Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

DED PEMBANGUNAN KANTOR DISKOMINFO

I. PENDAHULUAN

1. Umum

1. Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan


peningkatan kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya, serta
memberi kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yagn
layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan
Negara.
3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan Negara dan prasarana
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga
mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai
dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan “DED
Pembangunan Kantor Diskominfo” ini perlu disiapkan secara matang,
sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan.

2. Maksud dan Tujuan

1. Untuk dapat memahami tujuan dari DED Pembangunan Kantor Diskominfo


perlu dibuat sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai landasan dasar
dalam proses DED Pembangunan Kantor Diskominfo.
2. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas perencanaan.
3. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat
melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran perencanaan yang memadai dan sesuai KAK ini dengan rentang
waktu penyelesaian sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
ini.

3. Latar Belakang

Kegiatan ini diharpkan agar menjadi fungsional, representatif dan nyaman


serta dapat menampung aktifitas kegiatan sampai 10 tahun yang akan datang,
serta membuat DED sesuai kebutuhan bangunannya dan sesuai dengan
pentahapannya.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 1


KERANGKA ACUAN KERJA

Sasaran Kegiatan

1. Tersedianya dokumen perencanaan secara detail (Detail Engineering


Design) Kantor Kominfo Kota Salatiga yang akan digunakan sebagai acuan
pelaksanaan konstruksi fisik.

2. Terkendalinya proses perencanaan secara berkualitas, terukur, tepat


waktu, tepat sasaran dan dapat diselenggarakan secara tertib administrasi
serta tetap berpedoman pada ketentuan dalam peraturan maupun
perundangan yang berlaku dan terkait dalam kegiatan ini.

3. Terlesaikannya lingkup pekerjaan DED Pembangunan Kantor Diskominfo,


yang meliputi komponen kegiatan sebagai berikut:
1). Pekerjaan Persiapan
2). Pekerjaan Lansekap Kawasan baik softscape & hardscape, jalan
lingkar kawasan.
3). Pekerjaan Finishing Interior Gedung Utama dan sarana pendukung
4). Pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal & elektrikal serta lanskap
kawasan.

4. Lokasi Pembangunan
Lokasi rencana DED Pembangunan Kantor Diskominfo berada di kota
Salatiga propinsiJawa Tengah.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada


ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara cq Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 73
Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana meliputi


tugas-tugas perencanaan master plan, tapak bangunan, serta perencanaan
fisik bangunan gedung yang mencakup tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi


lapangan, membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK, survey
lapangan, dan penyelidikan tanah.
2. Menyusun Konsepsi Perencanaan.
3. Menyusun Pra Rencana seperti membuat rencana tapak dan pra rencana
bangunan berupa gambar denah, tampak, potongan dan gambar sistem
(single line) untuk mekanikal dan elektrikal bangunan.
4. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :
1). Rencana arsitektur, beserta uraian konsep yang mudah dimengerti.
2). Rencana struktur bangunan, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
3). Rencana Mekanikal dan elektrikal bangunan beserta uraian konsep
dan perhitungannya.
4). Rencana tata ruang dalam / interior yang melekat pada bangunan.
5). Rencana tata ruang luar bangunan / lansekap.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 2


KERANGKA ACUAN KERJA

6). Garis besar spesifikasi teknis (outline specifications).


7). Perkiraan biaya pembangunan.

5. Penyusunan Rencana Detail, antara lain berupa :


1). Gambar-gambar detail arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan
utilitas, tata ruang dalam bangunan (interior melekat), tata ruang luar
bangunan (lansekap) yang sesuai dengan gambar pengembangan
rencana yang telah disetujui.
2). Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), lengkap dengan spesifikasi
material pembentuk bangunan yang digunakan.
3). Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4). Bill of Quantity (Rincian Volume Pekerjaan).

3. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan di dalam


menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.

4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk


menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.

5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan


melaksanakan kegiatan seperti :
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran.
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa


perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.

2. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah :

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan


standar hasil karya perencanaan yang berlaku.

2. Hasil karya perencanaan yagn dihasilkan harus telah mengakomodasi


batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan kualitas bangunan yang akan
diwujudkan.

3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk
bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan
gedung negara.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 3


KERANGKA ACUAN KERJA

3. Koordinasi dan hubungan kerja


Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Perencana wajib melakukan
koordinasi secara aktif dengan Pengguna Jasa baik Pejabat Pembuat
Komitmen maupun Tim Teknis yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa dalam
pendataan maupun perumusan perencanaan.

IV. BIAYA

1. Besarnya biaya konsultan perencana merupakan biaya tetap dan pasti.

2. Biaya pekerjaan perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa
Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari :
1. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
2. Sewa kendaraan dan O & M.
3. Materi dan Penggandaan Laporan.
4. Biaya Presentasi, Survey, Test Laboratorium dan Maket
5. Jasa dan over head perencanaan.
6. Pajak dan iuran daerah lainnya

3. Pembayaran jasa konsultansi perencanaan didasarkan pada prestasi kemajuan


pekerjaan perencanaan dan lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian
pekerjaan.

4. Pembayaran biaya jasa konsultansi perencanaan baru dapat dibayarkan


setelah adanya berita acara prestasi pekerjaan perencanaan yang disetujui dan
ditandatangani pihak-pihak terkait.

5. Sumber Dana
Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD kota
Salatiga Tahun Anggaran 2017, kegiatan DED Pembangunan Kantor
Diskominfo dengan nilai HPS sebesar Rp 199.771.000,- (Seratus Sembilan
Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Rupiah).

V. KRITERIA

1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang
dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja harus memperhatikan kriteria umum
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


1). Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2). Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
3). Menjamin gedung yang dibangun dapat mewadahi kebutuhan ruang
yang diperlukan.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :


1). Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 4


KERANGKA ACUAN KERJA

2). Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik


tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :
1). Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku dalam dan manusia.
2). Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau
luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
3). Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur.
4). Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Transportasi :
1). Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses
yang layak, aman dan nyaman kedalam bangunan dan fasilitas serta
layanan didalamnya serta aksesibilitas dari dan keluar bangunan.
2). Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau
luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
3). Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat khususnya
untuk fasilitas umum dan sosial.

5. Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar, dan sistem


peringatan bahaya :
1). Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat.
2). Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman
apabila terjadi keadaan darurat.

6. Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran :


1). Menjamin terwujudnya bangunan yagn dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2). Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian
rupa, secara struktur stabil selama kebakaran, sehingga :
(a). Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
(b). Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api.
(c). Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

7. Persyaratan instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi :


1). Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi
penggunanya maupun pemeliharaannya.
2). Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya
dari bahaya akibat petir.
3). Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

8. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara :


1). Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik secara
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
2). Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
ruang udara secara baik.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 5


KERANGKA ACUAN KERJA

9. Persyaratan pencahayaan :
1). Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
secara alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
2). Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata
pencahayaan secara baik.

10. Persyaratan sanitasi dalam bangunan.


1). Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
2). Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan.
3). Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.

2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan prasarana dan sarana bangunan yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan dan segi teknis lainnya,
misalnya :

1. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar,


seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

2. Solusi dan batasan-batasan konstekstual, seperti faktor sosial budaya


setempat, geografi & klimatologi, dan lain-lain.

3. Persyaratan perundangan dan persyaratan teknis :


1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang tanggung jawab secara
profesional atas jasa perencanaan;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
6. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
7. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 11/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Aksesibilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
10. Peraturan daerah setempat tentang bangunan gedung;

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 6


KERANGKA ACUAN KERJA

11. Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain :


 SNI-1726-2002, Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung.
 SK SNI 03-xxx-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung (Versi 16 Desember 2002).
 SNI 03-1729-2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung, SNI 03-1729-2002.
 SNI 03-1735-2000 Tentang tata cara perencanaan akses bangunan
dan akses lingkungan.
 SNI 03-2847-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton
Untuk Bangunan Gedung.
 SNI 03-0675-1989 tentang Spesifikasi Ukuran Kayu dan Kusen.
 SNI 03-1732-1989 tentang Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya.
 SNI-03-1740-1989 tentang Cara Uji Bakar Bahan Bangunan untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada bangunan Rumah dan Gedung.
 SNI03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan
Pengujian Sistem Kebakaran.
 SNI-07-0954-2005 tentang Baja Tulangan Beton Dalam Bentuk
Gulungan.
 SNI-03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan
Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada bangunan Rumah dan Gedung.
 SNI-03-1746-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan
sarana jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran
pada bangunan gedung.
 SNI-03-3985-2000 tentang Sistem deteksi kebakaran di bangunan.
 SNI-03-6481-2000 tentang Sistem Plambing.
 SNI-03-6570-2001 tentang Instalasi pompa untuk deteksi kebakaran di
bangunan.
 SNI-03-6571-2001 tentang Sistem pengendalian asap kebakaran pada
bangunan gedung.
 SNI-03-6575-2001 tentang Tata cara perancangan sistem
pencahayaan buatan.

12. Dan lain-lain.

VI. AZAS-AZAS

Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :

1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak


berlebihan.

2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan


kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada
masyarakat.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 7


KERANGKA ACUAN KERJA

3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi


dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan


dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.

5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan,


dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

VII. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

1. Konsep perencanaan harus memperhatikan rencana tata kota dan wilayah dari
pemerintah kota setempat (kota Salatiga) dan provinsi Jawa Tengah agar
seiring dan selaras dengan program pemerintah daerah.

2. Perencanaan bangunan harus mempertimbangkan master plan kawasan agar


selaras dengan pengembangan perencanaan kawasan, khususnya
aksesibilitas jalan masuk dan keluar site.

3. Perencanaan tata ruang luar bangunan (lansekap) kawasan harus selaras dan
berkesinambungan dengan kawasan dan lingkungan sekitar.

4. Perencanaan finishing interior gedung utama harus terintegrasi dengan sistem


struktur, mekanikal dan elektrikal serta mencerminkan efisiensi dalam
perawatan bangunan.

5. Spesifikasi teknis pembentuk bangunan hendaknya diupayakan menggunakan


material /bahan-bahan yang mudah di dapat dan diutamakan menggunakan
kandungan lokal. Keseimbangan dengan pertimbangan ekonomis dan kualitas
harus secara wajar (reasonable), namun tetap memperhatikan penerapan
standard teknis yang berlaku.

6. Desain harus mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan yang


menggunakan energi yang rendah dalam proses konstruksi.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen


perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 75 (tujuh puluh lima) hari
kalender atau 2,5 (dua koma lima bulan) bulan sejak dikeluarkan Surat
Perjanjian Pekerjaan / Surat Perintah Mulai Kerja.

2. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa


waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

3. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang


diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengelola Kegiatan/Tim Teknis.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 8


KERANGKA ACUAN KERJA

IX. INFORMASI, TENAGA AHLI DAN PERSYARATAN KUALIFIKASI

1. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang


digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat
Pembuat Komitmen maupun yang dicari sendiri. Kesalahan atau kelalaian
pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli
1. Untuk melaksanakan kegiatan perencanaan, Konsultan harus
menyediakan tenaga ahli yang memenuhi syarat / ketentuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja ini baik
dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

2. Jumlah dan persyaratan tenaga ahli dan personil pendukung adalah


sebagai berikut :

1). Ketua Tim, berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik


Sipil/Arsitektur, lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau
swasta yang telah terakreditasi. Memiliki pengalaman pada
perencanaan gedung bertingkat non rumah tinggal sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Madya Teknik Bangunan Gedung atau Ahli Madya Manajemen
Konstruksi.

2). Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik


Arsitektur, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta
yang telah terakreditasi. Memiliki pengalaman pada perencanaan
gedung bertingkat non rumah tinggal sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun dan memiliki Sertifikat (SKA) Ahli Madya Arsitek
3). Tenaga Ahli Sipil/Struktur, berpendidikan minimal Sarjana (S1)
Teknik Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta
yang telah terakreditasi. Memiliki pengalaman pada perencanaan
gedung bertingkat non rumah tinggal sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun dan memiliki Sertifikat (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan
Gedung atau Ahli Muda Manajemen Konstruksi.
4). Tenaga Ahli Teknik Tenaga Listrik, berpendidikan minimal Sarjana
(S1) Teknik Elektro, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
swasta yang telah terakreditasi. Memiliki pengalaman pada
perencanaan gedung bertingkat non rumah tinggal sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikat (SKA) Ahli Muda
Teknik Tenaga Listrik.
5). Tenaga Ahli Lansekap, berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Arsitektur Lansekap, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
swasta yang telah terakreditasi. Memiliki pengalaman pada
perencanaan lansekap kawasan maupun gedung non rumah tinggal

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 9


KERANGKA ACUAN KERJA

sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun atau memiliki Sertifikat (SKA)


minimal Ahli Muda Arsitek Lansekap.
6). Tenaga Ahli Estimator, berpendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Sipil, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau swasta yang
telah terakreditasi. Memiliki pengalaman pada perhitungan kuantitas
dan biaya khususnya perencanaan gedung non rumah tinggal
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dan memiliki Sertifikat (SKA)
minimal Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung.

Selain tenaga ahli tersebut diatas dalam melaksanaan kegiatan


perencanaan, dibantu oleh tenaga sub profesional (Non SKA), meliputi :
1). Asisten Ahli Arsitektur
2). Asisten Ahli Estimator
3). Surveyor
4). Draftman (CAD Drafter & Ahli 3d Ilustrator)
5). Tenaga Operator Komputer
6). Sopir
7). Pesuruh

Untuk tenaga ahli harus dilampirkan curriculum vitae, copy ijasah, copy
SKA, copy KTP, dan NPWP. Sedangkan tenaga sub professional cukup
curriculum vitae, copy Ijazah, copy KTP dan NPWP.

3. Persyaratan Kualifikasi
a. Persyaratan yang harus dimiliki :
 Akte pendirian perusahaan dan perubahannya (jika ada
perubahan);
 Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Kegaitan Usaha Jasa Perencana
Konstruksi (Konsultan) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang
masih berlaku, kualifikasi kecil dengan layanan :
 Kode Sub Bidang AR 102 : Jasa Desain Arsitektural;
 Kode Sub Bidang RE 102 : Jasa Desain Rekayasa untuk
Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan;
 Kode Sub Bidang PR 103 : Jasa Perencanaan dan
Perancangan Lingkungan Bangunan dan Lansekap;
 Tanda Daftar Perusahaan yang masih berlaku;
 Surat Keterangan Domisili Perushaan yang masih berlaku; dan
 Memiliki NPWP dan PKP serta telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) minimal tahun
2016 atau peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF).
 Membuat surat pernyataan secara tertulis bahwa perusahaan yang
bersangkutan tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun
kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Salatiga, apabila dikemudian hari terjadi pengurangan atau
pembatalan dana/DPA karena adanya kebijakan pemerintah serta
siap menanggung resiko dan biaya yang telah dikeluarkan
terhadap kegiatan ini.

b. Memiliki pengalaman sejenis

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 10


KERANGKA ACUAN KERJA

X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan


Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal
memuat :

A. Survei :

1. Survei Lapangan
Meliputi survey pengumpulan data, berikut foto dokumentasi situasi awal.
2. Survei Pengukuran
Meliputi pekerjaan pengukuran seputar lokasi.
3. Survey Lingkungan sekitar Lokasi Perencanaan
Meliputi pekerjaan tambahan pengukuran detail pada tempat yang
memerlukannya pada lokasi sehingga memungkinkan didapat pengukuran
situasi, perhitungan dan penggambaran peta.
Dokumen ini dibuat dalam format kertas HVS ukuran A4 dan dijilid rapi
sebanyak 5 (lima) rangkap.

B. Detail Engineering Design (DED) :

4. Tahap Konsep Rencana Teknis


a. Konsep skematik rencana teknis bangunan yang direncanakan meliputi
aspek arsitektural, struktural, interior, mekanikal dan elektrikal.
b. Laporan data dan informasi lapangan.

Dokumen ini dibuat dalam format kertas HVS ukuran A4 dan dijilid rapi
sebanyak 5 (lima) rangkap.

5. Tahap Pra Rencana Teknis


a. Gambar pra-rencana (skematik desain arsitektural, struktural, interior,
mekanikal dan elektrikal.
b. Perkiraan biaya pembangunan.

Dokumen ini dibuat dalam format kertas HVS ukuran A3 untuk gambar dan
ukuran A4 untuk perkiraan biaya pembangunan. Dokumen dijilid rapi sebanyak
5 (lima) rangkap.

6. Tahap Pengembangan Rencana


a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal,
utilitas, interior dan lansekap.
b. Draft rencana anggaran biaya.
c. Garis besar spesifikasi teknis (outline specification).

Dokumen ini dibuat dalam format kertas HVS ukuran A3 untuk gambar, ukuran
A4 untuk draft rencana anggaran biaya, outline specification, dan laporan hasil
penyelidikan tanah. Dokumen dijilid rapi sebanyak 5 (lima) rangkap.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 11


KERANGKA ACUAN KERJA

7. Tahap Rencana Detail / Dokumen Tender


a. Gambar rencana teknis bangunan secara lengkap dengan detail meliputi
arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, interior, dan lansekap.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
d. Bill of Quantity (BQ) / Rincian volume pekerjaan.
e. Softcopy dalam CD dan Flashdisk.

Dokumen ini dibuat pada kertas HVS ukuran A3 untuk gambar, dan ukuran A4
untuk RKS, RAB, BQ, dan laporan. Dokumen dijilid rapi sebanyak 5 (lima)
rangkap.

8. Tahap Pelelangan

Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

XI. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen oleh
Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi :

1. Laporan Survey, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku


2. Laporan Pra Rancangan, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku
3. Laporan Perancangan, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku
4. Gambar Detail Engineering Design, ukuran kertas A3 sebanyak 5 (lima) buku
5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima)
buku
6. Rencana Anggaran Biaya, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku
7. Bill of Quantity, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (lima) buku
8. Gambar 3D, ukuran kertas A2 sebanyak 2 (dua) buah dipigura kaca doff
9. Softcopy laporan, cakram padat (CD) sebanyak 2 (dua) keping
10. Softcopy laporan, flashdisk 16 Gb sebanyak 2 (dua) buah

Penyampaian dokumen laporan dan keluaran hasil perencanaan akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian / Kontrak Pekerjaan.

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 12


KERANGKA ACUAN KERJA

XII. PENUTUP

Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima dan mendapat pengarahan penugasan,
konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan
mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai


bahan diskusi dan pembahasan dengan Pejabat Pembuat Komitmen, Tim Teknis
dan Pihak-Pihak terkait dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini.

Salatiga, September 2017

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM


DAN PENATAAN RUANG
KOTA SALATIGA
Selaku Pengguna Anggaran

AGUNG HENDRATMIKO, ST, MT, M.Si


NIP. 19710904 199703 1 002

DED Pembangunan Kantor Diskominfo 13

Anda mungkin juga menyukai