Anda di halaman 1dari 2

pat menurun akibat merokok, konsumsi alkohol, dan adanya obat yang menginduksi

metabolismenya. Terdapat sekitar 40-60% terikat oleh protein tubuh, namun dapat

gangguan tersebut adalah sel mast, eosinophil, dan sel limfosit T. Tanda-tanda asma
seperti mengi, terdapat gangguan pernafasan, sesak pada bagian dada, dan disertai batuk pada
malam hari atau dini hari. Asma disebabkan karena hiperresponsif dan inflamasi pada saluran
pernafasan. Beberapa factor yang dapat memicu terjadinya asma seperti olahraga, allergen atau
paparan iritan, perubahan cuaca, dan infeksi virus. Proses terjadinya asma berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali reversible dengan atau tanpa
adalah aminofilin. Aminofillin adalah jenis teofilin yang berikatan dengan suatu
substantial kimia yaitu teofilin-etilendiamin yang membuatnya menjadi lebih larut dengan air.
Mekanisme teofilin dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bronkodilatasi Akibat Teofilin (Katzung, 2012)


Mekanisme kerja Aminofilin adalah menghambat enzim fosfodiesterase (PDE) sehingga
mencegah pemecahan cAMP dan cGMP masing-masing menjadi 5’-AMP dan 5’-GMP.
Penghambatan PDE menyebabkan akumulasi cAMP dan cGMP dalam sel sehingga terjadi
Aminofilin diberikan dalam bentuk anhidat atau hidrat. Aminofilin hidrat 1,90 mg ekivalen
dengan 1 mg teofilin. Untuk kasus berat seperti bronkospasme akut, aminofilin diberikan
dengan rute IV yang diberikan dengan laju < 25 mg/menit agar tidak memperbesar efek
samping. Bagi pasien yang tidak mendapat aminofilin, teofilin atau obat yang mengandung
xanthin, pemberian loading dose sebesar 5 mg/kg berat badan ideal atau 200-500 mg aminofilin
yang diijeksikan atau diinfuskan 20-30 menit, yang diikuti maintenance dose 500 µg/kg/jam
(MD 38th, 2014).
Aminofilin diberikan dalam bentuk anhidat atau hidrat. Aminofilin hidrat 1,90 mg
ekivalen dengan 1 mg teofilin. Untuk kasus berat seperti bronkospasme akut, aminofilin
diberikan dengan rute IV yang diberikan dengan laju < 25 mg/menit agar tidak memperbesar
efek samping. Bagi pasien yang tidak mendapat aminofilin, teofilin atau obat yang
mengandung xanthin, pemberian loading dose sebesar 5 mg/kg berat badan ideal atau 200-500
mg aminofilin yang diijeksikan atau diinfuskan 20-30 menit, yang diikuti maintenance dose
500 µg/kg/jam (MD 38th, 2014).

Anda mungkin juga menyukai