Anda di halaman 1dari 1

Efek Obat yang Diinginkan  Bisa mengalami sensitisasi

• Protektif: salep, pasta, pasta pendingin, krim W/O 9. Benzil benzoat


• Absorptif : bedak, bedak kocok  Berkhasiat sebagai akasibid atau pedikulosid
• Mengeringkan: cairan, bedak kocok  Bentuk emulsi konsentrasi 20-25%
• Penetrasi yang baik dan cepat: salep, krim, tingtura 10. Comphora
• Melemaskan kulit: salep (untuk kulit kering), krim  Konsentrasi 1-2%
W/O  Bersifat antipruritus berdasarkan penguapan zat
• Membersihkan lesi: cairan tersebut sehingga terjadi pendinginan
• Mendinginkan: cairan, bedak kocok  Bisa dimasukan dalam bedak atau bedak kocok dalam
• Proteksi UV: bedak (Ti02) alkohol atau salap atau krim
• Memanaskan: kompres tertutup 11. Kortikosteroid topikal
12. Mentol
Bahan Aktif  Bersifat antipruritik
 Definisi: bahan yang mempunyai khasiat tertentu yang  Konsentrasi 0.25 – 2
sesuai untuk pengobatan topikal.  Cara pakai sama seperti comphora
 Khasiat bergantung pada keadaan fisio-kimia 13. Podofilin
permukaan kulit dan komposisi formualsi obat yang  Damar podofilin 25% digunakan sebagai tingtur untuk
dipakai. kondiloma akuminatum
 Penetrasi melalui kulit dipengaruhi oleh faktor-faktor  Cuci setelah 4-6 jam
berupa konsentrasi obat˒ kelarutan dalam vehikulum˒ 14. Selenium disulfid
besar partikel˒ viskositas dan efek vehikulum terhadap  Sebagai sampo 1% untuk dermatitis seboroik pada
kulit kepala dan tinea versikolor
1. Alumunium asetat  Kemungkinan ada efek toksik rendah
 Contoh: larutan burowi yangmengandung alumunium 15. Sulfur
asetat 5 %  Bersifat antiseboroik, anti acne, antiskabies,
 Efek: antostrigen dan antiseptik ringan antibakteri gram positif dan antijamur
 Kompres 1: 10  Yang dipakai berupa sulfur presipitatum (paling halus
2. Asam asetat bubuk berwarna kuning kehijauan 4-20%)
Kegunaan: Kompres(5%) dan antiseptik( untuk infeksi  Dapat dipakai dalam krim, pasta, salap, bedak kocok
pseudomonas) 16. Ter
3. Asam benzoat
 Hasil distilasi kering batubara, kayu, fosil
Kegunaan: antiseptik (fungisidal) digunakan dalam salap
 Yang sering dipakai likuor karbonis detergens karena
4. Asam borat
tidak berwarna hitam dan tidak berbau
 Konsentrasi 3 %
 Konsentrasi 2-5 %
 Tidak dianjurkan dalam bedak salap atau kompres
 Efek antipruritus, antiradang, antieksem,
 Efek antiseptik sedikit
antiakantosis keratoplastik dapat digunakan untuk
 Dapat bersifat toksik psoriasis dan dermatitis kronik dalam salap
 Tidak untuk kelanan luas & erosif terutama pada bayi  Efek samping reaksi fototoksik folikulitis ter acne
5. Asam salisilat 17. Urea
 Bersifat keratolitik berfungsi mengurangi proliferasi  Konsentrasi 10% krim à Emolien untuk iktiosis dan
epitel dan menormalisasi keratinisasi yang terganggu xerosis kutis
 Konsentrasi (1-2%) memiliki efek keratoplastik  40%--> melarutkan protein
(menunjang pembentukan keratin yang baru) 18. Zat antiseptik
 Konsentrasi (3-20%) berfungsi keratolitik untuk Bersifat antiseptik dan/ bakteriostatik
dermatosis yang hiperkaratolitik Disukai karena tidak menyebabkan resistensi
 Konsentrasi (40%) berfungsi untuk kelainan dalam, Terdiri dari:
eg: kalus dan veruka plantaris  Alkohol: 70% antiseptik optimal. Efek : kulit kering
 Konsentrasi (1%) berfungsi kompres -> antiseptik  Fenol: Terdiri dari fenol, timol, resorsinol dan
untuk dermatitis eksudatif heksaklorofen
6. Asam undersilenat  Halogen: Yodium bersifat bakteriostatik. Untuk
Bersifat antimikotik (5%) yang dicapur garam seng 20% disinfeksi kulit pada pembedahan segera setelahnya
dalam bentuk salap atau krim arus dibersihkan dengan alkohol 70%
7. Asam vit. A (tretinoin/asam retinoat)
 Zat-zat pengoksidasi: Sebagai desinfektan pada
Efek:
dermatoterapi-topikal
 Memperbaiki keratinisasi menjadi normal apabila
 Senyawa logam berat: Merkuri (tidak dipakai lagi) dan
terjadi gangguan
Perak (larutan pera nitrat untuk ulkus akibat gram
 Meningkatkan sintesis DNA dalam epitelium negatif dan sulfadiain pera untuk pengobatan luka
germinatif bakar)
 Meningkatkan laju mitosis  Zat warna: Efeknya astrigen dan antiseptik
 Menebalkan stratum granulosum 19. Obat imunomodular topikal
 Menormalkan parakeratosis  Untuk terapi imun
Indikasi:  Contoh: TKL dan CnLs (Calsinerin inhibitor)
 Penyakit dengan sumbatan folikular  TKL untuk dermatitis atopik dengan mencega sel T
 Penyakit dengan hiperkaratosis
 Pada proses menua kulit akibat sinar matahari
8. Benzokain
 Bersifat anestesia
 Konsentrasi 0.5 – 5%
 Kelarutan alkohol> minyak (1:35)> air (tidak larut)

Anda mungkin juga menyukai