Rang Kuman 1
Rang Kuman 1
MATERI :
FAKTOR SOSIAL BUDAYA TERHADAP KEKERASAN PADA PEREMPUAN
FAKTA KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN YANG TERJADI
DI MASAYARAKAT
DISUSUN OLEH :
RIADELA NUR AMANAH F0G017038
d. Dampak sosial
Dampak sosial kekerasan terhadap perempuan dapat berupa dikucilkan dari
masyarakat.
Poligami adalah masalah yang serius dan karena itu wajar saja bila banyak kaum
perempuan yang meributkannya. Karena kita tahu bahwa separuh lebih penduduk Indonesia
(51% data BPS 2000) adalah perempuan. Oleh sebab itu kepentingan perempuan mayoritas
ini menjadi kepentingan yang patut didengarkan. Suara menentang poligami telah secara
lantang disuarakan perempuan sejak tahun 1911 dimulai dengan Kartini, seorang pahlawan
nasional. Tahun 1928 Kongres Perempuan pertama menuntut larangan poligami, tahun 1930
Kelompok Federasi Asosiasi Perempuan Indonesia menyerukan hal yang sama, dan sampai
sekarang masih terus diperjuangkan karena poligami berdampak pada kekerasan terhadap
perempuan dan anak, sehingga poligami tidak dapat ditolerir karena lebih banyak merugikan
kaum perempuan. Tulisan ini bermaksud menggambarkan bagaimana budaya patriarkhi dapat
mendukung suburnya poligami, bagaimana ketidakadilan yang
Akar Poligami Akar Poligami Akar Poligami Poligami dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah istilah untuk menyebut tindakan seorang laki-laki yang menikah dengan
perempuan lebih dari satu dalam waktu yang sama. Sebagai sistem perkawinan sendiri
poligami lebih dikenal dengan istilah “poligini” perilaku ini telah ada berabad-abad. Kisah-
kisah kehidupan nabi dalam kitab suci Taurat pun telah menggambarkan perilaku poligami
sebagai kebiasaan yang diterima masyarakat pada saat itu. Menurut Hasan Halthout3 , Nabi
Sulaiman a.s. mempunyai 700 orang istri yang merdeka dan 300 orang istri berasal dari
budak. Perkembangan wacana feminisme dan analisa gender kemudian melahirkan cara
pandang baru terhadap tata hubungan laki-laki dan perempuan. Analisa gender memberikan
pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan itu sama, yang membedakan ialah jenis
kelaminnya. Sedang perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan dikonstruksi melalui
proses sosial dan kultural yang panjang dan dapat berubah-ubah.
Fakta Poligami sebagai Kekerasan Fakta Poligami sebagai Kekerasan Fakta Poligami
sebagai Kekerasan terhadap terhadap terhadap Perempuan Perempuan Perempuan Menurut
LBH APIK, poligami merupakan bentuk penampakan konstruksi kuasa laki-laki yang
superior dengan nafsu menguasai perempuan, disisi lain faktor biologisseksual juga
mempengaruhi bahkan demi prestise tertentu. Namun yang nampak dari kesemuanya itu
adalah poligami telah menambah beban kesengsaraan perempuan terhadap sekian banyak
beban
Bijou dan Baer mengkategorikan asal usul rangsangan-rangsangan yang sampai pada
anak dan mempengaruhi perkembangannya, yakni :
a. Fisik: meliputi keadaan-keadaan alam yang bebas seperti : pegunungan dan pepohonan,
serta benda buatan manusia seperti : meja, kursi, rumah dan sebagainya.
b. Kimiawi: gas dan larutan yang mempengaruhi jarak tertentu seperti bau panggang ayam,
parfum, asap dan yang langsung mengena pada permukaan tubuh seperti sabun, obat-
obatan antiseptik, asam belerang.
c. Organismik: struktur biologis dan fungsi-fungsi kefaalan pada organisme seperti
rangsangan dari alat-alat pernapasan, pencernaan, kardiovaskuler, kelenjar buntu,
persyarafan dan system otot-otot.
d. Sosial: penampilan, perbuatan dan interaksi antar orang-orang, ibu, ayah, saudara, guru,
teman dan dirinya sendiri. Harold Stevenson, dahulu Direktur Institut Perkembangan
Anak, Universitas Minnesota, merumuskan bahwa “psikologi perkembangan
berhubungan dengan studi mengenai perubahan tingkah laku sepanjang hidup”.
Sedangkan, Richard M. Lerner merumuskan psikologi perkembangan sebagai
pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis
sepanjang hidup. Psikolog perkembangan, misalnya mempelajari bagaimana proses
berpikir pada anak-anak umur satu, dua atau lima tahun menunjukkan persamaan atau
perbedaan. Atau, bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembang dari anak-
anak, remaja sampai dewasa.
Psikologi Anak Sejak lahir sampai saat kematian, manusia itu tumbuh mekar, mengalami
banyak proses perubahan dan perkembangan. Karena itu prinsip perkembangan itu sifatnya
progresif. Lagipula prinsip perkembangan tersebut ada di dalam diri anak itu sendiri. Proses
perkembangan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
SARAN
Sebaiknya seorang perempuan harus berani bersikap tegas dan tidak bersikap lemah agar
laki-laki tidak memperlakukan seorang perempuan dengan semena-mena dan tidak
memandang lemah perempuan, berani mengambil langkah dan tindakan tegas jika terjadi
permasalahan kekerasan. Seorang laki-laki baiknya harus bisa mengontrol emosi dan tidak
berlaku kasar, karna seorang perempuan itu harus di perlakukan dengan lembut dan di
lindungi.