Anda di halaman 1dari 3

Observasi lapangan dalam lingkungan rumah sakit adalah salah satu kegiatan

pembelajaran penting yang perlu dilakukan dalam Blok Bioetik, Humaniora dan Profesionalisme
Kedokteran, dengan titik berat pada Humaniora. Observasi ini sendiri adalah kegiatan atau
tindakan mengamati sesuatu atau seseorang untuk memperoleh informasi – informasi yang
dibutuhkan oleh pengamat. Pada kegiatan ini, kami dibagi atas beberapa kelompok yang masing-
masing terdiri atas 11 orang yang nantinya akan di tugaskan untuk mengamati kegiatan berbagai
rumah sakit yang ada di.
Sebagai salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Makassar, saya tentu harus ikut dalam kegiatan ini. Kebetulan observasi yang kelompok saya
akan lakukan adalah di Rumah Sakit Ibnu Sina Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di
Jalan Urip Sumoharjo Km. 05 Makassar. Rumah sakit ini berada tepat di depan Universitas
Muslim Indonesia dan di samping kantor rektorat universitas. Letaknya yang dekat ini karena,
RS ini adalah RS universitas kampus kami.

Gambaran Umum

Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran di Universitas Muhammadiyah Makassar, kami


ditugaskan untuk melakukan observasi lapangan di pusat pelayanan kesehatan sesuai dengan
program pembelajaran dalam blok bioetik, humaniora dan profesionisme kedokteran. Kami
sebagai kelompok 5 terdiri dari 11 orang yang nantinya akan mengamati proses pelayanan
kesehatan yang dilakukan pada rumah sakit tersebut yang terdiri dari pelayanan kesehatan,
orang – orang yang terlibat di dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, interaksi yang terjadi
pada orang – orang tersebut, kemudian menganalisa apa yang ditemukan di tempat layanan
kesehatan tersebut. Tepatnya hari kamis tanggal 10 April 2014 kami melakukan observasi di
Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa. Rumah sakit ini terletak di Jalan
Urip Sumoharjo Km. 05 Makassar. Rumah sakit ini terletak di pusat Kabupaten Gowa sehingga
mudah dijangkau oleh masyarakat. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan yang bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran Unisversitas Muhammadiyah Makassar untuk pengembangan
pendidikan kedokteran.

Sewaktu kami tiba di Rumah sakit Syekh Yusuf tepatnya pada pukul 07.45 WITA, terlebih
dahulu kami melakukan rapat pembukaan sekaligus meminta izin untuk dapat melakukan
observasi yang dipimpin oleh Wakil Direktur RSUD Syekh Yusuf, dr. Magdalena Maya dan
didampingi oleh dr. H. M. Arief Alauddin Kamaruddin selaku dokter pembimbing dari Fakultas
Keokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Dari Hasil rapat tersebut kami dibagi 5
kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang dan setiap kelompok masing-masing mendapat tugas
satu poliklinik yaitu : Anak, jiwa, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Interna, dan Instalasi Gawat
Darurat (IGD). Setelah rapat, kami pun diarahkan untuk menuju poli masing-masing. Sembari
berjalan menuju poli masing-masing, kami menyempatkan mengamati keadaan di dalam rumah
sakit di mana di setiap sudut rumah sakit banyak pegawai yang tengah sibuk dengan tugasnya
masing-masing, pasien yang silih berganti lewat ada yang sangat emergency adapun yang dibwa
perawat menggunakan kursi roda. Keadaan diluar rumah sakitpun terlihat bersih karena adanya
petugas kebersihan yang membersihkan halaman rumah sakit. Pasien juga tertib menunggu di
bagian poli dan menunggu obat di bagian apotek

Observasi di poli anak

Observasi di poli jiwa

Setiba di poli jiwa, kami diterima oleh Pak Hakim yang bertugas sebagai perawat di poli
tersebut. Pada poli ini, terdapat tiga meja pemeriksaan kesehatan, satu untuk dokter dan dua
lainnya untuk perawat. Terdapat empat kursi untuk pasien, satu untuk pasien yang akan
diperiksa dan 3 lainnya untuk pasien yang menunggu. Terdapat satu kamar mandi didalam poli
tersebut.

Kemudian kami pun memperkenalkan diri kepada Pak Hakim sebagai mahasiswa yang akan
melakukan observasi di poli jiwa. Pak Hakim pun menerima kami dengan antusias dan
memberikan respon yang positif terhadap kegiatan observasi yang akan kami lakukan. Pak
Hakim mengonfirmasi bahwa dr. Lanny Pratiwi, Sp. Kj selaku dokter di poli tersebut biasanya
tiba di rumah sakit pukul 10.00 WITA. Sembari berbincang-bincang dengan Pak Hakim, terdapat
banyak pasien yang lalu lalang melintas di dekat kami untuk melengkapi persyaratan
administrasi yang dibutuhkan. Secara tidak sengaja pun prinsip dasar Beneficence telah dicerminkan
oleh perilaku perawat ini. Dalam prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien
dan keluarganya. Selanjutnya Beneficence ini membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan
kepada pasien dengan mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang
buruk. Memberikan pelayanan yang terbaik ini lah yang penting untuk diterapkan kepada pasien. Pak
Hakim juga sudah menerapkan prinsip justice kepada pasien kerena setiap pasien yang datang akan
diberikan nomor urut sesuai waktu kedatangannya. Setelah berbincang-bincang Pak Hakim selaku
perawat, kami memutuskan untuk menunngu diluar poli jiwa sembari berbincang-bincang dengan pasien
yang sedang menunggu.

Seorang pasien mengatakan bahwa dia terkadang capek menunggu datangnya dokter, walaupun begitu dia
mengakui puas berobat pada dr. Lanny. Dia telah berobat selama satu tahun pada dokter tersebut dan
mengalami perkembangan kesehatan yang baik.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya dokter pun datang dan segera melakukan
pemeriksaan. Atas perintah dokter, perawat yang bertugas pada poli tersebut memanggil pasien
menurut nomor antrian yang telah diberikan. Perawat langsung memanggil 4 pasien secara
bersamaan, satu pasien akan diperiksa oleh dokter dan tiga pasien lainnya akan menunggu giliran
didalam poli. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dimulai dari anamnesis kemudian
memberikan terapi berupa pengobatan terhadap pasien yang ditulis dalam resep sehingga dokter
telah melakukan prinsip dasar beneficence terhadap pasien.

Anda mungkin juga menyukai