PENDAHULUAN
1
Dimensi :
B1,B2,B3,B4,B5,B6,B7,B8,B9,B10 =2 M
A1,A2,A3,A4,A5,A6,A7,A8,A9,A10 =2,31 M
V1,V9 =1,15 M
V2,V8 =2,31 M
V3,V7 =3,46 M
V4,V6 =4,71 M
V5 =5,77 M
Peraturan Umum :
- Tabel Profil Baja
- SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
- SNI 1727-2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan
strukutr lain.
- Standard tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung.
2
1.3 Perletakan Beban
a. Beban Mati
1. Berat Konstruksi kuda-kuda sendirinya.
2. Berat penutup atap dan gording
b. Beban Hidup
1. Beban terpusat dari orang dan pekerja.
c. Beban Angin
1. Angin tekan
2. Angin hisap.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1PERENCANAAN GORDING
Direncanakan:
4
Maka, di dapat Dead Laod (qd) = 15 + 20
qd = 35 kg/m.
300
Cek lendutan
5qx.(l ) 4
f
384.E.lx
= 0,367 cm
5qy.(l ) 4
fy
384.E.ly
= 0,295 cm
5
b) Beban Hidup
Beban terpusat 100 kg (berat pekerja dan alat apabila memperbaiki dan merawat
bagian atap).
Cek lendutan
px.(l ) 3
f
48.E.lx
86,6.600
3
48.(2,1.10) 6 .664
= 0,279 cm
py.(l ) 3
fy
48.E.ly
50.600
3
48.(2,1.10) 6 .476
= 0,225 cm
6
c) Beban Angin
Karena bangunan berlokasi lebih dari 4km dari bibir pantai maka tekanan
angin rencana sebesar 40 kg/m2
a. Angin Tekan
o
α < 65 , maka koefisien angin tekan :
5qx.(l ) 4
f
384.E.lx
= 0,194 cm
fy =0
7
b. Angin Hisap
o
α < 65 , maka koefisien angin hisap :
C = -0,4
qx = koef.angin x tekanan angin x jarak gording
= -0,4.40.2 = -32 kg/m
5qx.(l ) 4
f
384.E.lx
= 0,387 cm
fy = 0
8
d) Kontrol Gording
𝑀𝑡𝑜𝑡 𝑘𝑔
𝜏= ≥ ∑ = 1600 2 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟)
𝑍 𝑐𝑚
5 5 𝑘𝑔
≥ ∑ = 1600 2 = 2000 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 (𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟)
4 4 𝑐𝑚
Beban Skunder
9
b. Kontrol Gording Terhadap Lendutan
Batas lendutan maksimum arah vertical gording batang tunggal meneru
s adalah :
1
F maks = .l
180
1
= .600 3,33cm
180
f = fy 2 fx 2
= 0,842 0,522
= 0,976
= 0,988 cm
10
2.2 PERHITUNGAN PEMBEBANAN
Data-data pembebanan :
► Beban Mati :
o
α < 65 , maka koefisien angin tekan :
Angin Hisap
o
α < 65 , maka koefisien angin hisap :
C = -0,4
11
● Perhitungan beban mati :
Total beban mati pada rangka kuda-kuda ini adalah sebesar = 59,33 kg/m
Untuk menentukan beban setiap gayanya, maka dilakukan cara sebagai
berikut :
qd (total beban mati) = 59,33 kg/m
jumlah gaya pada rangka kuda-kuda = gaya
59,33
= 1,60 kg (besarnya setiap gaya pada rangka kuda-kuda)
37
12
∑MB = 0
(VA . 20) - (P1 . 20) + (P2 . 18) + (P3 . 16) + (P4 . 14) + (P5 . 12) + (P6 . 10) +
(P7 . 8) + ( P8 . 6) + (P9 . 4) + (P10 . 2) + (P11 . 0) = 0
20Va + 160 = 0
18Va = 160
Va = 8 kg.
∑V = 0
Va + Vb – P1 - P2 - P3 - P4 – P5 – P6 – P7 – P8 – P9– P10– P11 = 0
( 8 + 8 ) – 0,8 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60 + 1,60
+ 0,8 = 0 Ok !
Jarak B1 = 2 m
Jarak antar gording A1 = 2,31 m
Penyelesaian :
∑V = 0
Va – ½ P1 + A1 . sin 30ᵒ = 0
8 – 0,8 + A1 . 0,5 = 0
7,2 + A1 . 0,5 = 0
A1 . 0,5 = -7,2
A1 = -14,4 kg ( Tekan )
∑H = 0
Ha + B1+ A1 . Cos 30ᵒ = 0
0 + B1 + (-14,4) . 0,866 = 0
0 + B1 + (-12,47) = 0
B1 + (-12,47) = 0
B1 = 12,47 kg (Tarik)
*untuk perhitungan gaya batang selanjutnya, akan di tabelkan di bawah dan
dilakukan pada SAP 2000 !
13
● Perhitungan beban hidup
∑MB = 0
(Va . 20) - (P11 . 20) + (P10 . 18) + (P9 . 16) + (P8 . 14) + (P7 . 12) + (P6 . 10) +
14
(P5 . 8) + ( P4 . 6) + (P3 . 4) + (P2 . 2) + (P1 . 0) = 0
20Va + 10000= 0
20Va = 10000
Va = 500 kg.
∑V = 0
Va + Vb – P1 - P2 - P3 - P4 – P5 – P6 – P7 – P8 – P9– P10– P11 = 0
(500 + 500) – (50 +100 +100+ 100+ 100+ 100+ 100+ 100+100+100+50)= 0
Ok !
Jarak B1 = 2 m
Jarak antar gording A1 = 2,31 m
Penyelesaian :
∑V = 0
Va – ½ P1 + A1 . sin 30ᵒ = 0
500 – 50+ A1 . 0,5 = 0
450 + A1 . 0,5 = 0
A1 . 0,5 = -450
A1 = -900 kg ( Tekan )
∑H = 0
Ha + B1+ A1 . Cos 30ᵒ = 0
0 + B1 + (-900) . 0,866 = 0
0 + B1 + (-779,4) = 0
B1 + (-779,4) = 0
B1 = 779,4 kg (Tarik)
*untuk perhitungan gaya batang selanjutnya, akan di tabelkan di bawah dan
dilakukan pada SAP 2000 !
15
● Perhitungan beban angin :
16
REKAP PEMBEBANAN (DESAIN BATANG TARIK DAN TEKAN)
17
2.3 Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
b) Pdesak = ᵟ. d . τ tumpuan
= 1,3 . 1,905 . 2400 = 5943,6 kg
𝑝𝑚𝑎𝑥 14527,82
𝑛= = = 2,656 ~ 3 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
𝑝𝑚𝑖𝑛 5468,67
Digunakan : 3 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d ≤ S1 ≤ 3 d
18
b) 2,5 d ≤ S2 ≤7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,905
= 9,525 cm
= 9 cm
Batang Tekan
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 1,3 . 1,905 . 2400 = 5943,6 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 5469,67 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
𝑝𝑚𝑎𝑥 16749,84
𝑛= = = 3,062 ~ 4 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑢𝑡
𝑝𝑚𝑖𝑛 5468,67
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,905
= 9,525 cm = 9 cm
19
BAB III
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
a. Perencanaan gording dengan menggunakan profil baja lip channel/ kanal kait
150 x 130 x 20 x 3,2 baik.
b. Untuk profil kuda-kuda siku sama kaki profil double L 90 x 90 x 9 aman akan
tetapi kontruksi menjadi lebih boros dalam masalah pembiayaan,salah satu cara
adalah dengan mengurangi profil baja.
c. Khusus untuk batang titik V8 tidak berpengaruh terhadap beban jadi apabila di
hilangkan maka akan tetap baik-baik saja.
20