Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting bagi mahkluk
hidup. Manusia dan mahluk hidup lainnya tidak dapat hidup tanpa air. Air
dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku air minum, mencuci, mandi dan
kebutuhan lainnya. Air bersih juga dimanfaatkan untuk kalangan perusahaan di
kota Pontianak, salah satunya di perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) Sektor Siantan yang memerlukan air bersih untuk air pendingin.
Permasalahannya adalah rendahnya kualitas air baku, distribusi yang sering
terganggu dan keterbatasan kualitas air baku yang belum memenuhi standar untuk
air pendingin mesin sesuai dengan PERMEN LH No. 08 tahun 2009.
Banyak perusahaan memilih pengolahan air secara mandiri untuk
memenuhi kebutuhan produksi dan operasional, tidak memanfaatkan air bersih
berasal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kota Pontianak dikarenakan
kualitas belum memenuhi standar yang dibutuhkan, distribusi sering terganggu,
dan kuantitas air baku yang belum mencukupi serta kebutuhan air pendingin yang
harus tersedia membuat PLTD Siantan tidak dapat bergantung pada PDAM
Pontianak. Selain itu juga dapat meminimalkan biaya pembeliaan air bersih. Hal
inilah yang menjadi alasan perusahaan memilih pengolahan air bersih secara
mandiri.
Pemanfaatan berasal sumber air baku dari sungai Kapuas kemudian diolah
melalui sistem water treatment plant dan kemudian distribusi untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Sektor Siantan itu
sendiri. Water Treatment Plant adalah sebuah sistem pengolahan air bersih yang
difungsikan untuk mengolah air dari kualitas air baku (influent) yang kurang
bagus agar mendapatkan kualitas air pengolahan (effluent) yang sesuai dengan
standar air pendingin. Water treatment plant adalah salah satu solusi pengolahan
air bersih saat ini yang lebih sederhana mudah dalam perawatan dan
operasionalnya sebagai pengolahan air bersih dalam memenuhi kebutuhan air
bersih pada kalangan perusahaan di kota Pontianak seperti di Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel Sektor Siantan.

1
Pengolahan air dengan sistem water treatment plant di PLTD Siantan ini
sama dengan pengolahan air pada umumnya. Dimana pengolahan air yang
berawal dari masuknya air baku yang berasal dari sungai Kapuas yang kemudian
ditampung pada bak Raw water dan diolah dengan metode aerasi, koagulasi,
flokulasi, sedimentasi, filtrasi, reserve osmosis, dan ion exchange. Banyaknya
pengolahan air ini agar memenuhi standar batu mutu untuk air pendingin mesin di
PLTD Siantan. Air pendingin yang tidak memenuhi standar akan menimbulkan
dampak kerusakan pada mesin, seperti korosi pada mesin dan timbulnya kerak
pada perpipaan. Oleh karena itu perlunya pengolahan air sebelum digunakan
sebagai air pendingin mesin agar tidak menimbulkan masalah yang tentunya akan
merugikan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pengolahan air bersih dengan sistem Water Treatment
Plant di Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Sektor Siantan ?
2. Bagaimana kualitas air pada sistem Water Treatment Plant di PLTD sektor
Siantan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tahapan pada sistem pengolahan air bersih dengan sistem
Water Treatment Plant di Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Sektor Siantan.
2. Mengetahui kualitas air pada sistem Water Treatment Plant di PLTD
sektor Siantan.
1.4 Manfaat
Maksud dari kerja praktek yaitu mengetahui sistem pengolahan air bersih
pada perusahan PLTD Siantan baik secara operasional, perawatan, dan pengujian
kualitas air pengolahan tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dalam kegiatan
kerja praktek adalaha :
1. Memberikan pengetahuan yang lebih dalam dunia kerja yang akan
dihadapi oleh mahasiswa khususnya pada bidang pengolahan air bersih.
2. Kesempatan memperdalam ilmu maupun memahami profesi tentang
teknik-teknik untuk menangani masalah sistem pengolahan air bersih.
3. Melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu dan teori yang telah didapat di
perguruan tinggi sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
1.5 Sistematika Penyusunan Laporan
Sistematika penulisan laporan disusun dengan tujuan agar segala yang
dilakukan dapat terekam dalam suatu bentuk laporan secara jelas, ringkas dan
sistematis. Sistematika laporan ini sebagai berikut:

2
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang kerja praktek,
rumusan masalah, tujuan, manfaat kerja praktek dan sistematika
penulisan laporan kerja praktek
BAB II TINJUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan berisi tentang kajian pustaka atau studi literature
dari analisis dalam pembuatan dan penyususnan laporan.
BAB III RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
Bab ini menguraikan tentangsejarah singkat perusahaan, tempat
dan kedudukan perusahaan, tujuan perusahaan, visi dan misi
perusahaan serta kapasitas produksi yang dihasilkan.
BAB IV METODOLOGI
Bab ini menjelaskan tentang ruang lingkup kerja praktek berupa
lokasi dan waktu penelitian serta metode pengolahan air dengan
metode WTP (Water Treatment Plant) dan data apa saja yang
digunakan pada saat penelitian di PLTD sektor Siantan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN SELAMA KERJA PRAKTEK
Bab ini menjelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan selama kerja
praktek dan bagaimana hasil kegiatan yang dilakukan selama
melakukan kerja praktek serta data-data yang merupakan bagian
dari bab ini.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai