Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN
A. .LATAR BELAKANG
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan meninggal dunia pada
tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan
dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di
Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang
merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang.
Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar
yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang
cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale
menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence
Nightingale dikenal dengan nama, ‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang
tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai
wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang
lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan
yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan
dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Sejarah Keperawatan
2. Menjelaskan Konsep Model Keperawatan
3. Menjelaskan konsep Model Keperawatan Teori Florence Nightingale

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat membaca
dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.

1
2. Tujuan Khusus
1.) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
2.) Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
3.) Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum.
4.) Untuk mengetahui model konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
5.) Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence
Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan nasib
perawat.
6.) Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
7.) Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat.
8.) Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangatlah
bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam perawatan
pasien.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH KEPERAWATAN
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan dengan penciptaan manusia, yaitu
penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir sebagai bentuk keinginan untuk menjaga
seseorang tetap sehat dan memberikan rasa nyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang
yang sakit. Walaupun secara umum tujuan keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun,
praktik keperawatan dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga
keperawatan berkembang secara bertahap. Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat
dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradapan
manusia.
Kepercayaan terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta kondisi sosial
ekonomi masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissance serta gerakan revolusi Luther
turut mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada awal sejarahnya, keperawatan
dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan erat dengan
dorongan alami untuk melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995). Umur
keperawatan sama tuanya dengan kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi keperawatan dan
kedokteran saling bergantung satu sama lain. Selama era Hipokrates, kedokteran bekerja
tanpa perawat dan selama abad pertengahan, keperawatan bekerja tanpa dukungan medis
(Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut sejarah, laki-laki dan perempuan telah
memegang peran perawat, masuknya perempuan dalam keperawatan dimulai sekitar 300 M
(Shryock, 1959; Donahue, 1995). Pada abad keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia
keperawatan semakin meningkat.

B. KONSEP MODEL KEPERAWATAN


1. Pengetian Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang mementuk sebuah pola yang nyata suatu
pernyataan yang menjeaskan suatu proses atau peristiwa. Sedangkan teori keperawatan
merupakan usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model Keperawatan


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori model

3
keperawatan, diataranya adalah:
a) Kebudayaan
Sebagai contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat adalah anak buah
dokter, tetapi sekarang yang jadi perawat bukan hanya wanita tetapi ada juga pria, serta
sekarang perawat bukan lagi anak buah dokter tetapi mitra kerja dokter dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

b) Sistim pendidikan
Pada mulanya keperawatan belum punya sistim pendidikan yang jelas tetapi sekarang
sudah memiliki sistim pendidikan dan kurikulum akurat. Sistem pendidikan perawat saat ini
sudah bisa mengikuti perkembangan ilmu profesi lainnya dibidang kesehatan. Pada saat ini
keperawatan telah memiliki jenjang pendidikan sampai tingkat S2. Ini menandakan ilmu
keperawatan dapat bersaing dengan disiplin ilmu lain di bidang kesehatan.
c) Pengembangan ilmu keperawatan
Adanya pengelompokan ilmu keperawatan keperawatan klinik, keperawatan komunitas
dan ilmu keperawatan lainnya.
d) Karakteristik Teori Model Keperawatan
Secara umum ada 5 karakteristik teori model keperawatan, diantaranya adalah:
1) Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang
berhubungan dengan hal yang nyata dalam keperawatan.
2) Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan kenyataan
yang ada.
3) Harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan.
4) Dalam menunjang aplikasi teori harus sederhana dan bersifat umum agar dapat
digunakan dalam kondisi apapun.
5) Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan agar dapat
digunakan sebagai pedoman praktek keperawatan.

e) Tujuan Teori Model Keperawatan


Secara umum ada beberapa tujuan teori model keperawatan, diantaranya adalah:
Memberikan alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik
bentuk tindakan maupun model praktek keperawatan Membantu anggota profesi perawat

4
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam membrerikan asuhan keperawatan
Membentu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan Memberkan dasar dan asumsi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus
bertambah dan berkembang.
C. KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE NIGHTINGALE
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan
keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka
perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga
akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan
kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan
pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.
a) Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun
dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan
hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
b) Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress
fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang
dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus.

5
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c) Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik
(khusus),kumpuladata-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
(pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan
pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah
atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
1) Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:
a. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale:
1. Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.
2. Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3. Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4. Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan
(keributan).
5. Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.

b. Ada 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale:


1. Kesehatan rumah

Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
2. Ventilasidan pemanasanVentilasi

6
merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi
yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai pemulihan penyakit.
3. Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari
pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara
langsung bahwa sinar matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan
mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien
terpapar dengan sinar matahari.

4. Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut
perlu dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.
5. Variasi keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya
makanan.
6.Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga
pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
7. Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena
itu, pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
8. Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan
bagian dari kebersihan secara fisik.

9. Pengambilan nutrisi dan makanan


nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan
pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.
10. Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam
menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan
keluarga. Mental yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.

7
11. Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat
harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.
12. Pertimbangan social
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari
berbagai sisi.

a. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep:


1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
a. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan kondisinya dalam
menghadapi penyakit.
b. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar) yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau,
suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan


a. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi
lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya:
1. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan.
2. Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan
yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
3. Pembuangan sampah.

4. Pencemaran lingkungan.
5. Komunikasi sosial, dll.

8
d. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang
baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
g. Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang
baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.
h. Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

b. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain


1. Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan
dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya
respon adaptasi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence
Nightingale.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya
berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence
Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan
kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori
kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan
manusia dalam mempertahankan hidupnya.

4. Teori stress.

9
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat
positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan
positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu
kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam
lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor (penyebab stress)
yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping
(pertahan terhadap stress) individu.

Melalui observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan
klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene (bersih) dan
sanitasi selama perang Crimean. Kondisi hygene (bersih) penting untuk membantu pasien tetap bersih dan
untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku.
Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi
atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu
melihat apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin.
Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka
menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik hygiene (bersih). Hygiene
adalah sangat pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka
ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya dari pada
melakukan standar rutin. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak
untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan
dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit.
Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan
penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien
sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin (kejiwaan) mereka
tenang dan nyaman.
Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi
pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak
dibedakan yang kaya dan miskin.

c. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan


10
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan
dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan
pasien.
a.) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan
prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus
dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b.) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh
karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
c.) Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya,
jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara
efisien.
d.) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan
kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut
Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh
tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
e.) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari.
Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan klien.
Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari
selama tidak terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).
d. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale
Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap
daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan
tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip
perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang
optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakannalarnya,
disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui
faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper

11
nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik
hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan sehatnya
seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat,
perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.

BAB 3

12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu
pendiriyang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan
yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta
pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori
lingkunganya.
Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatanserta standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Florence nightingale memandang pasien dalam konteks
keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi berbagai informasi
atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dankeamanan.

B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan
proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita
sebagai perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha
untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang
paling kita sayang.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://pkserver3.blogspot.co.id/2015/10/makalah-konsep-model-keperawatan-teori.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai