Anda di halaman 1dari 11

MENGANALISIS JURNAL

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH METODEOLOGI PENELITIAN


DOSEN PEMBIMBING : DR. LESTARI SURYANTI., M. KES

Disusun oleh :

NAMA : Vidia Dinda Sakti


NIM :151611913104
KELAS :LA-5B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2018
JURNAL 1

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT PENDERITA TB PARU DENGAN


PENULARAN PENYAKIT TB PARU DALAM KELUARGA

1. DESIGN PENELITIAN
Jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode survey analitik dan
pendekatan case control
2. RUMUSAN MASALAH
Apakah prilaku hidup sehat penderita TB paru berhubungan dengan
penularan penyakit TB paru dalam keluarga?
3. TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN
₋ Diketahuinya kejadian penularan penyakit TB paru dalam keluarga
₋ Diketahuinya prilaku hidup sehat penderita TB paru
₋ Diketahuinya hubungan prilaku hidup sehat penderita TB paru
dengan kejadian penularan penyakit TB paru
4. HIPOTESIS
Ada hubungan prilaku hidup sehat penderita TB paru terhadap
penularan penyakit TB paru dalam keluarga.
5. POPULASI
Semua penderita TB Paru aktif yang telah mendapatkan pengobatan di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Uban.
6. SAMPLE & BESAR SAMPLE
Sampel terbagi atas dua, yakni sampel untuk kasus (case) sebanyak 15
penderita TB Paru BTA (+) yang memiliki riwayat penularan penyakit TB Paru
dalam keluarga, dan kasus (control) sebanyak 15 penderita TB Paru BTA (+)
yang tidak memiliki riwayat penularan penyakit TB Paru dalam keluarga.
7. VARIABLE
₋ Variable independen : prilaku hidup sehat, TB paru
₋ Variable dependen : penularan penyakit TB paru
₋ Variable control : responden yang diteliti berada dalam wilayah
kerja Puskesmas Tanjung Uban, baik yang berobat di Puskesmas
Tanjung Uban maupun yang berobat di RSUD Tanjung Uban.
₋ Variable pengganggu : penderita TB paru yang tidak tinggal dengan
keluarga

8. DEFINISI OPRASIONAL VARIABLE


₋ Perilaku hidup sehat :Prilaku yang mementingkan
kesehatan,memperhatikan pola makan,olahraga,aktivitas dan istirahat
yang cukup.
₋ Penularan :Suatu proses pemindahan penyakit dari sumber
penular ke reservoir lainnya
₋ Penyakit TB paru :Penderita TB Paru BTA (+) yang memiliki
riwayat penularan penyakit TB Paru dalam keluarga, dan TB Paru BTA
(+) yang tidak memiliki riwayat penularan penyakit TB Paru dalam
keluarga.
₋ kriteria inklusi :Semua pederita TB paru di wilayah kerja
puskesmas Tanjung Uban dan berobat di RSUD Tanjung Uban
₋ kriteria eksklusi :Penderita TB paru yang tidak tinggal dengan
keluarga
JURNAL 2

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT


PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN
WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA
MISKIN

1. DESIGN PENELITIAN
Menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
cross sectional
2. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan,tingkat pengetahuan
dan pola asuh ibu dengan wasting dan stunting pada balita keluarga miskin di
Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro?
3. TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan pola asuh dengan wasting dan stunting pada
balita keluarga miskin.
Manfaat untuk memberikan informasi agar menjaga gizi yang optimal
pada balita dari sebelum dilahirkan sampai dengan kehidupan selanjutnya
sehingga tidak mengalami kekurangan gizi
4. HIPOTESIS
Ada hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan pola
asuh ibu terhadap terjadinya wasting dan stunting pada balita keluarga miskin
di Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.
5. POPULASI
Populasi seluruh balita usia 13-59 bulan dari keluarga miskin yang
tinggal di Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro, yaitu sebanyak
79 balita.
6. SAMPLE & BESAR SAMPLE
Sampel penelitian dipilih secara acak menggunakan teknik simple
random sampling yaitu sebanyak 49 balita
7. VARIABLE
₋ Variable independen : tingkat pendidikan,tingkat pengetahuan, dan
pola asuh, keluarga miskin
₋ Variable dependen : balita yang mengalami wasting dan stunting
₋ Variable control : status gizi balita
₋ Variable pengganggu : balita yang tidak diasuh oleh ibu, balita yang
tidak dari keluarga miskin
8. DEFINISI OPRASIONAL VARIABLE
₋ Tingkat pendidikan : tingkat pendidikan ibu yang di peroleh dari hasil
wawancara
₋ Tingkat pengetahuan : tingkat pengetahuan ibu balita yang diukur
dengan kuisioner terdiri dari pengetahuan mengenai gizi

seimbang,kandungan zat gizi pada makanan, dan kesehatan anak.

₋ Pola asuh : terdiri dari perawatan kesehatan dasar,


pemberian makan, higiene perorangan, dan keadaan tempat
₋ tinggal yang kemudian dikompositkan.
₋ kriteria inklusi : balita yang mengalami wasting dan stunting di
Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.
₋ kriteria eksklusi balita yang tidak diasuh oleh ibu, balita yang
tidak dari keluarga miskin
JURNAL 3

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT ACHMAD
MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2012 - 2013

1. DESIGN PENELITIAN
Jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode analitik dengan desain
cross sectional study.
2. RUMUSAN MASALAH
Apakah usia dan paritas mempengaruhi kejadian preeklamsia berat di
rumah sakit achmad mochtar bukit tinggi tahun 2012-2013?

3. TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN


Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan usia dan paritas
dengan kejadian preeklampsia berat

4. HIPOTESIS
Ada hubungan antara Usia dan paritas terhadap kejadian preeklamsia
berat.
5. POPULASI
Seluruh ibu hamil yang dirawat inap di Bangsal Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukit tinggi selama tahun 2012 – 2013
6. SAMPLE & BESAR SAMPLE
Ibu hamil dengan usia kehamilan ≥20 minggu dan memiliki catatan
rekam medis preeklamsi. Dan tidak menderita obesitas, diabetes melitus,
riwayat penyakit ginjal dan riwayat hipertensi kronis dirawat inap di Bangsal
Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukit tinggi selama
tahun 2012 – 2013.
7. VARIABLE
₋ Variable independen : usia kehamilan,usia ibu hamil,paritas
₋ Variable dependen : preeklamsia berat
₋ Variable control : rawat inap,tahun 2012-2013
₋ Variable pengganggu : penyebab preeklamsi bukan karena kehamilan
8. DEFINISI OPRASIONAL VARIABLE
₋ Usia kehamilan :
Usia kehamilan ≥20 minggu
₋ Usia ibu hamil :
Wanita hamil dengan usia <20 tahun dan >35 tahun
₋ kriteria inklusi :
Ibu hamil dengan usia kehamilan ≥20 minggu dan memiliki
catatan rekam medis preeklamsi berat.
₋ kriteria eksklusi :
Ibu hamil dengan catatan rekam medis yang tidak lengkap,
obesitas, diabetes melitus, riwayat penyakit ginjal dan riwayat
hipertensi kronis.

JURNAL 4
EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI AXILLA DAN DI
FEMORAL TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM
USIA PRASEKOLAH DI RSUD AMBARAWA

1. DESIGN PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan desain eksperimen murni (true
eksperiment).

2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana tingkat efektivitas pemberian kompres hangat di axilla dan
femoral terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam usia prasekolah di
RSUD Ambarawa?

3. TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian
kompres hangat di axilla dan kompres hangat di femoral terhadap penurunan
suhu tubuh anak demam di RSUD Ambarawa.

4. HIPOTESIS
Ada perbedaan efektivitas kompres hangat di axilla dan di femoral
5. POPULASI
Anak usia prasekolah yang mengalami demam atau kenaikan suhu
tubuh di RSUD Ambarawa tahun 2015 sebanyak 496 anak.
6. SAMPLE & BESAR SAMPLE
Anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang mengalami demam (37,6-39°C)
dan pasien yang tidak hiperpireksia,

7. VARIABLE
₋ Variable independen : Kompres hangat
₋ Variable dependen : Penurunan suhu tubuh
₋ Variable control : usia anak, jenis kelamin
₋ Variable pengganggu : suhu lingkungan, waktu kompres dan
pengukuran suhu tubuh, lokasi kompres
8. DEFINISI OPRASIONAL VARIABLE
₋ kriteria inklusi :
Anak usia prasekolah yang mengalami demam (37,6-39°C) dan
pasien yang tidak hiperpireksia,
₋ kriteria eksklusi :
Pasien yang mengalami hiperpireksia.

JURNAL 5
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU
DALAM PEMAKAIAN DISPOSABLE DIAPERS PADA BATITA
DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK

1. DESIGN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain
penelitian cross sectional.

2. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam
pemakaian disposable diapers pada batita dengan kejadian ruam popok?

3. TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN


Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam
pemakaian popok sekali pakai pada batita dengan kejadian ruam popok di
wilayah posyandu Kelurahan Meteseh.
4. HIPOTESIS
Ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemakaian
disposable diapers pada batita dengan kejadian ruam popok.
5. POPULASI
ibu dengan batita yang menggunakan diapers dalam kegiatan posyandu
di delapan RW di kelurahan Meteseh
6. SAMPLE & BESAR SAMPLE
Ibu yang memiliki batita usia (3 bulan- 3 tahun) yang menggunakan
popok sekali pakai yang hadir pada saat dilakukan pengambilan data dan telah
mengisi informed consent dan bersedia mengisi kuesioner,
7. VARIABLE
₋ Variable independen : pengetahuan ibu, perilaku ibu dan pemakaian
dissposible diapers
₋ Variable dependen : ruam popok
₋ Variable control : tempat tinggal, kehadiran saat pendataan,usia
anak
₋ Variable pengganggu : pengasuh bukan ibu batita
8. DEFINISI OPRASIONAL VARIABLE
₋ Pengetahuan
Prosedur dalam pemakaian popok sekali pakai dan pengetahuan
mengenai ruam popok dalam upaya mencegah terjadinya kejadian ruam
popok dibagi menjadi dua jenis, yaitu pilihan ganda sebanyak 18
pertanyaaan dan wawancara langsung mengenai prosedur pemakaian
popok.
₋ Perilaku
Meliputi prosedur pemakaian popok yang tepat, cara mengganti
popok anak, cara membersihkan genitalia eksterna, pemakaian dan
kebersihan celana dalam anak, penggunaan krim anti ruam, penggunaan
bedak, dan kebersihan tubuh serta alat kelamin anak.
₋ kriteria inklusi
Ibu yang memiliki batita usia (3 bulan- 3 tahun) yang
menggunakan popok sekali pakai yang hadir pada saat dilakukan
pengambilan data dan telah mengisi informed consent dan bersedia
mengisi kuesioner, Ibu yang sehat secara mental dan fisik dan bersedia
batitanya di observasi pada saat penelitian berlangsung
₋ kriteria eksklusi
Ibu yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

Anda mungkin juga menyukai