HUSNURRIZAL
NPM. 1802201010006
1.1 Fagositosis
Fagositosis adalah proses dimana sel-sel terlibat dalam penelanan partikel-partikel
patogen, dan karena kapasitas sel-sel tersebut maka patogen dapat dimatikan dan
dimusnahkan. Fagositosis merupakan salah satu hal terpenting dalam mekanisme pertahanan
tubuh terhadap serangan mikroorganisme. Melalui fagositosis, penyerangan intra-seluler, dan
digesti, sel-sel fagosit akan memusnahkan mikroorganisme tersebut.
Makrofag merupakan sel fagosit yang memegang peranan penting pada sistem
pertahanan tubuh manusia, baik sistem imun alamiah maupun adaptif. Makrofag dapat
menelan sejumlah besar partikel tanpa menyebabkan kerusakan sel. Suatu sistem yang
menggunakan latex beads merupakan model fagositosis yang banyak digunakan hingga
analisis fagosom berkembang sebagaimana kemajuan terkini. Makrofag dapat ditemukan
dalam sirkulasi maupun dalam jaringan. Di antara sitokin yang dihasilkan adalah interleukin-1
(IL-1) yang diperlukan untuk memacu proliferasi sel T dan B faktor pertumbuhan fibroblas
dan endotelvaskular yang diperlukan untuk dapat perbaikan jaringan yang rusak.
Sel-sel makrofag berperan penting di dalam sistem pertahanan tubuh karena
kemampuan fagositosis bakteri dan menghasilkan berbagai mediator inflamasi. Sel-sel efektor
yang terlibat di dalam proses inflamasi akan melepaskan berbagai jenis substansi. Fungsi sel-
sel efektor maupun substansi yang dilepaskannya dapat dihambat ataupun didorong oleh
bahan-bahan imunomodulator, yaitu imunosupresor dan juga imunostimulator yang dapat
diperoleh dari dalam maupun dari luar tubuh.
Fagositosis merupakan mekanisme pertahanan tubuh inang yang bersifat non spesifik
yang terutama dilakukan oleh sel Polimorfonuklear (PMN) dan monosit atau makrofag serta
sebagian kecil oleh sel eosinofil. Proses fagositosis dimaksudkan untuk menghancurkan atau
membunuh partikel atau mikroorganisme yeng menginfeksi inang. Beberapa tahap fagositosis
meliputi : 1). Interaksi sel fagosit dengan induk semang ; 2). Perlekatan sel fagosit ; 3). Ingesti
dan pembentukan fagosom ; 4). Pembentukan fagolisosom ; 5). Proses pembunuhan
intraseluler dan 6). Proses digesti intraseluler.
Dilihat dari tahap-tahap fagositosis ini, jelaslah bahwa hasil fagositosis ditentukan
oleh seperangkat faktor yang rumit, termasuk sifat khusus mikroorganisme, susunan genetik
dan fungsional sel-sel fagosit dan pra-kondisi sel fagosit. Beberapa bakteri patogen yang
berhasil menyebabkan penyakit pada inangnya memberikan gambaran bahwa bakteri dapat
terhindar dari semua tahap fagositosis.
DAFTAR PUSTAKA
Annaas Budi Setyawan. et al. 2016. Pembuktian Ekstrak Daun Kejibeling Dalam
Meningkatkan Sistem Imun . Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol15(2) : 96-100.
Arfatul Makiyah et al. 2016. Efek Imunostimulasi Ekstrak Etanol Umbi Iles-iles Terhadap
Aktivitas Fagositosis Sel Makrofag pada Tikus Putih Strain Wistar yang Diinokulasi
Staphylococcus aureu. MKB Vol 48 (2):68-77.
Daslina et al. 2015. Pengaruh Pemberian Glutamin Pada Kemampuan Fagositosis Makrofag
Terhadap Pseudomonas Aeruginosa. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 4 (3):689-695.
Dawn B. Marks et al. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Edisi Pertama. Jakarta.
Nurliyani et al. 2005. Respon Antibodi dan Aktivitas Fagositosis Makrofag Peritoneal Mencit
yang Diberi Protein Susu Kuda Pasteurisasi dan Fermentasi. Media Kedokteran
Hewan. Vol 21 (2) : 51-57.
Yustina Sri Hartini et.al, 2012. Uji Aktivitas Fagositosis Makrofag Senyawa Kode Pc-2 dari
Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Secara In-vivo.