Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Makalah ini membahas tentang salah satu kajian biologi yaitu evolusi.
Evolusi merupakan salah satu kajian biologi yang menimbulkan teka teki yang
perlu di ungkap, selain itu ada juga yang menyebutkan evolusi merupakan teori
dan ada pula yang menyebutkan evolusi adalah fakta. Hal ini sangat menarik
untuk dikaji. Evolusi terjadi di level populasi. Populasi merupakan sekumpulan
individu yang menempati habitat tertentu. Pada individu dalam populasi yang
mengalami evolusi tentu disebakan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut
diantaranya terjadi mutasi gen dalam populasi, sehingga menyebabkan frekuensi
gen dalam populasi mengalami perubahan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Pada penyusunan makalah ini, kami mengangkat rumusan masalah sebagai


berikut:

1. Apakah genetika digunakan sebagai dasar evolusi ?


2. Bukti-bukti adanya evolusi ?
3. Bagaimana mekanisme evolusi pada suatu populasi ?
4. Dari manakah asal-usul suatu spesies ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari peulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Memberikan penjelasan tentang genetika sebagai dasar evolusi.


2. Memberikan penjelasan tentang bukti-bukti adanya evolusi.
3. Memberikan penjelasan tentang mekanisme suatu evolusi pada suatu
populasi.
4. Memberikan penjelasan tentang asal-usul suatu spesies.

1
2

1.4 METODE PENULISAN

Dalam penyusunan makalah ini kami mengunakan metode diskriptif dan


kepustakaan yakni membaca berbagai sumber buku dan internet yang telah
disesuaikan dengan pokok bahasan. Kami menggunakan kedua metode tersebut
agar isi makalah ini bisa lebih lengkap dan jelas.
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GENETIKA SEBAGAI DASAR EVOLUSI

A. Dasar Evolusi Genetika

Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang


terwariskan. Warna mata pada manusia, sebagai contohnya, merupakan sifat-sifat
yang terwariskan ini. Sifat terwariskan dikontrol oleh gen dan keseluruhan gen
dalam suatu genom organisme yang disebut sebagai genotipe. Keseluruhan sifat-
sifat yang terpantau pada perilaku dan struktur organisme disebut sebagai
fenotipe.

Sifat-sifat terwariskan diwariskan antar generasi melalui DNA, sebuah


molekul yang dapatmenyimpan informasi genetika. DNA merupakan sebuah
polimer yang terdiri dari empat jenis basa nukleotida. Urutan basa pada molekul
DNA tertentu menentukan informasi genetika. Bagian molekul DNA yang
menentukan sebuah satuan fungsional disebut gen. Gen yang berbeda mempunyai
urutan basa yang berbeda. Dalam sel, untaian DNA yang panjang berasosiasi
dengan protein, membentuk struktur padat yang disebut kromosom. Lokasi
spesifik pada sebuah kromosom dikenal sebagai lokus. Jika urutan DNA pada
sebuah lokus bervariasi antar individu, bentuk berbeda pada urutan ini disebut
sebagai alel. Urutan DNA dapat berubah melalui mutasi, menghasilkan alel yang
baru. Jika mutasi terjadi pada gen, alel yang baru dapat memengaruhi sifat
individu yang dikontrol oleh gen, menyebabkan perubahan fenotipe organisme.
Walaupun demikian, manakala contoh ini menunjukkan bagaimana alel dan sifat
bekerja pada beberapa kasus, kebanyakan sifat lebih kompleks dan dikontrol oleh
interaksi banyak gen.

B. Variasi Genetika

Evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.Variasi


dalam suatu keturunan terjadi karena dua sebab utama, yaitu adanya mutasi gen

3
4

dan adanya rekombinasi gen-gen dalam suatu keturunan. ( Bahan Ajar, 2009 : 92-
93)

2.2 TEORI EVOLUSI

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan
membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang
lebih kompleks. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak
lebih jelas. Berbagai macam teori evolusi yang dicetuskan oleh berbagai tokoh,
akan menjadi dasar pemikiran tentang evolusi selanjutnya.

1. Teori evolusi Jean Baptise Lamarck

Idenya mengenai evolusi, di tuangkan di dalam buku berjudul "Philosophic


zoologique". Dalam buku tersebut, Lamarck mengungkapkan :

· Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang


diwariskan

· Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya

· Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak


digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang.

Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang


pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan
(dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan
berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher
panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun
sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan
lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran. Dia berpendapat bahwa
perubahan makhluk hidup di karenakan beradaptasi dengan lingkungannya untuk
bertahan hidup. (Cambell Reece-Mitchell edisi 5 jilid 2 ; 8).

Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles


Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang
berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut
5

berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari persaingan tersebut jerapah


berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan diwariskan
kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-lahan
mengalami kepunahan. Agar lebih jelas mengenai perbandingan dua teori ini,

2. Teori evolusi Charles Darwin

Charles Darwin juga menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada
tahun 1859, dengan judul "on the ofiginof species by means of natural selection"
atau "the preservation of favored races in the struggle for life". Dia berpendapat
bahwa spesies tidak diciptakan dalam bentuknya yang sekarang ini, tetapi
berevolusi dari spesies nenek moyangnya. beliau juga mengemukakan suatu
mekanisme untuk evolusi yang ia sebut seleksi alam (natural selection). (Cambell
Reece-Mitchell edisi 5 jilid 2 ; 5).

Mengenai Evolusi, Darwin berpendapat :

1. Yang menjadi dasar evolusi organik bukan dari adaptasi lingkungan,


melainkan karena seleksi alam dan seksual
2. Seleksi alam berupa "pertarungan" dalam kehidupan, yang kuat akan terus
hidup
3. Setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh banyak karena proses
bereproduksi
4. Untuk berkembang biak, diperlukan adanya makanan dan ruang yang
cukup
6

5. Bertambahnya suatu populasi tidak berjalan terus-menerus

3. Teori evolusi menurut Al-Qur’an

Sesungguhnya manusia di ciptakan dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -


Ta’ala-’ berfirman, Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh
Allah, dan meniupkan ruh padanya. Sesuai Q.S Al-Hijr : 28-29

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya


Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS.Al-Hijr : 28-29)

2.3 BUKTI-BUKTI ADANYA EVOLUSI

Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan
secara menyeluruh dan lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu
tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh
mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang
telah terjadi. Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang ada :

1. Bukti dari paleontologi

Paleontologi adalah ilmu yang memepelajari tentang fosil. Kita dapat


mendefenisikan fosil sebagai setiap macam sisa organisme yang hidup dalam
geologi yang lampau.

Dalam keadaan khusus, seluruh tubuh suatu organisme setelah mati dapat
diawetkan. Misalnya bangkai (karkas) mamot yang beku, kadang-kadang di
temukan ditemukan di Siberia. Meskipun telah membeku selama 40.000 tahun,
dagingnya masih cukup baik untuk digunakan dalam studi biokimia.( Kimball.
Mekanisme evolusi. Unit empat)
7

2. Bukti dari anatomi perbandingan

Organ di sebut homolog apabila mempunyai struktur dasar yang sama,


hubungan yang sama pula dengan organ lainnya, dan (ternyata pula) mempunyai
tipe perkembangan embrionik yang sama.

Suatu kelompok organ homolog yang patut mendapat perhatian khusus


karena memberikan bukti adanya evolusi ialah organ-organ homolog yang pada
beberapa spesies tidak jelas fungsinya. . Makin banyak organ yang homolog
kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya
mungkin sama.

Tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip


depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna
untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk
berjalan.
8

Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk
asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang
fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.( Kimball. Mekanisme evolusi. Unit
empat)

3. Bukti dari embriologi

Perkembangan embrio semua vertebrata memperlihatkan keseragaman


yang mencolok. Hal ini terlihat jelas pada waktu terjadi pembelahan mortogenesis
dan tahap diferensiasi awal. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan
di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka memiliki
satu nenek moyang.

Gagasan bahwa perkembangan embrionik kita mengulangi perkembangan


embrionik moyang kita disebut rekapitulasi.

Ernest Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang


dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi
(ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu
mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup
dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).
(Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)
9

4. Bukti dari biokimia perbandingan

Studi anatomi perbandingan memperlihatkan adanya homologi anatomi,


demikian pula studi biokimia dari macam-macam organisme telah
mengungkapkan homologi biokimia. Pada kenyataannya, persamaan biokimia
organisme hidup adalah salah satu ciri yang mencolok dari kehidupan.

Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata hasilnya


mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan
simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat
kemiripan ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse
atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. (Kimball. Mekanisme
evolusi. Unit empat)

5. Bukti dari struktur kromosom

Perbedaan-perbedaan yang memisahkan satu spesies dari lainnya adalah


dalam analisis terakhir, yaitu genetika. Semakin dekat hubungan dua spesies,
berdasarkan kriteria-kriteria seperti organ-organ homolog, semakin mirip
kariotipenya. Kariotipe simpanse dan kariotipe orang utan praktis tak dapat
dibedakan dan, kecuali jumlah kromosomnya yang 48 berbeda dengan kromosom
manusia yang berjumlah 46, sangat mirip dengan kariotipe manusia. (Kimball.
Mekanisme evolusi. Unit empat)

6. Bukti dari keserupaan pelindung

Mungkin tidak ada bukti evolusi yang lebih dramatik daripada


menyebarkan melanisme industri. Kira-kira 10% dari lebih 700 spesies ngengat
besar yang terdapat di kepulauan Inggris mulai pada akhir abad yang lalu
warnanya menjadi gelap di daerah-daerah industri berat. Perubahan ini disebut
dengan melanisme industri. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)

7. Bukti dari penyebaran geografik

Pada tahun 1876, penyelidik alam Inggris Alfred Wallace mengemukakan


bahwa daerah-daerah benua di dunia dapat di bagi menjadi enam wilayah terpisah
10

dari wilayah utama berdasarkan populasi hewannya. (Kimball. Mekanisme


evolusi. Unit empat)

Penyebaran tumbuhan dan hewan di pulau-pulau samudra menunjang


dengan kuat teori evolusi. Pulau-pulau samudra (misalnya pulau-pulai hawai)
adalah yang tidak pernah berhubungan dengan salah satu dari wilayah benua
wallace. Banyak pulau-pulau itu timbul dari lautan di waktu relatif (secara
geologis) meskipun demikian, semua pulau-pulau tersebut mempunyai kekayaan
dan keanekaragaman flora dan fauna. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)

8. Bukti dari domestikasi

Dalam dua abad terakhir ini, kita telah mengembangkan varietas atau jenis
tanaman dan hewan yang menghasilkan makanan lebih banyak dan lebih baik,
atau dengan kata lain lebih memenuhi tujuan kita. Sementara itu, dengan beberapa
perkecualian, kita tidak dapat menciptakan spesies baru dalam domestikasi ini,
kita telah menciptakan bentuk-bentuk yang sangat berbeda dari moyangnya.
Keanekaragaman anjing peliharaan yang luar biasa dari mulai cihuahua sampai
saint bernand, menunjukan kemampuan kita untuk mengubah spesies dengan cara
perkawinan selektif.( Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat)

2.4 MEKANISME EVOLUSI PADA SUATU POPULASI

a. Hanyutan Genetik

Coba lemparkan mata uang logam seribu kali, dan kalau Anda 700 kali
memperoleh sisi bergambar kepala dan 300 kali memperoleh sisi bergambar ekor,
Anda akan sangat curigaakan mata uang logam tersebut. Lemparkan uang logam
itu sepuluh kali, jika Anda tujuh kali memperoleh sisi bergambar kepala dan tiga
kali memperoleh sisi bergambar ekor, Anda masih bisa menerimanya. Semakin
kecil ukuran sampel, maka semakin besar peluang penyimpangan dari hasil yang
diharapkan akan diperoleh gambar kepala dan ekor dalam jumlah yang sama,
dalam kasus pelemparan uang logam ini. Ketidakseimbangan hasil ini pada
sampel yang kecil dikenal sebagai kesalahan dalam pengambilan sampel dan hal
tersebut merupakan suatu factor penting dalam genetika populasi berukuran kecil
11

dari suatu organism. Jika satu generasi baru memperoleh alelnya secara acak,
maka semakin besar jumlah sampel, semakin baik kumpulan gen generasi
sebelumnya akan terwakili. Jika populasi suatu organisme berukuran kecil,
kumpulan gennya yang ada saat ini mungkin tidak terwakili secara tepat pada
generasi berikutnya karena kesalahn dalam pengambilan sampel.

Mikroevolusi yang disebabkan oleh hanyutan genetika, yaitu perubahan


dalam kumpulan gen suatu populasi keci akibat kejadian acak. Hany factor
keberuntunagn saja yang mengakibatkan acak dapat memperbaiki daya adaptasi
populasi itu kelingkungan.

Secara ideal, suatu populasi harus tak terhingga besarnya supaya dapat
mngesampingkan hanyutan genetika sepenuhnya sebagai suatu agen evolusi.
Meskipun hal itu tidak mungkin, banyak populasi berukuran begitu besar
sehingga pergeseran genetik bisa diabaikan. Namun demikian, beberapa populasi
berukuran cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya hanyutan genetic yang
bermakna. (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat. 26)

b. Aliran Gen

Kesetimbangan Hardy-Weinberg mensyaratkan kumpulan gen berada


dalam suatu sestem tertutup, namun sebagian besar populasi tidak terisolasi secara
sempurna. Suatu populasi bisa mendapatkan atau kehilangan suatu alel dari
peristiwa aliran gen, yaitu pertukaran genetic akibat migrasi individu yang subur
atau perpindahan gamet antar populasi. Sebagai contoh, suatu populasi yang dekat
dengan populasi bunga liar rekaan kita sepenuhnya terdiri dari individu tumbuhan
berbunga putih (aa). Angin badai mungkin meniup serbuk sari dari populasi aa ke
populasi bunga liar kita dan frekuensi alel dapat berubah pada generasi
berikutnya.

Aliran gen cenderung mengurangi perbedaan antar populasi yang telah


terakumulasiakinat seleksi alam atau hanyutan genetic. Jika hal itu terjadi cukup
luas, aliran gen akhirnyadapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi
sebuah populasi tunggal dengan struktur genetic yang sama. Ketika manusia mulai
mampu menjelajahi dunia dengan bebas, aliran gen tidak diragukan lagi menjadi
12

suatu pengantar perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi yang


sebelumnya mungkin sangat terisolir (Kimball. Mekanisme evolusi. Unit empat.
27)

c. Seleksi Alam

Kesetimbangan Hardy-Weinberg mensyaratkan semua individu dalam


suatu populasi memiliki kemampuan yang sama untuk bertahan hidup dan
menghasilka keturunan yang dapat hidupdan subur. Keadaan tersebut barangkali
tidak pernah sepenuhnya dipenuhi. Populasi terdiri dari individu yang bervariasi
dan rata-rata, beberapa varian menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan
dengan yang lain. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi
alam. Seleksi mengakibatkan alel diturunkan ke generasi berikutnya dalam jumlah
yang tidak proposional dengan frekuensi relatifnya pada generasi saat ini. Sebagai
contoh, dalam populasi bunga liar rekaan kita, tumbuhan dengan bung merah
muda (genotip AA atau Aa) untuk beberapa alasan rata-rata dapat mnghasilkan
lebih banyak keturunan dibandingkan dengan tumbuhan yang mempunyai bunga
putih (aa), barangkali bunga putih lebih jelas terlihat bagi serangga pemakan
tumbuhan yang memakan bunga itu. Keadaan tersbut akan mengganggu
kesetimbangan Hardy-Weinberg, frekuensi A akan meningkat daa frekuensi alel a
akan menurun dalam kumpulan gen.

Dalam semua agen mikroevolusi yang mengubah kumpulangen, hanya


seleksilah yang mungkin bisa mnyesuaikan suatu populasi dengan lingkungannya.
Seleksi alam mengakumulasi dan mempertahankan genotype yang
menguntungkan dalam suatu populsai. Jika lingkungan itu harus berubah, sleksi
akan merspon dengan menguntungkan genotype yang beradptasi dengan kondisi
yang baru. Akan tetapi, derajat adptasi hanya dapat diperluas dalam ruang lingkup
keanekaragaman genetik yang terdapat dalam populasi tersebut (Kimball.
Meknisme evolusi. 29)
13

2.5 SPESIES DAN ASAL USULNYA

A. Pengertian Spesies

Spesies dalam bahasa latin berarti “jenis” atau “penampakan”. Menurut


Waluyo (2005), spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di
alam bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan
anak yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya. Spesies atau jenis adalah
suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau
beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi
satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat
saling membuahi dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam
suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa
hambatan reproduktif. Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan
sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak
disingkat dengan spp.). Campbell (2003) mengemukakan ada beberapa konsep
spesies antara lain:

a) Konsep spesies biologis mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu


populasi atau kelompok populasi yang anggota-anggotanya memiliki
kemampuan untuk saling mengawini satu sama lain di alam dan
menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan
spesies lain. Dengan kata lain suatu spesies biologi adalah unit populasi
terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi secara
genetik dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu spesies biologis
dipersatukan oleh ciri kesesuaian ciri reproduksi. Semua manusia termasuk
ke dalam spesies biologis yang sama. Sebaliknya manusia dan simpanse
tetap merupakan spesies biologis yang sangat jelas berbeda meskipun
hidup di wilayah yang sama karena kedua spesies itu tidak dapat saling
mengawini. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
b) Konsep spesies morfologis didasarkan pada pengamatan struktur yang ada
dalam tubuh yang memungkinkan perbandingan antara berbagai jenis
organisasi struktural organisme, yaitu anatomi perbandingan. Konsep ini
menekankan perbedaan anatomi yang dapat terukur antar spesies yang
14

sebagian besar telah dikelompokkan menjadi spesies terpisah berdasarkan


kriteria morfologi. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
c) Konsep spesies pengenalan menekankan pada adaptasi perkawinan yang
telah tetap dalam suatu populasi. Menurut konsep ini suatu spesies
didefinisikan oleh suatu kumpulan sikap dan ciri unik yang
memaksimalkan keberhasilan perkawinan ciri molekuler morfologis
perilaku yang memungkinkan individu untuk mengenali pasangan
kawinnya. Konsep ini cenderung berfokus pada sifat dan ciri yang
dipengaruhi oleh seleksi alam dan terbatas hanya pada spesies yang
bereproduksi secara seksual. ( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
d) Konsep spesies kohesi berfokus pada mekanisme yang mempertahankan
spesiesnya sebagai bentuk fenotip tersendiri. Tergantung pada spesies,
mekanisme ini meliputi sawar reproduktif seleksi penstabilan dan tautan
antara kumpulan gen yang membuat zigot berkembang menjadi organisme
dewasa dengan ciri khas yang spesifik. Konsep ini dapat diterapkan pada
organisme yang bereproduksi secara aseksual. Konsep ini juga mengakui
bahwa perkawinan silang diantara beberapa spesies menghasilkan
keturunan hibrida yang fertil dan terkadang hibrida itu berhasil kawin
dengan salah satu spesies induknya. Konsep ini menekankan pada adaptasi
yang mempertahankan spesies tetua tetap utuh meskipun ada sedikit aliran
gen diantara mereka. Konsep ini dapat digunakan pada setiap kasus yang
melibatkan hibridisasi.( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
e) Konsep spesies ekologis mendefinisikan spesies pada tempat dimana
mereka hidup dan apa yang mereka lakukan dan bukan dari penampakan
mereka. Suatu spesies ekologis didefinisikan oleh peranan unik yang
dimainkannya atau posisi dan fungsi spesifiknya dalam lingkungan.
Contohnya dua populasi hewan yang tampak identik dapat dikatakan
merupakan dua spesies ekologis yang berbeda jika masing-masing hanya
ditemukan dalam jenis lingkungan spesifik (misalnya kolam air tawar
dengan kumpulan keadaan kimia, biologi, dan fisik yang khas). (
Campbell,dkk , 2003 : 45 )
15

f) Konsep spesies evolusioner mendefinisikan suatu spesies sebagai suatu


urutan populasi tetua dan keturunannya yang berkembang secara bebas
dari kelompok lain. Masing-masing spesies evolusioner memiliki peranan
yang unik dan terpisah dalam lingkungan, setiap peran tertentu melibatkan
sekumpulan kekuatan seleksi alam yang spesifik (tekanan selektif).
Dengan demikian populasi yang membentuk suatu spesies dipengaruhi dan
disatukan oleh sekumpulan tekanan selektif yang unik.( Campbell,dkk ,
2003 : 45 )

Tabel Perbandingan Enam Konsep Spesies :

Konsep spesies Keterangan


Konsep spesies biologis Menekankan isolasi reproduktif, yaitu
kemampuan anggota suatu spesies
untuk saling mengawini satu sama lain,
tetapi tidak dengan anggota spesies
yang lain. ( Campbell,dkk , 2003 : 41 )
Konsep spesies morfologis Menekankan perbedaan anatomi yang
dapat terukur antar spesies. Sebagian
besar spesies yang diidentifikasi oleh
para ahli taksonomi telah
dikelompokkan menjadi spesies terpisah
berdasarkan kriteria morfologi. (
Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Konsep spesies pengenalan Menekankan proses adaptasi
perkawinan yang telah mantap dalam
suatu populasi karena individu
”mengenali” ciri-ciri tertentu dari
pasangan kawin yang sesuai.
( Campbell,dkk , 2003 : 45 )
Konsep spesies kohesi Menekankan kohesi fenotipe sebagai
dasar penyatuan spesies, dengan
masing-masing spesies ditentukan oleh
16

kompleks gennya yang terpadu dan


kumpulan adaptasinya. ( Campbell,dkk ,
2003 : 45 )
Konsep spesies ekologi Menekankan peranan spesies
(niche/relung), posisi dan fungsinya
dalam lingkungan. ( Campbell,dkk ,
2003 : 45 )
Konsep spesies evolusioner Menekankan pada garis keturunan
evolusi dan peranan ekologis (
Campbell,dkk , 2003 : 45 )

Adapun spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda dari


spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi. Spesiasi dapat berlangsung cepat,
dapat pula berlangsung lama hingga puluhan juta tahun. Setiap populasi terdiri
atas kumpulan individu sejenis (satu spesies) dan menempati suatu lokasi yang
sama. Karena suatu sebab, populasi dapat terpisah dan masing-masing
mengembangkan adaptasinya sesuai dengan lingkungan baru. Dalam jangka
waktu yang lama, populasi yang saling terpisah itu masing-masing berkembang
menjadi spesies baru sehingga tidak dapat lagi mengadakan perkawinan yang
menghasilkan keturunan fertil. Terbentuknya spesies baru (spesiasi) dapat
diakibatkan oleh adanya isolasi geografi, isolasi reproduksi, dan perubahan
genetika. ( Waluyo, 2005 )

Model spesiasi dalam tingkat populasi yaitu : Spesiasi Alopatrik (


Allopatric Speciation), Spesiasi parapatrik/ Semi geografik dan Spesiasi
Simpatrik ( Widodo, 2003 : 55 )

B. Asal – usul spesies suatu organism

Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan organism pertama
itu merupakan nenek moyang bagi keleidoskop keanekaragaman biologis yang
kita lihat saat ini. Organisme yang paling kita kenal adalah organism makroskopik
dan multiseluler-terutama tumbuhan dan hewan. Namun demikian, pada tiga
17

perempat awal sejarah evolusi, satu-satunya organism Bumi adalah organism


mikrosopik dan uniseluler (berseltunggal).

Bumiter bentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, dan kemungkinan


kehidupan baru dimulai beberapa ratus juta tahun kemudian. Para saintis telah
menemukan isotop karbon yang menunjukkan adanya aktivitas metabolism
organism dalam batuan yang berumur 3,8 miliar tahun di Greenland.

Seseorang dapat menebak dari stuktur sel priokariotik yang relative


sederhana (dibandingkan dengan sel eurokariotik) bahwa organisme yang paling
awal ada adalah priokariota, dan catatan fosil yang ada sekarang mendukung
dugaan tersebut. Bukti-bukti kehidupan priokariota (purba) telah ditemukan pada
batuan yang disebut stromatolit (Bahasa Yunani stroma, “tempat tidur” dan lithos
“batu”). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari batuan
sedimen yang sangat mirip dengan kerak berlapis-lapis, yang sekarang ini
terbentuk pada dasar rawa berair asin dan beberapa laguna laut hangat oleh koloni
bakteri dan siano bakteri. Lapisan itu adalah endapan yang menempel kelapisan
seperti jelli yang tersusun dari mikroba dan motil, yang secara terus menerus
bermigrasi, keluar dari satu lapisan sedimen dan kemudian membentuk sebuah
lapisan baru lagi di atasnya, sehingga menghasilkan pola pita berlapis.

Meskipun beberapa stromatolit dapat terbuat dari pengendapan mineral


tanpa adanya kehidupan, fosil yang mirip dengan priokariota berbentuk bola
(sferikal) dan berfilamen telah ditemukan pada stomatolit berumur 3,5 miliar
tahun di Afrika bagian Selatan dan Australia barat. Fosil tersebut saat ini
merupakan fosil organism hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil
yang terdapat di Australia Barat tampak seperti organism fotosintetik, yang
mungkin merupakan organism penghasil oksigen. Jika demikian halnya, maka
mungkin kehidupan telah berkembang jauh sebelum organism ini hidup,
kemungkinan sekitar 4,0 miliar tahun silam. (Campbell, dkk, 2003: 92)
18

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Evolusi organisme terjadi melalui perubahan pada sifat-sifat yang


terwariskan.
2. Evolusi terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam.
3. Teori evolusi :

a. Jean Baptise Lamarck

Dia berpendapat bahwa perubahan makhluk hidup di karenakan beradaptasi


dengan lingkungannya untuk bertahan hidup.

b. Charles Darwin :

Dia berpendapat bahwa spesies tidak diciptakan dalam bentuknya yang sekarang
ini, tetapi berevolusi dari spesies nenek moyangnya. beliau juga mengemukakan
suatu mekanisme untuk evolusi yang ia sebut seleksi alam (natural selection).

c. Menurut Al-Qur’an :

Sesungguhnya manusia di ciptakan dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya. Allah -Ta’ala-’


berfirman, Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan
meniupkan ruh padanya. Sesuai Q.S Al-Hijr : 28-29.

4. Bukti-bukti adanya evolusi berdasarkan dari :

a. Palenteologi

b. Anatomi perbandingan

c. Embriologi

d. Biokimia perbandingan

e. Struktur kromosom

f. Keserupaan pelindung
18
19

g. Penyebaran geografis

h. Domestikasi

5. Mekanisme evolusi terdiri atas :

a. Hanyutan genetika

b. Aliran gen

c. Seleksi alam

6. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang hidup bersama di alam


bebas, dapat mengadakan perkawinan secara bebas, dan dapat menghasilkan anak
yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya.

7. Asal usul spesies kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan
organism pertama itu merupakan nenek moyang bagi keleidoskop
keanekaragaman biologis yang kita lihat saat ini.

3.2 SARAN

Setelah membaca materi di atas, kita sebagai generasi penerus hendaknya


menghargai berbagai macam ilmu pengetahuan serta mengetahui akan manfaatnya
dalam kehidupan sekarang ini dan berusaha mengaplikasikannya. Selain itu,
setelah membaca makalah yang kami buat, sebaiknya kita menerapkan pola
metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu kita harus menguji kebenaran
dari segala sesuatu baik yang kita lihat maupun yang kita dengar.
20

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/16879756/Makalah_evolusi_kel_2 diakses pada 01


november 2018 pukul 18.02 wib

https://www.slideshare.net/yulisredmeblack/makalah-biologi-32875309 diakses
pada 01 november 2018 pukul 18.34 wib

Mitchell, Reece dkk.Campbell. edisi kelima – jilid 2 2003 ; 46 ) Q.S Al-Hijr : 28-
29

Anda mungkin juga menyukai