Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA


NOMOR: 309/SK/Dir-RSA/XII/2014

TENTANG

KEBIJAKAN ASESMEN AWAL PASIEN


DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan ketepatan pelayanan di


Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, perlu dibuat peraturan
asesmen awal pasien.
b. bahwa kebijakan seperti yang dimaksud pada butir a diatas, perlu
ditetapkan Kebijakan Asesmen Awal Pasien di Rumah Sakit
Universitas Gadjah Mada dengan Keputusan Direktur Utama
Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1966 tentang tenaga
Kesehatan (Lembaga Negara Tahun 1996 Nomor 49, tambahan
Lembaga Negara Nomor 3637);
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/MENKES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Peraturan menteri Kesehatan nomor 340 tahun 2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri
Kesehatan nomor 2/V/PB/2013 dan Nomor 38 Tahun 2013
Tentang Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri;
9. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129/
Menkes/ SK/ II/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal;
10. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor
12/SK/MWA/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas
Gadjah Mada dan Perubahannya;
11. Peraturan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor
625/P/SK/HT/2014 tentang Rumah Sakit Akademik Universitas
Gadjah Mada;
12. Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor
274/P/SK/HT/ 2011 Tentang Pengangkatan Direktur Utama
Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada;
13. Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor

1
749/P/SK/HT/2014 Tentang Penetapan Nama Rumah Sakit
Akademik Universitas Gadjah Mada Menjadi Rumah Sakit
Universitas Gadjah Mada;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS GADJAH MADA TENTANG KEBIJAKAN
ASESMEN AWAL PASIEN DI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
KESATU : Kebijakan Asesmen Awal di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada
terdapat dalam lampiran surat keputusan ini merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari surat keputusan direktur utama Rumah Sakit
Universitas Gadjah Mada
KEDUA : Kebijakan Asesmen Awal di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada
digunakan sebagai acuan dalam pelayanan pasien;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini
dibebankan pada Rencana Kegiatan Anggaran Biaya Rumah Sakit
Universitas Gadjah Mada;
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 13 Desember 2014 dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 13 Desember 2014
Direktur Utama
Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada,

Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad (K), DHSM


NIP 19481025 197703 1 003

Tembusan:
1. Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
2. Direktur SDM dan Akademik.
3. Plt. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum.
4. Kepala Bagian/Instalasi Terkait.
5. Pihak Terkait.
Rumah Sakit UGM.

2
Lampiran Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

Nomor : 309/SK/Dir-RSA/XII/2014
Tanggal : 13 Desember 2014
Tentang : KEBIJAKAN ASESMEN AWAL PASIEN DI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN ASESMEN AWAL PASIEN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS


GADJAH MADA

I. PENGERTIAN
Informasi dasar yang diperoleh dari pasien untuk menentukan kebutuhan pasien rawat
inap dan jenis pelayanan yang harus diberikan.

II. TUJUAN
Memperoleh informasi dasar untuk menentukan kebutuhan dan jenis pelayanan yang
diberikan.

III. KEBIJAKAN
1. Ruang lingkup pengkajian awal pasien rawat jalan, gawat darurat, rawat inap, dan
rawat intensif meliputi :
a. Identitas pasien yang mencakup minimal dua dari tiga yaitu nama,
umur/tanggal lahir dan nomor rekam medis
b. Riwayat alergi
c. Alasan masuk rumah sakit
d. Riwayat kesehatan / perawatan sebelumnya
e. Riwayat psikososial
f. Pemeriksaan fisik
g. Risiko jatuh / cedera
h. Status nutrisi
i. Status fungsional
j. Skiring nyeri

3
k. Kebutuhan edukasi
l. Kebutuhan perencanaan pulang (discharge planning)
2. Pendokumentasian pengkajian awal pasien
a. Pengkajian pasien dilakukan saat pasien datang ke Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Gawat Darurat maupun setelah pasien ditetapkan untuk menjalani
rawat inap yang tercantum dalam lembar Instalasi Gawat Darurat atau
mendapat Surat Pengantar Rawat Inap dari Instalasi Rawat Jalan.
b. Harus segera didokumetasikan secara lengkap di formulir pengkajian awal
pasien 2 jam setelah pasien diperiksa di klinik rawat jalan, atau 30 menit
setelah pasien diperiksa di Instalasi Gawat Darurat, dan harus lengkap dalam
1x 24 jam setelah pasien masuk di rawat inap atau rawat intensif.
c. Pengkajian pasien yang berasal dari luar RS UGM waktunya ≤ 30 hari masih
bisa dipergunakan kecuali bila status kesehatan pasien berubah.
d. Hasil dokumentasi pengkajian pasien disimpan dalam berkas rekam medis
pasien
3. Kualifikasi petugas kesehatan yang melakukan pengkajian pasien rawat jalan,
yaitu :
a. DOKTER
1) Seluruh staf medis fungsional purna waktu dan paruh waktu
2) Setiap DPJP harus memiliki STR, SIP dan surat penugasan dari Direktur
Utama RS UGM.
b. PERAWAT
1) Pengkajian keperawatan awal dilakukan oleh tenaga keperawatan dengan
latar belakang pendidikan minimal Diploma III yang dilengkapi dan
diverifikasi oleh tenaga keperawatan dengan latar belakang pendidikan
minimal Diploma III.
2) Pengkajian keperawatan awal dilakukan oleh tenaga keperawatan yang
memiliki kompetensi melakukan pengkajian keperawatan dan memiliki
surat ijin perawat / surat ijin bidan/ surat ijin perawat gigi serta surat ijin
kerja.
4. Pengkajian pasien mencerminkan kebutuhan pasien dari aspek asuhan medis dan
asuhan keperawatan dan menghasilkan diagnosis awal untuk terapi dan tindakan
kesehatan selanjutnya.

4
5. Kebijakan pengkajian awal pasien ini dipakai sebagai acuan dan atau pedoman
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pasien di Instalasi rawat jalan,
Instalasi Gawat Darurat, rawat inap maupun rawat intensif di lingkungan RS
UGM.
6. Menginstruksikan kepada semua tenaga kesehatan untuk mentaati dan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan pelayanan kesehatan
pasien sesuai dengan kebijakan pengkajian awal pasien di lingkungan RS UGM
dengan penuh tanggung jawab.
7. Kebijakan pengkajian awal pasien akan dilakukan peninjauan kembali jika
diperlukan untuk direvisi dan atau penyempurnaan lebih lanjut.

Direktur Utama
Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad (K), DHSM


NIP 19481025 197703 1 003

5
6

Anda mungkin juga menyukai