Ekologi indutri adalah pendekatan terkait antara system industri dan lingkungan alam.
Ekologi industri mencakup mengenai siklus materi serta proses pemanfaatan bahan mentah
di alam menjadi suatu bahan jadi. Sumber daya alam yang melimpah telah digunakan oleh
manusia untuk pemenuhan kehidupannya. Kegiatan ini berlangsung sejak lama yaitu ribuan
bahkan jutaan tahun yang lalu hingga sekarang. Pola yang digunakan manusia dalam
menggunakan sumber daya alam dari juta tahun lalu berbeda dengan saat ini. Berikut adalah
perjalanan sejarah penggunaan sumber daya alam oleh manusia yang akan dibagi dalam
beberapa bagian tahun.
a. Jutaan Tahun Lalu
Pada masa-masa awal terciptanya manusia di dunia, manusia bertahan hidup dengan
cara mengumpulkan buah-buahan dan berburu hewan. Mereka juga mengumpulkan
hewan besar yang sudah mati karena predator lain atau mati secara alami. Manusia pada
masa ini hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat untuk tinggal.
b. Zaman Neolitikum (dua ribu tahun lalu)
Zaman neolitik berlangsung sekitar sepuluh ribu tahun lalu. Pada masa ini, manusia
mulai membuat perkakas untuk kegiatan sehari-hari dari batu. Selain itu, manusia pada
zaman neolitik telah melakukan praktik bercocok tanam secara sederhana. Mereka juga
menjinakan hewan liar untuk dipelihara sebagai makanan sumber protein hewani.
Masyarakat pertanian ini menggunakan energi matahari untuk fotosintesis tumbuhan
sehingga mendapatkan energi dari tumbuhan berupa makanan.
Melalui kegiatan bercocok tanam sederhana dan pemeliharaan hewan, terlihat bahwa
manusia pada saat itu tidak lagi menggantungkan hidupnya pada kondisi alam. Mereka
mulai menguasai alam sekitar mereka dengan melakukan pengolahan ekosistem dan
perubahan-perubahan pada alam. Terjadi perubahan dari system food gathering menjadi
food producing (Jati, 2013).
Pada Zaman Neolitik ini, manusia mulai membentuk perkampungan kecil dan
melakukan aktivitas pemeliharaan hewan dan bercocok tanam di dalamnya (gambar 1).
Walaupun manusia pada zaman itu telah melakukan praktik bercocok tanam sederhana,
namun ketersedian makanan belum terlalu mencukupi sebagai sumber energi.
Keterbagtasan energi manusia dan hewan mengakibatkan proses pengangkutan barang
jarak jauh pada saat itu hanya diizinkan melalui jalur air atau sungai saja.
Penerapan system circular economy pada industri sangatlah menguntungkan terutama dari
segi alam. Dengan adanya penggunaan kembali kain perca menjadi pintalan benang dapat
mengurangi eksploitasi selulosa dari tumbuhan untuk pembuatan kain katun dan minyak bumi
(virgin oil) untuk pembuatan kain polyester. Circular economy penting dilakukan dalam
seluruh bidang industri yang ada agar perubahan lingkungan dan eksploitasi sumber daya
alam dapat diminimalisir.
Indonesia mulai melakukan sosialisasi dan pelaksanaan circular economy. Salah satu
perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam pemrosesa dan pengemasan minuman yaitu
Tetra Pak menerapkan circular economy melalui penggunaaan bahan dasar yang dapat didaur
ulang, dikelola secara bertanggung jawab dan dengan meningkatkan daur ulang. Tetra Pak
memiliki Gerakan 3L (Lepas, Lipat, Letakkan) yang bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat mengenai kemasan Tetra Pak yang memiliki nilai ekonomis dan tetap bermanfaat
setelah dikonsumsi. Selain itu, kemasan Tetra Pak berbahan dasar kertas telah tersertifikasi
FSC® (Forest Stewardship Council®), sehingga dapat dipastikan bahwa serat kayunya
berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. Salah satu contoh pengemasan
ramah lingkungan perusahaan ini adalah Tetra Rex® Bio-based. Kemasan minuman ini
menggunakan bahan dasar material polietilena pada bagian tutup, leher dan lapisan kemasan
yang berasal dari tebu dan dapat diperbaharui.
DAFTAR PUSTAKA
Jati. S. S.P. 2013. Prasejarah Indonesia: Tinjauan Kronologi dan Morfologi. Malang.
Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang.
Rodriguez. P. H. 2016. Circular Economy: Application in The Textile Industry.Spanyol.
Universitat Jaume I.