STANDAR Direktur RS Multazam PROSEDUR OPERASIONA L Syahruddin Sam Biya
PENGERTIAN Pemulangan pasien adalah proses pemulangan pasien
mempertimbangkan layangan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis , di lingkungan tempat tinggal pasien. TUJUAN 1. Harus ada perencanaan untuk melaksanakan rujukan yang tepat waktu ke praktisi kesehatan, rumah sakit dan badan lainnya di luar rumah sakit, rumah sakit mengenal penyedia jasa kesehatan lain yang di lingkungannya dan membangun hubungan yang bersifat formal maupun informal. 2. Apabila pasien datang dari masyarakat yang berbeda, rumah sakit berusaha membuat rujukan ke individu yang mampu atau penyedia jasa kesehatan yang ada dimasyarakat dari mana pasien berasal. 3. Selain itu pada waktu pulang pasien membutuhkan pelayanan penunjang dan medis seperti pelayanan sosial, nutrisi, finansial, psikologi dan pelayanan penunjang lainnya. Perencanaan pemulangan pasien akan menentukan jenis pelayanan penunjang apa yang dibutuhkan pasien. KEBIJAKAN Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis, berdasarkan SK Direktur tanggal tentang kebijakan Akses dan Kontuinitas Pelayanan RS Multazam PROSEDUR 1. Pasien yang telah menjalani perawatan dan dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat ( DPJP ) dapat dipulangkan. 2. DPJP didampingi oleh perawat menjelaskan kepada pasien bahwa proses perawatan pesien tersebut di rumah sakit telah selesai dan pasien dapat dipulangkan. 3. Sebelum pasien dipulangkan DPJP akan mengevaluasi discharge planning dan melengkapi resume medis termasuk discharge instruction, hasil pemeriksaan penunjang dan kartu kontrol. 4. Jika pasien masih memerlukan perawatan berkelanjutan petugas rumah sakit menjelaskan untuk kesinambungan perawat pasien di Puskesmas yang ditunjuk, penyedia kesehatan yang lain atau kembali ke rumah sakit tempat dirawat sebelumnya . 5. Jika pasien membutuhkan pelayanan penunjang setelah perawatan seperti kontrol ke bagian gizi, fisioterapi dll, maka rumah sakit akan membuatkan surat pengantar untuk memastikan kesinambungan pelayanan tetap dilakukan 6. Pasien dijelaskan kapan untuk melakukan kontrol kesehatan baik di RS Multazam, maupun di pusat pelayanan kesehatan lain yang telah ditunjuk. 7. Pasien pulang dengan dilengkapi resume medis, hasil pemeriksaan penunjang dan kartu kontrol. 8. Jika pasien membutuhkan pelayanan penunjang yang tidak tersedia di RS Multazam dapat dirujuk di pusat pelayanan kesehatan lain yang memiliki fasilitas yang di butuhkan. 9. Dokter penanggungjawab ( DPJP ) yang merawat pasien menghubungi pusat pelayanan kesehatan, mengkonfirmasi jenis pelayanan penunjang yang akan dilakukan pada keadaan klinis pasien dan proses rujukan. 10. DPJP didampingi perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa akan dilakukan rujukan pemeriksaan pelayanan penunjang ke rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan lain, disebabkan karena RS Multazam tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan tersebut. 11. Jika pasien dan keluarga pasien setuju, maka DPJP membuat informed consent yang di tandatangani oleh pasien/ keluarga pasien yang berhak dan surat rujukan yang di tujukan ke pusat pelayanan kesehatan yang akan di rujuk untuk pemeriksaan penunjang sesuai dengan petunjuk dari pusat pelayanan kesehatan tersebut. 12. Jika pasien harus dibawa ke pusat rujukan untuk pemeriksaan pelayanan penunjang tersebut maka perawat menghubungi bagian transportasi rumah sakit tersebut ( ikuti SOP transportasi rumah sakit untuk rujukan pemeriksaan pelayanan penunjang ). 13. Jika hanya sampel atau spesimen yang dibutuhkan, misalnya laboratorium atau farmasi , maka perawat menghubungi pihak laboratorium atau farmasi untuk pengambilan dan pengiriman specimen yang di butuhkan 14. Sampel/ specimen dibawa ke pusat pelayanan kesehatan yang dirujuk dengan mengikuti SOP pengiriman/ transportasi specimen dirujuk dengan mengikuti SOP pengiriman / transportasi specimen
15. Hasil pemeriksaan penunjang tersebut dilaporkan kepada DPJP
yang merawat pasien dan dibuatkan copy hasil pemeriksaan tersebut untuk dimasukkan dalam status pasien serta aslinya diberikan kepada pasien/ keluarga pasien untuk disimpan.