Seorang kakek tinggal bersama anak, mantu dan cucunya. Kakek berumur 82 tahun.
Kakek sering mengeluh sesak nafas dan letih setelah beraktivitas, berdebar-debar dan
kadang-kadang mengalami batuk. Setelah dilakukan pengkajian perawat
mendapatkan hasil pernafasan pasien cepat dan dangkal 25x/menit, terdapat
pernafasan cuping hidung, auskultasi tidak terdapat bunyi nafas yang abnormal,
dispnea, batuk tidak berdahak, Nadi 98x/menit, dan mengalami oedema pada kedua
ekstremitas bawah.
A. Pengkajian
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN
1. Identitas/ data biografis klien
Nama : Tn. X
Umur : 68 Tahun
Pendidikan : SMP
Golongan Darah :O
Agama : Islam
Alamat : RT. 2 RW. I Kelurahan Kembaran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Orang yang paling dekat dihubungi : Tn.S
Hubungan dengan usila : Anak
Alamat dan jenis kelamin orang dan keluarga tersebut : sama dengan atas
2. Riwayat Keluarga
b. Kesehatan :-
c. Umur : 64 tahun
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Kematian :-
i. Anak : Hidup
j. Nama : Tn.S
l. Kematian :-
m. Sebab Kematian :-
b. Pekerjaan Sebelumnya :-
b. Jumlah kamar :4
g. Kondisi Panti :-
7. Kebiasaan Ritual
a. Agama : Islam
d. Kepercayaan : baik
Saat ini Tn.X menderita penyakit (gagal jantung) hingga saat ini sejak 5 tahun
yang lalu.
a. Pengetahuan atau pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan :
pasien tidak tahu penyakit apa yang dirasakan sekarang
b. Derajat keseluruhan fungsi relative terhadap masalah kesehatan dan fungsi
relative : pasien tidak mengalami keluhan yang lain.
c. Diagnose medis : Decompensasi Cordis
1) Obat – obatan : Furosemid, kristaloid, dextrose 5%, curcuma.
2) Status imunisasi : pasien mengatakan imunisasi lengkap
3) Alergi : tidak ada riwayat alergi terhadap obat, maupun
makanan tertentu
4) Penyakit yang diderita : saat ini pasien menderita penyakit
decompensasi cordis
5) Nutrisi : mengikuti diet yang dianjurkan oleh keluarga
m. Abdomen : Datar, supel, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
p. Musculoskeletal : tidak ada nyeri sendi, tidak ada kaku pada lutut terdapat
pembengkakan pada kedua kaki.
q. System syaraf pusat : tidak terdapat kejang, tidak ada riwayat serangan
jatuh
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
E. INTERVENSI
Tujuan Kriteria Standar Rencana
DX
Umum Khusus Evaluasi Evaluasi Tindakan
1. Setelah Setelah Respon - TD : - Monitor
dilakukan dilakukan Psikomot 150/90mm tanda-tanda
tindakan tindakan or hg, N : vital
keperawat keluarga : 78x/menit, - Posisikan
an selama a. Mampu RR: pasien
3x mengatasi 25x/menit untuk
kunjungan sesak nafas S: 36 C memaksima
diharapka yang terjadi Respon - Keluarga lkan
n pola pada Tn.X afektif mampu ventilasi
nafas b. Keluarga memaham - Lakukan
efektif mampu i apa yang fisioterapi
kembali memutuska diajarkan dada bila
n tindakan perawat perlu
untuk Respon - Keluarga - Ajarkan
mengurangi afektif melakuka relaksasi
sesak nafas n nafas dalam
yang terjadi fisioterapi - Monitor
pada Tn.X dada frekuensi
c. Keluarga seperti apa dan irama
mampu yang pernafasan
merawat diajarkan - Monitor
Tn.X saat perawat sianosis
terjadi Respon - RR : perifer
sesak nafas Psikomot 25x/menit - Monitor
d. Keluarga or iraa cepat suhu,
mampu dan warna, dan
memodifika dangkal kelembapan
si Respon - S : 36 C, kulit
lingkugan Psikomot turgor - Anjurkan
yang sehat or kulit pada
e. Keluarga sedikit keluarga
mampu kering. untuk
membantu Respon - Keluarga sering
aktivitas Afektif akan memeriksa
Tn.X memeriks kan diri
sehingga akan ketempat
pola pasien pelayanan
aktivitas secara kesehatan
Tn.X rutin terdekat.
mampu ketempat
terkontrol pelayanan
kesehatan.
2 Setelah a. Keluarga Respon - TD : - Monitor
dilakukan mampu Psikomot 150/90mm tanda-tanda
tindakan mentoleran or hg, N : vital
keperawat si aktivitas, 78x/menit, - Evaluasi
an selama tidak ada RR: adanya
3x kelelahan 25x/menit nyeri dada
kunjungan b. Keluarga S: 36 C - Monitor
diharapka mampu Respon - Tidak adanya
n tidak ada memutuska Verbal adanya perubahan
tanda- n tindakan nyeri dada tekanan
tanda untuk darah
penurunan mencegah Respon - Keluarga - Atur
curah kelelahan Afektif mampu periode
jantung dan sesak mengontro latihan dan
nafas. l aktivitas istirahat
sehari-hari untuk
yang menghindar
dilakukan i kelelahan
Tn.X - Monitor
toleransi
- Pasien
Respon aktivitas
dapat
Verbal pasien
menghind
- Monitor
ari
adanya
aktivitas
dispnea,
berlebih
fatigue,
Respon takipneu,
- RR :
Psikomot ortopneu
25x/menit
or
F. IMPLEMENTASI
G. Evaluasi
Diagnosa
No Evaluasi
Keperawatan
S : keluarga Tn.X mengatakan sudah paham
bagaimana cara mengatasi apabila Tn. X
mengalami sesak nafas dan pasien
mengatakan lebih nyaman namun masih
Ketidakefektifan sesak.
Pola Nafas pada O : setelah berlatih fisioterapi dada pasien
1
Tn.X terlihat lebih nyaman, RR : 25x/menit, tidak
terdapat nafas cuping hidung.
A : Masalah belum teratasi
P : tingkatkan perencanaan dengan koordinasi
lebih lanjut pada keluarga tentang teknik
nafas dalam.
Penurunan Curah S : pasien mengatakan lelah dan letih setelah
Jantung beraktivitas berat.
O : TD : 150/90mmhg, N : 78x/menit, RR:
25x/menit S: 36 C
2
A : Masalah belum teratasi
P : tingkatkan perencanaan dengan koordinasi
lebih lanjut pada keluarga tentang
mentoleransi aktivitas pasien
Diagnosa
No Evaluasi
Keperawatan
Ketidakefektifan S : pasien megatakan sudah tidak begitu sesak
1
Pola Nafas pada nafas setelah beraktivitas
Tn.X O : RR : 23x/menit, terdapat nafas cuping
hidung.
A : Masalah teratasi sebagian
P : tingkatkan perencanaan dengan koordinasi
lebih lanjut pada keluarga tentang cara
mengurangi sesak nafas pada pasien.
Penurunan Curah S : pasien mengatakan tidak ada nyeri dada
Jantung O : TD : 150/80mmhg, N : 81x/menit, RR:
23x/menit S: 36,4o C, Kapilari refil time
kurang dari 3detik, turgor kulit sedikit
kering.
2
A : Masalah teratasi sebagian
P : tingkatkan perencanaan dengan koordinasi
lebih lanjut pada keluarga tentang
memeriksakan pasien secara rutin ketempat
pelayanan kesehatan.
Diagnosa
No Evaluasi
Keperawatan
S : pasien megatakan sudah dapat mengontrol
aktivitasnya dan dapat mengurangi sesak
Ketidakefektifan nafas setelah beraktivitas.
Pola Nafas pada O : RR : 21x/menit, tidak terdapat nafas cuping
1
Tn.X hidung.
A : Masalah teratasi
P : koordinasi dengan puskesmas untuk
kunjungan tindak lanjut dan tak terduga.
S : pasien mengatakan kelelahan yang dialami
sudah berkurang
O : TD : 130/80mmhg, N : 79x/menit, RR:
Penurunan Curah 21x/menit S: 36,5 C, tekanan darah belum
2 Jantung
stabil
A : Masalah teratasi sebagian
P :koordinasi dengan puskesmas untuk
kunjungan tindak lanjut dan tak terduga.