DISUSUN OLEH :
SAFAATUL MUKAROMAH 24030111130034
BELA CLAUDIA PRATAMA
FANDI NASRUN CHOLIS
SHELLA VALENTINA Y.
SRI WAHYUNI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
BAB II
PEMBAHASAN
Daerah batas
Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+, Zn2+, Sn2+, Pb2+ ,C6H5+, NO+, Sb3+, Bi3+, SO2 , C6H5NH2,
N3-, N2, NO2-, Br- ,SO32-
Lunak
Cu+, Ag+, Au+. CH3 , Hg+, Hg2+, Cd2+, Pd2+, Pt2+, Pt4+ , Br2, Br+, I2, I+, O, Cl, Br, I,
N,
Atom-atom Logam H-, C2H4, C6H6, CO, SCN- , CN-, I- , S2-, S2O32-
Konsep HSAB ini dapat juga meramalkan terjadi tidaknya suatu reaksi
melalui suka tidak suka, yaitu asam keras cenderung suka dengan basa keras dan
asam lunak cenderung suka dengan basa lunak.
Berikut ini adalah contoh dari suatu reaksi suka dan tidak suka:
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa pasangan asam keras basa keras
(BeF2danHOH) terbentuk dari ikatan kovalen, sedangkan pasangan asm lunak
basa lunak (HgI2danCH3HgSO3-) membentuk ikatan kovalen.Selain dapat
meramalkan tarjadi tidaknya suatu reaksi, teori HSAB juga dapat meramalkan
pergeseran arah suatu reaksi (kesetimbangan), seperti contoh dibawah ini:
BH+(aq)+CH3Hg+(aq)↔CH3HgB+(aq)+H+(aq)B = basa
Dari contoh diatas, apabila basa (B) adalah basa keras maka reaksi akan bergeser
ke arahkiri dan apabila basa (B) adalah basa lunak maka reaksi akan bergeser ke
arah kanan.