PENDAHULUAN
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material
dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya. Sedimen
batuan utama penyusun kerak bumi sehingga mempelajari tentang batuan sedimen
serta proses-proses yang bekerja pada batuan tersebut merupakan hal yang sangat
penting.
terangkut oleh angin maupun air sehingga ketika kekuatan dari pengangkutan
Tidak hanya angin maupun air, gletser juga termasuk ke dalam media
tetapi daya pengangkutannya sangat besar. Pengendapan yang terjadi di dasar laut
atau di danau mengakibatkan dasar laut menjadi dangkal. Sedimentasi juga dapat
menjelaskan secara terperinci peristiwa apa saja yang terjadi di suatu daerah
sejarah dengan pembuatan kronologi oleh sedimen. Juga sangat berguna untuk
bagian perminyakan.
Material sedimen penyusun suatu endapan mencerminkan tingkat energi
yang ada di lingkungan tersebut. Dengan smear slide kita dapat mengevaluasi
kuantitas dari partikel sedimen yang sangat halus sebagai dasar untuk
sedimen. Berdasarkan hal tersebut, maka praktikum smear slide ini dilakukan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu sebagai
berikut.
1. Spatula
2. Norland cement
4. Glass slide
5. Cover slips
6. Tusuk gigi
7. Label
8. Mikroskop
9. Pemanas slide
10. Pengayak
Adapun metode kerja dari praktikum acara smear slide ini yaitu sebagai
berikut.
2. Persiapkan hot plate pada temperatur yang paling rendah, panaskan slide
kain atau tissue. Oleskan lem pada preparat, kemudian panaskan pada hot
plate.
4. letakkan material sedimen dengan jumlah yang sangat sedikit pada slide
Smear slide merupakan suatu metode yang kuat dan secara cepat dapat
yang telah dilakukan oleh beberapa ahli, smear slide dapat menyediakan
persentase data yang akurat yang digunakan untuk mengetahui sekuen dari batuan
sedimen. Tephra dan ash falls juga dapat diidentifikasi dari pengamatan smear
slide.
digunakan dalam mengamati smear slide. Cahaya transmitted dan cahaya nikol
silang dan nikol sejajar dapat digunakan untuk mengamati komponen biogenic
dan mineralogi.
sedimen yang terdapat pada sampel. Pada smear slide butiran sedimen dapat
1. Terigen : kuarsa, feldspar, rock fragmen, gelas vulkanik, clay, mika, dan
mineral aksesoris.
partikel klastik yang berasal dari batuan yang telah ada sebelumnya. Klastik
secara prinsip merupakan material detritus yang tererosi dari bedrock dan secara
umum membentuk mineral silikat dalam jumlah yang besar. Definisi dari sedimen
detritus dan sedimen siliklastik juga merupakan definisi yang digunakan pada
material ini. Partikel klastik berkisar antara ukuran lempung yang diukur dalam
micron hingga bongkah yang diukur dalam meter. Batupasir dan konglomerat
membentuk 20-25% dari batuan sedimen dari pencatatan stratigrafi serta mudrock
sedimen yang mengandung lebih dari 50% calcium carbonate (CaCO3). Di alam,
produk erupsi gunungapi atau sebagai hasil dari pecahnya batuan vulkanik.
ironstone, phosphate sediment, organic deposits (coal dan oil shale) dan chert
Butiran pasir merupakan butiran yang terbentuk dari hasil pecahnya batuan
yang telah ada sebelumnya oleh proses pelapukan dan erosi dari material yang
telah ada sebelumnya, dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu detrital mineral
grains, tererosi dari batuan yang telah ada sebelumnya, dan bagian batuan yang
berukuran pasir, atau lithic fragments. Butiran yang terbentuk dalam lingkungan
tumbuhan dan hewan, tetapi beberapa diantaranya terbentuk dari reaksi kimia.
batuan sedimen dengan ukuran butir yang bervariasi. Ukurannya dapat dibagi ke
dalam 5 macam yaitu : sangat halus, halus, sedang, kasar, dan sangat kasar. Arenit
dideskripsikan sebagai batuan sandy, arenite yang secara etimologi berakar dari
Sangat banyak mineral yang dapat dijumpai di pasir dan batupasir dan
1. Kuarsa
pasir dan batulanau. Sebagai mineral primer pada batuan granitik, dijumpai di
beberapa batuan beku dan sedikit di batuan intermediet dan tidak hadir pada
batuan beku basa. Batuan metamorf seperti gneiss yang terbentuk dari material
kuarsa dalam jumlah yang tinggi. Kuarsa juga hadir dalam bentuk vein, precipitasi
oleh fluida panas yang berasosiasi dengan batuan beku dan proses metamorfisme.
Kuarsa merupakan mineral yang paling stabil dan sangat resisten terhadap erosi
kimia di permukaan bumi. Butiran kuarsa dapat pecah atau terabrasi selama
transportasi tetapi dengan kekerasan lebih dari 7 pada skala Mohs, kuarsa dapat
tetap utuh pada jarak dan waktu yang lama pada saat tertransportasi. Pada hand
specimen, kuarsa mempunyai sedikit variasi warna seperti smoky, atau milky
quartz dan amethis, tetapi kebanyakan kuarsa memiliki warna butiran yang jernih.
2. Feldspar
Feldspar sangat umum dan dihasilkan dalam jumlah yang sangat banyak ketika
batuan granit, andesit, gabro, sekis, dan gneiss pecah. Feldspar sangat mudah
mengalami alterasi kimia selama proses pelapukan dan dapat terabrasi serta pecah
3. Mika
Terdapat dua jenis mineral mika yaitu biotit dan muskovit yang sangat
lebih resisten terhadap pelapukan. Mereka berasal dari batuan granitik hingga
batuan beku intermediet dan berasal dari batuan metamorf seperti sekis dan
gneiss. Bentuk butiran mika yang platy membuat mineral ini sangat mudah dilihat
terkonsentrasi dalam perlapisan dan sering dijumpai dalam jumlah yang besar di
bagian permukaan daripada mineral detrital yang lain dalam sedimen. Hal tersebut
terjadi karena bentuk butiran mika yang platy sehingga mika mempunyai
kecepatan settling yang rendah dibandingkan dengan butiran mineral lain yang
mempunyai massa dan volume yang sama, oelh karena itu mika dapat tersuspensi
dengan waktu yang lama di banding kuarsa atau mineral feldspar walaupun
4. Mineral berat
2.6 gr/cm3 hingga 2.76 gr/cm3, kuarsa mempunyai densitas 2.65 gr/cm3,
mempunyai densitas yang berat. Mineral berat merupakan mineral yang memiliki
densitas lebih dari 2.85 gr/cm3 dan terpisah dari bulk mineral. Memisahkan
mineral berat dengan menggunakan fluida dimana mineral yang memiliki densitas
rendah akan mengambang sedangkan mineral yang memiliki densitas yang tinggi
akan tenggelam di dasar. Mineral berat tidak umum dilakukan studi, hanya apabila
menggunakan liquid separation. Mineral berat akan sangat membantu dalam studi
sumber mineral. Pada umumnya mineral berat terdiri atas zircon, tourmaline,
rutile, apatite, garnet, dan mineral metamorf dan mineral aksesoris dari batuan
beku.
5. Miscellaneous mineral
batupasir. Umumnya dijumpai dalam batuan beku silikat (olivine, piroksen, dan
amphibole) semuanya sangat mudah hancur oleh pelapukan kimia. Oksida dan
1. Lithic fragmen
Pecahnya batuan yang telah ada sebelumnya, batuan beku berbutir halus
berukuran pasir. Lithic fragmen pada batuan sedimen secara umum dihasilkan
ketika batuan yang telah ada sebelumnya kemudian terangkat, lapuk, dan tererosi.
2. Partikel biogenik
umumnya berasal dari pecahan kerang moluska dan organisme yang mempunyai
dijumpai di batupasir. Kayu, biji, dan bagian lain dari tanaman juga dapat
dijumpai pada batupasir tang terendapkan dalam kontinen dan lingkungan laut.
3. Authigenic minerals
disebut authigenic minerals. Mineral ini dapat dibedakan dengan mineral detrital
yang terbentuk dari batuan beku dan proses metamorf. Kebanyakan mineral
karbonat terbentuk secara authigenic dan mineral penting lainnya terbentuk dalam
dangkal.
4. Matriks
matriks. Di pasir dan batupasir matriks bertipe lanau dan material berukuran
lempung , dan dapat secara keseluruhan atau sebagian mengisi rungan diantara
butiran.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHSAN
3.1 Hasil
3.1.1 Sampel TC 1
No. Sampel : 01
Perbesaran : 40 x
Bentuk : Subrounded-Rounded
5. Mineral - - - - 15
lain
3.1.2 Sampel TC 2
No. Sampel : 02
Perbesaran : 40 x
5. Mineral - - - - 20
lain
3.2 Pembahasan
3.2.1 Sampel TC 1
mineral yang rata-rata berukuran 0,25-0,5 mm. Diantara mineral yang dijumpai
pada sampel ini yaitu mineral-mineral biotit sebanyak 30%, kuarsa sebanyak 10%,
mineral cenderung memiliki ukuran butir yang hampir seragam semua sehingga
3.2.1 Sampel TC 1
mineral yang rata-rata berukuran 0,25-0,5 mm. Diantara mineral yang dijumpai
pada sampel ini yaitu mineral-mineral biotit sebanyak 20%, kuarsa sebanyak 30%,
mineral cenderung memiliki ukuran butir yang hampir seragam semua sehingga
4.1 Kesimpulan
2. Partikel pada material sedimen ini merupakan jenis terigen, sebab berasal
4.2 Saran
Hanya saja pengamatan sampel sangat terbatas karena hanya satu mikroskop yang