Anda di halaman 1dari 10

ABSTRACK (BAHASA INGGRIS) dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat

tentang antirokok secara bersama-sama terhadap


Ruswanto. 2017. “Pengaruh Tindak Tutur perilaku merokok, karena nilai signifikan F
Ilokusioner dalam Iklan Rokok dan Iklan
1,218 lebih besar dari pada 0,05. Dengan
Layanan Masyarakat Antirokok terhadap
Perilaku Merokok Masyarakat di Kecamatan demikian dapat disimpulkan bahwa tindak tutur
Padang Panjang, Kota Padang Panjang ”. ilokusioner digunakan dalam iklan rokok dan
Tesis. Program Pascasarjana Universitas iklan layanan masyarakat tentang antirokok di
Bung Hatta. televisi. Akan tetapi, tindak tutur ilokusioner
dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang anti rokok tidak berpengaruh secara
tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan signifikan terhadap perilaku merokok
iklan layanan masyarakat tentang antirokok di masyarakat di Kecamatan Padang Panjang Barat,
televisi, serta membuktikan pengaruh tindak Kota Padang Panjang.
tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan
layanan masyarakat antirokok terhadap perilaku Kata kunci: tindak tutur, iklan rokok, iklan
merokok dengan acuan teori menggunakan antirokok, perilaku merokok.
pendapat Searle (Rahardi, 2005) dan pendapat
Bungin (2015) tentang iklan. Penelitian ini
menggunakan metode kombinasi sequential
PENDAHULUAN
exploratory (urutan penemuan). Untuk penelitian
kualitatif, datanya adalah iklan rokok A-Mild, U- Pada era globalisasi, berbagai jenis media
Mild, Pro Mild dan L.A. Light. Sedangkan iklan baik media cetak seperti koran, majalah dan
layanan masyarakat tentang anti rokok tabloid maupun media elektronik seperti radio,
menggunakan iklan dari Kementerian Kesehatan. televisi, dan internet semuanya dapat
dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis sebagai
Penelitian kuantitatif menggunakan populasi
sarana promosi, untuk memperkenalkan dan
masyarakat Kecamatan Padang Panjang Barat menawarkan produk barang dan jasa kepada
yang terdiri atas 8 kelurahan. Pengambilan calon pembeli. Bentuk komunikasi seperti ini
sampel dilakukan dengan teknik sampling kuota disebut dengan iklan.
dan diperoleh sampel sebanyak 200 sampel. Sesuai dengan fungsinya, iklan berfungsi
Analisis data, secara kualitatif menunjukkan untuk memberikan informasi, membujuk dan
jenis-jenis tindak tutur yang terdapat dalam iklan mengingatkan konsumen terhadap barang atau
jasa yang ditawarkannya. Dilihat dari fungsinya,
rokok adalah tindak tutur asertif (menyatakan, maka keberhasilan iklan sangat ditentukan daya
memerintah), tindak tutur direktif (menasihati, kretifitas dan citra termasuk dalam penggunaan
merekomendasikan) dan tindak tutur deklaratif tindak tutur.
(memberi nama), sedangkan dalam iklan layanan Iklan dikemas dengan sangat menarik dan
masyarakat tentang antirokok ditemukan tindak inspiratif sehingga tindak tutur yang manipulatif
tutur asertif (menyatakan, memerintah) dan memberikan kesan yang positif. Perilaku tindak
tutur manipulatif dapat dijumpai dalam iklan.
direktif (menasihati). Hasil analisis data
Begitu tepatnya dalam menciptakan situasi pola
kuantitatif, menunjukan bahwa: (1) tidak tindak tutur yang disampaikan, iklan
terdapat pengaruh signifikan antara tindak tutur memberikan pengaruh yang sangat besar
ilokusioner dalam iklan rokok terhadap perilaku sehingga barang produksi yang diiklankan
merokok karena nilai signifikansi 0,408 lebih dengan cepat dikenal oleh konsumen. Sebagai
besar (p>0,05); (2) tidak terdapat pengaruh contoh adalah iklan rokok dan iklan layanan
signifikan antara tindak tutur ilokusioner dalam masyarakat tentang anti rokok. Baik iklan rokok
maupun iklan layanan masyarakat tentang anti
iklan layanan masyarakat tentang antirokok
merokok, keduanya berusaha memberikan kesan
terhadap perilaku merokok karena nilai yang menarik, inspiratif, dan persuasif. Di satu
signifikansi 0,208 (p>0,05); dan (3) tidak pihak, para pengusaha rokok menginginkan
terdapat interaksi antara tindak tutur ilokusioner produksinya terjual dengan baik untuk

1
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya iklan layanan masyarakat tentang antirokok di
sedangkan di pihak lain pemerintah televisi terhadap perilaku merokok?; dan (5)
mengampanyekan antirokok, karena merokok apakah terdapat pengaruh tindak tutur
dapat merusak kesehatan tidak hanya bagi ilokusioner pada iklan rokok dan iklan layanan
perokok tapi juga orang di sekitarnya. masyarakat tentang antirokok di televisi terhadap
Dalam iklan terdapat berbagai peristiwa perilaku merokok?.
tutur dan tindak tutur untuk menyampaikan suatu Berdasarkan latar belakang masalah dan
pesan baik secara verbal maupun visual (simbol). rumusan masalah, tujuan penelitian ini sebagai
Peristiwa tutur merupakan interaksi yang berikut; (1) mendeskripsikan tindak tutur
melibatkan dua belah pihak yaitu penutur dan ilokusioner dalam iklan rokok di televisi; (2)
lawan tutur dalam satu bentuk ujaran atau lebih mendeskripsikan tindak tutur ilokusioner dalam
dengan satu pokok tuturan di dalam waktu, iklan layanan masyarakat tentang antirokok di
tempat, dan situasi. Tindak tutur merupakan televisi; (3) membuktikan pengaruh tindak tutur
sebuah gejala individual yang memiliki sifat ilokusioner pada iklan rokok di televisi terhadap
psikologis serta keberlangsungannya yang perilaku merokok; (4) membuktikan pengaruh
ditentukan oleh kemampuan bahasa yang tindak tutur ilokusioner pada iklan layanan
dimiliki penutur dalam menghadapi situasi masyarakat tentang antirokok di televisi terhadap
tertentu. Tindak tutur lebih menitikberatkan pada perilaku merokok; dan (5) membuktikan
makna atau arti tindak dalam suatu tuturan. pengaruh tindak tutur ilokusioner pada iklan
Tindak tutur dapat berwujud suatu pertanyaan, rokok dan iklan layanan masyarakat tentang
perintah, maupun pernyataan. Dengan demikian, antirokok di televisi terhadap perilaku merokok.
dapat dipahami bahwa tindak tutur adalah Selanjutnya, dengan dilakukan penelitian
tindakan-tindakan yang ditampilkan lewat ini, maka peneliti berharap penelitian ini dapat
tuturan yang keberlangsungannya ditentukan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik
oleh kemampuan bahasa si penutur dan lawan secara teoretis maupun secara praktis. Secara
tutur dalam menghadapi situasi tertentu. teoretis diharapkan penelitian ini dapat
Dari uraian tersebut, maka dapat digunakan dalam pengembangan ilmu
disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuannya, kebahasaan, baik yang berkaitan kajian
iklan menggunakan tindak tutur, baik itu lokusi, pragmatik maupun kajian sosiolinguistik,
ilokusi, dan perlokusi semuanya dapat khususnya tindak tutur ilokusioner. Sedangkan,
diterapkan dalam iklan. Akan tetapi, sesuai secara praktis penelitian ini bermanfaat: (1) bagi
dengan fungsinya tindak tutur ilokusioner lebih pembaca, menambah wawasan mengenai kajian
dominan dalam periklanan, penguasaan kebahasan khususnya tindak tutur ilokusioner;
kompetensi ilokusioner menjadi kebutuhan (2) bagi dunia pendidikan, khususnya dalam
mutlak, terutama berkaitan dengan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan
menginformasikan, memengaruhi, dan dapat menambah wawasan pemahaman sebuah
mengingatkan. Ketiga fungsi iklan ini terdapat tuturan baik pendidik maupun peserta didik,
dalam kajian tindak tutur ilokusioner. Oleh sebab sehingga dapat memahami maksud suatu tuturan
itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang terdapat tindak tutur ilokusioner; dan (3)
dengan judul “Pengaruh Tindak Tutur bagi peneliti lain, memberikan inspirasi dan
Ilokusioner dalam Iklan Rokok dan Iklan dapat dijadikan sebagai acuan dan perbandingan
Layanan Masyarakat tentang Antirokok di untuk penelitian selanjutnya.
Televisi terhadap Perilaku Merokok Masyarakat
di Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota KERANGKA TEORETIS
Padang Panjang”.
Berdasarkan uraian pada latar belakang Menurut Morissan (2014:17—18) Iklan
masalah di atas, batasan masalah penelitian ini dan advertising dapat didefinisikan sebagai “any
adalah: (1) tindak tutur ilokusioner apa saja yang paid form of nonpersonal communication about
terdapat dalam iklan rokok di Televisi?; (2) an organization, product, service, or idea by an
tindak tutur ilokusioner apa saja yang terdapat identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi
dalam iklan layanan masyarakat tentang nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk,
antirokok di televisi?; (3) apakah terdapat servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor
pengaruh tindak tutur ilokusioner pada iklan yang diketahui). Iklan merupakan salah satu
rokok terhadap perilaku merokok?; (4) apakah bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
terdapat pengaruh tindak tutur ilokusioner pada banyak dibahas orang. Hal ini kemungkinan

2
karena jangkauannya yang luas. Iklan juga Kertamukti (2015:36) menyatakan bahwa
menjadi instrumen promosi yang sangat penting, kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan
khususnya bagi perusahaan yang memproduksi perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika
barang atau jasa yang ditunjukkan kepada makhluk yang lain lebih rendah perilakunya
masyarakat luas. sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku
Menurut Bungin ( 2015:79), iklan adalah manusia sebagian besar adalah dipelajari.
bagian penting dari serangkaian kegiatan Konsumen yang dibesarkan dalam sebuah
mempromosikan produk yang menekankan masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar,
unsur citra. Dengan demikian, objek iklan tidak persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah
sekadar tampil dalam wajah yang utuh, akan proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan
tetapi melalui proses pencitraan, sehingga citra berbagai lembaga penting lainnya.
produk lebih mendominasi bila dibandingkan Lebih lanjut Kertamukti (2015:36),
dengan produk itu sendiri. Pada proses ini cita mengatakan semua masyarakat manusia
produk diubah menjadi citra produk. Perjalanan menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-
mengubah cita menjadi citra, adalah persoalan lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah
interaksi simbolis di mana objek iklan sistem kasta di mana para anggota kasta yang
dipertontonkan. Fokus perhatian pada makna berbeda memikul peranan tertentu dan mereka
simbolis konsumen iklan yang ditampilkan tak dapat mengubah keanggotaan kastanya.
dalam iklan itu sendiri, di mana simbol-simbol Malah lebih sering lapisan sosial itu berbentuk
budaya dan kelas sosial menjadi bagian dominan kelas sosial. Kelas sosial adalah bentuk
dalam kehidupannya. Kelahiran iklan televisi kelompok yang relatif homogen dan bertahan
ditentukan oleh banyak pihak, yaitu dari lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun
kelompok klien, kelompok agen, kelompok dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota
rumah produksi, kelompok ahli. Namun diantara dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat,
mereka yang paling penting adalah tokoh-tokoh dan tingkah laku sama.
yang secara langsung membidani lahirnya iklan Chaer dan Agustina (2010:47),
televisi, mereka itu adalah copywriter, art mendefinisikan bahwa peristiwa tutur (Inggris:
director, visualizer, typographer, produser speech event) adalah terjadinya atau
televisi, manager produksi (Bungin (2015:136). berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu
Pujiyanto (2013:2—3) mengatakan bahwa bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua
iklan dalam bahasa Melayu (berasal dari bahasa pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu
Arab, yaitu i’lan atau i’lanun) secara harafiah pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan
berarti “informasi”. Advertising berasal dari situasi tertentu. Yule (2006:82) mengatakan
bahasa Inggris, atau kata advertentir, yang bahwa peristiwa tutur merupakan suatu keadaan
berasal dari bahasa Belanda untuk menyebutkan di mana penutur berharap maksud
iklan, dan advertere yang berasal dari bahasa komunikasinya akan dimengerti pendengar dan
Latin yang berarti berlari menuju ke depan. biasanya penutur dan pendengar terbantu oleh
Advertasing yang berasal dari bahasa Latin, keadaan di sekitar lingkungan tutur itu. Maka
advertere, yang berarti mengoperkan pikiran dan dari itu, dapat dipahami bahwa peristiwa tutur
gagasan kepada pihak lain atau mempunyai merupakan interaksi yang melibatkan dua belah
pengertian mengalihkan perhatian audiens pihak yaitu penutur dan lawan tutur dalam satu
kepada sesuatu. Pengertian tersebut hampir sama bentuk ujaran atau lebih dengan satu pokok
dengan pengertian komunikasi sebagai ilmu. tuturan di dalam waktu, tempat, dan situasi
Salah satu pengertian komunikasi adalah tertentu.
mengirim pesan dari satu pihak ke pihak lain, Tindak lokusioner adalah tindak bertutur
baik melalui lisan, media cetak, radio, televisi, dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan
komputer, media luar, dan sebagainya. makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan
Iklan berfungsi untuk memberikan kalimat itu. Tindak tutur ini dapat disebut
informasi, mengajak dan membujuk, dan sebagai the act of saying something. Tindak
mengingatkan hasil-hasil produksi barang atau lokusioner tidak mempermasalahkan maksud
jasa kepada konsumen. Namun, konsumen juga dan fungsi tuturan yang disampaikan oleh si
dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam penutur. Tuturan tanganku gatal misalnya,
menentukan suatu pilihan, yaitu faktor semata-mata hanya dimaksudkan untuk
kebudayaan dan faktor sosial. memberitahu si mitra tutur bahwa saat

3
dimunculkannya tuturan itu tangan penutur tujuan diskriptif kualitatif, data dikumpulkan
sedang dalam keadaan gatal (Rahardi, 2005:35). dengan menggunakan dokumen. Sebagai
Tindak tutur ilokusi dikelompokkan ke instrumen adalah peneliti sendiri. Sugiyono
dalam lima bentuk tuturan yang masing-masing (2012:550) mengatakan bahwa pengumpulan
memiliki fungsi komunikatif, yaitu: (1) asertif data kualitatif, instrumen penelitiannya adalah
(assertives), yakni bentuk tuturan yang mengikat peneliti sendiri. Maka peneliti menentukan siapa
penutur pada kebenaran proposisi yang yang tepat digunakan sebagai sumber data,
diungkapkan, misalnya menyatakan (stating), pengumpulan data, analisis data kualitatif, dan
menyarankan (suggesting), membual (boasting), selanjutnya menyimpulkannya secara kualitatif.
mengeluh (complaining), dan mengklaim Sugiyono (2012:329) mengatakan
(claiming); (2) direktif (airectives), yakni dokumen merupakan catatan peristiwa yang
bentuk tuturan yang dimaksudkan penuturannya sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur gambar, atau karya-karya monumental
melakukan tindakan, misalnya, memesan seseorang. Dokumen yang berbentuk gambar
(orderin), memerintah (commanding), memohon misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-
(requesting), menasehati (advising), dan lain. Hasil penelitian akan semakin kredibel
merekomendasi (recommending); (3) ekspresif apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis
(expressives), adalah bentuk tuturan yang akademik dan seni yang telah ada. Sedangkan
berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan untuk metode kuantitatif peneliti mengumpulkan
sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, data melalui survey.
misalnya berterima kasih (thanking), memberi Penelitian survey, informasi dikumpulkan
selamat (congratulating), meminta maaf dari responden dengan menggunakan kuesioner.
(pardoning), menyalahkan (blambing), memuji Menurut Sugiyono (2012:12), metode survey
(praising), berbelasungkawa (condoling); (4) digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
komisif (commissives), yakni bentuk tuturan tertentu yang alamiah (bukan buatan). Peneliti
yang berfungsi untuk menyatakan janji atau melakukan perlakuan dalam pengumpulan data
penawaran, misalnya berjanji (promising), dengan mengedarkan kuisioner, tes, wawancara
bersumpah (vowing), dan menawarkan sesuatu terstruktur, dan sebagainya. (perlakuan tidak
(offering); (5) deklarasi (declarations), yaitu seperti eksperimen). Pada penelitian survey ini,
bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan pengumpulan data yang dilakukan menggunakan
dengan kenyataan, misalnya berpasrah instrumen kuesioner untuk mendapatkan
(resigning), memecat (dismissing), membaptis tanggapan dari responden.
(chistening), memberi nama (naming),
mengangkat (appointing), mengucilkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(excommicating), dan menghukum (sentencing)
(Rahardi, 2005:36). Pada bagian ini di bahas; (1) pengaruh
tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok
terhadap perilaku merokok; (2) pengaruh tindak
METODOLOGI PENELITIAN tutur ilokusioner dalam iklan layanan masyarakat
antirokok terhadap perilaku merokok; (3)
Penelitian ini menggunakan metode pengaruh tindak tutur iklan rokok dan iklan
kombinasi (mix methods). Metode kombinasi layanan masyarakat terhadap perilaku merokok
yang digunakan adalah sequential exploratory
(urutan penemuan), Sugiyono (2013:473) 1. Pengaruh Tindak Tutur Ilokusioner
menyatakan metode kombinasi model atau dalam Iklan Rokok terhadap Perilaku
sequential exploratory adalah metode-metode Merokok
penelitian kombinasi yang menggabungkan
metode penelitian kualitatif dan kuantitatif Dalam iklan terdapat tuturan yang dapat
secara berurutan, di mana pada tahap pertama membuat iklan tersebut mudah dimengerti oleh
penelitian menggunakan metode kualitatif dan konsumen. Salah satu tuturan yang bisa
pada tahap ke dua metode kuantitatif. Metode membuat pengaruh terhadap konsumen, yaitu
kualitatif berfungsi untuk menemukan hipotesis tindak tutur ilokusioner. Peneliti melakukan
pada kasus tertentu atau sampel terbatas, dan pengkajian terhadap sumber data 4 buah iklan
metode kuantitatif berfungsi untuk menguji rokok yaitu iklan rokok, Soemporna A-Mild,
hipotesis dan populasi yang lebih luas. Untuk rokok U-Mild, rokok Pro-Mild, dan LA Light.

4
Iklan rokok A-Mild ini diawali dengan itu, iklan rokok Pro-Mild juga memberikan
adegan seorang pria di sebuah keramaian, informasi bahwa sebenarnya bakat tidak menjadi
berjalan melalui gedung yang tinggi dan sepi, kendala untuk meraih tujuan yang diinginkan.
Sambil menyandang ransel ia menentukan arah Bakat yang sebenarnya adalah semangat
tujuan. Sesampainya di tempat yang sepi, ia berjuang dan tidak mudah menyerah. Dalam
duduk sambil memandang dan memutar-mutar iklan digambarkan seorang pria yang awalnya
uang koin ditangan dengan jari-jemarinya,. gagal menjadi seorang drummer. Berkat
Terlihat seorang wanita yang memiliki semangat semangat dan latihan yang tak pernah menyerah
yang luar biasa, mencoba mendorong untuk akhirnya mahir menjadi seorang drummer. Pada
dapat membuka sebuah rolling door sebuah iklan ini, ditemukan beberapa jenis tindak tutur,
ruko. Kemudian pria itu datang bersamaan yaitu tindak tutur jenis asertif fungsi menyatakan
dengan beberapa orang untuk membantu wanita sebanyak 2 tuturan; (1) Bakat itu cuma omong
tersebut. Akhir adegan terlihat seorang pria kosong; (2)Bakat yang sebenarnya adalah saat
mengangkat kedua tangannya di atas sebuah kita tak pernah menyerah.
mobil yang dapat diartikan bahwa pria tersebut
sudah mencapai impiannya. Pada akhirnya, pria Sumber data yang terakhir yaitu iklan
tersebut sampai pada tujuan dan memandang rokok LA Light. Digambarkan melalui
senja pada sore hari. Kesimpulan dari iklan ini kesuksesasn seseorang berkat pengalaman yang
adalah mengajarkan semangat, pantang dimiliki. Iklan rokok LA Light bercerita tentang
menyerah, tolong-menolong dan kekompakan. fakta kesuksesan, yaitu sukses menjadi seorang
Pada iklan rokok A-Mild ditemukan fotografer, sukses menjadi seorang seniman,
tindak tutur direktif. Tindak tutur tersebut adalah sukses menjadi DJ (disc jokey), dan sukses
tindak tutur direktif fungsi memerintah sebanyak menjadi sutradara. Berdasarkan hasil analisis
3 tuturan; (1) Dengar panggilan ini!, Gerakkan data, ditemukan tindak tutur ilokusioner dalam
dunia!; (2) Dengar panggilan ini!; (3) Gerakkan iklan rokok LA Light, yaitu jenis asertif fungsi
dunia!. Tindak tutur direktif fungsi menasehati menyatakan sebanyak 4 tuturan; (1) Buatku
sebanyak 3 tuturan; (1) Jangan biarkan dunia sukses itu mencari pengalaman bukan cuma
yang menggerakkanmu; (2) Tulis kisah hidup kemapanan; (2) Buatku sukses itu hasil
mu!; (3) Hidup terlalu singkat untuk alur kisah mengejar cinta bukan uang; (3) Buatku sukses
orang lain, melangkahlah, kemana hati ingin itu menggerakkan lautan manusia bukan roda
melangkah. perusahaan; (4) Buatku sukses itu mewujudkan
Iklan rokok U-Mild menggunakan lirik impian, bukan cuma cari jabatan. Tindak tutur
lagu “Sepanjang jalan kenangan” yang hits direktif fungsi menasehati 1 tuturan, “Jadikan
untuk mempromosikan produk rokoknya. Lagu panggilan jiwamu, cerita suksesmu”. Direktif
ini sering disebut lagu nostalgia yang biasa fungsi merekomendasikan 1 tuturan, “L.A. Light,
dikatakan lagu yang abadi dan dapat diterima Let’s do it”
serta disukai oleh kalangan muda maupun tua. Berdasarkan hasil analisis data yang telah
Adegan iklan diawali oleh empat orang pria dilakukan terhadap 4 iklan rokok, peneliti
pemanjat tebing yang kompak dan saling mendapatkan tiga jenis tindak tutur ilokusioner.
membantu, menjaga kekompakan yang Tindak tutur ilokusioner tersebut adalah tindak
dilanjutkan dengan berburu di tengah hutan. tutur ilokusioner jenis asertif, direktif, dan
Iklan rokok U-Mild ditemukan jenis tindak tutur deklaratif sedangkan jenis ekspresif dan komisif
asertif fungsi menyatakan sebanyak 1 tuturan, tidak ditemukan.
yaitu “Cowok U-Mild lebih tau” Tindak tutur Untuk melihat pengaruh tindak tutur
deklaratif fungsi memberi nama sebanyak 3 dalam iklan rokok terhadap perilaku merokok
tuturan; (1) Sepanjang jalan kenangan, kita masyarakat, dibuatlah alat ukur berupa kuisioner
selalu bergandeng tangan; (2) Sepanjang jalan pengaruh dan kuisioner iklan rokok. Kuisioner
kenangan, kau peluk diriku mesra; (3) Hujan tersebut diberikan kepada 200 sampel yang telah
yang rintik-rintik, di awal bulan itu, menambah memenuhi kriteria dalam penentuan sampel
nikmatnya malam syahdu. dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian
Iklan rokok surya Pro-Mild merupakan tersebar di 8 kelurahan di Kecamatan Padang
iklan rokok yang ringkas yang hanya terdapat Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
dua tuturan saja. Iklan ini juga menampilkan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama
nilai positif yang memberikan semangat dan yang dilakukan dengan rumus uji regresi
dorongan untuk terus maju dan bergerak. Selain menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh

5
signifikan antara tindak tutur dalam iklan rokok Copywriter, visualizer, typographer pada suatu
terhadap perilaku merokok, karena nilai iklan sangat menentukan keberhasilan.
signifikansi untuk iklan rokok adalah sebesar
0,408 dengan (p>0,05). 2. Pengaruh Tindak Tutur Ilokusioner
Keputusan yang menyatakan tidak dalam Iklan Layanan Masyarakat
terdapatnya pengaruh tindak tutur dalam iklan Antirokok terhadap Perilaku Merokok
rokok terhadap perilaku merokok didasarkan
pada salah satu contoh yang dinyatakan oleh Selain iklan rokok yang dikemas dengan
(Sugiyono, 2010:295) yaitu, jika Fh<Ft maka sangat menarik dalam sebuah iklan, pemerintah
koefesien korelasi ganda yang diuji tidak dapat melalui Kemeterian Kesehatan membuat iklan
diberlakukan ke populasi dengan taraf kesalahan layanan masyarakat tentang antirokok. Menurut
5% maupun 1%. Hal ini dapat diartikan bahwa Pujiyanto (2015:7—8) iklan layanan masyarakat
iklan rokok yang ditayangkan di televisi tidak (bahasa inggris: public service announcement
memengaruhi perilaku merokok masyarakat di atau disingkat PSA) adalah iklan yang
Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan
Panjang. untuk membangkitkan kepedulian masyarakat
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan terhadap sejumlah masalah yang harus mereka
bahwa tuturan iklan rokok tidak memengaruhi hadapi, yakni kondisi yang mengancam
perilaku merokok. Sejalan dengan hal tersebut, keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan
dalam iklan rokok tidak hanya terdapat tuturan masyarakat (ILM) adalah iklan yang digunakan
tetapi juga terdapat citraan dan visualisasi yang untuk menyampaikan informasi, mengajak atau
membuat daya tarik bagi konsumen. Salah mendidik khalayak di mana tujuan akhir bukan
satunya citraan kenikmatan yaitu bagian terbesar untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,
dari dunia kemewahan dan kelas sosial yang melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial
tinggi. Kenikmatan adalah simbol sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan
tinggi. Kenikmatan dalam iklan di televisi dapat pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan
memindahkan seseorang dari kelas sosial perilaku masyarakat terhadap masalah yang
tertentu ke kelas sosial yang ada di atasnya. diiklankan.
Misalnya, iklan Sampoerna Hijau Edisi Es Analisis data tindak tutur ilokuisioner
Kacang Ijo Nikmat di Trans 7, Djarum Super iklan layanan masyarakat antirokok diperoleh
Mild Versi Sky Board di trans 7. Citraan tersebut dari 4 iklan antirokok dari Kementrian
di sertai dengan gambar (visual) sangat menarik. Kesehatan Republik Indonesia yang ditayangkan
Misalnya, seseorang yang berlibur dan bermain di televisi. Pada iklan layanan masyarakat
ski air, sebuah aktivitas yang umumnya antirokok yang pertama disampaikan oleh
dilakukan oleh orang yang berduit (Bungin, seorang perempuan yang berusia sekitar 40
2014:227). tahun. Perempuan tersebut menderita penyakit
Iklan rokok tidak menunjukkan produk kanker pita suara yang diakibatkan oleh asap
secara langsung, tapi pemirsa diarahkan untuk rokok. Ia tidak mengonsumsi rokok, tetapi sering
menyaksikan atraksi-atraksi yang menarik, terpapar asap rokok yang dikonsumsi oleh orang
kreatif, menantang dan ekstrim, yang pada akhir di sekitarnya. Dalam iklan, perempuan tersebut
iklan dimunculkan merek dagang. Iklan rokok membuat pernyataan dan peringatan untuk
lebih banyak mengandalkan citraan, audiovisual, berhenti merokok. Asap rokok yang dihirup
bahkan tindak tutur tidak dimunculkan. Salah setiap hari bukan hanya dapat menimbulkan
satunya adalah iklan rokok Djarum Super yang penyakit pada diri sendiri tetapi juga terhadap
ditayangkan di Trans 7. orang-orang di sekitar kita dan membunuh
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mimpi-mimpi mereka.
berpendapat bahwa yang memengaruhi perilaku Pada iklan layanan masyarakat antirokok
merokok masyarakat bukalah tindak tutur yang ini ditemukan jenis tindak tutur asertif fungsi
terdapat dalam sebuah iklan, tetapi visualisasi menyatakan, “Saya penderita kanker pita suara,
dari sebuah iklan sangat menarik dan mudah walaupun saya tidak pernah merokok, saya
dipahami. Sebagian masyarakat lebih senang kehilangan pita suara” Tindak tutur direktif
melihat atraksi, gerakan, aktivitas, atau gerak- fungsi memerintah, “Berhentilah merokok,
gerik serta citraan yang mendukung yang asapmu, membunuh mimpi-mimpi orang di
terdapat di dalam iklan rokok itu sendiri sekitarmu”.
dibandingkan dengan tuturan yang dikeluarkan.

6
Sumber data kedua dalam iklan layanan itu, ibu Robby juga menyampaikan pernyataan
masyarakat antirokok disampaikan dengan cara bahwa rokok itu murah tetapi mengobati akibat
menampilkan kerusakan organ tubuh. Dalam dari mengonsumsi rokok itu mahal. Pada akhir
iklan ini berisi pernyataan, nasihat dan perintah. iklan tersebut, ibu Robby memohon agar tidak
Pada tahap pertama dalam iklan disampaikan ada Robby, Robby yang lain yang mengalami
sebuah informasi berupa pernyataan bahwa hal serupa dengan anaknya. Pada iklan ini
rokok dapat membunuhmu hidup-hidup. ditemukan jenis tuturan ilokusioner jenis asertif
Dilanjutkan dengan menampilkan gambar tubuh fungsi menyatakan 1 tuturan, “Saya ibu Robby
seseorang yang diikuti kerusakan-kerusakan Indra Wahyuda, seorang pemuda yang terkena
yang terjadi akibat rokok. Pada iklan kedua ini kanker tenggorokan yang diakibatkan oleh rokok
ditemukan tindak tutur jenis asertif fungsi dan baru meninggal sekitar 4 hari yang lalu”
menyatakan sebanyak 1 tuturan, “Merokok Tindak tutur direktif fungsi menasihati 2 tuturan;
merusak dan menghancurkan pelan-pelan organ (1) Rokok itu murah, tapi obatnya yang mahal;
dan jaringan vital; tubuhmu, jantung, paru-paru, (2) Jangan sampai ada Robby, Robby yang lain.
mulut, gigi, tenggorokan, dan otak”. Tindak Untuk pengujian hipotesis kedua
tutur direktif fungsi memerintah sebanyak 2 digunakan uji regresi. Berdasarkan hasil uji
tuturan; (1) Berhentilah merokok sekarang juga; regresi berganda, diperoleh hasil tidak terdapat
(2) Sayangi tubuhmu, berhenti merokok. dan pengaruh signifikan antara tindak tutur dalam
tindak tutur direktif menasihati 2 tuturan; (1) iklan layanan masyarakat tentang antirokok
Setiap kali kamu menghisap rokok, rokok akan terhadap perilaku merokok, karena nilai
membunuhmu hidup-hidup; (2) Rokok signifikansi 0,208 (p>0,05). Hasil pengujian ini
membunuhmu hidup-hidup!. dapat diartikan bahwa iklan layanan masyarakat
Pada tuturan ILM 2 “Setiap kali kamu tidak memengaruhi perilaku merokok
menghisap rokok, rokok akan membunuhmu masyarakat di Kecamatan Padang Panjang Barat,
hidup-hidup” terdapat perbedaan pendapat antara Kota Padang Panjang.
acuan teori yang peneliti gunakan dengan teori Keputusan yang menyatakan tidak
lain. Menurut teori Searle yang peneliti gunakan terdapatnya pengaruh tindak tutur dalam iklan
tuturan tersebut termasuk ke dalam jenis tuturan layanan masyarakat antirokok terhadap perilaku
direktif menasehati sedangkan menurut Rahardi merokok didasarkan pada salah satu contoh yang
(2005:37) yang mengacu pada teori Leech dinyatakan oleh (Sugiyono, 2010:295) yaitu, jika
tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif Fh<Ft maka koefesien korelasi ganda yang diuji
imperatif peringatan. tidak dapat diberlakukan ke populasi dengan
Iklan layanan masyarakat yang ketiga taraf kesalahan 5% maupun 1%.
menceritakan tentang pemikiran seseorang
tentang bahaya merokok. Pemerintah berusaha 3. Pengaruh Tindak Tutur Iklan Rokok dan
menyadarkan dan mengajak masyarakat berpikir Iklan Layanan Masyarakat terhadap
tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Perilaku Merokok
rokok. Pada iklan layanan masyarakat tentang
antirokok ini ditemukan jenis tindak tutur jenis Berdasarkan hasil analisis data dapat
asertif fungsi menyatakan 1 tuturan, “Sekarang disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
saya mulai berpikir, apa yang akan terjadi bila signifikan antara tuturan iklan rokok dan iklan
saya terus merokok, mungkin saya akan terkena layanan masyarakat antirokok terhadap perilaku
stroke dan menjadi beban keluarga atau merokok yang ditunjukkan dengan nilai
mungkin kehilangan pita suara akibat kanker signifikan F sebesar 1,218 (p>0,05). Penjelasan
tenggorokan, kanker paru, kehilangan anggota tersebut dapat diartikan bahwa bukan tindak
tubuh lain ”Tindak tutur direktif fungsi tutur ilokusioner di televisi yang memengaruhi
memerintah 1 tuturan, “Berhentilah merokok perilaku merokok masyarakat di Kecamatan
sekarang juga”. Tindak tutur direktif fungsi Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
menasihati 1 tuturan, “Coba pikirkan penyakit Untuk menjawab atas tidak adanya
apa yang akan menipamu jika merokok”. pengaruh tindak tutur ilokusioner iklan rokok,
Sumber data terakhir dalam iklan layanan iklan layanan masyarakat tentang antirokok, dan
masyarakat antirokok disampaikan oleh Ibu dari pengaruh tindak tutur ilokusioner iklan rokok
Robby Indra Wahyuda. Seorang ibu yang dan iklan layanan masyarakat terhadap perilaku
anaknya meninggal karena terkena kanker merokok di televisi, pada tanggal 14 Mai 2017
tenggorokan akibat berperilaku merokok. Selain peneliti melakukan wawancara terhadap

7
responden atau sampel penelitian. Pada mana angka ini lebih besar dari taraf sig. 0,05;
umumnya responden menjawab bahwa yang (2) faktor-faktor penyebab perilaku merokok
menyebabkan mereka merokok memang bukan tidak dapat berkurang oleh kampanye antirokok
diakibatkan oleh tuturan iklan rokok maupun itu sendiri, pertama, karena latar belakang
iklan layanan masyarakat tentang antirokok di (faktor keluarga) yang juga perokok, kedua,
televisi, melainkan diakibatkan oleh faktor sosial pengaruh teman (komunitas), ketiga, pengaruh
(pergaulan) dan lingkungan tempat mereka tokoh masyarakat (lingkungan sosial), keempat,
tinggal. Mereka juga menyatakan telah merokok faktor kepribadian, kelima, pengaruh media
rata-rata sejak usia sekolah atau sekitar usia 17 massa dan yang terakhir keenam, adalah budaya
tahun. Mereka mengganggap bahwa merokok merokok sudah menjadi kebiasaan yang turun
merupakan media bergaul antara satu dengan menurun dilakukan sampai sekarang.
yang lainya. Anggapan yang mereka terapkan Berdasarkan paparan di atas, peneliti
tersebut menjadi sebuah budaya. berpendapat bahwa iklan di televisi sangat
Berkaitan dengan budaya, di Kecamatan ditentukan oleh tiga komponen utama, yaitu
Padang Panjang Barat memiliki tradisi tentang audiovisual, tindak tutur dan pencitraan. Ketiga
budaya merokok. Tradisi ini dapat dibuktikan, faktor tersebut dapat berjalan secara bersama-
jika akan melaksanakan suatu pesta pernikahan, sama maupun sebagian, sangat bergantung pada
misalnya, dalam menyampaikan undangan untuk obyek yang menjadi sasaran iklan. Tindak tutur
sanak famili, keluarga dan tetangga, di ilokusioner merupakan salah satu bagian dalam
lingkungan wilayah Kecamatan Padang Panjang, iklan. Komponen-komponen tersebut sangat
mereka membawa dan menyerahkan satu lembar ditentukan sekelompok ahli yang secara
daun sirih dan satu sampai tiga batang rokok. langsung membidani iklan. Mereka itu adalah
Hal ini tergambar bahwa merokok masih copywriter, art director, visualizer, typographer,
merupakan suatu tradisi yang turun-temurun. produser televisi, manager produksi (Bungin,
Hasil pengamatan peneliti menunjukkan, remaja- 2015:136)
remaja di Kecamatan Padang Panjang Barat Tidak terdapatnya pengaruh tindak tutur
memiliki kebiasaan berkumpul. Mereka tidak ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan layanan
sungkan merokok di depan umum meski usia masyarakat tentang anti rokok di televisi
mereka masih muda. Oleh sebab itu, peneliti terhadap perilaku merokok, bukan berarti iklan
berkesimpulan bahwa faktor sosial, budaya, dan di televisi tidak memberikan pengaruh secara
pergaulan mengakibatkan tingginya tingkat signifikan terhadap produk barang dan jasa yang
merokok di Kecamatan Padang Panjang Barat, diiklan. Berdasarkan hasil riset, kekuatan iklan
Kota padang Panjang. di televisi memberikan pengaruh yang sangat
Banyak faktor yang dapat memengaruhi besar. Lee dan Jonson, (2011: 267), mengatakan
perilaku. Menurut Kertamukti (2010:35) faktor bahwa citra-citra visual melompati proses logika
yang dapat memengaruhi perilaku, yaitu: (1) otak dan langsung disampaikan ke pusat emosi
faktor kebudayaan adalah faktor keinginan dan otak, menciptakan dampak emosi kuat yang
perilaku seseorang yang paling mendasar; (2) menjadi karakteristik televisi dan film. Pengaruh
faktor sosial, berupa sebuah sistem kasta yang iklan di televisi bisa melaui citra visualisasi dan
para anggota kasta yang berbeda memikul citra lain yang dapat memikat calon pembeli.
peranan tertentu dan mereka tidak dapat Sebagai contoh dalam iklan rokok Djarum Super
mengubah keanggotaan kastanya. Sejalan Mild Black Series yang ditayangkan di Trans 7,
dengan penelitian yang telah dilakukan terlebih hanya menampilkan gambar (visual) seorang
dahulu oleh Emilkamayana (2013) yang pria yang melakukan atraksi sulap dengan
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh diiringi musik tanpa ada tindak tutur yang
Iklan Layanan Masyarakat Kementerian diucapkan. Pada bagian akhir muncul tulisan
Kesehatan RI Antirokok terhadap Perilaku Djarum Super Mild Black Series. Di sinilah letak
Merokok di Kelurahan Sempaja Selatan kepiawaian copywriter, visualizer, typographer
Kecamatan Samarinda Utara”. Hasil penelitian dan tokoh iklan lainnya. Tanpa harus
yang dilakukan diperoleh hasil bahwa: (1) tidak mendengarkan tuturan pemirsa sudah tahu yang
ada pengaruh iklan layanan masyarakat diklankan adalah rokok.
Kemenkes RI Antirokok terhadap perilaku Iklan layanan masyarakat tentang anti
merokok di Kelurahan Sempaja Selatan rokok menggunakan daya tarik rasa takut.
Kecamatan Samarinda Utara, karena F hitung Menurut Lee dan Johnson (2011:182), daya tarik
sebesar 2,031 dengan taraf sig. sebesar 0,161, di rasa takut yang digunakan dalam kampanye yang

8
dirancang untuk memerangi kecanduan narkoba asap rokok baik di perkantoran, pertokokan,
dan masalah-masalah kesehatan. Merokok dapat mall, lembaga-lembaga pendidikan, rumah
mengganggu kesehatan, tidak hanya sebagai makan, tempat ibadah, tempat wisata, angkutan
perokok tetapi juga orang-orang yang ada di umum, dan tempat-tempat umum lainnya.
sekitarnya. Oleh karena itu, Kementerian Pembatasan ini akan kuat jika diikuti dengan
Kesehatan telah menayangkan iklan layanan peraturan dan sanksi yang tegas. Dengan
masyarakat dengan menampilkan gambar- memperluas kawasan bebas asap rokok, paling
gambar yang menakutkan; seperti kanker pita tidak akan mencagah dan menunda seorang
suara (leher berlubang), sakit paru-paru, jantung untuk tidak merokok. Apabila sasaran utama itu
dan stroke. adalah anak-anak dan perokok pemula, perlu
Upaya pemerintah menghentikan perilaku meningkatkan kampanye antirokok di media
merokok menjadi tidak merokok dan mencegah cetak dan elektronik, serta menghentikan seluruh
sesorang yang belum merokok untuk tidak iklan rokok. Disamping itu, sangat penting
menjadi perokok belum berhasil maksimal. adanya pembatasan peredaran rokok di
Selain minimnya sosialisasi melalui media masyarakat yang diikuti dengan pengawasan
televisi, faktor pergaulan, lingkungan, keluarga, terhadap pihak-pihak yang dinyatakan layak atau
budaya, dan kecanduan menjadi penyebab belum dalam mengonsumsi rokok. Keberadaan
seseorang untuk berfikir secara irasional. Bagi payung hukum sangat penting untuk melindungi
pecandu rokok, gambar-gambar menakutkan anak-anak agar tidak mengonsumsi rokok.
yang ditayangkan di televisi belum mampu Misalnya dengan memberikan sangsi (denda)
mengubah perilaku merokok menjadi tidak bagi anak-anak yang merokok dan penjualnya.
merokok. Begitu juga bagi perokok pemula,
karena demi pergaulan dan persahabatan mereka PENUTUP
juga tidak mengindahkan peringatan-peringatan
yang ditayangkan di televisi maupun dalam Simpulan
bungkus rokok.
Untuk itu peneliti berpendapat, jika Berdasarkan analisis data kualitatif,
sasaran iklan adalah seluruh lapisan masyarakat, ditemukan hasil penelitian, yaitu: (1) jenis-jenis
di sini perlu adanya sikap tegas dengan cara tindak tutur yang terdapat dalam iklan rokok
menghentikan standar ganda, yaitu di satu sisi adalah tindak tutur asertif (menyatakan,
mengampanyekan iklan antirokok, di sisi lain memerintah), tindak tutur direktif (menasihati,
masih mengizinkan produksi dan mengedarkan merekomendasikan) dan tindak tutur deklaratif
rokok secara bebas di masyarakat. Sikap tegas (memberi nama); (2) iklan layanan masyarakat
dengan menghentikan produksi rokok akan tentang antirokok ditemukan tindak tutur asertif
menimbulkan dampak yang cukup besar, yaitu (menyatakan) dan direktif (memerintah dan
hilangnya pendapatan negara yang berasal dari menasihati).
cukai rokok yang bisa mencapai 136 trilyun Hasil analisis data kuantitatif, menunjukan
pertahun. Belum termasuk ribuan tenaga kerja bahwa: (1) tidak terdapat pengaruh signifikan
yang selama ini bergantung pada industri kretek antara tindak tutur ilokusioner dalam iklan rokok
rokok nasional. Sikap tegas juga dapat dilakukan terhadap perilaku merokok karena nilai
dengan menghentikan peredaran rokok di signifikansi 0,408 lebih besar (p>0,05); (2) tidak
wilayah Indonesia. Seluruh produksi rokok terdapat pengaruh signifikan antara tindak tutur
kretek nasional hanya untuk kebutuhan ekspor. ilokusioner dalam iklan layanan masyarakat
Dengan demikian akan menguntungkan kedua tentang antirokok terhadap perilaku merokok
belah pihak, yaitu masyarakat selamat dari karena nilai signifikansi 0,208 (p>0,05); dan (3)
dampak asap rokok dan negara tetap tidak terdapat pengaruh signifikan antara tindak
mendapatkan masukan dari cukai rokok. tutur ilokusioner dalam iklan rokok dan iklan
Jika yang menjadi sasaran iklan adalah layanan masyarakat tentang antirokok secara
pihak-pihak yang berperilaku merokok, bersama-sama terhadap perilaku merokok,
berdasarkan hasil penelitian mereka tidak karena nilai signifikan F 1,218 lebih besar dari
terpengaruh dengan iklan layanan masyarakat. 0,05.
Namun demikian, para pecandu perokok dapat
dibatasi ruang geraknya melalui kawasan-
kawasan bebas asap rokok. Dengan
meningkatkan dan memperluas kawasan bebas

9
Implikasi DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah Bungin, Burhan. 2015. Konstruksi Sosial Media
dilakukan maka dampak positif; (1) bagi dunia Masa: Kekuatan Pengaruh Media Massa
pendidikan diperoleh informasi bahwa dalam dan Keputusan Konsumen serta Kritik
memberikan pengaruh kepada peserta didik, terhadap Peter L. Berger & Thomas
seorang pendidik bukan semata-mata ditentukan Luckmann. Jakarta: Kencana Prenada
oleh bahasa verbal, tindak tutur seorang pendidik Media Group.
tetapi juga ditentukan oleh bahasa nonverbal, Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010.
yaitu pendidik harus mampu menjadi teladan, Sosiolinguistik, Perkenalan Awal. Jakarta:
simbol, dan mampu menanamkan citra yang Rineka Cipta
positif; (2) bagi pengusaha rokok dapat Emilkayana. 2013. Pengaruh Iklan Layanan
diinformasikan bahwa tuturan yang terdapat Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
dalam iklan rokok dan iklan layanan masyarakat Anti Rokok Terhadap Perilaku Merokok di
tentang antirokok tidak memberikan pengaruh Kelurahan Sempaja Selatan Kecamatan
secara signifikan terhadap perilaku merokok. Hal Samarinda Utara. eJournal ilmu
ini disebabkan oleh pergaulan, lingkungan, dan Komunikasi: http://ejournal.ilkom. fisip-
faktor sosial budaya pada masyarakat setempat. unmul.ac.id/ site/wp-content/ uploads/
Di sisi lain, dampak negatifnya adalah; (1) 2013/06/ejournal_emilka_pdf%20(06-17-
bagi dunia pendidikan, dengan tidak 13-03-24-51).pdf (diakses 30 September
signifikansinya pengaruh iklan layanan 2016).
masyarakat tentang anti rokok, maka potensi Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif dalam
berperilaku merokok di masyarakat tetap tinggi. Periklanan, Konsep Pesan, Media,
Tingginya perilaku merokok ini juga akan Anggaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
memengaruhi perilaku merokok bagi peserta Morissan. 2014.Teori Komunikasi Individu
didik; (2) bagi pemerintah, harus mengeluarkan Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada
biaya yang lebih tinggi untuk melakukan Media Group.
sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya Pujiyanto. 2013. Iklan Layanan Masyarakat.
merokok baik melalui media cetak, elektronik, Jogjakarta: Andi Offset.
maupun dengan cara memperluas kawasan bebas Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik, Kesantunan
asap rokok. Semakin sedikit jumlah perokok, Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:
potensi hidup sehat tanpa asap rokok semakin Erlangga.
tinggi. Akan tetapi akan berisiko menurunnya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan,
pendapatan negara yang berasal dari cukai rokok Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
yang bisa mencapai 136 trilyun per tahun. Belum R&D. Bandung: Alfabeta.
termasuk nasib ribuan karyawan yang selama ini Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi
bergantung pada kretek rokok nasional. (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Yule, George. 2006. Pragmatik. Jogyakarta:
Saran Pustaka Pelajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah


dilakukan, maka peneliti menyarankan; (1) dapat
menambah wawasan pembaca mengenai kajian
kebahasaan, baik yang berkaitan dengan kajian
pragmatik maupun kajian sosiolinguistik
khususnya tindak tutur ilokusioner; (2) bagi
dunia pendidikan, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, agar bermanfaat
untuk menambah wawasan dan pemahaman
tentang tuturan sehingga peserta didik dapat
memahami maksud suatu tuturan yang
mengandung tindak tutur ilokusioner; dan (3)
memberikan insprirasi kepada peneliti lain yang
akan mengkaji permasalahan-permasalahan
relevan khususnya tindak tutur dan konteksnya

10

Anda mungkin juga menyukai