Anda di halaman 1dari 5

MUHAMMAD ILHAM KHOIRUL ASHIM

142160165
EA –

TINGKAT KEMBALIAN INVESTASI MODAL

A. PENTINGNYA PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL


Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan berbagai cara. Pertumbuhan pendapatan, laba
bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang biasa digunakan. Namun tidak satupun dari ukuran-
ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang
komprehensif.
Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas investasi modal
(return on invested capital – ROIC) atau pengembalian atas investasi (return on investment – ROI)
mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas. Ukuran ini dapat:
- Membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal.
- Memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko investasi modal
- Membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengemballian investasi
alternative.
Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:
1. Mengukur Efektivitas Manajerial
2. Mengukur Profitabilitas
3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian

B. KOMPONEN PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL


Pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) dihitung sebagai berikut:
Laba
Investasi Modal
a. Asset Operasi Bersih
Banyak analis memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi komponen operasi dan non
operasi dan menghitung pengembalian asset operasi bersih (return on net operating assets – RNOA )
sebagai ringkasan ukuran kinerja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti perusahaan. Aktivitas ini
meliputi seluruh aktivitas yang dibutuhkan untuk membawa produk atau jasa perusahaan ke pasar, serta
melayani kebutuhan para pelanggan. Dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi biasanya meliputi
penjualan, harga pokok penjualan, dan beban penjualan umum serta administrasi. Di neraca aktivitas
operasi diwakili oleh asset dan kewajiban yang berhubungan dengan akun-akun laporan laba rugi di
atas, seperti piutang usaha, persediaan, asset tetap, utang usaha dan beban yang masih harus dibayar.
Lebih spesifik lagi.
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
RNOA =
Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA)

b. Modal Ekuitas Biasa


Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity – ROCE) dinyatakan sebagai laba bersih
dikurangi deviden saham preferen dibagi rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat juga dinyatakan
sebagai total asset dikurangi utang dan saham preferen.
c. Menghitung Investasi Modal Suatu Periode
Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung menggunakan rata-rata modal yang
tersedia bagi perusahaan selama periode tersebut. Metode yang paling umum digunakan adalah
menambah saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua. Metode yang lebih akurat
adalah dengan merata-ratakan jumlah interim – misalnya, menambahkan jumlah investasi modal tiap
akhir kuartal dan membaginya dengan empat.

Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba


 Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka laporan keuangan sebagai
titik awal. Beberapa angka yang tidak dilaporkan di dalam laporan keuangan juga perlu
diperhitungkan. Beberapa penyesuaian seperti yang berhubungan dengan persediaan,
mempengaruhi pembilang maupun penyebut pengembalian investasi modal, sehingga
mengurangi pengaruhnya.

Menghitung Pengembalian Investasi Modal


a. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
RNOA =
Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets - NOA)

Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha perusahaan,
dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka, asset pajak tangguhan,
asset tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi strategis. Kewajiban
operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus dibayar serta kewajiban operasi
jangka panjang dan kewajiban pajak tangguhan. Aset non operasi meliputi investasi dalam efek
yang dapat diperdagangkan investasi non strategis, dan investasi dalam operasi yang
dihentikan sebelum di jual.
NFO = Kewajiban non operasi – asset non operasi
b. Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa
Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut:
Laba bersih - Deviden saham preferen
Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa

ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan pengembalian non operasi.

C. ANALISIS PENGEMBALIAN ATAS MODAL INVESTASI


Kreditor biasanya menerima pengembalian dalam jumlah tetap atas pendanaannya,
begitu pula pemegang saham preferen yang menerima dividen tetap. Namun pemegang saham
biasa tidak menerima pengembalian tetap, melainkan memiliki klaim atas laba residu suatu
perusahaan hanya setelah seluruh pendanaan lainnya lunas. Oleh karena itu, pengembalian atas
ekuitas saham biasa (return on common shareholder’s equity/ROCE) sangat penting artinya
bagi pemegang saham biasa. ROCE memegang peranan penting dalam penilaian ekuitas
seperti yang digambarkan dalam rumus berikut:

Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas pemegang saham, k
adalah pengembalian yang diharapkan. Jadi, jika ROCE lebih tinggi dari k maka nilainya
meningkat sebesar kelebihan dari yang ditunjukkan oleh nilai bukunya.

Pemisahan Pengembalian Atas Ekuitas Biasa


Dalam praktiknya, penghitungan ROCE memakai saldo rata-rata selama periode yang
dianalisis. Seperti pengembalian atas asset operasi bersih, untuk tujuan analisis ROCE dipisah
menjadi beberapa komponen. Penghitungan ROCE;

ROCE = RNOA + (LEV x Spread)

Keterangan:
RNOA : pengembalian atas asset operasi bersih
LEV (leverage keuangan) : rata-rata NFO/rata-rata ekuitas
NFO (kewajiban keuangan bersih) : RNOA - ekuitas
Spread : RNOA - NFR
NFR (tingkat keuangan bersih) : NFE/ rata-rata NFO (nilainya bisa positif/negatif)
NFE (beban keuangan bersih) : beban bunga dikurangi pengembalian investasi untuk
asset non-operasi (nilainya bisa positif/negatif)
 Leverage keuangan akan menaikkan ROE sepanjang spread positif
Dengan kata lain, jika perusahaan mendapatkan pengembalian atas asset operasi yang
lebih tinggi daripada biaya utang yang mendanai asset tersebut, kelebihan pengembaliannya
akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.
Pembedaan ROCE menjadi komponen operasi (RNOA) dan non-operasi (LEV x spread)
penting karena:
 Banyaknya perusahaan yang memberikan barang dan jasa sebagai usaha utamanya
 Aktivitas operasi berdampak jangka panjang dan paling nyata pada nilai perusahaan
 Meskipun kenaikan ROE dapat diperoleh melalui penggunaan leverage keuangan
secara bijaksana, pembayaran utang (pokok dan bunga) adalah kewajiban kontraktual
yang harus dipenuhi.

Spread merupakan fungsi dari tingkat bunga atas utang dan pengembalian investasi
yang dapat dilihat secara terpisah sebagai berikut:
NFE/NFO = (tingkat bunga x FL/NFO) – (pengembalian atas asset keuangan x
FA/NFO)
Dimana FL adalah kewajiban keuangan dan FA adalah asset keuangan. Kebanyakan
perusahaan meminjam dengan tingkat bunga tetap sehingga NFE kemungkinan tetap, namun
bagian pengembalian investasi kemungkinan berfluktuasi sesuai pergerakan pasar modal.

Menghitung Pengembalian Atas Investasi Modal


 Analisa Laporan Keuangan Campbell Soup Company (halaman 466-468)
 Yang perlu diperhatikan:
1. Jika ROCE turun, perlu diidentifikasi komponen yang menyebabkannya agar dapat
menilai kinerja perusahaan di masa lalu dan masa depan dengan lebih baik.
2. Menilai area dengan potensi perbaikan ROCE tebesar dan kemungkinan
perusahaan dapat melakukan strategi itu dengan sukses.
3. Analisis strategi perusahaan dan dan potensi perbaikan tergantung pada kondisi
industry dan perekonomian.
Menilai Pertumbuhan Ekuitas Biasa
 Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
Tingkat pertumbuhan ekuitas biasa dapat dinilai melalui retensi laba yang menekankan
pertumbuhan ekuitas tanpa pendanaan eksternal. Dengan asumsi retensi laba dan pembayaran
dividen yang konstan dari waktu ke waktu, tingkat pertumbuhan ekuitas =

 Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Yang Dapat Dipertahankan


Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan (sustainable equity growth
rate) mengakui bahwa pertumbuhan internal perusahaan tergantung retensi laba dan
pengembalian yang diperoleh dari laba yang ditahan.

tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan = ROCE x (1-tingkat pembayaran)

Untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan ekuitas masa depan, sebaiknya merata-


ratakan/mengakui tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan selama beberapa tahun
terakhir. Selain itu, perlu mengakui potensi perubahan retensi laba dan ramalan ROCE

Anda mungkin juga menyukai