Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Pengantar
Pokok bahasan : Cara Memandikan Bayi dan Perawatan Tali Pusat
Subjek sasaran : Orang tua dan Keluarga Bayi
Pelaksana : Masiswa Profesi Ners UNUSA
Hari/Tanggal : Jumat, 19 Oktober 2018
Waktu : 10.00 WIB - Selesai
Tempat : Ruang Neonatus RSI Jemursari

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan para
peserta pendidikan kesehatan mengerti dan memahami hal-hal yang berkaitan
dengan cara memandikan bayi dan perawatan tali pusat
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang cara memandikan bayi dan
perawatan tali pusat diharapkan peserta pendidikan kesehatan mampu:
1) Mengetahui Pengertian memandikan
2) Mengetahu Tujuan Memandikan Bayi
3) Mengetahu Hal-hal yang dilakukan sebelum memandikan bayi
4) Mengetahui Peralatan memandikan bayi
5) Mengetahui Prosedur pelaksanaan memandikan bayi
6) Mengetahui Hal yang perlu diperhatikan saat memakaikan pakaian pada bayi
7) Mengetahui Pengertian perawatan tali pusat
8) Mengetahui Tujuan perawatan tali pusat
9) Mengetahui Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat
10) Mengetahui Waktu perawatan tali pusat waktu untuk melakukan perawatan tali
pusat
11) Mengetahui Hal-Hal yang akan terjadi jika perawatan tali pusat kurang baik
12) Mengetahui Cara perawatan tali pusat

1
C. Pengorganisasian
1. Pengorganisasian
a. Moderator : Alifatul Lailiatus Sa’adah
b. Pemateri : Nurul Fatmalia
c. Fasilitator : Dita Ayuningsih
d. Observer : Rusdiana Dewi
e. Notulen : Ghoniyatur Rohmah

2. Rincian tugas
a. Moderator
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan
4) Menyebutkan materi yang akan diberikan
5) Memimpin jalannya pendidikan kesehatan dan menjelaskan waktu pendidikan
kesehatan
6) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemateri
7) Mengatur waktu pendidikan kesehatan.
b. Pemateri
1) Mengenali pengetahuan pasien tentang cara memandikan bayi dan perawatan
tali pusat.
2) Menjelaskan materi tentang cara memandikan bayi dan perawatan tali pusat
3) Menjawab pertanyaan peserta pendidikan kesehatan.
c. Fasilitator
1) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai pendidikan kesehatan
2) Memotivasi para peserta pendidikan kesehatan agar berpastisipasi dan aktif
3) Memotivasi para peserta agar mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya.
d. Observer
1) Mengobservasi jalannya pendidikan kesehatan
2) Mengobservasi keaktifan peserta dalam mengikuti pendidikan kesehatan

2
e. Notulen
1) Mencatat topik permasalahan
2) Mencatat jumlah peserta
3) Menyimak dan menulis segala hal atau proses yang berlangsung dalam
pendidikan kesehatan
4) Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
5) Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan

D. Setting Tempat

PEMATERI

MODERATOR NOTULEN

Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta

FASILITATOR
OBSERVER

E. Materi Pembelajaran (Terlampir)


1. Pengertian memandikan
2. Tujuan Memandikan Bayi
3. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi
4. Peralatan memandikan bayi
5. Prosedur pelaksanaan memandikan bayi
6. Hal yang perlu diperhatikan saat memakaikan pakaian pada bayi
7. Pengertian perawatan tali pusat
8. Tujuan perawatan tali pusat
9. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat
10. Waktu perawatan tali pusat waktu untuk melakukan perawatan tali pusat
11. Hal-Hal yang akan terjadi jika perawatan tali pusat kurang baik
3
12. Cara perawatan tali pusat

F. Metode
Metode yang digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan ini
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Metode ini dimaksudkan
untuk memberi pengetahuan kepada pasien cara memandikan bayi dan perawatan
tali pusat.

G. Media
Media yang digunakan dalam pemberian pendidikan kesehatan ini menggunakan
leaflet dan lembar balik. Leaflet adalah suatu media menyampaikan pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat, dapat berupa kalimat atau gambar.
Lembar balik adalah informasi kesehatan yang berbentuk lembar balik seperti
kalender. Biasanya berisi gambar, dibaliknya berisi pesan kalimat berisi informasi
berkaitan dengan gambar tersebut.

H. Uraian kegiatan
No. Waktu Kegiatan Penanggung
Pembicara Peserta Jawab
1. 1. Memberikan 1. Menjawab salam
salam 2. Mendengarkan
Pembukaan 2. Memperkenalkan 3. Mendengarkan
diri 4. Mendengarkan
3. Menyampaikan 5. Mendengarkan
(3 menit) topik 6. Berdo’a
4. Menjelaskan
Moderator
tujuan pendidikan
kesehatan
5. Melakukan
kontrak waktu
6. Berdo’a sebelum
acara inti dimulai

2. 1. Membagikan 1. Menerima leaflet


Penyampaian leaflet 2. Mendengarkan,
Materi 2. Menyampaikan memperhatikan
Pemateri
materi dan merespon
aktifitas
(20 menit) penyuluh

4
3. Diskusi (Tanya 1. Mempersilahkan 1. Peserta antusias
Jawab) peserta untuk untuk bertanya
(5 menit) bertanya
Pemateri
2. Menjawab
pertanyaan
peserta
4. 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
Penutupan materi 2. Menerima
2. Berdoa hadiah Moderator
(2 menit) 3. Penutup dan 3. Berdoa
salam 4. Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan (Struktural)
a. Tempat penyelenggaraan pendidikan kesehatan telah disiapkan
b. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan sebelum
kegiatan
c. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum pendidikan kesehatan
d. Media dan tempat sudah siap 1 hari sebelum pendidikan kesehatan
2. Evaluasi Proses
a. Semua peserta memperhatian penjelasan dari pemateri
b. Peserta aktif bertanya
c. Media dapat digunakan secara efektif
3. Evaluasi Hasil
a. Menanyakan kepada semua peserta tentang kejelasan materi yang telah
disampaikan
b. Semua peserta mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan
4. Umpan Balik Pertanyaan

5
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Memandikan
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan cara
menyiram dan merendam diri dalam air. (Choirunisa, 2009)
a. Kapan sebaiknya memandikan bayi
Memandikan bayi dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkan.
Bayi baru lahir biasanya diselaputi oleh verniks, suatu zat yang menyerupai
lilin yang menutupi bayi saat lahir, harus dibiarkan terserap ke dalam kulit
karena ini merupakan pelembab yang luar biasa. Jika rambut bayi perlu
dicuci, gunakan air dan sisir saja untuk mengangkat kotoran. Dalam beberapa
hari pertama bayi dapat dibersihkan dengan cara bersihkan bagian atas dan
bawah dengan menggunakan kapas (organic jika memungkinkan) dan air,
dengan lembut membasuh mukanya (hati-hati di sekitar area halus sekitar
mata) dan area popok. Ini memungkinkan kulit bayi anda menyesuaikan diri
dengan dunia luar. (Parker catharinr. 2008)
b. Apa yang sebaikya digunakan untuk membersihkan bayi
Gunakan air dan kapas pada bulan pertama, jika mata bayi menjadi
lengket, gunakan kapas yang direndam di dalam air matang yang sudah
didinginkan untuk membersihkan bagian tersebut. dengan lembut sekah
matanya dengan gerakan dari dalam keluar, dengan menggunakan beberapa
lembar kapas baru untuk setiap kali menyeka. Gunakan kapas untuk menyeka
bagian luar telinnga dan hidung (Parker catharinr. 2008).

2. Tujuan Memandikan Bayi


a. Membuat bayi segar dan bersih
b. Memberi rasa nyaman kepada bayi
c. Mengurangi resiko terjadinya infeksi

6
3. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memandikan Bayi
a. Bayi tidak dalam keadaan terlalu kenyang atau terlalu lapar
b. Memandikan bayi tidak boleh menggunakan cincin, jam tangan, dan kuku
tangan harus pendek
c. Tempat memandikan bayi tidak berada di dekat jendela atau pintu yang
terpapar udara langsung
d. Mengisi air panas ke bak mandi dan ditunggu sampai hangat kuku
e. Jarak anatara berjemur dan memandikan bayi minimal 30 menit
f. Lama berjemur bayi yaitu 15 menit

4. Peralatan Memandikan Bayi


a. Menyiapkan Keperluan Mandi
Menurut (Choirunisa, Ana Maria, 2009). Salah satu kebutuhan bayi
antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu memandikan bayi pun ada cara
yang benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara
memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan
bayi kedinginan. (Hidayat Aziz, 2009)
Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:
1) Bak mandi yang berisi air hangat
2) Handuk mandi
3) Perlak atau alas untuk mandi
4) Waslap 2
5) Kassa Steril
6) Sabun
7) Tempat baju kotor
8) Pakaian bersih untuk bayi (baju, popok)
9) Kain bedong

5. Prosedur Pelaksanaan Memandikan Bayi


Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas,
seperti sabun, sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan kapas untuk
membersihkan mata, handuk, popok, dan pakaian bersih dan air hangat.

7
Langkah – langkah
1. Membuka baju bayi
2. Membuka kasa tali pusat
3. Membasahi washlap dengan air dan beri sabun
4. Mengusap kepala bayi dengan washlap yang sudah diberi sabun
5. Mengusap leher bayi dengan washlap
6. Mengusap leher bayi dengan washlap
7. Mengusap perut bayi dengan washlap
8. Mengusap punggung bayi dengan washlap
9. Mengusap tangan dan kaki bayi dengan washlap
10. Membasuh genetalia dan anus
11. Membilas badan bayi dengan air hangat
12. Mengeringkann tubuh bayi dengan handuk
13. Melakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril
14. Memakaikan baju dan popok
15. Membedong Bayi

Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur, karena
dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Hindari memandikan
bayi sebelum atau setelah makan karena perut bayi yang tertekan akan
membuatnya muntah. (Parker catharinr. 2008)

6. Hal yang Perlu diperhatikan saat Memakaikan Pakaian Pada Bayi


Menurut Kemenkes (2010) hal yang perlu diperhatikan saat memakaikan
pakaian pada bayi, yaitu:
a. Bayi jangan terlalu rapat saat membedong
Membedong bayi akan membatasi pergerakan sehingga aktivitas otot
berkurang dengan demikian tidak menghasilkan panas tubuh yang akan
membuat bayi kedinginan. Sehingga jangan terlalu rapat saat membedong
bayi, agar tidak membatasi pergerakan bayi.
b. Bayi jangan memakai gurita
Pemakaian gurita akan menekan lambung sehinggan dapat menyebabkan
muntah serta membatasi pernafasan.

8
7. Pengertian Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru
lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering dengan
tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat
penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2009).
Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan
merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah
terjadinya infeksi pada tali pusat bayi, alat dan bahan yang digunakan hanya
kassa steril, air dan sabun. (Hidayat, 2009).
Perawatan tali pusat adalah upaya untuk mencegah infeksi tali pusat dengan
tindakan sederhana yakni tali pusat dan daerah sekitar tali pusat selalu bersih dan
kering, selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun, dan
tidak membubuhkan apapun pada sekitar daerah tali pusat (Sodikin,2012)
Jadi kesimpulannya perawatan tali pusat merupakan suatu tindakan
perawatan pada tali pusat bayi baru lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali
pusat puput, dengan tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan
mempercepat penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat/ puput tali pusat.

8. Tujuan Perawatan Tali Pusat

Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009) ada empat, yaitu:
a. Mencegah terjadinya infeksi.
b. Mempercepat proses pengeringan tali pusat.
c. Mempercepat terlepasnya tali pusat.
d. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.

9. Hal-Hal yang Perlu diperhatikan Dalam Perawatan Tali Pusat

Menurut Sodikin (2009) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali
pusat, yaitu :

a. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat
menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.

9
b. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih
c. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
d. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke
puntung tali pusat.
e. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat
f. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau
mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas
kesehatan.

10. Waktu Perawatan Tali Pusat Waktu untuk Melakukan Perawatan Tali
Pusat
Menurut Sodikin (2009) waktu perawatan tali pusat waktu untuk melakukan
perawatan tali pusat, , yaitu :
a. Sehabis mandi pagi atau sore.
b. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran
bayi.
c. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering.

11. Hal-Hal yang Akan Terjadi jika Perawatan Tali Pusat Kurang Baik

Menurut Sodikin (2012), Perawatan tali pusat tidak steril akan


mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan pada bayi, diantaranya tetanus
neonatorum dan omfalitis. Untuk mencegah hal tersebut ibu di tekankan untuk
mengetahui tanda dan gejala adanya infeksi tali pusat bayi mereka yang dapat
disebabkan karena spora Clostridium tetani dan bakteri stapilokokus,
streptokokus, atau bakteri gram negatife. tanda dan gejala infeksi tali pusat pada
bayi yaitu bayi tiba-tiba panas dan tidak mau menetek atau tidak dapat menyusu
karena trismus (sebelumnya bayi menyusu seperti biasa), adanya mulut yang
mencucu seperti mulut ikan (karpermond), mudah dan sering kejang disertai
sianosis, suhu meningkat, kuduk kaku, sampai opistotonus.

10
Kurangnya perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dapat menyebabkan
tetanus bayi, yang ditandai dengan :

1) Tali pusat berwarna merah, basah, dan kotor, yang kemungkinan tapi pusat
bernanah.
2) Kesulitan menyusui
3) Mulut tidak bisa dibuka
4) Kejang-kejang bila disentuh, kena sinar atau mendengar suara keras
5) Kadang demam

12. Cara Perawatan Tali Pusat

Menurut rekomendasi WHO, untuk perawatan sehari-hari tali pusat cukup


dengan membersihkan tali pusat dengan air dan sabun. Penelitian sebelumnya
yang dilakukan Dore membuktikan adanya perbedaan perawatan antara
perawatan tali pusat yang menggunakan alkohol pembesih dan dibalut kain
steril. Ia menyimpulkan bahwa tali pusat yang dirawat dengan cara alami lebih
cepat dalam waktu pengeringan dibandingkan perawatan tali pusat dengan
menggunakan alkohol. Penelitian lainnya yang dilakukan Kurniawati
menyimpulkan bahwa perawatan tali pusat dengan menggunakan prinsip udara
terbuka (tidak menutup tali pusat menggunakan kassa/pembalut), waktu yang
dibutuhkan untuk mengering lebih cepat dibandingkan perawatan tali pusat
dengan menggunakan Air Susu Ibu (ASI).
Menurut Surat edaran tentang panduan ini, pertama kali dipublikasikan pada
tahun 2004 dan sesuai dengan nasihat terbaru berdasarkan bukti yang ada
memberitahukan perawatan tali pusat dengan menjagalah area sekitar tali pusat
agar tetap bersih dan kering. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan
membiarkan daerah ini dan tidak memberikan apapun setelah mandi pertama
kali dalam air bersih biasa, tepuk-tepuk agar kering dengan handuk bersih. Lipat
kembali popok, pada setiap kali ganti, sampai tali pusat lepas.
Kesimpulannya, perawatan tali pusat yang baik yaitu tali pusat harus tetap
bersih dan kering ditutup dengan kasa steril tanpa dibubuhi apapun, dan juga
perlu diperhatikan adanya tanda-tanda infeksi seperti kemerahan tali pusat,
berbau dan bernanah, serta suhu tubuh bayi meningkat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Choirunnisa, A.M. (2009). Panduan Penting Merawat bayi dan Balita. Yogyakarta
: Moncer Publisher
Hidayat aziz. 2009. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Hidayat Alimul. 2007. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC
Kemenkes. 2010. Buku Saku Pelayanan Neonatal.
Parker catharinr. 2008. Konsultasi kebidanan. Jakarta: Erlangga
Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: Buku Kita
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Ghara Ilmu
Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: ECG.
Sodikin. 2012. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: ECG.
Soerjono Soekanto. 2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru,
Rajawali Pers, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai