Kata Penganta1
Kata Penganta1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai pancasila?
2. Bagaimana menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi terbuka kepada kehidupan
masyarakat?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi
kekinian mereka.
d. Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan
falsafah itu.
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari
berbagai latar belakang budaya dan agama.
Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua
persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal ini dijelaskan, pertama, Pancasila adalah
pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi
Pancasila tidak langsung operasional artinya kelima nilai dasar Pancasila itu berfungsi
sebagai acuan dan dapat ditafsirkan untuk mencari implikasinya dalam kehidupan
nyata. Ketiga, Pancasila bukan ideologi yang memperkosa kebebasan dan tanggung
jawab masyarakat. Keempat, Pancasila juga bukan ideologi totaliter dan kelima,
Pancasila menghargai pluralitas.
Meskipun Pacasila memiliki watak sebagai ideologi terbuka, harus diakui bahwa
Pancasila pernah dijadikan sebagai ideologi tertutup. Pada masa orde baru Pancasila
digunakan penguasa sebagai cara untuk melakukan tipu daya guna menyembunyikan,
kepentingan, mendapatkan serta mempertahankan kekuasaan. Pengalaman itu
memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia: ketika dijadikan sebagai
ideologi tertutup, Pancasila cenderung kehilangan daya tarik dan relevansinya.
3
e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.
f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.
Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat dipaparkan sebagai berikut :
4
B. FUNGSI IDEOLOGI TERBUKA
Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada
dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu
masyarakat, dan sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur
penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat.
5
Maka di dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung
makna bahwa nilai-nilai dasar daripada Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai
dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Pengembangan atas nilai-nilai dasar Pancasila dilaksanakan secara kreatif dan dinamis
dengan memperhatikan tingkat kebutuhan serta penkembangan masyanakat Indonesia
sendiri.
Dengan demikian nilai-nilai dasan Pancasila perlu dioperasionalkan, yaitu dijalankan
dalam kehidupan sehani-hani. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 dijabarkan menjadi nilai instrumental, dan penjabaran atas nilai
instrumental ini tetap mengacu pada nilai dasarnya, dan nilai instrumental menjadi nilai
praksis.
Adapun dokumen konstitusional yang disediakan untuk menjabarkan secara kreatif
atas nilai-nilai dasar tersebut antara lain dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN) yang menjadi wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan berupa
peraturan perundang-undangan, serta kebijakan-kebijakan Pemerintah lainnya.
Budaya asing yang bernilai negatif, misalnya tentang samen leven yang tidak
dilarang di dalam kehidupan budaya Barat, akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang
mendasarkan diri pada sikap budaya dan pandangan moral religius, demikian pula
dengan pandangan keagamaan yang dikenal dengan sebutan Children of God, ditolak
karena tidak sesuai dengan pandangan keagamaan yang telah dihayati oleh bangsa
Indonesia sejak lama.
adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan
perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Gagasan mengenai pancasila
sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. T Selain itu, Pancasila
memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
berian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
6
melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
gotong-royong, musyawarah, dll.
Tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai
dasar Negara. . Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan
sistem pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat
untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing.
Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat
digunakan Indonesia.
Sebuah negara memerlukan ideologi untuk menjalankan setiap pemerintahan
yang ada pada negara tersebut. Dan pancasila merupakan ideologi yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan tentu saja tidak
ada negara lain yang memiliki ideologi yang sama dengan negara Indonesia. Pancasila
dijadikan cita-cita bagi rakyat dan keseluruhan bangsa Indonesia dan juga menjadi
tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.
Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila
merupakan Ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
tanpa pengubahan nilai dasarnya.Ini bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat
diubah dengan nilai dasar yang lain yang sama artinya dengan meniadakan Pancasila
atau meniadakan identitas / jati diri bangsa Indonesia ( AL Marsudi, 2000:62 ).
Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna bahwa nilai nilai dasar
Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia
dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan singkat
kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.Pancasila menjadi sebuah
ideologi yang tidak bersifat kaku dan tertutup,namun bersifat reformatif,dinamis,dan
terbuka.Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat
actual,dinamis,antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman,ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat.
Ideologi dapat ditentukan oleh setiap masing-masing negara. Dan Indonesia
sendiri memilih Pancasila sebagai ideologi bangsa karena kelima sila dalam Pancasila
dipandang baik dan cocok dengan bangsa Indonesia. Setiap sila menggambarkan bangsa
Indonesia yang memiliki keanekaragaman agama dan suku. Dan negara Indonesia juga
7
merupakan sebuah negara yang terbuka dan demokratis. Pada suatu negara
demokratis setiap masyarakatnya dapat mengutarakan aspirasinya untuk merubah
sesuai dengan keinginan mereka atau memberikan suara mereka. Hal ini dapat dilihat
dalam keseharian atau kebiasaan hidup bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan hal-hal yang menjadi isi dari pada Pancasila tersebut kita
diharapkan untuk bisa mempertahankan dan mengamalkan dalam berbagai bidang
meliputi pemerintahan, kehidupan masyarakat dan dalam bidang pendidikan.
8
masalah actual yang selalu berkembang.Dalam lima sila Pancasila itu mengandung ciri
universal sehingga mungkin saja ia ditemukan dalam gagasan berbagai masyarakat dan
bangsa lain di dunia.
Sedangkan, menurut Moerdiono menyebutkan beberapa faktor yang mendorong
pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu :
9
menyaring unsur-unsur baru yang dapat memperkaya perkembangan dan pelaksanaan
ideology pancasila ke arah kemajuan kehidupan bangsa dan negara. Keterbukaan
mendorong pancasila menjadi dinamis, untuk mengubah nilai dasar pancasila menjadi
operasional kedalam sistem kehidupan secara nasional.
10
dijabarkan lebih dinamis dalam bentuk UUD 1945, Tap. MPR, serta peraturan
perundang-undangan lain. Agar nilai-nilai tersebut mudah direalisasikan oleh
masyarakat, maka nilai-nilai instrumental itu dituangkan dalam bentuk nilai praksis.
c. Nilai praktis, yaitu nilai-nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan
nyata sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai praktis bersikap abstrak, misalnya menghormati, kerjasama, dan kerukunan. Hal
ini dapat dioperasionalkan dalam bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
11
b. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak menutup kemungkinan
Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan. c. Terlalu ditinggi-
tinggikan (berlebihan)
c. Kelemahan Pancasila dibandingkan ideologi-ideologi lain sangatlah sulit untuk dicari.
Karena Pancasila sendiri mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap
ideologi yang ada. Untuk bangsa Indonesia Pancasila memang sudah tepat apabila
dijadikan sebagai ideologi bangsa, hanya saja cara pengamalan bangsa kita saat ini
terhadap Pancasila sudah salah kaprah. Segala sesuatu yang menjadi makna atau nilai
Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak ada lagi. Dan pratek untuk mengamalkan
nilai-nilai Pancasila lama-kelamaan mulai memudar.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak memiliki sebuah landasan
ideologi. Tentunya, sebuah ideologi yang kuat dan mengakar di masyarakatlah yang
akan bisa menopang sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang kuat
tersebut adalah ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis,
antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila
namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima
budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama
sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi
terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat
tetap. Dengan perkataan lain Pancasila menerima pengaruh budaya asing dengan
ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam
menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang tertentangan dengan
ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan serta menerima nilai-
nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila tersebut.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah
terdapat dalam penjelasan UUD 1945: “terutama bagi negara baru dan negara muda,
lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan
aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-
undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya .
Meskipun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak
boleh dilanggar. Sehingga ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka sebenarnya
sangat relevan dengan suasana pemikiran di alam reformasi ini yang menuntut
13
transparansi di segala bidang namun masih tetap menjunjung kaidah nilai dan norma
kita sebagai bangsa timur yang beradab.
Dengan demikian maka bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya tidak
menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa di dunia.
14
DAFTAR PUSTAKA
15