NIM : 1183050105
Fitri Denianti : Peran Tradisi Upacara Seren Taun dalam Membangun Integrasi Sosial
Masyarakat Pluralisme Agama di Kelurahan Cigugur Kecamatan Cigugur
Kabupaten Kuningan
ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari permasalahan kelurahan Cigugur dengan penduduk yang
bermacam-macam agama dalam artian adanya pluralisme agama di Cigugur akan tetapi,
masyarakat tetap bersifat integrase. Integrase masyarakat Cigugur dapat digambarkan melalui
tradisi upaca Seren Taun. Getaran upacara seren taun satu menyatu, tidak membedakan ras,
golongan, etnis dan agama. Tradisi upacara seren taun berperan untuk mengintegrasikan
masyarakat pluralisme agama, para pemeluk berkumpul disana untuk mengucapkan rasa
syukurnya kepada Tuhan YME. Tradisi upacara seren taun merupakan gambaran dari miniature
pluralisme yang ada di Indonesia masyarakat menunjukkan sikap bersatu, toleransi dan integrase
tanpa melihat agama sebagai penghalang persaudaraan. Dari latar belakang masalah tersebut, maka
timbul beberapa rumusan masalah diantaranya bagaimana prosesi tradisi upacara seren taun serta
peran upacara seren taun dalam membangun integrase masyarakat pluralisme agama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosesi upacara tradisi seren taun serta untuk
mengetahui peran dari tradisi upacara seren taun dalam membangun integrase masyarakat di
Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.
Kerangka pemikiran ini, didasarkan atas suatu wilayah yang pluralisme dalam agama dalam artian
masyarakat ada yang beragama islam, katolik, protestan, hindu, budha maupun penghayat sunda
wiwitan yang seharusnya sangat identic dengan yang Namanya budaya. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori Talcot Parson yaitu teori structural, fungsional yang didalamnya
menjelaskan tentang agil yaitu adaptation goal attainment integration da lattent Pattern
maintainance. Menurut Talcot konflik yang terjadi di masyarakat bisa selesai dengan sendirinya
karena masyarakat itu memiliki agil, masyarakat akan mampu beradaptasi, memiliki tujuan yang
sama, terintegrasi atau bersatu serta masyarakat mampu memelihara nilai budaya yang sering
mengontrol individu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis data
kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam kepada pihak desa, pihak
paseban, tri panca tunggal, serta masyarakat pluralisme agama di kelurahan cigugur, kecamatan
Cigugur Kabupaten Kuningan. Selain itu, dilengkapi juga dengan data lain seperti referensi dalam
bentuk buku-buku yang relevan dengan tema penelitian.
Hasil temuan dari penelitian bahwa masyarakat pluralisme agama tidak selalu rentan dengan
konflik. Pada masyarakat Cigugur yang bernotabene pluralisme dalam agama akan tetapi
NAMA : NURAYANA
NIM : 1183050105
kehidupannya saling terintegrasi, rukun dan gotong royong hal tersebut tidak lepas dari peranan
budaya yaitu peran dari tradisi upacara seren taun.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tradisi upacara seren taun dalam prosesinya
melakukan beberapa acara kegiatan diantaranya: 1. Damar sewu, 2. Pesta dadung, 3. Nyiblung, 4.
Tarawangsa, 5. Kmonesan, 6. Acara Puncak, 7. Tumbuh Padi , serta peran upacara tradisi seren
taun dalam mengintegrasikan masyarakat adalah mengikat masyarakat pluralisme agama sehingga
menumbuhkan sikap saling gotong royong diantara pemeluk agama dari agama islam sampai
penghayat sunda wiwitan serta sikap kekeluargaan dan persaudaraan yang terjalin diantara mereka
yang pluralisme dalam agama.
KELEBIHAN KEKURANGAN