Anda di halaman 1dari 7

JUDUL PENELITIAN

Judul penelitian merupakan identitas atau cermin jiwa dari sebuah penelitian. Judul
penelitian berupa kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang konkrit, jelas, singkat,
deskriptif (berkaitan atau berurut). Dalam membuat judul penelitian keperawatan hendaknya
bersifat menjelaskan diri, menarik sehingga orang langsung dapat menduga materi dan
masalah apa yang akan diteliti, dapat memberikan gambaran global tentang arah, maksud,
tujuan, dan ruang lingkup penelitian. Judul penelitian pada hakekatnya merupakan gambaran
conceptual framework suatu penelitian. Fungsi utama dari judul penelitian bagi penulis atau
peneliti adalah sebagai kompas dalam melakukan penelitian. Sedangkan bagi pembaca, fungsi
utama judul penelitian adalah menunjukan hakekat daripada objek penelitian, wilayahnya
serta metode yang dipergunakan dalam melakukan penelitian atau menyusun tulisan.

Dasar utama seorang peneliti dalam merumuskan judul penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui status sesuatu.
Penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau menerangkan peristiwa
2. Membandingkan status dua fenomena atau lebih
Penelitiannya bersifat komparatif, artinya membandingkan dua atau lebih fenomena
3. Mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua fenomena atau lebih

Penelitian ini lebih dikenal dengan penelitian korelasi. Penelitian ini memiliki dua jenis yaitu:
1. Korelasi sejajar
Menyangkut penelitian tentang dua hal atau lebih yang tidak mempunyai hubungan
sebab akibat.
2. Korelasi sebab akibat
Menyangkut penelitian tentang dua hal atau lebih yang saling memiliki pengaruh.

Menurut Soekidjo Notoadmojo (1993, Hal: 38), judul penelitian merupakan pencerminan
dari tujuan penelitian. Oleh karena tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian,
atau dengan kata lain, tujuan penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-
pertanyaan penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.
1. Syarat-Syarat Judul Penelitian
Menurut A. Azis Alimul H. (2003, Hal: 12-13), secara umum judul penelitian yang baik
adalah mempunyai syarat sebagai berikut :
a) Menarik minat peneliti
Judul yang menarik dan diminati oleh peneliti akan memberikan motivasi
tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya, judul dalam
penelitian keperawatan dapat disesuaikan dengan masalah keperawatan pasien
dalam asuhan keperawatan
b) Mampu dilaksanakan oleh peneliti
Judul yang mudah dilaksanakan oleh peneliti akan memperlancar dalam proses
penelitian sehingga hambatan selama dalam penelitian dapat diatasi dengan
mudah
c) Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
Judul seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu dan hasilnya
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
d) Cukup tersedia data
Judul hendaknya memungkinkan tersedianya data yang dapat memudahkan para
peneliti sehingga tidak membebani dalam proses penelitian
e) Hindari duplikasi dengan judul lain
Judul tidak boleh sama dengan judul lain, namun untuk pengembangan penelitian
lain sebaiknya menggunakan judul yang lebih spesifik
f) Berisi variabel yang akan diteliti
Judul sebaiknya mengandung dua unsur variabel yang akan diteliti, mengingat
judul merupakan bagian dari keseluruhan isi penelitian
g) Berupa kalimat pernyataan
Judul sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan, sebab akan lebih mudah
untuk dipahami oleh pembaca
h) Jelas, singkat, dan tepat
Judul hendaknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah
yang akan diteliti. Sifat jelas, singkat dan tepat akan lebih memudahkan seseorang
memahami isi secara keseluruhan apa yang akan diteliti.
2. Komponen Judul Penelitian
Menurut Suharsini Arikunto (1998. Hal: 32), didalam merumuskan sebuah
judul penelitian, ada yang berpendapat bahwa sebaiknya judul penelitian ditulis
selengkap mungkin sehingga dengan membaca judul dapat diketahui kehendak
peneliti dengan kegiatannya itu. Namun sebaliknya, adapula yang berpendapat bahwa
judul penelitian sebaiknya sesingkat mungkin. Jika pembaca ingin tahu apa yang
dimaksud lebih lanjut harus membaca penjelasan di bagian lain. Dan untuk judul
penelitian yang lengkap diharapkan mencakup beberapa komponen antaralain :
a) Sifat dan jenis penelitian
Penelitian dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis penelitian misalnya:
1) Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)
Adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik
atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar
dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan
aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam
pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan
argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan
diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti
sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau
deskriptif.
2) Penelitian historis
Menerapkan metode pemecahan yang ilmiah dengan pendekatan historis.
Proses penelitiannya meliputi pengumpulan dan penafsiran fenomena yang
terjadi di masa lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna untuk
memahami, meramalkan atau mengendalikan fenomena atau kelompok
fenomena. Penelitian jenis ini kadang-kadang disebut juga penelitian
dokumenter karena acuan yang dipakai dalam penelitian ini pada umumnya
berupa dokumen. Penelitian historis dapat bersifat komparatif, yakni
menunjukkan hubungan dari beberapa fenomena yang sejenis dengan
menunjukkan persamaan dan perbedaan; bibliografis, yakni memberikan
gambaran menyeluruh tentang pendapat atau pemikiran para ahli pada suatu
bidang tertentu dengan menghimpun dokumen-dokumen tentang hal
tersebut : atau biografis, yakni memberikan pengertian yang luas tentang
suatu subyek, sifat dan watak pribadi subyek, pengaruh yang diterima oleh
subyek itu dalam masa pembentukan pribadinya serta nilai subyek itu
terhadap perkembangan suatu aspek kehidupan.
3) Penelitian deskriptif
Adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang.
Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan
penafsiran data tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif
dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu;
analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir ilmiah
yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif;
atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma,
hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain.
4) Penelitian teoritis
Adalah penelitian yang hanya menggunakan penalaran semata untuk
memperoleh kesimpulan penelitian. Proses penelitian dapat dimulai dengan
menyusun asumsi dan logika berpikir. Dari asumsi dan logika tersebut disusun
praduga (konjektur). Praduga dibuktikan atau dijelaskan menjadi tesis
dengan jalan menerapkan secara sistematis asumsi dan logika. Salah satu
bentuk penerapan asumsi dan logika untuk membentuk konsep guna
memecahkan soal adalah membentuk model kuantitatif. Dalam beberapa
penelitian teoritis tidak diadakan pengumpulan data.
5) Penelitian ekperimental
Adalah penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada
kondisi terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan
sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam
bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk
menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin.
Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.
6) Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak)
Adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu
rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan
yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi
spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa
rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian
berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi
yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa
rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara
efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah. Penelitian perangkat lunak
komputer dapat digolongkan dalam penelitian rekayasa.
b) Objek yang diteliti
Subjek dan objek memiliki suatu kondisi tertentu agar keduanya dapat saling
berinteraksi hingga mencapai suatu pengetahuan. Subjek dalam pembahasan ini
adalah manusia sedangkan objek ialah benda yang terlihat dan tidak terlihat (di
dalam konsep), dan manusia. Keduanya memiliki kontribusi dalam menghasilkan
pengetahuan yang nantinya akan berguna bagi manusia. Meski objek cenderung
bersifat pasif namun ia memiliki karakteristik tertentu sehingga ia dapat
diabstraksikan dalam bentuk konsep. Suatu hal dapat dilihat sebagai suatu objek
jika mempunyai beberapa kriteria berikut antaralain :
1) Eidos
Apa yang menyebabkan materi itu diketahui ialah karena materi itu memiliki
eidos. Eidos ialah bentuk, konsep, gagasan dari materi, apa yang membentuk
materi sehingga materi tersebut memiliki kekhasan tertentu atau fisionomi
khas. Dengan tujuan, orientasi dan arti benda maka ia bukan hanya berupa
kodrat saja tetapi memberi kegiatan dan tujuan tertentu. Jadi, ia menangkap
signifikansi dari benda itu. Misalnya, kursi, mengapa dan untuk apa kursi
dibuat.
2) Progresif
Progresif ialah suatu kondisi yang terbuka akan materi lain selain materi biasa.
Dalam ilmu pengetahuan sosial, objek dari penelitian ialah manusia. Dengan
progresif, manusia sebagai objek harus diperlakukan secar hormat dan simpati.
Jangan sampai kita memperlakukan mereka seperti benda yang pasif.
3) Subjek penelitian
Suatu subjek mempunyai kriteria sebagai berikut :
(a) Keterbukaan
Keterbukaan ialah sebuah kondisi di mana manusia sadar akan eksistensi
atau keberadaan dan kodrat realitas. Hal ini yang membedakan antara
manusia dengan makhluk lain yaitu tumbuh-tumbuhan dan hewan karena
mereka tinggal terkurung dan tertutup dalam dirinya. Kalau tumbuh-
tumbuhan, meski ia hidup, namun ia pasif. Sedangkan hewan hanya bisa
mengikuti insting mereka saja. Manusia dapat berkesadaran karena ia
memiliki intelegensi. Dengan intelegensi, ia memiliki kemampuan untuk
menyempurnakan pengetahuan yang ia dapat.
(b) Kemampuan Menyambut
Kemampuan menyambut ialah sebuah kondisi di mana objek
mempengaruhi eksistensi subjek. Setelah terpengaruh oleh objek, hasilnya
ialah berupa ingatan, gambar dan ide. Apabila seseorang memiliki
ketertarikan berupa penyambutan yang lebih baik maka ia akan lebih
mengetahuinya secara mendalam dari pada seseorang tidak mempunyai
ketertarikan.
(c) Interioritas
Interioritas ialah kondisi dimana rasa keingintahuan dari kemampuan
menyambut mengisi ruang pengetahuannya. Semakin banyak ia
mengetahui maka semakin banyak pula pengetahuan yang manusia
dapatkan.
(d) Dimensi supramaterial
Dimensi supramaterial adalah asal usul dari 3 karakter di atas. Bila di satu
pihak materi ialah yang membatasi, maka di pihak manusia ia mengatasi.
Bila materi itu pasif maka manusia itu aktif. Ia menyambut dan mengatasi
materi tersebut. Dengan intelektualitas manusia, ia dapat mengatasi
materi itu. Setelah manusia mengatasi dengan cara abstraksi, maka
konsep-konsep tersimpan ke dalam ingatan. Di dalam ingatan, yang ada
tidak hanya benda materi yang sudah dikonsepkan saja karena manusia
terpacu dengan daya kreatifitasnya sehingga manusia melakukan imajinasi
terhadap konsep tadi. Manusia melengkapi, dan ia memperbanyak
pengetahuan.
(e) Lokasi/daerah penelitian
Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup
dan karakteristik komunitas yang akan menjadi lokasi survai. Hal ini
diperlukan sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi
masalah yang akan dihadapi dan persiapan teknik operasional kegiatan
survai menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan
sebagainya. Perencanaan yang akurat mengenai berbagai aspek tersebut
akan sangat membantu peneliti dan memperlancar survai yang akan
dilaksanakan.
(f) Tahun/waktu terjadinya peristiwa
Waktu dan tempat penelitian mutlak harus dicantumkan dalam
metodologi penelitian (metode penelitian). Waktu adalah watu
keseluruhan dari jalannya penelitian yang berkaitan dengan pengambilan
data saat penelitian. Sedangkan apabila tidak berkaitan dengan waktu-
waktu khusus seperti itu, maka dicantumkan waktu dari awal
dilaksanaknnya penelitian sampai akhir penelitian.

Anda mungkin juga menyukai