok adalah faktor resiko terbesar untuk kanker kandung kemih, yang menyebabkan
50-65% kasus pada laki-laki dan 20-30% kasus pada perempuan.2,3
3. Infeksi Saluran Kemih. Telah diketahui bahwa kuman-kuman E.Coli dan proteus spp
menghasilkan nitrosamin yang merupakan zat karsinogen. Insidensi kanker kandung
kemih meningkat pada pasien dengan infeksi berulang, infeksi schistomiasis dan iritasi
kronis oleh batu dengan ukuran yang besar.2,3
4. Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan. Kebiasaan mengonsumsi kopi, pemanis buatan
yang mengandung sakarin dan siklamat, serta pemakaian obat-obatan siklosfamid yang
diberikan intravesika, fenasetin, opium, dan obat antituberkulosa INH dalam jangka waktu
lama dapat meningkatkan resiko timbulnya karsinoma buli-buli.2
5. Radiasi. Radiasi ion, external beam radiotheraphy (EBRT), dan brachytheraphy pada
keganasan ginekologi dan prostat meningkatkan risiko kejadian kanker kandung kemih.
Penurunan risiko dapat dilakukan dengan cara teknik penyinaran intensity-modulated
radiotheraphy (IMRT).3
6. Kemoterapi. Penggunaan siklofofamid, agen alkylating yang digunakan untuk mengobati
penyakit limfoproliferatif dan penyakit non neoplastik lainnya, berhubungan dengan
terjadinya KKKIO/MIBC, dengan periode laten 6 – 13 tahun. Akrolein adalah metabolit
sikrolofasfamid yang bertanggung jawab dalam peningkatan kejadian kanker kandung
kemih.3
Pada anamnesis pasien mengaku perokok aktif sejak 10 tahun yang lalu, dan pernah didiagnosis
Cystitis. Jadi Merokok dan Infeksi Saluran Kencing adalah Faktor resiko terjadinya karsinoma
buli-buli pada pasien ini.
Pada hasil pemeriksaan darah rutin di dapatkan WBC : 8.14 x 103/ul, RBC 4.12 x 103/ul,
HB : 13.0 gr/dl, PLT : 314 x 103/ul. Pada Pemeriksaan kimia darah di dapatkan GDS : 103
mg/dl, SGOT : 17.0 U/L, SGPT : 25.0 U/L Total PSA 0.41 ng/ml. Secara umum hasil
pemeriksaan Laboratorium Normal. Evaluasi laboratorium mencakup urinalisis dan sitologi
urin, hitung darah, nitrogen urea darah dan kreatinin. Hitung darah bisa menunjukkan anemia
pada pasien dengan perdarahan menahun; pemeriksaan fungsi ginjal biasanya normal, kecuali
tumor telah menyebabkan obstruksi ginjal.1

Selain pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi juga sangat berperan dalam


penegakan diagnosis. Pada pasien tersebut ditemukan Transitional Cell Carsinoma. Tumor
ganas kandung kemih sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional. Kurang 10% berupa
karsinoma skuamosa, dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus. Di
daeah sistosomiasis iritasi telur skistosoma dapat menyebabkan karsinoma skuamosa.
Karsinoma kandung kemih dapat papiler, noduler, ulseratif, atau infiltatif. Epitel transisional
terdiri atas 4 sampai 7 lapisan sel epitel. Ketebalan lapisan tergantung dari tingkat distensi
kandung kemih. Yang berperan pada masalah ini ialah sel basal, sel intermedia, dan sel
superfisial. Sel superfisial inilah yang akan menutupi sel intermedia bergantung pada apakah
kandung kemih dalam keadaan distensi atau tidak. Secara histopatologi karsinoma kandung
kemih terdiri dari 95% karsinoma sel transisional, 3% karsinoma sel skuamosa, dan 2 %
adenokarsinoma. Tujuh puluh lima sampai delapan puluh persen tumor menyebabkan lesi
superfisial, 20 % terdapat invasi tumor ke otot, dan 5% telah bermetastasis.4,5

Telah diberikan pengobatan IVFD RL 20 tpm, Injeksi ketorolac amp/8jam/iv, Injeksi


ranitidin amp/12j/iv, Rencana Operasi TURBT (Transient Uretero Resection Bladder
Tumour). Pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri pinggang yang diderita oleh pasien dan
ranitidin diberikan untuk mukosa protektor karena pemberian obat NSAID. Dan dilakukan
Operasi TURBT (Transient Uretero Resection Bladder Tumour). Kanker kandung kemih
dengan berbagai cara menggunakan perawatan yang merupakan standar perawatan. Ini adalah
perawatan terbaik yang terbukti tersedia. Pasien juga didorong untuk mempertimbangkan uji
klinis sebagai pilihan. Uji klinis adalah studi penelitian untuk menguji pengobatan baru untuk
mengukur apakah itu berguna dan aman. Mereka adalah pilihan penting bagi orang-orang
dengan semua tahap kanker kandung kemih. Pilihan pengobatan dan rekomendasi tergantung
pada banyak faktor, termasuk stadium dan tingkat kanker kandung kemih, jenis, efek samping
pengobatan, kesehatan pasien secara keseluruhan dan pilihan pasien. Dokter Anda akan
membahas rencana perawatan Anda dengan Anda. Deskripsi pilihan pengobatan yang paling
umum untuk kanker kandung kemih tercantum di bawah ini. Setelah rencana perawatan Anda
dikembangkan oleh ahli onkologi Anda, Anda dan anggota keluarga atau teman Anda akan
menerima pendidikan dan instruksi pasien tentang cara merawat diri sendiri selama perawatan.7

1. Operasi
a. TURBT (Transient Uetero Resection Bladder Tumour)
Pembedahan untuk mengangkat tumor (Transurethral resection): Apakah
pengangkatan tumor dan jaringan di sekitarnya selama operasi. Prosedur ini dilakukan
di bawah anestesi. jaringan dikirim ke patologi untuk menguji jenis kanker dan
kedalaman kanker. Anda mungkin mengalami nyeri pada saat buang air kecil atau
berdarah hingga lima hari setelah prosedur. Dengan mengangkat tumor kita dapat
membantu mencegah penyebaran kanker bagian lain dari tubuh Anda. Pada saat yang
sama, kita juga bisa mengambil jaringan sampel (biopsi). Dengan melihat ini di bawah
mikroskop, kita dapat menemukannya tahu lebih banyak tentang kondisi pasien dan
rencanakan perawatan lebih lanjut.7,8
b. Sistektomi Parsial
Sistektomi parsial: Ahli bedah hanya mengangkat sebagian dari kandung kemih yang
mengandung sel kanker. Ini mungkin menjadi pilihan jika kanker Anda terbatas pada
satu bagian dari kandung kemih yang dapat dengan mudah dihapus tanpa merusak
fungsi kandung kemih.7
c. Sistektomi Radikal
Cystectomy (pengangkatan seluruh kandung kemih): Sebuah kistektomi radikal
adalah operasi yang mengangkat seluruh kandung kemih, bersama dengan kelenjar
getah bening.7
KESIMPULAN

. Karsinoma Buli-Buli adalah keganasan yang terjadi pada kandung kemih. Gejala klinis
terlazim yang menyertai karsinoma vesika urinaria adalah hematuria. Hematuria bisa hebat
atau ringan, kontinyue atau intermitten. Pasien dapat tampil dengan nyeri panggul akibat
hidronefrosis, jika ureter tersumbat atau penurunan berat badan dan malaise dengan penyakit
metastatik. Gambaran yang didapatkan dari pemeriksaan fisik seringkali normal, bila tumor
kecil atau terbatas pada vesika urinaria. Perlu diwaspadai jika seorang pasien datang dengan
mengeluh hematuria yang bersihfat : (1) tanpa disertai rasa nyeri (painless), (2) kambuhan
(intermitten), dan (3) terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria total). Meskipun seringkali
karsinoma buli-buli tanpa disertai gejala disuri, tetapi pada karsinoma in situ atau karsinoma
yang sudah mengadakan infiltrasi luas tidak jarang menunjukkan gejala iritasi buli-buli.
Beberapa faktor resiko seperti pekerjaan, Infeksi Saluran Kemih, Merokok,
mengonsumsi kopi dan pemanis buatan, radiasi dan kemoterapi.
Evaluasi laboratorium mencakup urinalisis dan sitologi urin, hitung darah, nitrogen urea
darah dan kreatinin. Hitung darah bisa menunjukkan anemia pada pasien dengan perdarahan
menahun; pemeriksaan fungsi ginjal biasanya normal, kecuali tumor telah menyebabkan
obstruksi ginjal.
Selain pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi juga sangat berperan dalam
penegakan diagnosis. Pada pasien tersebut ditemukan carcinoma cell transitional. Tumor ganas
kandung kemih sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional. Kurang 10% berupa karsinoma
skuamosa, dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus.
Dan tindakan operasi pada karsinoma Buli-buli seperti TURBT (Transient Uretero
Resection Bladder Tumour), sistektomi parsial dan sistektomi radikal sesuai dengan stadium
dari karsinoma buli-buli tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sabiston. Buku Ajar Bedah. Edisi2. EGC. 2013. Hal 475

2. Purnomo B. Dasar-Dasar Urologi. 1st edition. Jakarta : CV Agung Setyo. 2013. Hal
257-9

3. Umbas R, Hardjowijoto S, Mochtar C et al. Panduan Penangan Kanker Kandung Kemih


Tipe Uroterial. Ikatan Ahli Urologi Indonesia. 2014. Hal 4 – 3

4. Sjamsuhidayat, De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. EGC. 2012. Hal 896-7

5. Senduk S, Rotty L. Karsinoma Kandung Kemih. Bagian Ilmu Penyakit dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 2010. Hal 1 – 9

6. Anonym. Bladder Cancer. American Society. 1st ed. 2016. 1-10 pp

7. Clark E, Agarwal N, Biagioli M et al. Bladder Cancer Clinic Practice Guidline in


Oncology. Journal National Comprehensive Cancer Network. 2013. 447 p

8. Cole B, Derrossett J. Bladder Cancer Handbook. University of Michigan


Comprehensive Cancer Center Bladder Cancer Handbook. 2014. 18 p

9. Anonym. TURBT (Transurtehral Resection Bladder Tumour). Anaesthesia, Surgery


and Crtitical Care. North Bristol. 2017. 02 p

Anda mungkin juga menyukai