Anda di halaman 1dari 2

Kasus I

Seorang laki-laki usia 28 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan diare 5-6x/hari, pusing,
batuk berdahak, badan lemah, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Klien mengalami gejala serupa sejak 1,5
bulan yang lalu, dan telah dua kali berobat ke dokter namun penyakitnya kambuh lagi. Menurut klien, akibat
sakit berat badannya turun drastis hingga 8 kg. Dari pengkajian, diketahui klien pernah menjadi pengguna
narkoba suntik pada saat SMU, dan memiliki kecenderungan homoseksual. Hasil pemeriksaan fisik: TB
175 cm, BB 60 kg, TD 100/70 mmHg, N 90x/mnt, RR 22x/mnt, S 38o C, konjunctiva anemis, mukosa bibir
kering, turgor kulit menurun, ronchi +/+. Hasil pemeriksaan diagnostik ELISA +, kadar CD4 380 sel/mm 3.
Kemudian klien di rawat inap dan mendapat terapi cairan intravena serta antibiotik. Klien direncanakan
untuk menjalani foto thorax dan terapi anti retroviral.

1. Keywords
a. Laki-laki, 28 tahun
b. Diare 5-6x/hari, pusing, batuk berdahak, badan lemah, dan demam sejak 3 hari yang lalu
c. Sakit sejak 1,5 bulan yang lalu
d. Berat badan turun drastis
e. TB 175 cm, BB 60 kg
f. Riwayat menjadi pengguna narkoba suntik
g. Memiliki kecenderungan homoseksual
h. TTV: TD 100/70 mmHg, N 90x/mnt, RR 23x/mnt, S 38o C
i. Konjunctiva anemis
j. Mukosa bibir kering, turgor kulit menurun
k. Ronchi +/+
l. Tes ELISA +, kadar CD4 380 sel/mm 3
m. Foto thorax dan terapi anti retroviral

2. Problem identification
a. Mengapa klien mengalami diare, pusing, batuk berdahak, badan lemah, dan demam?
b. Mengapa sakit tidak sembuh padahal telah 2x berobat ke dokter?
c. Mengapa berat badan klien turun drastis?
d. Bagaimana BMI klien?
e. Apa hubungan riwayat menjadi pengguna narkoba suntik dengan keluhan klien?
f. Apa hubungan kecenderungan homoseksual dengan keluhan klien?
g. Mengapa TD turun, N dan RR cenderung meningkat, dan S tinggi?
h. Mengapa auskultasi paru ronchi +/+?
i. Apakah pemeriksaan ELISA? Bagaimana interpretasinya?
j. Apakah pemeriksaan kadar CD4? Bagaimana interpretasinya?
k. Mengapa direncanakan foto thorax dan terapi anti retroviral?

3. SLO
Membahas tentang HIV-AIDS, terdiri dari:
a. Definisi
b. Etiologi
c. Faktor resiko
d. Cara penularan
e. Epidemiologi
f. Patofisiologi
g. Manifestasi klinis
h. Pemeriksaan diagnostik
i. Penatalaksanaan
j. Pengkajian keperawatan
k. Diagnosis keperawatan (Kekurangan volume cairan, ketidakefektifan bersihan jalan napas,
hipertermia, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh)
l. Perencanaan asuhan keperawatan
Kasus I

Seorang laki-laki usia 28 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan diare 5-6x/hari, pusing,
batuk berdahak, badan lemah, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Klien mengalami gejala serupa sejak 1,5
bulan yang lalu, dan telah dua kali berobat ke dokter namun penyakitnya kambuh lagi. Menurut klien, akibat
sakit berat badannya turun drastis hingga 8 kg. Dari pengkajian, diketahui klien pernah menjadi pengguna
narkoba suntik pada saat SMU, dan memiliki kecenderungan homoseksual. Hasil pemeriksaan fisik: TB
175 cm, BB 60 kg, TD 100/70 mmHg, N 90x/mnt, RR 22x/mnt, S 38o C, konjunctiva anemis, mukosa bibir
kering, turgor kulit menurun, ronchi +/+. Hasil pemeriksaan diagnostik ELISA +, kadar CD4 380 sel/mm 3.
Kemudian klien di rawat inap dan mendapat terapi cairan intravena serta antibiotik. Klien direncanakan
untuk menjalani foto thorax dan terapi anti retroviral.

Kasus I

Seorang laki-laki usia 28 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan diare 5-6x/hari, pusing,
batuk berdahak, badan lemah, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Klien mengalami gejala serupa sejak 1,5
bulan yang lalu, dan telah dua kali berobat ke dokter namun penyakitnya kambuh lagi. Menurut klien, akibat
sakit berat badannya turun drastis hingga 8 kg. Dari pengkajian, diketahui klien pernah menjadi pengguna
narkoba suntik pada saat SMU, dan memiliki kecenderungan homoseksual. Hasil pemeriksaan fisik: TB
175 cm, BB 60 kg, TD 100/70 mmHg, N 90x/mnt, RR 22x/mnt, S 38o C, konjunctiva anemis, mukosa bibir
kering, turgor kulit menurun, ronchi +/+. Hasil pemeriksaan diagnostik ELISA +, kadar CD4 380 sel/mm 3.
Kemudian klien di rawat inap dan mendapat terapi cairan intravena serta antibiotik. Klien direncanakan
untuk menjalani foto thorax dan terapi anti retroviral.

Kasus I

Seorang laki-laki usia 28 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan diare 5-6x/hari, pusing,
batuk berdahak, badan lemah, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Klien mengalami gejala serupa sejak 1,5
bulan yang lalu, dan telah dua kali berobat ke dokter namun penyakitnya kambuh lagi. Menurut klien, akibat
sakit berat badannya turun drastis hingga 8 kg. Dari pengkajian, diketahui klien pernah menjadi pengguna
narkoba suntik pada saat SMU, dan memiliki kecenderungan homoseksual. Hasil pemeriksaan fisik: TB
175 cm, BB 60 kg, TD 100/70 mmHg, N 90x/mnt, RR 22x/mnt, S 38o C, konjunctiva anemis, mukosa bibir
kering, turgor kulit menurun, ronchi +/+. Hasil pemeriksaan diagnostik ELISA +, kadar CD4 380 sel/mm 3.
Kemudian klien di rawat inap dan mendapat terapi cairan intravena serta antibiotik. Klien direncanakan
untuk menjalani foto thorax dan terapi anti retroviral.

Kasus I

Seorang laki-laki usia 28 tahun memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan diare 5-6x/hari, pusing,
batuk berdahak, badan lemah, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Klien mengalami gejala serupa sejak 1,5
bulan yang lalu, dan telah dua kali berobat ke dokter namun penyakitnya kambuh lagi. Menurut klien, akibat
sakit berat badannya turun drastis hingga 8 kg. Dari pengkajian, diketahui klien pernah menjadi pengguna
narkoba suntik pada saat SMU, dan memiliki kecenderungan homoseksual. Hasil pemeriksaan fisik: TB
175 cm, BB 60 kg, TD 100/70 mmHg, N 90x/mnt, RR 22x/mnt, S 38o C, konjunctiva anemis, mukosa bibir
kering, turgor kulit menurun, ronchi +/+. Hasil pemeriksaan diagnostik ELISA +, kadar CD4 380 sel/mm 3.
Kemudian klien di rawat inap dan mendapat terapi cairan intravena serta antibiotik. Klien direncanakan
untuk menjalani foto thorax dan terapi anti retroviral.

Anda mungkin juga menyukai