Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
2
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
3
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
5
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
tempat pembuangan yang sehat dan aman, tanpa atau dengan pengolahan
sesuai kriteria baku mutu dan besarnya limpasan.
Keuntungan menggunakan sistem ini adalah pelayanan lebih nyaman,
menampung semua air limbah domestik, pencemaran lingkungan dapat
dihindari, cocok untuk daerah dengan kepadatan tinggi, umur pemakaian
relatif lebih lama. Sedangkan kerugian pemakaian sistem ini adalah biaya
yang tinggi, memerlukan tenaga terampil untuk operasional dan
pemeliharaan, memerlukan perencanaan dan pelaksanaan untuk jangka
panjang, nilai manfaat baru terlihat saat sistem telah berjalan dan seluruh
penduduk terlayani (Kodoatie, 2005)
6
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
7
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
air penerima yang berada di daerah perencanaan. Selain itu, sistem terpisah
ini lebih menunjang untuk mendapatkan keadaan sanitasi yang baik.
Pada sistem penyaluran air limbah terdapat faktor penentu agar pipa
saluran tetap berfungsi dengan baik dalam kondisi debit maksimum atau
debit minimum, maka beberapa faktor penentu yang harus diperhatikan:
a. Luas penampang saluran
b. Kemiringan saluran
c. Kekasaran saluran
d. Kondisi pengaliran
e. Belokan atau rintangan lain
f. Karakteristik effluen (viskositasnya)
Selain itu terdapat 2 jenis pengaliran berdasarkan tekanannya, yaitu:
a. Pengaliran bertekanan adalah pengaliran yang disebabkan adanya
gaya dari luar (tekanan hidrolis, pompa)
b. Pengaliran terbuka adalah pengaliran secara gravitasi
Pada tugas perencanaan ini menggunakan jenis pengaliran gravitasi
tanpa menggunakan pompa dan mengikuti titik elevasi yang tersedia. Pada
sistem penyaluran air limbah terdapat penyaluran berdasarkan kecepatan
dalam saluran, maka pengaliran dibedakan atas:
a. Aliran steady, bila kecepatan aliran tetap dengan berubahnya
waktu. Terdiri dari steady uniform flow (debit tetap dan kecepatan
tetap) dan steady varied flow (debit berubah tetapi kecepatan tetap)
b. Aliran unsteady, bila kecepatan aliran berubah dengan perubahan
waktu yang terdiri dari unsteady uniform flow dan unsteady varied
flow
Pada penyaluran air limbah ini diberlakukan syarat pengaliran air
limbah, yaitu:
a. Pengaliran diusahakan bersifat gravitasi, kecuali untuk keadaan
yang tidak memungkinkan.
b. Saluran diusahakan dapat memberikan kondisi pengaliran unsteady
non uniform flow
8
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
9
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
10
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
d. Clay Pipe
e. Pipa Plastik
Pipa yang paling umum digunakan di Indonesia, yaitu:
a. Pipa beton, kurang tahan terhadap asam, basa, dan sifat korosif.
b. Pipa tanah liat, untuk pipa persil dan service, dalam segi konstruksi
masih kalah dengan pipa beton hanya harganya murah.
c. PVC, tersedia banyak di pasaran, diameter kecil, biasanya untuk pipa
service dan persil.
Pada pemilihan bahan pipa juga harus diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain ketahanan terhadap asam, basa, serta korosi
kekokohan konstruksi, kekasaran permukaan, kemudahan dalam pemasangan
dan persediaan
11
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
b. Drop Manhole
Fungsinya sama dengan manhole tetapi drop manhole dipakai untuk
saluran yang mempunyai perbedaan ketinggian relatif besar. Perletakkan drop
manhole dengan mempertimbangkan kontur tanah dan kemiringan tanah. Jika
slope tanah lebih besar dari slope saluran maka dibutuhkan drop manhole.
d. Tikungan (Bend)
Fungsinya, yaitu untuk membelokkan arah aliran, banyak dipakai pada
pertemuan antara lateral pipa service, lateral dengan sub main pipa atau karena
belokan pada arah jalan.
Mengingat pada tikungan akan kehilangan energi cukup besar, maka perlu
diperhatikan beberapa persyaratan dalam merencanakan tikungan, yaitu:
a. Tidak boleh terjadi perubahan diameter atau kemiringan.
b. Harus ada manhole untuk melakukan pemeriksaan.
12
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
f. Ventilasi Udara
Fungsinya yaitu untuk mengeluarkan gas yang terbuka di salam pipa dan
untuk mengukur tekanan udara dalam pipa atau manhole menjadi sama dengan
udara luar.
g. Bangunan Penggelontor
Yaitu bangunan yang dapat mengumpulkan air serta dilengkapi dengan
peralatan untuk keperluan penggelontoran yang dapat bekerja secara otomatis
atau manual.
h. Syphon
Diperlukan jika melintasi saluran drainase yang besar, seperti sungai atau rel
kereta api. Syphon dilengkapi dengan manhole pada awal dan akhirnya.
Penentuan dimensi manhole harus memperhatikan:
a) Kehilangan energi.
b) Kemudahan dalam pemeliharaan.
c) Kemampuan untuk meyalurkan.
d) Radius harus tepat agar tidak terjadi akumulasi pada saat belokan.
e) Digunakan juga bila debit besar.
i. Rumah Pompa
Dibutuhkan dalam sistem penyaluran air buangan untuk mengangkut air
buangan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi untuk menghindari
13
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
galian yang terlalu dalam. Selain itu, untuk memberikan head yang cukup pada
proses pengolahan.
2.5 Penggelontoran
Penggelontoran bertujuan untuk menambah debit pada jaringan pipa dalam
keadaan minimum. Sehingga aliran dapat mencapai kedalaman minimum (d = 10
cm) dan kecepatan aliran minimun yang memenuhi syarat (Vmin ≥ 0,6 m/s). Hal
ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pembusukan yang dapat menimbulkan
korosi. Berdasarkan kontinuitasnya penggelontoran dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Sistem kontinu
adalah sistem dimana penggelontoran dilakukan secara terus menerus dengan
debit konstan. Pada perencanaan dimensi saluran dengan tambahan debit air
buangan dari penggelontoran harus diperhitungkan. Sistem ini memiliki
keuntungan dan kerugian, yaitu:
Keuntungan:
a) Kedalaman berenang selalu tercapai
b) Kecepatan aliran dapat terpenuhi
c) Syarat pengaliran dapat terpenuhi
d) Tidak memerlukan bangunan penggelontor disepanjang jalur pipa,
tetapi cukup berupa bangunan pada awal saluran atau dapat berupa
terminal cleanout yang dihubungkan dengan pipa trasnmisi air
penggelontor
e) Kemungkinan saluran tersumbat kecil, dapat terjadi pengenceran air
limbah serta pengoperasiannya mudah.
Kerugian:
a) Debit penggelontoran yang konstan memerlukan dimensi saluran lebih
besar
b) Terjadi penambahan beban hidrolis pada bangunan perencanaan air
limbah.
14
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
b. Sistem Periodik
Pada sistem periodik penggelontoran dilakukan secara berkala pada kondisi
aliran minimum dengan waktu minimal dilakukan sekali dalam sehari. Sistem ini
debit yang digunakan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan serta dimensi
saluran relatif tidak besar karena debit gelontor tidak diperhitungkan
15
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
BAB III
KRITERIA PERENCANAAN
16
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
air buangan adalah kecepatan aliran, kedalaman air, kemiringan saluran dan
kapasitas saluran.
qr =
Q domestik 1000
pelayanan domestik
Debit harian maksimum adalah pemakaian air tiap hari akan bervariasi
dari pemakaian air rata-rata. Hal ini akan mengakibatkan debit air limbah yang
dihasilkan juga bervariasi dan akan mencapai suatu keadaan maksimum. Debit
17
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
Qsr = P x qr
18
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
x
populasi pelayanan pipa lateral
populasi pelayanan rata - rata 1 pipa service
19
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
Q min 1 5 PE1,2 qr
Q inf. surface Cr PE qr
Q inf. saluran L kum 1000 qinf
Debit puncak (Qpeak) adalah debit air buangan maksimum dalam satu hari
dimana penentuan dimensi saluran air buangan ditentukan dengan dialirkannya
debit yang terjadi pada saat puncak. Persamaan yang digunakan,
Q peak 5 PE
0,8
Qmd Cr PE qr ( L kum 1000 ) q inf
20
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
Persamaan energi jika energi panas dan energi diabaikan maka akan
membentuk persamaan Bernoulli
2 2
P1 V1 P V
z1 2 2 z 2
g 2 g g 2 g
P1
Dimana: = Head tekanan pada titik 1(m)
g
2
V1
= Head kecepatan pada titik 1(m)
2g
z1 = Ketinggian titik 1 dari datum (m)
P2
= Head tekanan pada titik 2(m)
g
2
V2
= Head kecepatan pada titik 2(m)
2g
z2 = Ketinggian titik 2 dari datum (m)
21
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
22
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
3.2.5 Penggelontoran
Tujuan penggelontoran untuk menambah debit pada jaringan dalam
keadaan minimum, sehingga aliran dapat mencapai kedalaman berenang (d= 10
cm) dengan kecepatan aliran minimum memenuhi yang diisyaratkan (Vmin ≥ 0,6
m/s).
Debit penggelontoran secara matematik dinyatakan,
Qg = Vw (Ag –Amin)
23
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
Vg = Qg x [ L/Vw ]
24
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1 Deskripsi Kota
Dalam melakukan perencanaan sistem penyaluran air limbah diperlukan
gambaran umum yang meliputi data kependudukan, prasarana kota, peta kota,
kondisi daerah dan karakteristik kota. Setiap tahun air yang dikeluarkan selalu
meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduknya. Pada peta yang diberikan
menunjukkan karakteristik kota dengan kepadatan penduduk pada tahun
perencanaan. Pada peta kota yang diberikan memiliki skala 1:600 dan kepadatan
penduduk ditentukan oleh daerah domestik. Berikut merupakan gambar peta Kota
Flowerstown.
Daerah domestik tersebut terbagi menjadi 3 blok, yaitu blok arsir miring, blok
tidak diarsir serta blok arsir lurus. Ketiga blok tersebut memiliki perbandingan
daerah pelayanan domestik. Perbandingan ketiga wilayah adalah sebagai berikut:
Daerah Arsir Miring : Daerah Tidak Arsir : Daerah Arsir Lurus = 1,2 : 1,4 : 1
25
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
26
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
BAB V
PERHITUNGAN
Contoh: Pada Blok B17, luas areanya adalah 1,75 ha dengan kepadatan penduduk
di Blok B = 320 jiwa/ha. Maka:
Penduduk = 320 jiwa/ha x 1,75 ha x 90 % = 504 jiwa
Total jumlah penduduk yang dilayani 100% sampai akhir perencanaan adalah
12.925 jiwa.
27
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
Contoh: Antara manhole 1 dan manhole 2 (jalur 1-2), panjang di peta yang
terukur = 7.5 cm, skala 1:17000. Maka:
Panjang pipa = (7.5cm x 4500)/100 = 375 m
Total panjang pipa yang dibutuhkan untuk Kota Flowerstown Damai
adalah 3.325 m.
28
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
Kota Flowerstown memiliki total debit domestik dan non domestik 18,348
l/dtk dan total penduduk terlayani 12.925 jiwa. Maka debit rata – rata
Kota Flowerstown yaitu:
qr = (18,348 / 12.925) x 1000 = 1,13 l/dtk/1000 jiwa
29
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
30
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
4. Asumsi V full
Menentukan asumsi Vfull sesuai dengan syarat pengaliran yaitu 0,6 – 3,0
m/dtk.
5. Diameter (D)
Diameter pipa dihitung dengan rumus:
7. Slope tanah
Rumus,
S = (elevasi muka tanah awal –akhir) / panjang saluran
31
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
8. Slope pipa
Direncanakan pipa ditanam sesuai dengan slope tanah, sehingga
penanaman pipa lebih mudah. Tetapi apabila tidak memungkinkan slope
pipa dapat ditentukan (dapat lebih besar atau lebih kecil dari slope tanah).
9. V full
Vfull yang ke dua ini dihitung dengan menggunakan rumus manning,
yaitu:
V full (m/dtk) = 1/n x R2/3 x S1/2
12. d (cm)
Ditentukan dengan rumus :
d (cm) = (D pasaran x (d/D)) x 100
d harus lebih besar dari 10 cm;
14. V peak
rumus: V peak (m/dtk) = V full x (Vp / Vf)
32
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
33
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
34
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
6. Afull (m/detik)
Ditentukan dengan rumus : Afull = ¼ x πd2
Contoh:
Jalur 1-2, nilai D = 0,125 m (dari tabel C3), maka:
Afull = ¼ x π x (0,125)2 = 0,0122 m2
7. Amin (m)
Ditentukan dengan rumus: Amin = (Amin/Afull) x Afull
Contoh:
Jalur 1-2, Amin = 0,08 x 0,0125 m2 = 0,000981 m2
8. dg / Dfull
Dari hasil pembagian Dg dengan D pasaran dari tabel C3.
9. Ag / Afull
Ditentukan melalui kurva “Design of Main Sewers” dengan
memasukan harga dg/ Dfull.
10. Ag (m)
Ditentukan dengan rumus: Ag = (Ag/Afull) x Afull
11. Vw (m/detik)
Ag d g A min d min
Ditentukan dengan rumus: Vw vmin g
Amin
A min 1 -
Ag
12. Q gelontor
Ditentukan dengan rumus: Qg = Vw x ( Ag – Amin)
35
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
36
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
4. Kedalaman Galian.
Rumus :
Awal pipa ; Us = Elev. muka tanah awal – elev. dasar saluran awal.
Akhir pipa ; Ds = Elev. muka tanah akhir – elev. dasar saluran akhir.
37
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
BAB VI
PENUTUP
38
Sistem Penyaluran Air Limbah dan Drainase Izzati Istihara / 082001500031
DAFTAR PUSTAKA
39