Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Perhitungan Rangka Atap Baja

Perencanaan kuda-kuda yang akan di perhitungkan nantinya akan di gunakan


sebagai pembangunan gudang penyimpanan material toko bangunan.

1.2 Data Perencanaan

Panjang Bentang kuda-kuda 18 m


Sudut Kemiringan atap 35 o
Jarak antar kuda-kuda 3m
Jenis penutup atap Asbes
Mutu baja BJ 34
Tegangan ijin 1400 kg/m2
Modulus elastis baja 2,1.10. 6 kg/cm2

1
 Dimensi :
B1,B2,B3,B4,B5,B6,B7,B8,B9,B10 =2 M
A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8,A9,A10 =2,31 M
V1,V9 =1,15 M
V2,V8 =2,31 M
V3,V7 =3,46 M
V4,V6 =4,71 M
V5 =5,77 M
 Peraturan Umum :
- Tabel Profil Baja
- SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
- SNI 1727-2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan
strukutr lain.
- Standard tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung.

2
1.3 Perletakan Beban
a. Beban Mati
1. Berat Konstruksi kuda-kuda sendirinya.
2. Berat penutup atap dan gording
b. Beban Hidup
1. Beban terpusat dari orang dan pekerja.
c. Beban Angin
1. Angin tekan
2. Angin hisap.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1PERENCANAAN GORDING

Direncanakan:

Jarak antar kuda-kuda 6m


Jarak antar gording 2m
Jenis penutup atap Seng 10 kg/m2
Mutu Baja BJ 37
Tegangan ijin 1600 kg/m2
Modulus Elastisitas 2,1.10. 6 kg/cm2
Profil yang digunakan Baja profil lip channels /kanal kait
150x130x20x3,2

Data yang di dapat dari tabel Baja:

a. Berat gording = 15,0 kg/m f. ts = 3,2 mm


b. Ix = 664 cm4 g. tb = 3,2 mm
c. Iy = 476 cm4 h. Zx = 88,6 cm3
d. h = 150 mm i. Zy = 73,2 cm3
e. b = 130 mm

Perhitungan Momen Akhibat Beban


a) Beban Mati
Data-data perencanaan pembebanan gording :
- Kemiringan atap (α) = 30ᵒ
- Jarak antar kuda-kuda utama = 6 meter
- Jarak antar gording (s) = 2 meter
Pembebanan berdasarkan SNI 1729-2013, sebagai berikut :
- Berat penutup atap = 10 kg/m2
- Beban hidup = 100 kg
Perhitungan Pebebanan :
Beban Mati :
• Berat gording = 15 kg/m
• Berat penutup atap (2 x 10) = 20 kg/m

4
Maka, di dapat Dead Laod (qd) = 15 + 20
qd = 35 kg/m.

300

Qx q cos α 35 cos 30 30,31 kg/m


Qy q sin α 35 sin 30 17,5 kg/m
Mx 1
/8qxL2 1 /8 .30,31.(6)2 136,40 kg/m
My 1
/8qyL2 1 /8 .17,5 .( 6)2 78,75 kg/m
Dx ½ qxL ½. 30,31 .6 90,93 kg
Dy ½ qyL ½. 17,5 .6 52,5 kg

Cek lendutan

5qx.(l ) 4
f 
384.E.lx

5.30,31. 10 .600


2 4

384(2,1.10) 6 .664

= 0,367 cm

5qy.(l ) 4
fy 
384.E.ly

5.17,5. 10 .600


2 4

384(2,1.10) 6 .476

= 0,295 cm

5
b) Beban Hidup

Beban terpusat 100 kg (berat pekerja dan alat apabila memperbaiki dan merawat
bagian atap).

Px P cos α 100 cos 30 86,6 kg


Py P sin α 100 sin 30 50 kg
Mx ¼. Px. L ¼ .86,6.6 129,9 kg/m
My ¼ .Py. L ¼ .50.6 75 kg/m
Dx ½ .px ½. 86,6 43,3 kg
Dy ½ .py ½. 50 25 kg

Cek lendutan

px.(l ) 3
f 
48.E.lx

86,6.600 
3

48.(2,1.10) 6 .664

= 0,279 cm

py.(l ) 3
fy 
48.E.ly

50.600 
3

48.(2,1.10) 6 .476

= 0,225 cm

6
c) Beban Angin

Karena bangunan berlokasi lebih dari 4km dari bibir pantai maka tekanan
angin rencana sebesar 40 kg/m2
a. Angin Tekan

o
α < 65 , maka koefisien angin tekan :

C = 0,02α – 0,4 = 0,02 (30) – 0,4 = 0,2

qx = koef.angin x tekanan angin x jarak gording


= 0,2.40.2 = 16 kg/m

Mx 1/8 qx L2 1/8 .16.(6)2 72 kg/m


My 1/8 qy L2 0 `
Dx ½ qx L ½. 16.6 48 kg
Dy ½ qy L 0 0

5qx.(l ) 4
f 
384.E.lx

5.16 10  .600 


2 4

384(2,1.10) 6 .664

= 0,194 cm

fy =0

7
b. Angin Hisap

o
α < 65 , maka koefisien angin hisap :
C = -0,4
qx = koef.angin x tekanan angin x jarak gording
= -0,4.40.2 = -32 kg/m

Mx 1/8 qx L2 1/8 .32.(6)2 144 kg/m


My 1/8 qy L2 0 0
Dx ½ qx L ½. 32.6 96 kg
Dy ½ qy L 0 0

5qx.(l ) 4
f 
384.E.lx

5.32. 10 .600


2 4

384(2,1.10) 6 .664

= 0,387 cm

fy = 0

REKAP MOMEN DAN GESER (KOMBINASI BEBAN)

Momen Kombinasi Beban


dan Beban Mati Beban Hidup Beban Angin Primer Sekunder
Bidang Geser (Kg) (Kg) tekan

(1) (2) (3) (4) (2) + (3) (2)+(3)+(4)


Mx 136,40 129,9 72 266,3 338,3
My 78,75 75 0 153,75 153,75
Dx 90,93 43,3 48 134,23 182,23
Dy 52,5 25 0 77,5 77,5

8
d) Kontrol Gording

Di gunakan profil Gording Baja profil lip channels /kanal kait


150mmx130mmx20mmx3,2mm

Data yang di dapat dari tabel Baja:

Ix = 664 cm4 Iy = 476 cm4


Zx = 88,6 cm3 Wy = 73,2 cm3
q:14,18kg/m
Kontrol gording terhadap tegangan

𝑀𝑡𝑜𝑡 𝑘𝑔
𝜏= ≥ ∑ = 1600 2 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟)
𝑍 𝑐𝑚

5 5 𝑘𝑔
≥ ∑ = 1600 2 = 2000 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟)
4 4 𝑐𝑚

a. Kontrol gording terhadap tegangan


 Beban primer

𝑀𝑡𝑜𝑡 𝑀𝑥 𝑀𝑦 26630 15375


 = = + = + = 510,605 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑍 𝑍𝑥 𝑍𝑦 88,6 73,2
510,605 𝑘𝑔𝑐𝑚2 < 5 = 1600 𝑘𝑔/𝑐𝑚2

Maka profil Gording Lip Channel/ Kanal Kait 150mm x 130mm x


20mmx3,2mm baik digunakan (OK)

 Beban Skunder

𝑀𝑡𝑜𝑡 𝑀𝑥 𝑀𝑦 33830 15375


 = = + = + = 591,870 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑍 𝑍𝑥 𝑍𝑦 88,6 73,2
591,870 𝑘𝑔𝑐𝑚2 < 5/4∑ = 2000 𝑘𝑔/𝑐𝑚2

Maka profil Gording Lip Channel/ Kanal Kait 150mm x 130mm x


20mmx3,2mm baik digunakan (OK)

9
b. Kontrol Gording Terhadap Lendutan
Batas lendutan maksimum arah vertical gording batang tunggal meneru
s adalah :

1
F maks = .l
180

1
= .600  3,33cm
180

 Lendutan yang timbul terhadap sb. x– x

fx = fx beban mati + fx beban hidup + fx beban angin


= 0,367 + 0,279+ 0,194 = 0,84 cm

 Lendutan yang timbul terhadap sb. y – y

fy = fy beban mati + fy beban hidup + fy beban angin


= 0,295+ 0,225 + 0 = 0,52 cm

f = fy 2  fx 2

= 0,842  0,522

= 0,976

= 0,988 cm

Maka profil Gording Lip Channel/ Kanal Kait 150mm x 130mm x


20mmx3,2mm baik digunakan (OK)

10
2.2 PERHITUNGAN PEMBEBANAN

Data-data pembebanan :
► Beban Mati :

• Berat gording = 15 kg/m

• Berat penutup atap (2 x 10) = 20 kg/m

• Berat profil rangka kuda-kuda siku sama kaki 90 x 90 x 9 = 24, 33 kg/m

Maka, di dapat Dead Laod (qd) = 15 + 20 + 24,33


qd = 59,33 kg/m.
► Beban Hidup :
• P = 100 kg (Beban Pekerja)
► Beban Angin :
 Angin Tekan

o
α < 65 , maka koefisien angin tekan :

C = 0,02α – 0,4 = 0,02 (30) – 0,4 = 0,2

qx = koef.angin x tekanan angin x jarak gording


= 0,2.40.2 = 16 kg/m

 Angin Hisap

o
α < 65 , maka koefisien angin hisap :

C = -0,4

qx = koef.angin x tekanan angin x jarak gording


= -0,4.40.2 = -32 kg/m

11
● Perhitungan beban mati :

Total beban mati pada rangka kuda-kuda ini adalah sebesar = 59,33 kg/m
Untuk menentukan beban setiap gayanya, maka dilakukan cara sebagai
berikut :
qd (total beban mati) = 59,33 kg/m
jumlah gaya pada rangka kuda-kuda = gaya
59,33
= 1,60 kg (besarnya setiap gaya pada rangka kuda-kuda)
37

Beban Nilai beban mati (kg)


1/2 P1 = 1/2 P11 0,8
P2 1,60
P3 1,60
P4 1,60
P5 1,60
P6 1,60
P7 1,60
P8 1,60
P9 1,60
P10 1,60

Menghitung reaksi perletakan Va dan Vb :


∑MA = 0
(-Vb . 20) + (P11 . 20) + (P10 . 18) + (P9 . 16) + (P8 . 14) + (P7 . 12) + (P6 . 10)
+ (P5 . 8) + ( P4 . 6) + (P3 . 4) + (P2 . 2) + (P1 . 0) = 0
-20Vb + 160 = 0
-20Vb = -160
Vb = 8 kg.

12
∑MB = 0
(VA . 20) - (P1 . 20) + (P2 . 18) + (P3 . 16) + (P4 . 14) + (P5 . 12) + (P6 . 10) +
(P7 . 8) + ( P8 . 6) + (P9 . 4) + (P10 . 2) + (P11 . 0) = 0
20Va + 160 = 0
18Va = 160
Va = 8 kg.
∑V = 0
Va + Vb – P1 - P2 - P3 - P4 – P5 – P6 – P7 – P8 – P9– P10– P11 = 0
( 8 + 8 ) – 0,8 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60
+ 0,8 = 0 Ok !

Perhitungan gaya batang (Tarik) (Tekan) dengan metode titik buhul :

Jarak B1 = 2 m
Jarak antar gording A1 = 2,31 m
Penyelesaian :
∑V = 0
Va – ½ P1 + A1 . sin 30ᵒ = 0
8 – 0,8 + A1 . 0,5 = 0
7,2 + A1 . 0,5 = 0
A1 . 0,5 = -7,2
A1 = -14,4 kg ( Tekan )
∑H = 0
Ha + B1+ A1 . Cos 30ᵒ = 0
0 + B1 + (-14,4) . 0,866 = 0
0 + B1 + (-12,47) = 0
B1 + (-12,47) = 0
B1 = 12,47 kg (Tarik)
*untuk perhitungan gaya batang selanjutnya, akan di tabelkan di bawah dan
dilakukan pada SAP 2000 !

13
● Perhitungan beban hidup

Beban Nilai beban Hidup (kg)


1/2 P1 = 1/2 P11 50
P2 100
P3 100
P4 100
P5 100
P6 100
P7 100
P8 100
P9 100
P10 100

Menghitung reaksi perletakan Va dan Vb :


∑MA = 0
(-Vb . 20) + (P11 . 20) + (P10 . 18) + (P9 . 16) + (P8 . 14) + (P7 . 12) + (P6 . 10)
+ (P5 . 8) + ( P4 . 6) + (P3 . 4) + (P2 . 2) + (P1 . 0) = 0
-20Vb + 10000= 0
-20Vb = -10000
Vb = 500 kg.

∑MB = 0
(Va . 20) - (P11 . 20) + (P10 . 18) + (P9 . 16) + (P8 . 14) + (P7 . 12) + (P6 . 10) +

14
(P5 . 8) + ( P4 . 6) + (P3 . 4) + (P2 . 2) + (P1 . 0) = 0
20Va + 10000= 0
20Va = 10000
Va = 500 kg.
∑V = 0
Va + Vb – P1 - P2 - P3 - P4 – P5 – P6 – P7 – P8 – P9– P10– P11 = 0
(500 + 500) – (50 +100 +100+ 100+ 100+ 100+ 100+ 100+100+100+50)= 0
Ok !

Perhitungan gaya batang (Tarik) (Tekan) dengan metode titik buhul :

Jarak B1 = 2 m
Jarak antar gording A1 = 2,31 m
Penyelesaian :
∑V = 0
Va – ½ P1 + A1 . sin 30ᵒ = 0
500 – 50+ A1 . 0,5 = 0
450 + A1 . 0,5 = 0
A1 . 0,5 = -450
A1 = -900 kg ( Tekan )
∑H = 0
Ha + B1+ A1 . Cos 30ᵒ = 0
0 + B1 + (-900) . 0,866 = 0
0 + B1 + (-779,4) = 0
B1 + (-779,4) = 0
B1 = 779,4 kg (Tarik)
*untuk perhitungan gaya batang selanjutnya, akan di tabelkan di bawah dan
dilakukan pada SAP 2000 !

15
● Perhitungan beban angin :

Untuk perencanaan beban angin, terdapat dua beban, yaitu :


Beban angin tekan dan beban angin hisap, pada saat perhitungan gaya momen
pada perletakan A dan B akan terdapat dua buah gaya beban, namun
semuanya akan tetap di hitung menjadi satu dan tidak di pisah (tekan dan
hisap).

Beban Angin tekan Nilai Beban Angin Tekan (Kg)


1/2 P1 8
P2 16
P3 16
P4 16
P5 16
P6 16

Beban Angin Hisap Nilai Beban Angin Hisap (Kg)


P7 -32
P8 -32
P9 -32
P10 -32
P11 -32
1/2 P12 -16

16
REKAP PEMBEBANAN (DESAIN BATANG TARIK DAN TEKAN)

Batang Beban Beban Beban angin (kg) Kombinasi


mati hidup muatan
Tekan Hisap
B1 12,47 779,4 54 -87,43 758,44
B2 9,3 737,01 32,14 -87,43 691,02
B3 6,95 665,58 10,29 -87,43 595,39
B4 3,84 594,15 -11,57 -87,43 498,99
B5 1,14 522,72 -33,43 -87,43 403
B6 1.14 522,72 -33,43 -87,43 403
B7 3.84 594,15 -33,43 -116,57 447,99
B8 6,59 666,58 -33,43 -145,71 494,03
B9 9.3 737,01 -33,43 -174,86 538,11
B10 12,47 808,44 -33,43 -204 583,48
A11 -14,4 -900 -79,9 106,72 -887,58
A12 -14,4 -900 -78,87 106,72 -886,55
A13 -11,12 -813,01 -94,16 106,72 -811,57
A14 -7,81 -743,08 -89,46 106,72 -733,63
A15 -4,51 -656,08 -84,75 106,72 -638,62
A16 -4,51 -656,08 -80,04 113 -627,63
A17 -7,81 -743,08 -80,04 119,275 -711,655
A18 -11,12 -813,01 -80,04 125,95 -778,22

17
2.3 Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.

Diameter baut (ᵟ) = 19,05 mm (¾ inches)


Diameter lubang = 20,05 mm.

Tebal pelat sambung (ᵟ) = 0,625 . d


= 0,625 . 20,05 = 12,531 mm.
Menggunakan tebal plat 13 mm
Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . ᵟ ijin


= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . ᵟ ijin


= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . π . d2 . τ geser

= 2 . ¼ . π . (1,905)2 . 960 = 5469,67 kg

b) Pdesak = ᵟ. d . τ tumpuan
= 1,3 . 1,905 . 2400 = 5943,6 kg

P yang menentukan adalah Pgeser = 5469,67 kg.


Perhitungan jumlah baut-mur,

𝑝𝑚𝑎𝑥 14527,82
𝑛= = = 2,656 ~ 3 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
𝑝𝑚𝑖𝑛 5468,67
Digunakan : 3 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d ≤ S1 ≤ 3 d

Diambil, S1 = 1,73 d = 1,73 . 1,905


= 3,296 cm
= 3 cm

18
b) 2,5 d ≤ S2 ≤7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,905
= 9,525 cm
= 9 cm

Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur.


Diameter baut (ø) = 19,05 mm (¾ inches)
Diameter lubang = 20,05 mm.
Tebal pelat sambung (ᵟ) = 0,625 . d
= 0,625 . 20,05 = 12,531 mm.
Menggunakan tebal plat 13 mm
Tegangan geser yang diijinkan

Teg. Geser = 0,6 . ᵟ ijin


= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
Tegangan tumpuan yang diijinkan

Teg. tumpuan = 1,5 . ᵟ ijin


= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . π . d2 . τ geser

= 2 . ¼ . π . (1,905)2 . 960 = 5469,67 kg

b) Pdesak = . d . tumpuan
= 1,3 . 1,905 . 2400 = 5943,6 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 5469,67 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,

𝑝𝑚𝑎𝑥 16749,84
𝑛= = = 3,062 ~ 4 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
𝑝𝑚𝑖𝑛 5468,67

Digunakan : 4 buah baut


Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d ≤ S1 ≤ 3 d

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,905


= 4,762 cm = 4 cm
b) 2,5 d S2 7 d

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,905
= 9,525 cm = 9 cm

19
BAB III

HASIL PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SAP 200

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

a. Perencanaan gording dengan menggunakan profil baja lip channel/ kanal kait
150 x 130 x 20 x 3,2 baik.
b. Untuk profil kuda-kuda siku sama kaki profil double L 90 x 90 x 9 aman akan
tetapi kontruksi menjadi lebih boros dalam masalah pembiayaan,salah satu cara
adalah dengan mengurangi profil baja.
c. Khusus untuk batang titik V8 tidak berpengaruh terhadap beban jadi apabila di
hilangkan maka akan tetap baik-baik saja.

20

Anda mungkin juga menyukai