Anda di halaman 1dari 15

DOA SEHARI-HARI MENURUT HINDU

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Buku ini di-punia-kan kepada umat Hindu di mana pun berada, sebagai sebuah Jnyana-Yadnya dari kami,
dengan harapan dapat digunakan di saat bersembahyang baik dalam rangka suatu upacara tertentu
maupun dalam kehidupan sehari-hari.Kita mengetahui bersama bahwa pada dewasa ini umat Hindu sedang
menghadapi tantangan yang cukup berat sebagai dampak pengaruh globalisasi dunia yang tidak hanya
menyangkut bidang politik, ekonomi,sosial, maupun budaya, tetapi juga telah memasuki bidang spiritual.
Oleh karena itu umat Hindu, khususnya kaum muda, pelajar, dan Mahasiswa perlu mempunyai pegangan
yang teguh dalam ke-Hindu-an mereka, antara lain dalam mengucapkan doa, puja, dan mantra yang tepat
dan benar.
Dalam hubungan itu, kami dari Lembaga Stiti Dharma, yakni sebuah LSM yang berdiri di Singaraja Bali
tanggal 16 Nopember 2005, berupaya menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menegakkan Hindu yang
kokoh di mana para pemeluknya berpegang teguh pada ajaran Trihita Karana,yakni

1.Memelihara bhakti yang luhur kepada Hyang Widhi.

2.Menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama umat manusia,

melimpahkan kasih sayang, dan mencintai semua mahluk di bumi.

3.Memelihara alam dan lingkungan agar tetap lestari.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Putu Setia dari Penerbit Pustaka Manikgeni yang
telah menghimpun doa-doa dalam buku ini, dan juga kepada Dewan Pengelola Dana Punia Peduli Umat
Majalah Hindu Raditya, yang telah membiayai penerbitan buku kecil yang khusus disumbangkan ini.

Om Santih, Santih, Santih, Om

Singaraja, 1 Januari, 2006

LEMBAGA STITI DHARMA

MARI BERSEMBAHYANG
Pada umumnya, sebelum melakukan persembahyangan –baik dengan Puja Trisandya maupun Panca
Sembah– didahului dengan penyucian badan dan sarana persembahyangan. Urutannya sebagai berikut:

1.Duduk dengan tenang. Lakukan Pranayama dan setelah suasananya tenang ucapkan mantram ini:

Om prasada sthiti sarira siwa suci nirmalàya namah swàha


Artinya: Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu telah duduk tenang, suci, dan tiada noda.

2.Kalau tersedia air bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan gosokkan pada kedua
tangan. Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram:

Om suddha màm swàha


Artinya: Ya Tuhan, bersihkanlah tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan
kanan).

Lalu, posisi tangan dibalik. Kini tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram:
Om ati suddha màm swàha
Artinya: Ya Tuhan, lebih dibersihkan lagi tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan
tangan kiri).

3.Kalau tersedia air (maksudnya air dari rumah, bukan tirtha), lebih baik berkumur sambil mengucapkan
mantram di dalam hati:

Om Ang waktra parisuddmàm swàha


atau lebih pendek:

Om waktra suddhaya namah


Artinya: Ya, Tuhan sucikanlah mulut hamba.

4.Jika tersedia dupa, peganglah dupa yang sudah dinyalakan itu dengan sikap amusti, yakni tangan
dicakupkan, kedua ibujari menjepit pangkal dupa yang ditekan oleh telunjuk tangan kanan, dan ucapkan
mantra:

Om Am dupa dipàstraya nama swàha


Artinya: Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba seperti sinar-Mu.

5.Setelah itu lakukanlah puja Trisandya. Jika memuja sendirian dan tidak hafal seluruh puja yang
banyaknya enam bait itu, ucapkanlah mantram yang pertama saja (Mantram Gayatri) tetapi diulang
sebanyak tiga kali. Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, “v” dibaca mendekati “w”. Garis
miring di atas huruf, dibaca lebih panjang. Permulaan mantram Om bias diucapkan tiga kali, bisa juga sekali
sebagaimana teks di bawah ini:

Mantram Trisandhyà

Om bhùr bhvah svah


tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayàt
Tuhan adalah bhùr svah. Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Hyang Widhi,
Semoga Ia

berikan semangat pikiran kita.

Om Nàràyana evedam sarvam


yad bhùtam yac ca bhavyam
niskalanko nirañjano nirvikalpo
niràkhyàtah suddo deva eko
Nàràyano na dvitìyo’sti kascit
Ya Tuhan, Nàràyana adalah semua ini apayang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas
dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Nàràyana, Ia hanya satu tidak ada
yang kedua.

Om tvam sivah tvam


mahàdevah
ìsvarah paramesvarah
brahmà visnusca rudrasca
purusah parikìrtitah
Ya Tuhan, Engkau dipanggil Siwa, Mahàdewa,
Iswara, Parameswara, Brahmà, Wisnu, Rudra, dan Purusa.

Om pàpo ham pàpakarmàham


pàpàtmà pàpasambhavah
tràhi màm pundarikàksa
sabàhyàbhyàntarah sucih
Ya Tuhan, hamba ini papa, perbuatan hamba

papa, diri hamba ini papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga
hamba.

Om ksamasva màm mahàdeva


sarvapràni hitankara
màm moca sarva pàpebyah
pàlayasva sadà siva Ya Tuhan,
ampunilah hamba HyangWidhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba
dari segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang Widhi.

Om ksàntavyah kàyiko
Dosah ksàntavyo vàciko mama
ksàntavyo mànaso dosah
tat pramàdàt ksamasva màm
Ya Tuhan, ampunilah dosa anggota badan

hamba, ampunilah dosa hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba.

Om sàntih, sàntih, sàntih,


Om Ya Tuhan,semoga damai, damai, damai selamanya.

Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak melakukan persembahyangan
Trisandya (mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung memuja dengan Panca Sembah, maka setelah
membaca mantram untuk dupa langsung saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai muspa.
Ambil bunga atau kawangen itu diangkat di hadapan dada dan ucapkan mantram ini:

Om puspa dantà ya namah swàha


Artinya: Ya Tuhan, semoga bunga ini cemerlang dan suci.

Kramaning Sembah (Panca Sembah)

Urutan sembahyang ini sama saja, baik dipimpin oleh pandita atau

pemangku, maupun bersembahyang sendirian. Cuma, jika dipimpin pandita yang sudah melakukan dwijati,
ada kemungkinan mantramnya lebih panjang. Kalau hafal bisa diikuti, tetapi kalau tidak hafal sebaiknya
lakukan mantram-mantram pendek sebagai berikut:

1. 1.Dengan tangan kosong (sembah puyung). Cakupkan tangan kosong dan pusatkan pikiran dan
ucapkan mantram ini:
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha
Artinya: Ya Tuhan, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah hamba.

2.Sembahyang dengan bunga, ditujukan kepada Hyang Widhi dalam

wujudNya sebagai Hyang Surya atau Siwa Aditya. Ucapkan mantram:


Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo stute
Artinya: Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja Engkau.
Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja Engkau yang menciptakan sinar
matahari berkilauan.

3. Sembahyang dengan kawangen. Bila tidak ada, yang dipakai adalah bunga. Sembahyang ini ditujukan
kepada Istadewata pada hari dan tempat persembahyangan itu. Istadewata ini adalah Dewata yang
diinginkan kehadiranNya pada waktu memuja. Istadewata adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam
berbagai wujudNya. Jadi mantramnya bias berbeda-beda tergantung di mana dan kapan bersembahyang.
Mantram dibawah ini adalah mantram umum yang biasanya dipakai saat Purnama atau Tilem atau di Pura
Kahyangan Jagat:

Om nama dewa adhisthanàya


sarwa wyapi wai siwàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanareswaryai namo namah
Artinya: Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yangluhur, kepada Hyang Siwa yang
berada di mana-mana, kepada dewata yangbersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat,
kepadaArdhanaresvari hamba memuja.

4.Sembahyang dengan bunga atau kawangen untuk memohon

waranugraha. Usai mengucapkan mantram, ada yang memperlakukan bunga itu langsung sebagai wara-
nugraha, jadi tidak”dilentikkan/dipersembahkan” tetapi dibungakan di kepala (wanita) atau di atas kuping
kanan (laki-laki). Mantramnya adalah:

Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisça dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca
Artinya: Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan segala
pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian pada Dewa dan Dewi
berwujud suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan
kemajuan rohani dan jasmani.

5.Sembahyang dengan cakupan tangan kosong, persis seperti yang

pertama. Cuma sekarang ini sebagai penutup. Usai mengucapkan mantram,tangan berangsur-angsur
diturunkan sambil melemaskan badan dan pikiran,Mantramnya:

Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha.


Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om
Artinya: Ya Tuhan, hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan,maha tinggi dan maha gaib. Ya
Tuhan, anugerahkan kepada hambakedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.
Untuk memuja di Pura atau tempat suci tertentu, kita bisa menggunakan mantram lain yang disesuaikan
dengan tempat dan dalam keadaan bagaimana kita bersembahyang. Yang diganti adalah mantram
sembahyang urutan ketiga dari Panca Sembah, yakni yang ditujukan kepada Istadewata.

Berikut ini contohnya: Untuk memuja di Padmasana, Sanggar Tawang, dapat digunakan salah satu contoh
dari dua mantram di bawah ini:

Om, àkàsam nirmalam sunyam,


Guru dewa bhyomàntaram,
Ciwa nirwana wiryanam,
rekhà Omkara wijayam,
Artinya: YaTuhan, penguasa angkasa raya yang suci dan hening. Guru rohani yang suci berstana di angkasa
raya. Siwa yang agung penguasa nirwana sebagai Omkara yang senantiasa jaya, hamba memujaMu.

Om nama dewa adhisthanàya,


sarva wyàpi vai siwàya,
padmàsana ekapratisthàya,
ardhanareswaryai namo namah.
Artinya: Ya Tuhan, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa yang
sesungguhnyalah berada di mana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai
sebagai satu tempat, kepada Ardhanaresvarì, hamba memujaMu.

Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Desa, digunakan mantram sebagai berikut :

Om Isanah sarwa widyànàm


Iswarah sarwa bhùtànàm,
Brahmano dhipatir Brahmà
Sivo astu sadàsiwa
Artinya: Ya Tuhan, Hyang Tunggal Yang Maha Sadar, selaku Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk
hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.

Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Puseh, mantramnya begini :

Om, Girimurti mahàwiryam,


Mahàdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam
Artinya: Ya Tuhan, selaku Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua
dewa-dewa tunduk padaMu.

Untuk memuja di Pura Dalem, masih dalam Kahyangan Tiga :

Om, Catur diwjà mahasakti


Catur asrame Bhattàri
Siwa jagatpati dewi
Durgà sarira dewi
Artinya: YaTuhan, saktiMu berwujud Catur Dewi, yang dipuja oleh catur asrama, sakti dari Ciwa, Raja
Semesta Alam, dalam wujud Dewi Durga. Ya,Catur Dewi, hamba menyembah ke bawah kakiMu, bebaskan
hamba dari segala bencana.

Untuk bersembahyang di Pura Prajapati, mantramnya :

Om Brahmà Prajàpatih sresthah


swayambhur warado guruh
padmayonis catur waktro
Brahmà sakalam ucyate
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma Prajapati, pencipta semua makhluk, maha mulia, yang
menjadikan diriNya sendiri, pemberi anugerah mahaguru, lahir dari bunga teratai, memiliki empat wajah
dalam satu badan, maha sempurna, penuh rahasia, Hyang Brahma Maha Agung.

Untuk di Pura Pemerajan/Kamimitan (rong tiga), paibon, dadia atau

padharman, mantramnya :

Om Brahmà Wisnu Iswara dewam


Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa MahaSuci, Tridewa
adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.

Untuk di Pura Segara atau di tepi pantai, mantramnya :

Om Nagendra krùra mùrtinam


Gajendra matsya waktranam
Baruna dewa masariram
sarwa jagat suddhàtmakam
Artinya: Ya Tuhan, wujudMu menakutkan sebagai raja para naga, raja gagah yang bermoncong ikan,
Engkau adalah Dewa Baruna yang maha suci, meresapi dunia dengan kesucian jiwa, hamba memujaMu.

Untuk di Pura Batur, Ulunsui, Ulundanu, mantramnya :

Om Sridhana dewikà ramyà


sarwa rupawati tathà
sarwa jñàna maniscaiwa
Sri Sridewi namo’stute
Artinya: Ya Tuhan, Engkau hamba puja sebagai Dewi Sri yang maha cantik,dewi dari kekayaan yang
memiliki segala keindahan. la adalah benih yang maha mengetahui. Ya Tuhan Maha Agung Dewi Sri, hamba
memujaMu.

Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati. Mantramnya :

Om Saraswati namas tubhyam


warade kàma rùpini
siddharàmbham karisyami
siddhir bhawantu me sadà
Artinya: Ya Tuhan dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pemberi

berkah, terwujud dalam bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan
selalu sukses atas waranugraha-Mu.

Untuk bersembahyang di pemujaan para Rsi Agung seperti Danghyang Dwijendra, Danghyang Astapaka,
Mpu Agnijaya, Mpu Semeru, Mpu Kuturan dan lainnya, gunakan mantram ini :

Om Dwijendra purvanam siwam


brahmanam purwatisthanam
sarwa dewa ma sariram
surya nisakaram dewam
Artinya: Ya, Tuhan dalam wujudMu sebagai Siwa, raja dari sekalian pandita,la adalah Brahma, berdiri tegak
paling depan, la yang menyatu dalam semua dewata. la yang meliputi dan memenuhi matahari dan bulan,
kami memuja Siwa para pandita agung.

Demikianlah beberapa mantram yang dipakai untuk bersembahyang pada tempat-tempat tertentu. Sekali
lagi, mantram ini menggantikan “mantram umum” pada saat menyembah kepada Istadewata, yakni
sembahyang urutan ketiga pada Panca Sembah.

Terakhir, ini sembahyang ke hadapan Hyang Ganapati (Ganesha), namun dalam kaitan upacara mecaru
(rsigana), atau memuja di Sanggah Natah atau Tunggun Karang, tak ada kaitannya dengan Panca Sembah :

Om Ganapati rsi putram


bhuktyantu weda tarpanam
bhuktyantau jagat trilokam
suddha purna saririnam
Demikianlah mantram untuk Istadewata.
—————————————————————-

DOA SEHARI-HARI
Inilah doa untuk sehari-hari. Lazimnya tentulah dihafalkan. Namun kalau panjang, apalagi untuk di depan
umum, misalnya, membuka rapat/pertemuan, mantram ini bisa dibaca dengan memegang buku. Mantram
atau doa ini ejaannya sedapat mungkin mengikuti bahasa Sansekerta justru untuk mendekati pengucapan.
Setiap hurup bergaris kecil di atasnya, dibaca lebih panjang. Misal: à dibaca aa dan ù dibaca uu. Namun,
huruf v (asli) sudah diganti w untuk mendekati cara bacanya.

Doa menjelang tidur :

Om asato mà sat ganaya,


tamaso mà jayatir ganaya,
mrityor màmritam gamaya.
(Ya Tuhan tuntunlah hamba dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar,dari jalan gelap ke jalan terang,
hindarkanlah hamba dari kematian menuju kehidupan abadi.)

Doa bangun pagi :

Om Utedànim bhagawantah syàmota


prapitwa uta mandhye ahnam
utodità maghawanta sùryasya wayam
dewànàm sumantau syàma.
(Ya Tuhan Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalubernasib baik pada hari ini, menjelang
tengah hari, dan seterusnya. Semogapara Dewa melindungi diri hamba.)

Doa membersihkan/mencuci muka :

Om Cam camàni ya namah swàha.


Om waktra parisudahaya namah swàha.
(Ya Tuhan, hamba memujaMu, semoga muka hamba menjadi bersih.)

Doa menggosok gigi :

Om rahphat astràya namah.


Om Sri Dewi Bhatrimsa Yogini namah.
(Ya Tuhan, sujud hamba kepada Dewi Sri, Bhatari Yogini, semoga bersihlah gigi hamba.)

Doa berkumur :

Om Ang waktra parisudhamàm swaha.


(Ya Tuhan, semoga bersihlah mulut hamba.)

Doa membersihkan kaki :

Om Am kham khasolkhàya iswaràya namah swàha.


(Ya Tuhan, semoga bersihlah kaki hamba.)

Doa mandi :

Om Ganggà amrta sarira sudhamàm swàha.


Om Sarira parisudhamàm swàha.
(Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan
suci.)

Bisa pula dengan doa atau mantram ini:

Om gangge ca yamune caiwa


godawari saraswati
narmade sindhù kaweri
jale smin sannidhim kuru
(Ya Tuhan, ijinkanlah hamba memanggil sungai suci Gangga, Yamuna,Godawari, Saraswati, Narmada,
Sindhu dan Kaweri, semoga menganugerahkan kesucian kepada hamba.)

Doa pada waktu mengenakan pakaian :

Om tam Mahàdewàya namah swàha,


Om bhusanam sarirabhyo parisudhamam swàha.
(Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Tat Purusha, Dewa Yang Maha agung, hamba sujud kepadaMu dalam
menggunakan pakaian ini. Semoga pakaian hamba menjadi bersih dan suci.)

Selesai berpakaian hendaknya melakukan persembahyangan Trisandya.

Doa panganjali :

Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu

pembicaraan dalam sebuah pertemuan. Tangan dicakupkan seperti

menyembah, diangkat sejajar dada.

Om Swastyastu
(Semoga selalu dalam keadaan.selamat di bawah lindungan Tuhan.)

Doa menghadapi makanan :

Om hiranyagarbhah samawartatagre
bhùtasya jàtah patireka àsit
sadàdhara pritiwim dyam utemam
kasmai dewàya hawisa widhema
Om pùrnam adah purnamidam
pùrnàt purnam udacyate
pùrnasya purnam àdàya
pùrnamewawasisyate
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih. Engkau asal alam semesta dan

satu-satunya kekuatan awal. Engkau yang memelihara semua makhluk,seluruh bumi dan langit. Hamba
memuja Engkau. Ya Tuhan Yang Maha Sempuma dan yang membuat alam sempurna. Alam ini akan lenyap
dalam kesempurnaanMu. Engkau Maha Kekal. Hamba mendapat makanan yang cukup berkat anugrahMu.
Hamba manghaturkan terima kasih.)

Doa di atas baik untuk makan bersama, misalnya, pesta atau istirahat

makan dalam suatu pertemuan. Jika sendirian bisa mengucapkan doa pendek ini yang diambil dari kitab suci
Yajurveda:

Om annapate annasya
no dehyanmiwasya susminah
pra-pra dàtàram tàris ùrjam
no dhehi dwipade catuspade
(Ya Tuhan, Engkau penguasa makanan, anugerahkanlah makanan ini, semoga memberi kekuatan dan
menjauhkan dari penyakit. Bimbinglah hamba anugerahkan kekuatan kepada semua mahkluk.)

Doa mulai mencicipi makanan :

Om anugraha amrtàdi sañjiwani ya namah swàha.


(Ya Tuhan, semoga makanan ini menjadi penghidup hamba lahir dan bathin yang suci.)

Doa selesai makan :

Om Dhirgayur astu, awighnamastu, subham astu


Om sriyam bhawantu, sukham bhawantu, pùrnam bhawantu, ksàma
sampurnàya namah swàha.
Om, Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om.
(Ya Tuhan, semoga makanan yang telah masuk ke dalam tubuh hamba memberikan kekuatan dan
keselamatan, panjang umur dan tidak mendapat sesuatu apapun. Ya Tuhan, semoga damai, damai di hati,
damai di dunia,damai selama-lamanya.)

Doa sebelum memulai suatu pekerjaan :

Om awighnam astu namo sidhham.


Om sidhirastu tad astu swàha.
(Ya Tuhan, semoga atas perkenanMu, tiada suatu halangan bagi hamba memulai pekerjaan ini dan semoga
berhasil baik).

Doa selesai bekerja/bersyukur :

Om Dewa suksma parama acintyàya namah swàha


Sarwa karya prasidhàntam.
Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om.
(Ya Tuhan dalam wujud Parama Acintya yang maha gaib dan maha karya,hanya atas anugrahMu-lah maka
pekerjaan ini berhasil dengan baik.Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selamanya).
Doa mohon bimbingan Tuhan :

Om Asato mà sadyamaya
tamaso mà jyotir gamaya
mrtyor mà amrtam gamaya,
Om agne brahma grbhniswa
dharunama syanta riksam drdvamha
brahrnawanitwa ksatrawahi sajàta
wanyu dadhami bhratrwyasya wadhyàya.
(Tuhan Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah hamba
dari kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang. Lepaskanlah hamba dari kematian menuju
kehidupan yang abadi. Tuhan Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda
mantra dan kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang
ada pada hamba (nafsu). Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman),
menolong orang terpelajar pemimpin negara

dan para pejabat. Hamba memuja Engkau semoga melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.)

Doa mohon inspirasi :

Om prano Dewi Saraswati


wàjebhir wàjiniwati
dhinam awiñyawantu.
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga Engkau
memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-lamanya.)

Doa mohon dianugrahi kecerdasan dan kesucian :

Om pàwakànah Saraswati
wàjebhir wajiniwati
yajñam wastu dhiyàwasuh.
(Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci,

anugrahilah hamba kecerdasan. Dan terimalah persembahan hamba ini.)

Doa mulai belajar :

Om purwe jato brahmano brahmacari


dharmam wasànas tapasodatistat
tasmajjatam brahmanam brahma
lyestham dewasca sarwe amrttna sàkama
(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai
pertama. Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap
makhluk hanya dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa memancar.)

Doa mohon ampun dalam segala dosa :

Om dewakrtasyainaso awaya janam


asi manusyakrtasi nama awaya janam
asipitra kitasi namo awaya janam asyatma
krtasyaenaso awaya janam
asyena sa’ enase waya janam asi
yacchaham eno vidvamscakara
yacchavidvams tasya va ya janam asi
(Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba terhadapMu, ampunilah dosa hamba terhadap sesama manusia,
terhadap orangtua hamba, terhadap teman hamba, Tuhan ampunilah dosa hamba terhadap segala macam
dosa,

terhadap dosa yang hamba lakukan dengan sadar atau tidak sadar. Tuhan,semoga berkenan mengampuni
semuanya itu.)

Doa memotong hewan :

Om pasu pasàya wimahe sirascadaya dhimahi tano jiwah pracodayat.


(Semoga atas perkenan dan berkahMu para pemotong hewan dalam

upacara kurban suci ini beserta orang-orang yang telah berdana punia untuk yadnya ini memperoleh
kesejahteraan dan kebahagiaan. Tuhan, hambamemotong hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.)

Doa mengunjungi orang sakit :

Om sarwa wighna sarwa klesa sarwa lara roga winasàya namah


(Ya Tuhan semoga segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan Engkau lenyapkan
semuanya.)

Doa mendengar atau melayat orang meninggal dunia :

Om atma tattwatma naryatma Swadah Ang Ah


Om swargantu, moksantu, sùnyantu, murcantu.
Om ksàma sampurnàya namah swàha.
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah arwah yang meninggal mendapat sorga, menunggal denganMu,
mencapai keheningan tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai
kesempurnaan atas kekuasaan dan pengetahuan serta pengampunanMu.)

Doa untuk keselamatan penganten :

Om iha iwa stam mà wi yaustam


wiswam àyur wyasnutam
kridantau putrair naptrbhih
modamànau swe grhe
(Ya Tuhan, anugerahkanlah kepada pasangan penganten ini kebahagiaan,keduanya tiada terpisahkan dan
panjang umur. Semoga penganten ini dianugerahkan putra dan cucu yang memberikan penghiburan, tinggal
dirumah yang penuh kegembiraan.)

Doa memohon ketenangan rumah tangga :

Om wisowiso wo atithim
wajayantah purupriyam
agnim wo duryam wocah
stuse sùsasya manmabhih
(Ya Tuhan, Engkau adalah tamu yang datang pada setiap rumah. Engkauamat mencintai umatMu. Engkau
adalah sahabat yang maha pemurah.Perkenankanlah hamba memujaMu dengan penuh kekuatan, dalam
ucapanmaupun tenaga dan dalam lagu pujian.)

Doa untuk kelahiran bayi :

Om Brhatsumnah prasawità niwesano


jagatah sthaturubhayasya yo wasi
sa no dewah sawità sarma yaccha twasme
ksayaya triwarutham amhasah
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberi kehidupan pada alam dan menegakkannya. la yang
mengatur baik yang bergerak dan yang tidakbergerak, semoga Ia memberi rahkmatNya kepada kami untuk
ketentraman hidup dengan kemampuan untuk menghindari kekuatan yang jahat.)

Setelah bayi dimandikan, ayah bayi atau orang yang dituakan yang hadir di sana diminta membisikkan
Mantram Gayatri (bait pertama Puja Trisandya)masing-masing tiga kali pada lobang telinga kanan dan kiri
bayi itu.

Doa untuk memohon cinta kasih-Nya :

Om wicakrame prthiwim esa etàm


ksetràya wisnur manuse dasasyan
druwàso asya kirqya janàsa
uruksitim sujanimà cakàra
(Ya Tuhan, Engkau Hyang Wisnu yang membentang di bumi ini,

menjadikah tempat tinggal bagi manusia. Kaum yang hina aman sentosa di bawah lindungan-Nya. Yang
mulia telah menjadikan bumi tempat yang lega bagi mereka.)

Doa untuk memohon panjang umur :

Om Taccaksur dewahitam sukram uccarat


pasyema saradah satam
jiwema saradah satam
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga seratus tahun hamba selalu melihat mata yang bersinar ciptaanNya,
semoga hamba hidup seratus tahun lamanya.)

Doa pembukaan rapat/pertemuan :

Om sam gacchadwam sam wadadwam


sam wo manamsi jànatàm
dewa bhagam yatha purwe
samjànàna upasate.
Om samani wa akutih
samànà hrdayàni wah
samànam astu wo
mano yatha wah susahasati.
Om ano bhadrah krattawo yantu wiswatah
(Ya Tuhan, hamba berkumpul di tempat ini hendak bicara satu dengan yang lain untuk menyatukan pikir
sebagai mana halnya para dewa selalu bersatu.Ya Tuhan, tuntunlah kami agar sama dalam tujuan, sama
dalam hati,bersatu dalam pikiran hingga dapat hidup bersama dalam sejahtera dan bahagia. Ya Tuhan,
semoga pikiran yang baik datang dan segala penjuru.)
Doa penutup rapat/pertemuan :

Om anugraha manoharam,
devadatta nugrahaka,
arcanam sarwà pùjanam,
namah sarwa nugrahaka.
Om ksama swamàm jagadnàtha,
sarwa pàpà hitankarah,
sarwa karya sidham dehi,
pranamya sùryeswaram.
Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om.
(Ya Tuhan limpahkanlah anugrahMu yang menggembirakan kepada

hamba. Tuhan yang maha pemurah, semoga Tuhan melimpahkan segala anugrah kepada hamba. Ya Tuhan,
pelindung alam semesta, pencipta semua makhluk, ampunilah dosa hamba dan anugrahilah hamba dengan
keberhasilan atas semua karya. Tuhan yang memancarkan sinar suci,ibaratnya sang surya memancarkan
sinarnya, hamba sujud kepadaMu. Ya Tuhan, semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-
lamanya.)

Untuk menutup pertemuan, bisa pula dipakai doa di bawah ini yang

diambilkan dari kitab Yajurveda. Mantram ini disebut Santi Mantram.

Bunyinya:

Om dyauh sàntir antariksam sàntih


prthiwi sàntir àpah sàntir
asadhayah santih wanaspatayah santir
wiswe dewah sàntir brahma sàntih
sarvam sàntih santir ewa sàntih
sà mà sàntir edhi
(Ya Tuhan Yang Mahakuasa, anugerahkanlah kedamaian di langit, damai dibumi, damai di air, damai pada
tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan,damai bagi para dewata, damailah Brahma, damailah alam
semesta.Semogalah kedamaian senantiasa datang pada kami)

Doa untuk pedagang :

Om à wiswàni amrta saubhagàni


(Ya Tuhan, semoga Engkau menganugerahkan segala keberuntungan yang memberikan kebahagiaan
kepada hamba.)

Doa untuk kebajikan, juga dipakai sebelum meditasi :

Om wiswàni dewa sawitar


duri tàni parà suwa
yad bhadram tanna à suwa
(Ya Tuhan, Sawitar, usirlah jauh-jauh segala kekuatan jahat. Berikanlah hamba yang terbaik.)

Doa mohon perlindungan, juga baik diucapkan ketika sakit :

Om Trayambhakam yajàmahe
sugandhim pusti wardhanam
unwarukam iwa bandhanàt
mrtyor muksiya màmrtàt
(Ya Tuhan, hamba memuja Hyang Trayambhaka/Rudra yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak
makanan. Semoga la melepaskan hamba seperti buah mentimun dari batangnya, melepaskan dari kematian
dan bukan dari kekekalan.)

Doa untuk pelantikan pejabat negara :

(Yang dilantik biasanya menirukan)


Om A Brahman bràhmano brahmawarcasi jàyatàmà
ràste raàjanah sura isawyo tiwyàdhi mahàratho jàyàtàm
dogdhri dhenuryodànad wànàsuh saptih purandhiryosàjisnu
rathesthah sabheyo yuwàsyajayamànasya wiro jàyàtam
nikàame-nikàme nah parjanyo warsatu phalawatyo na
osadhayah pacyantam yogaksemo nah kalpatàam
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah di negara ini lahir orang-orang yang memiliki pengetahuan
spiritual. Semoga pula pemimpin-pemimpin yang perkasa pandai menggunakan kebijaksanaan seperti
menggunakan senjata, pahlawan yang tangguh, sapi yang banyak memberikan susu,lembu pembawa
barang dan kuda yang cepat. Demikian pula lahir wanita yang sempurna. Pemuda yang baik dan berguna
bagi masyarakat, sedia berkorban. Semoga hujan turun memberi kemakmuran. Semoga pepohonan
berbuah lebat. Semoga usaha kami berhasil.)

Doa mengheningkan cipta :

Om-mata bhumih putro aham prthivydh


(Ya Tuhan, semoga kami mencintai tanah air ini sebagai ibu dan hamba adalah putra-putranya yang siap
sedia membela seperti para pahlawan kami.)

Doa paramasanti :

Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om


(Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)

MANTRA CIWALATRI
Digunakan pada saat memimpinpelaksanaan Siwaratri

1. Mantra Upa Saksi ( Ciwa Raditya )


Om Aditya sya Paranjyotir, Rakte taja namostute,
Sweta pangkaja madyaste, Bhaskara ya namo namah.
Om Hrang Hring Sah Parama Siwa Ditya ya namo namah swaha.
2. Mantra Memuja Brahma
Om Isanosarwa widyana,
Iswara sarwa bhutanam,
Brahmadipati Brahman.
Siwastu Sada Siwa ya,
Om Am Brahma namah.
3. Mantra Memuja Wisnu
Om Giri Pati Maha Wiryam, Mahadewa pratista lingam,
Sarwa Dewa pranamyanam, Sarwa Jagat pratistanam.
4. Mantra MemujaIswara
Om Catur Dewi Maha Dewi, Catur asrama Bhatari,
Siwa Jagatpati Dewi, Dhurga Masarira Dewi,
Om Anugraha amrtta sarwa lara winasanam ya nama swaha.
5. Mantra Memuja Ghana
Om Ghana parama tanggoyam,
Ghana tatwa para yanamah,
Ghana dhiparama pnoti.
Sukha Ghana ame stute.
6. Mantra Memuja Giripati
Om Am Am iripati wandi, Lokanatam jagatpati,
Danesan Arana karanam, Sarwa Gunam mohodyatam,
Om Maha Rudram Maha Sudham, Sarwa roga winasanam.
7. Mantra Memuja Hyang Kumara
Om Namah Kumara ya sadhana ya, Siki dwaja ya pratimaya loka
Sad kartika nanda karya ya nityam, namastute tasme dwaja
Puditam.

Anda mungkin juga menyukai