Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN STRATEGI PT.

UNILEVER INDONESIA TBK

Disusun Oleh :
Nama : Faris Ilham Khalifah
NIM : 1326201030

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan,
dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis
adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan
perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari
berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Di
dalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk
selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan
sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan
strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever Indonesia Tbk sebagai perusahaan
multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu
mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap
peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan
kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting dalam
menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis
terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan
lingkungan yang akan dating sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari
analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh
mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang
dimiliki perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari luar, serta mengatasi
kelemahan yang ada.
1.2. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah PT. Unilever Indonesia
PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh
Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur
Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16
Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada
tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada
tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,
S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan
No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16
November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003,
para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi
nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham.
Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh
notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan
No. C-17533 HT.01.04-TH.2003. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi
sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu,
es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada
tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan
juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian
pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan
(dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
18482HT.01.04-TH.2000.
2. Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian
dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni
PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain
dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas
dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk
mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di
bidang distribusi, ekspor dan impor barang- barang dengan menggunakan
merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem
Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia
Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources
Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada
Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember
2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya
untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever
Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal
penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever
Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30
Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut
dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda
pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan
perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan
tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan
ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah
menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari
Ultra ke 6 Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
BAB II

ISI

2.1. VISI DAN MISI PT. UNILEVER INDONESIA


2.1.1. VISI
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan
menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
2.1.2. MISI
1. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap
hari.
2. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi
mereka dan orang lain.
3. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil
setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan
besar bagi dunia.
4. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi
dampak terhadap lingkungan.
2.2. STRATEGI PEMASARAN
2.2.1. STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT. UNILEVER
INDONESIA Tbk
1. Kumpulan Data
Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang
memproduksi barang konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi,
kesehatan dan perawatan pribadi sehari-haridengan produk-produk
yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan.
2. Tujuan Pemasaran
a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspires konsumen
b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan
komunitas.
c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala
proses.
d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang
tinggi.
e. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan
dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang
saham.
f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat danlingkungan hidup.
3. Strategi PT.Unilever Indonesia Tbk dalam Memasarkan Produk
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. Unilever
Indonesia tbk memiliki strategi - strategi dalam menghadapi
persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:
A. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi
dengan baik menggunakan sistimpengisian kembali persediaan
yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran
diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan
atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok
ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada
kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap
barang yang melewati kasir dan mengirimkantransaksi
pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart.
Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko wai-mart
dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat
mengakses data penjualan dan persediaan wal-mart
menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-
mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan
persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
B. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan
yang terbaru, tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas
produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol
kecildan masih banyak lagi kemasannya.
C. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan
yang beda dengan yang lain,produk masuk kedalam pasar
dengan cara mempromosikan barang- barangnya dengan
caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas
secara real, misalnya dengandiadakannya perlombaan-
perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk
Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.
D. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN
PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses
langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan
mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan
kapanmengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever
juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan
membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling
banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan
sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia
tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui
media cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang
memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap
Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi
yang dilakukanhanya melalui media elektronik maka PT.
Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntunganyang
optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai
kalangan dan tingkatan sosialyang beragam. Jika perusahaan
tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan
makaperusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari
iklan yang ditawarkan oleh perusahaanjuga harus bisa
dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah
satu cara promosiyang bisa dilakukan oleh perusahaan agar
dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang
dilakukan Unilever juga menggunakanberbagai cara,
diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat
menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk
unilever adalah salah satu cara promosiyang dilakukan oleh
Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak
menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan
masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen
promosi yang menggunakan ruangmedia bayaran untuk
menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi
periklananmemandangnya hanya sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan konsumen.
8 Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang
terdiri dari pemasaran langsung, PR (PublicRelations), promosi
penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga
sangatberperan penting, karena merek merupakan simbol dari
sebuah produk yang dipasarkan.Bahkan dalam satu perusahaan
terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.Pemasaran
berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam
program promosi yangdilakukan Unilever, promosi inter-
personal langsung ke pelanggan juga dilakukan olehUnilever
dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada
pelanggan setiapengguna produk Unilever. Dengan program
pemasaran ini diharapkan Unilever dapatmencakup pangsa
pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia. Dalam
pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam
mengembangkan idepemikiran, baik dalam cakupan nasional
maupun internasional.Dalam hal ini khususnyaperusahaan
Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya
khususnya pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-
keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan
khususnya unilever selain memantau jalannya proses
globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan
apa yang disebut denganinovation treatment dalamsetiap sesi
langkah-langkah perusahaan. Oleh karena itu pertanyaan lain
dapat muncul seketika mengapa promosi perlu
diadakan,jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa
aspek perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu
perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen
dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat
dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan
unilever dapat bersaing dengan para pesaingnya baik dari
dunia asing maupunpesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan
konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus
membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari
strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand
Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di
berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan
langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT.
Unilever Indonesia,Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap
memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding,
design, technical printing,dan merchandising. Sehingga dengan
cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan
oleh PT. Unilever Indonesia Tbk.

3.1. KEKUATAN DAN KELEMAHAN PRODUK (ANALISA SWOT)


A. Kekuata Unilever Indonesia
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan
model-model tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang sehingga
memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model iklan
dalam produk tersebut.
2. PT Unilever gencar di misis social sehingga kedekatan dengan konsumen
dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi
yang telah mendorong pertumbuhan penjualan ditengah pasar yang
kompetitif. PT Unilever sebagai salah satu perusahaan dengan belanja
iklan terbesar menurut majalah marketing (top brand survey, edisi khusus
2007).
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan
temotivasi dari segenap jajaran.
5. Perencanaan baik dan kerjasama erat dengan para pemasok, konsumen
dan distributor untuk menghantarkan produk-produk dari pabrik ke
tempat-tempat penjualan.
6. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga
distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
7. PT Unilever mempunyai moto “Operational Excellent with No
Compromise on Quality”, Unilever dalam operasinya dijalankan dengan
baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

B. Kelemahan Unilever Indonesia


1. PT Unilever memiliki struktur matriks yang terdapat beberapa tantangan
yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi
kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-
sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bias menerima pesan
yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari
dukungan departemen (SDM, Keuangan, dll) dengan departemen
lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan
PT Unilever tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk Unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industry.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah
atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena
Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap
Negara. Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia
usaha sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak
menjadi masalah besar dalampeusahaan besar ini. Strategi promosi yang dapat
dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. .Periklanan
2. .Promosi
3. Penjualan
4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
5. Penjualan Secara Pribadi
Pemasaran Langsung Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru
perusahaan lain disamping kualitas yang bagus.

Anda mungkin juga menyukai