Bodleian

#desembrina
sebuah akhir, sebuah awal
sehimpun puisi oleh Alfry Limba
diterbitkan secara online oleh

www.nafassajak.blogspot.com
Rumahtiga, 31 Desember 2015

#desembrina
didedikasikan kepada
Alm. Opa Benone Johannes Limba
kiranya segala syair ilahi membunyikan kidung nan syahdu

mengistirahatkan engkau dengan damai sejahtera disisi sang biduan
2 www.nafassajak.blogspot.com
#desembrina
SEKAPUR SIRIH
Kompilasi puisi #desembrina adalah sehimpun puisi periodik bulan desember 2015,
dan merupakan suatu puisi digital (format pdf.) edisi pertama karya saya.
Sehimpun puisi ini terinspirasi dari kenangan, rindu, laut, air mata, senja, penantian,
persaudaraan, kedamaian, cinta, pun puan yang mungkin adalah kamu.
#desembrina menjadi semacam sebuah kado natal mapun tahun baru untuk mereka
yang merindu puisi saya di www.nafassajak.blogspot.com
Mohon maaf disertai terima kasih banyak bagi mereka yang baik secara sengaja
pun tidak sengaja saya ubah menjadi kata-kata dalam sehimpun puisi ini.
Semoga sehimpun puisi ini semakin menggairahkan kau dan aku sebagai kita yang
terus membiarkan puisi hidup di semesta ini.
Salam sastra!
Salam #desembrina!
Rumahtiga, 31 Desember 2015
Penyair
Alfry Limba
#desembrina
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul ……………………………………………………………………......... 1
Lembaran Dedikasi …………………………………………………………….. 2
Sekapur Sirih …………………………………………………………………... 3
Daftar Isi ……………………………………………………………………….. 4
#desembrina
Tuan Tanah ……………………………………………………………………... 7
Bermula ………………………………………………………………………… 8
Kau Adalah Puisi ……………………………………………………………….. 9
Intim ……………………………………………………………………………. 10
Berilah Air Matamu ……………………………………………………………. 11
Sunset …………………………………………………………………………... 12
Labirin ………………………………………………………………………….. 13
Asmara Tali-Temali ……………………………………………………………. 14
Cemas ………………………………………………………………………….. 15
Jual Mahal …………………………………………………………………….... 16
Rumah Kedua …………………………………………………………………... 17
Lompat Jendela ………………………………………………………………… 18
Gila …………………………………………………………………………….. 19
Panah …………………………………………………………………………… 20
Di Ujung Mimpi ………………………………………………………………... 21
Biro Jodoh ……………………………………………………………………… 22
Penantian Musim Semi ………………………………………………………… 23
Cinta Hidup …………………………………………………………………….. 24
Pulang …………………………………………………………………………... 25
Bintang Jatuh …………………………………………………………………... 26
Menulis Cinta ………………………………………………………………….. 27
π - Theory ……………………………………………………………………… 28
Api Cinta ………………………………………………………………………. 29
#desembrina
Menanti Tengah Malam ……………………………………………………….. 30

Tentang Perayaan ……………………………………………………………… 31
Misai …………………………………………………………………………… 32
Akar Tumbang …………………………………………………………………. 33
Kekuatan Serta Penghiburan …………………………………………………... 34
Hidop Dame Orang Basudara ………………………………………………….. 35
Merindu ……………………………………………………………………….... 36
#desembrina ……………………………………………………………………. 37
Tentang Penyair ………………………………………………………………... 38
#desembrina
#desembrina
#desembrina
TUAN TANAH
Beta adalah tuan atas sejengkal tanah

darinya, kuasa berakar
tumbuh jadi pohon;
menggantungkan buah;
yang tak boleh kau petik dan makan

jikalau jejakmu berani menapaki
lepaslah kasutmu, tunduklah kepalamu
buanglah sesampahan dari hatimu
sekiranya api takkan membakar semak serta jejakmu

secuil tanah; berjuta tetesan air
barang setetes air lebih di tenggorokanmu
saban kali kau minum, ia berubah racun
menggendap pada aliran darah

bilamana kau menuliskan namamu disana
perintahku adalah amanah;
tanah kan menghapus namamu,
menutupnya sebagai tempat perhentian

darinya, kuasa berakar
tumbuh jadi pohon;
menggantungkan buah;
yang tak boleh kau petik dan makan
01 Desember 2015
#desembrina
BERMULA
Rinduku menjadi sebuah ingatan

pun aku menulis sebuah awal
semisal kau bermula membacanya
demikian kita saling berkenalan
barangkali meracik hubungan menjadi ingatan
entah manis ataupun pahit
bahkan jika itu lupa
pada akhirnya, semua bisa saja terjadi
jikalau saja kau berani;
bermula
02 Desember 2015
#desembrina
KAU ADALAH PUISI
Sayangku,
didalam dirimu ada puisi
yang kertas tiada mampu memuatnya
maka saban hari
tiada hal yang paling romantis
selain membaca dirimu
sebagai puisi yang tiada larik terakhir
03 Desember 2015
#desembrina
INTIM
: justi
Tak perlu lagi rahim melahirkan saudara

semenjak persahabatan dapat membuatnya
04 Desember 2015
#desembrina
BERILAH AIR MATAMU, SAYANG
Seringkali senyum itu multi tafsir

dan aku tak pandai main tebak-tebakan
maka jangan lagi kau poleskan senyum di bibirmu
sebab kita tak merajut pengartian
Sayangku, berilah air matamu

nan tetesannya bercampur aduk emosi
nun ada rasa nan memintal
merajut suatu perasaan
Demikian biarlah matamu berkaca-kaca

kelak aku mampu bercermin
melihat diriku berupa air yang terus berlinang
membanjiri lekuk wajahmu
Di riwayat ini,
aku terhanyut pelbagai ombak-ombak perasaan
lantas karam di sumber air matamu
yakni hati yang basah kuyup, menggigil karena cinta
Sayangku,
teruslah gugurkan air matamu
cintailah aku sekuat tenaga dengan tiap tetesnya
celakalah kau bila menghapusnya!
05 Desember 2015
#desembrina
SUNSET
Bilamana kau berduaan dengan dirinya

cumbuilah dia sekuat tenaga
sebab kan kau merindu hangatnya
seperti aku yang dingin
tanpa pelukmu sekarang
menanti senja esok hari
06 Desember 2015
#desembrina
LABIRIN
Sayangku,
cintamu telah mekar sebagai labirin
lah aku tersesat di dalamnya
tak ingin mencari jalan keluar
biar tersesat disitu selamanya
07 Desember 2015
#desembrina
ASMARA TALI-TEMALI
Hatimu dan hatiku ibarat tali-temali

demikian kita saling mengikat cinta
entah kuat, kalaupun longgar
semuanya kembali pada simpul-simpul
yang telah atau kan kita ikat berdua
08 Desember 2015
#desembrina
CEMAS
Cemas adalah cara kita

merayakan hidup sebagai manusia
jika kau cemas berarti kau hidup
sebagaimana aku mencemaskan;
sesiapa yang nanti berdiri
di ambang pintu hatiku
ahhh… mungkinkah itu kau?
masuklah demikian
biar aku tak mencemaskan
hidupku sebagai manusia
09 Desember 2015
#desembrina
JUAL MAHAL
Bibirmu merona bak fuli pala

merah menggairahkan
Aroma tubuhmu semerbak bunga cengkih
harum memikat
Nona manis,
tak terelakkan, kau adalah cengkih dan pala terakhir
jikalau nanti hutan berpulang
maka jangan sekali-kali kau membanting harga
sebab hanya penjajah
yang membeli dengan harga murah
kelak penindasan adalah mungkin
Nona manis,
lekaslah jual mahal
sebab hanya Nyong gagah
yang berani jatuh dari pohon cengkih
kala memetik buah palamu
10 Desember 2015
#desembrina
RUMAH KEDUA
Mungkin pulang ke rumah adalah cara

mendamaikan aku dengan waktu
namun sebelum pulang dan berdamai;
aku ingin sisa waktuku
mampir sejenak di suatu tempat
disana, telah ku anggap rumah sendiri
karena kasih ibu ada di dalamnya
berarti damai pun turut serta
tak heran bila aku betah berlama-lama
menghabiskan waktuku
dan tak ingin pulang lagi
sebab sejujurnya aku telah pulang,
pulang ke rumah kedua
yakni hatimu; sayang
yang selalu menjadi pendamaian
antara aku dan waktu
11 Desember 2015
#desembrina
LOMPAT JENDELA
Perlahan karat menggerogoti gembok hatimu

terlalu lama nian ia terkunci
mustahil sudah bila dibuka lagi
apalah daya jika kunci tunggalnya
pernah ku patahkan
Sia-sialah darah yang mengucur

dari kepalan tangan nan terus mengetok
bila air matamu membentenginya
Namun berserah pada pasrah adalah pengecut

percuma aku menjadi lelaki
Wahai puan,
sesempat menimbang kesempatan
ubahlah yang kedua menjadi izin
lantas melompati masuk jendelamu
adalah aku yang harus
Berselang sebagai kita dan pertemuan

menjadi tinggal selamanya disitu,
tak ada lagi lompat keluar jendela
sebab aku telah mengunci
serta mematahkan kunci jendela hatimu, sayang
12 Desember 2015
#desembrina
GILA
: tentang satu nama
Menggemari senyum spontan

lagi terbahak-bahak tak karuan
mesti bahagia lantang diteriakan
dasar gila
Apalah arti nestapa tempo hari

selain kenyataan; air mata berlomba lari
mesti menyimpan sedih sendiri
dasar gila
Bila tentang satu nama

aku ingin sedih dan bahagia
menyatu berupa tingkah dan bicara
merasuki diriku menjadi gila
13 Desember 2015
#desembrina
PANAH
Berjaga-jagalah…
Ada di setiap masa

kesempatan menarik busur
kita menjadi panah
seorang kepada yang lain
semungkin aku kepada kamu;
saling menjatuhkan, gugur sebagai perayaan
Berjaga-jagalah…
14 Desember 2015
#desembrina
DI UJUNG MIMPI
Terlampau sering kau hidup sebagai mimpi

maka tidur adalah cara menemukanmu
meretas romansa tanpa rasa
sesaat kelana membawamu pergi
meraih ujung mimpi;
batas antara khayal dan sadar
dibiasi hangat mentari pagi
15 Desember 2015
#desembrina
BIRO JODOH
Berlekaslah kita menulis puisi cinta

bergegas-gegaslah bergemar
barangkali emosi yang sama
pada sebaris kata-kata
saling membaca
sebagai perjumpaan
antara kau dan aku
menjadi jodoh
16 Desember 2015
#desembrina
PENANTIAN MUSIM SEMI
Musim adalah emosiku yang berubah-ubah

gugurlah dedaunan yang menuliskan kenangan
gerimis pun deras hujan di sela mataku
ciumanku kering kala kemarau tinggal di bibir
pelukanku nan kosong menjadi dingin membeku
percuma semilir angin rindu bertiup-tiupan
namun harapan bertaruk jadi tunas keniscayaan
kala kau mekar sebagai bunga musim semi
17 Desember 2015
#desembrina
CINTA MATI HIDUP
Sayangku,
biarlah aku patahkan hatimu
aku tak cinta mati padamu
sebab tak ada cinta di dunia orang mati
Sayangku,
aku ingin mencintaimu hidup-hidup
agar hati mendetakan perasaan
menjadi peluk dan cium
Sayangku,
aku mencintai hidupmu
kelak menjagamu adalah kehendak
bila mati menjejak, nyawaku bagimu adalah hak
18 Desember 2015
#desembrina
PULANG
Apalah daya labuang tanpa temali

tatkala sauh kau tarik dari hatiku
kelak lambaian lenso putih
adalah tanda pelayaran berikut
Nona,
gelombang memuat musim tak menentu
pun bila teduh, tiada mungkin tak berarus;
masuk – keluar, masuk – keluar, masuk – keluar
Masuk;
biarlah arus masuk menuntun kemudimu
kembali ke labuang yang kini menjadi aku;
tempatmu untuk pulang
19 Desember 2015
#desembrina
BINTANG JATUH
Mencintaimu adalah mendongak

kau terlampau tinggi rupanya
berjela di angkuhnya angkasa
membentuk batasan vertikal di antara kita
Nona, bahwasanya di mataku ada kutuk

lantas memandangimu adalah caraku berserapah;
atas nama semesta; kiranya kau terjatuh demikian
melintasi jarak dan waktu
Musabab di hari kejatuhanmu

ada suatu harapan tulus terujar
niscaya terkabul
sebagai kau dan aku yang bersisian
20 Desember 2015
#desembrina
MENULIS CINTA
Nona, kau seumpama selembar kertas kosong

putih bersih, tiada noda bercela
sedang aku ialah pena seorang penyair
memuat penuh tinta-tinta romansa
maka, biarlah aku rebah di atasmu
mengisi seluruh muatan tinta pena
sembari kau tulus menadahnya
menjadi tulisan-tulisan romantis
alhasil kita adalah kisah cinta
yang kini dibacakan orang
21 Desember 2015
#desembrina
π - THEORY
Phy, tiadakanlah formulasi matematika
pusing jadinya menghitung bilangan
ada baiknya bermain kata-kata matematis
phy,
suatu bahasa personal sarat rahasia
dwi berpangkat dua dalam barisan alfabet
sandi asma berupa kombinasi huruf dan angka
phy,
adapun begini bunyi teorinya;
bilamana asmara membagi sembarang angka
sama dengan variasi kamu yang terus-menerus
phy,
perihal kesungguhan teori haruslah berpraktik
maka biarlah nostalgia menarikhkan data
tiga kali beruntun; kamu berwujud trirupa
phy,
makna tunggal berwujud majemuk
bingung jadinya di kali keempat
bila kamu berterus-terusan
phy,
pada kamu yang mana aku harus mengadu
kala aku terus tercambuki onak segala perasaan
ah… percuma saja, sebab kamu terlalu beragam
phy,
atas nama segala, persetan dengan teorimu
kan aku praktikan sendiri teoriku
sebagai kamu pribadi yang bertetap
22 Desember 2015
#desembrina
API CINTA
: tentang mata rumah
Menangis sesal tiada mampu memadamkan

tatkala lidah-lidah api menjilat bumbungan kepala
dari mulut, tersembur asap hitam pekat
tangan dan kaki kini arang para
sedang mata masih bara api
Tiada duka nestapa bila masih menangis bersama keluarga

sesiapa mengaduk sedih dengan abu ialah manusiawi
namun sesiapa merampas syukur dari genggaman musibah ialah surgawi
apalah arti hidup bila tiada memaknai langit sebagai atap pelindung
dan tanah sebagai alas persaudaraan berdiri tegak
Tentang rumah perarangan;

pelukan saudara nan berair mata menjelma tembok-tembok air
ciuman nan basah seumpama harapan yang mengatapi
peluh-peluh berjatuhan membentuk lantai
maka inilah rumah yang paling tahan api
Lihatlah, api tiada mampu menghanguskan hati

lagi cinta yang bermukim didalamnya
selain memurnikannya menjadi mulia
pada akhirnya, dengan api pula;
kami memuliakan cinta menjadi rumah baru
23 Desember 2015
#desembrina
MENANTI TENGAH MALAM
Bintang-bintang gemerlap
sunyi senyap
tiada terlelap
sembahyang terus berkelap
kala genta lonceng semacam berderap
sukacita pun menggegap
tetapi berjaga-jagalah berdegap
di tengah malam nan gelap
sesiapapun gadis yang sedia lampu dan minyak sambil mengharap
Mempelai Laki-Laki menyalai api bertetap
nyatalah terang cinta-Nya atas gelap menjadi genap
24 Desember 2015
#desembrina
TENTANG PERAYAAN
Pada langit lewat tengah malam

manusia melukis gembira berwarna-warni
musabab senyum tiada mampu lagi memuatnya
Pada keheningan lewat tengah malam

manusia membunyikan letupan-letupan menggelegar
musabab suara kian parau demi sorak-sorai
Pada hawa dingin lewat tengah malam

manusia berbagi kehangatan lewat jabat tangan
musabab di genggamannya ada secawan sopi
Pada waktu lewat tengah malam

mungkin terdengar rengekan keselamatan tanpa sambutan
sebab sesungguhnya manusia sedang sibuk merayakan dirinya
25 Desember 2015
#desembrina
MISAI
Subur nian rerumputan

membusur dari timur ke barat
percuma memangkas pun mencabut
bila kau terus menyiramnya
dengan kecupmu yang basah pada bibirku
26 Desember 2015
#desembrina
AKAR TUMBANG
: Opa Benone Johannes Limba
Apalah daya batang, dahan, pun ranting

selain kenyataan berpayah-payah atas kejatuhan
sejak akar tiada lagi merambat ke kepala air
meresap cinta pun mengalirkannya ikhlas
sebab kini ia menjadi tumbang
Riwayat batang, dahan, pun ranting kian kerontang

matahari mesti mengeringkan cinta di dalamnya
tiada guna lagi selain dikumpulkan orang
dicampakan ke dalam api lalu dibakar
demikian abu yang terbang ialah peringatan
Sesungguhnya akar telah mengalirkan cinta lebih

ke pucuk daun muda, mekar sebagai bunga
tumbuh menjadi buah cinta
sebab setiap akar pangkal berharap sama
menjadi puting susu untuk generasi berikut
Buah dalam kejatuhan pada ranting manapun

memuat cinta kepala air perantaraan akar tumbang
niscaya diambil dan sedap dimakan orang
ataupun akan membusuk dan berakar
demikian berpangkal akar baru, tumbuh menjadi pohon pembaru
27 Desember 2015
#desembrina
KEKUATAN SERTA PENGHIBURAN
Tetesan air jatuh dari pelupuk mata

bara hati memanasinya menjadi uap
naik ke atas sebagai bentangan awan hitam
demikian mendung ialah pertanda hujan
Sedang gulana menyayat persendian

kala nestapa mampir ke sanubari
mustahil bila kuat berlangkah menjauhi
perlahan merangkak menghindari pun percuma
Biarlah sisa tenaga mengangkatmu berdiri tegar

terimalah hujan yang harus membuatmu kuyup
kelak kau dapat sembunyikan air mata
layak seorang pahlawan terhadap kekalahan
Di pelupuk mata hujan perlahan sembunyi

sebab disana tempat ia mengawali
dan mengakhiri sebagai mentari berbinar-binar;
keseimbangan yang diteorikan semesta
Atas binar-binar mentari yang kian

tubuh nan kering ialah kekuatan yang diberi
menjadi mungkin untuk melangkah kini
terima kasih atas hiburannya Tuhan
28 Desember 2015
#desembrina
HIDOP DAME ORANG BASUDARA
: Mazmur 133
Sunggu paleng manis paskali

kalo basudara dong hidop akor satu deng laeng
Parsis santang kalapa di bumbungan kapala

malele dar Mama pung rambu ka kaeng kabaya
Parsis Bapa pung suet yang turung dar kapala aer

mangalir ka akar-akar pohong
Tagal disana Upu Lanit’e parenta berkat;

kahidupang sampe dunya kiamat
29 Desember 2015
#desembrina
MERINDU
Dalam pelayaran menaklukan segala lautan

pernah aku tersesat di kebiruan Pantai Selatan;
disana, gulita menyeruak di ruang-ruang
gelap macam apa yang dapat dilihat
demikian padam sudah juang yang bernyala-nyala
perlahan meredup tiang-tiang lampu di labuang
lah dimana perahu ini kan ku labuhkan?
selain terombang-ambing gelora asmaramu
maka, adakah cara lain yang lebih romantis
selain mati tenggelam di lautan cintamu?
30 Desember 2015
#desembrina
#desembrina
: sebuah akhir, sebuah awal
Inilah sebuah akhir, katamu

malam ini segalanya berkesudahan
kuncilah semua puisi bersama tahun ini
lekaslah pergi ke penghujung tanpamu
puan di ribaan rembulan terakhir
Inilah sebuah awal, kataku

lihatlah besok kan ku jemput jejakmu di mentari
berdua membarui hari dalam lembaran puisi cinta
akhirnya tiada kita yang berujung
sebab kau hanya berakhir sebagai sebuah awal bagiku
31 Desember 2015
#desembrina
TENTANG PENYAIR
Apapun hal yang berkaitan tentang penyair secara pribadi maupun karya-karyanya,
agar dapat menelusuri beberapa akun sosial media berikut ini;
Alfry Limba
@AlfryLimba
@alfrylimba
5261EEAD
www.nafassajak.blogspot.com

Bodleian

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bodleian

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

#desembrina

sebuah akhir, sebuah awal

sehimpun puisi oleh Alfry Limba

diterbitkan secara online oleh

Rumahtiga, 31 Desember 2015

kiranya segala syair ilahi membunyikan kidung nan syahdu

Rumahtiga, 31 Desember 2015

Menanti Tengah Malam ……………………………………………………….. 30

Tentang Penyair ………………………………………………………………... 38

sebuah akhir, sebuah awal

Beta adalah tuan atas sejengkal tanah

Beta adalah tuan atas sejengkal tanah

Beta adalah tuan atas sejengkal tanah

Beta adalah tuan atas sejengkal tanah

Beta adalah tuan atas sejengkal tanah

Rinduku menjadi sebuah ingatan

KAU ADALAH PUISI

Tak perlu lagi rahim melahirkan saudara

BERILAH AIR MATAMU, SAYANG

Seringkali senyum itu multi tafsir

Sayangku, berilah air matamu

Demikian biarlah matamu berkaca-kaca

Bilamana kau berduaan dengan dirinya

Hatimu dan hatiku ibarat tali-temali

Cemas adalah cara kita

Bibirmu merona bak fuli pala

Mungkin pulang ke rumah adalah cara

Perlahan karat menggerogoti gembok hatimu

Sia-sialah darah yang mengucur

Namun berserah pada pasrah adalah pengecut

Berselang sebagai kita dan pertemuan

: tentang satu nama

Menggemari senyum spontan

Apalah arti nestapa tempo hari

Bila tentang satu nama

Ada di setiap masa

Terlampau sering kau hidup sebagai mimpi

Berlekaslah kita menulis puisi cinta

PENANTIAN MUSIM SEMI

Musim adalah emosiku yang berubah-ubah

CINTA MATI HIDUP

Apalah daya labuang tanpa temali

Mencintaimu adalah mendongak

Nona, bahwasanya di mataku ada kutuk

Musabab di hari kejatuhanmu

Nona, kau seumpama selembar kertas kosong

: tentang mata rumah

Menangis sesal tiada mampu memadamkan

Tiada duka nestapa bila masih menangis bersama keluarga

Tentang rumah perarangan;

Lihatlah, api tiada mampu menghanguskan hati

MENANTI TENGAH MALAM

Pada langit lewat tengah malam

Pada keheningan lewat tengah malam

Pada hawa dingin lewat tengah malam

Pada waktu lewat tengah malam

Subur nian rerumputan

: Opa Benone Johannes Limba

Apalah daya batang, dahan, pun ranting

Riwayat batang, dahan, pun ranting kian kerontang

Sesungguhnya akar telah mengalirkan cinta lebih

Buah dalam kejatuhan pada ranting manapun

KEKUATAN SERTA PENGHIBURAN