Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER III

REVIEW ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

Disusun Oleh :
Nursia Tae Yuniarum Putri
4.31.15.0.19 / TE-4A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
LAPORAN PRAKTIKUM

NO. PRAKTIK : 01
JUDUL : REVIEW ROUTING OPEN
SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
NAMA PRAKTIKAN : NURSIA TAE YUNIARUM PUTRI
KELAS : TE – 4A
TANGGAL PRAKTIK : 19 SEPTEMBER 2018
TANGGAL PENGUMPULAN : 3 OKTOBER 2018
PENGAMPU : ARI SRIYANTO N., S.T., M.T., M.Sc.
1.1. Judul
Review Routing Open Shortest Path First (OSPF)

1.2. Tujuan
Dalam percobaan ini bertujuan untuk :
1) Dapat membantu memahami kembali mengenai konfigurasi routing OSPF
2) Memahami konfigurasi routing OSPF pada single area

1.3. Dasar Teori


OSPF (Open Shotest path First) adalah routing yang membagi-bagi jaringan menjadi
beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem
pengelompokan area. Ospf juga merupakan sebuah routing protocol standard terbuka
yang telah diimplementasikan oleh sejumlah besar vendor jaringan. Alasan untuk
mengkonfigurasi OSPF dalam sebuah topologi adalah untuk mengurangi overhead
(waktu pemrosesan) routing, mempercepat convergence,serta membatasi
ketidakstabilan network disebuah area dalam suatu network.
Cara kerja OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing yaitu dengan
membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain yaitu Neighbour
Router. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu
jaringan dengan router OSPF disebut dengan Neighbour Router atau Router
Tetangga.dan menemukan dan membuka hubungan dengan Router tetangganya yg
disebut hello protocol.sehingga router OSPF dalam proses pengiriman selalu update
informasi rute dan tidak terjadi putus koneksi.
OSPF (Open Shortest Path First) adalah sebuah routing protocol standart terbuka yang
telah banyak diimplementasikan oleh sejumlah vendor telekomunikasi dunia. OSPF
termasuk dalam kategori Interior Gateway Protocol yang hanya digunakan untuk
kebutuhan routing antar router dalam internal vendor telekomunikasi.
OSPF memiliki sebuah Autonomous System (AS) yang berfungsi untuk
mengelompokkan router-router yang akan berada dalam satu kendali dan satu strategi
routing yang sama. OSPF pertama kali dikembangkan pada tahun 1987 oleh Internet
Engineering Task Force (IETF) dan yang pertama kali dipublikasikan adalah OSPFv1
pada tahun 1989. Pada tahun 1991 OSPFv2 mulai dipublikasikan oleh John Moy
melalui RFC1247 dan juga selalu disempurnakan. Saat ini sudah ada OSPFv3 yang
ditujukan untuk implementasi jaringan yang menggunakan Internet Protocol Address
(IP Address) versi 6 (IPv6). OSPFv3 dipublikasikan melalui RFC2740 pada tahun
1999 yang kemudian disempurnakan pada tahun 2008 melalui RFC5340.

Pengertian dan Konsep Dasar Routing OSPF

a. Karakteristik OSPF
1) Merupakan routing protocol jenis link-state, sehingga setiap router
memilik data atau gambaran topologi yang ada pada jaringan.
2) Menggunakan Hello Packet untuk mengetahui keberadaan neighbor
router (router tetangga).
3) Routing update hanya dikirimkan apabila ada perubahan dalam jaringan
dan dikirim secara multicast.
4) Dapat dibagi dalam kelompok area.
5) Menggunakan cost sebagai patokan dalam memilih jalur terbaik dangan
cost terendah akan menjadi jalur terbaik.
6) Tidak memiliki batasan hop sehingga sangat bagus digunakan pada
jaringan skala besar.
7) Classless routing protocol, OSPF mendukung ip address yang sudah
disubnetting.

b. Kelebihan dari OSPF sebagai berikut


1) Tidak menghasilkan routing loop
2) Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
3) Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
4) Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
5) Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

c. Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :


1) Membutuhkan basis data yang besar
2) Lebih rumit

1.4. Alat dan Bahan


1.4.1. Alat yang digunakan
1. Laptop
2. Mouse
1.4.2. Bahan yang digunakan
1. Software packet tracer 7.2

1.5. Gambar Topologi Jaringan

Tabel 1.1 IP Address setiap PC dan Interface


Network
Device Interface IP Address Subnetmask Gateway
ID
PC 1 4.0.0.0 4.0.0.1 255.0.0.0 4.255.255.254
PC 2 6.0.0.0 6.0.0.2 255.0.0.0 6.255.255.254
PC 3
PC 4
SERVER 1
SERVER 2
SERVER 3
Fa0/0 100.0.0.0 100.0.0.1 255.255.255.252
Fa0/1 4.0.0.0 4.255.255.254 255.0.0.0
R1
Fa1/0
Fa1/1
Fa0/0 6.0.0.0 6.255.255.254 255.0.0.0
R2 Fa0/1 100.0.0.0 100.0.0.2 255.255.255.252
Fa1/0 200.0.0.0 200.0.0.1 255.255.255.252
Fa0/0 200.0.0.0 200.0.0.2 255.255.255.252
Fa0/1
R3
Fa1/0
Fa1/1

1.6. Langkah Percobaan


1) Buatlah topologi jaringan menggunakan tiga router 2811. Klik gambar router
pada pojok kiri bawah → Pilih 2811.
2) Tambahkan dua PC pada router pertama dan kedua.
1.7. Hasil Percobaan
1.8. Analisa
1.9. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai