Anda di halaman 1dari 2

TENTANG SHALAT

1. Mendirikan shalat ciri utama orang bertakwa


Shalat dalam bahasa Arab berarti doa, sedangkan menurut syara'
adalah ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Shalat merupakan pembuktian terhadap pengabdian dan kerendahan
diri kepada Allah. Mendirikan shalat maknanya ialah menunaikannya
dengan teratur, melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-
adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusuk,
memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya. Shalat yang seperti
inilah yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang
gaib, mendirikan shalat,… (al-Baqarah [2]: 2—3)

2. Shalat diperintahkan juga kepada umat selain Islam (kaum


Yahudi)
Allah memerintahkan kepada orang-orang Yahudi—yang hidup saat
Rasulullah diutus—untuk masuk Islam dengan mengerjakan shalat
dengan benar dan menunaikan zakat, sehingga mereka tergolong
orang-orang yang rukuk, yakni tergolong umat Nabi Muhammad.
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta
orang yang rukuk. (al-Baqarah [2]: 43)

3. Shalat sarana penolong; namun berat dikerjakan, kecuali


bagi orang-orang yang khusyuk
Sabar dan shalat adalah sarana penolong seorang mukmin untuk
mengatasi semua masalah. Akan tetapi, shalat berat dikerjakan,
khususnya bagi kaum munafik. Sebaliknya, shalat mudah dan ringan
dikerjakan bagi orang-orang yang khusyuk, yaitu mereka yang
memiliki rasa takut kepada Allah; berharap apa yang ada di sisi-Nya
dan rasa cinta kepada-Nya Khusyuk artinya tunduknya hati, merasa
tenang dan tenteram kepada Allah; serta memasrahkan diri kepada-
Nya dengan menghinakan diri, menampakkan rasa butuh, beriman
kepada-Nya dan kepada pertemuan dengan-Nya kelak di akhirat.
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang
yang khusyuk. (al-Baqarah [2]: 45)

4. Kewajiban menjaga shalat


Setiap muslim wajib menjaga shalat lima waktu, yaitu dengan
melaksanakannya pada waktunya dengan syarat-syarat, rukun-rukun
dan wajib-wajibnya. Dan, secara khusus wajib menjaga shalat wusthaa
di antara shalat-shalat tersebut, yaitu shalat Ashar. Berdirilah dalam
shalat dalam keadaan taat kepada Allah, khusyu dan merendahkan
diri. Menjaga shalat dapat membantu untuk menjaga ibadah yang lain
serta dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar.
Peliharalah semua sholat dan sholat wusta. Dan laksanakanlah
(sholat) karena Allah dengan khusyuk. (al-Baqarah [2]: 238)

Anda mungkin juga menyukai